Sesil berjalan dengan cepat meninggalkan areal pemakaman, dia sudah sangat risih dengan sikap nathan yang selalu menyebalkan.
Sesil berlari menuju mobilnya tanpa melihat kiri kanan, mobil sesil terparkir di sebrang jalan pemakaman, saat hendak menyebrang jalan tiba tiba terdengar bunyi klakson yang sangat kencang, sontak saja sesil menoleh, ternyata ada motor yang melaju ke arah dirinya, namun tiba tiba tangan sesil di tarik oleh seseorang. Sesil kini jatuh ke dalam pelukan orang yang sudah menyelamatkannya.
Napas sesil nampak memburu, jantungnya berdetak kencang, sesil sangat shock dengan kejadian yang baru saja dia alami, hampir saja sesil tertabrak oleh motor.
"Kamu baik baik saja?"
Sesil menarik nafasnya panjang, dan melepaskan diri dari pelukan orang yang sudah menyelamatkan nyawanya.
"Terimakasih" sesil mendongak dan tersenyum, namun seketika itu senyumnya pudar ketika melihat orang yang berdiri di hadapannya saat ini.
"Sesil? iyakan kamu sesil"? dean tampak melihat sesil dari ujung kaki hingga kepala.
Sesil hanya tersenyum pelik, sesil malas sekali bertemu dengan dean kembali, sesil masih belum bisa memaafkan kesalahan dean.
"iya" sesil hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Kamu masih seceroboh dulu ya" dean melebarkan senyumnya menatap sesil.
"Kalau aku tidak ceroboh, mungkin aku tidak akan di bodohi olehmu" terdengar nada sinis dari perkataan sesil.
"Sil, sudahlah kamu masih terus mengingat kejadian itu ?" dean menaikkan satu alisnya menatap sesil.
Sesil membuang nafasnya dengan kasar, kemudian mengenakan kembali kacamata hitamnya.
Sesil kemudian membungkuk mengucapkan terimakasih terhadap dean yang sudah menyelamatkan nyawanya. Kemudian sesil melangkah pergi menjauh dari dean.
"Sil, tunggu" dean mencoba memanggil sesil, namun sesil tak menghiraukan panggilan dean, sesil nampak melihat keadaan lalu lintas, namun lalu lintas nampak sangat padat.
"Sil, aku tau kamu masih mencintaiku, kamu juga belum bisa melupakan aku kan ? buktinya kau masih single hingga saat ini" dean meraih tangan kiri sesil dan menggenggamnya, dean hendak mencium tangan sesil namun dengan segera sesil menarik tangannya, sesil merasa sangat risih atas sikap dean yang hendak mencium tangannya.
Namun dean tak patah semangat, dean kembali meraih tangan sesil dan menggenggamnya dengan erat, hingga sesil meringis kesakitan.
"Lepaskan de, lepaskan" sesil mencoba menarik tangannya, namun dean semakin mengeratkan pegangan tangannya.
Tiba tiba tangan dean di tarik paksa untuk melepaskan tangan sesil, orang yang memaksa melepas tangan dean adalah nathan.
"Kak nathan" dean nampak terkejut melihat nathan berdiri di belakangnya, dean, ayu dan nathan mengenyam bangku sekolah menengah atas di tempat yang sama.
Nathan hanya tersenyum ke arah dean, dan berjalan melewati dean, nathan menatap ke arah sesil yang meringis dan mengelus tangannya yang nampak merah akibat pegangan dari dean.
"Bandel sih, kan aku sudah bilang tunggu sebentar" nathan mengusap puncak kepala sesil, kemudian tangan nathan meraih tangan sesil yang merah, awalnya sesil ingin menolak, namun ketika nathan mulai meniup tangan sesil yang merah, akhirnya sesil diam, tangannya terasa lebih sedikit enak.
Dan entah mengapa tiba tiba jantung sesil berdegup dengan kencang.
Sedangkan dean nampak melongo menyaksikan adegan di depannya, yang dean tau, semasa sekolah dahulu nathan dan sesil seperti anjing dan kucing yang selalu bertengkar, namun sekian tahun berlalu, mengapa jadi seperti ini, dean nampak tak percaya dengan apa yang dia lihat, kemudian dean mencubit tangannya sediri dan terasa sakit
"Ini bukan mimpi" gumam dean.
Setelah cukup lama nathan meniup tangan sesil, nathan melepaskan tangan sesil dan tersenyum manis, kemudian nathan menatap ke arah dean yang sedang melihat dirinya dengan tak berkedip.
"Dean? apa kabar?" nathan mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan dean.
"Baik kak" dean nampak canggung kepada nathan, kemudian dean membalas jabat tangan dean.
"Lama tak jumpa? sepertinya sesil tidak memberitahumu soal hubungan kami" nathan menoleh ke arah sesil dan sesil hanya bisa melebarkan matanya saking terkejutnya dengan sikap nathan.
"Hubungan???" dean nampak terkejut dan ikut menatap ke arah sesil.
Sesil hanya bisa tersenyum ke arah nathan dan dean.
"kami pamit dulu ya" nathan meraih tangan sesil, dan menggenggamnya, kemudian mengajak sesil menyebrang jalan dan masuk ke mobil sesil.
Nathan membuka pintu untuk sesil, sesil kembali menoleh ke arah dean yang masih terus menatapi dirinya, dengan terpaksa akhirnya sesil masuk.
Kemudian nathan mengitari mobil dan nathan duduk di kursi kemudi.
Sedangkan dean, masih bingung dengan seribu pertanyaan, apa hubungan nathan dan sesil saat ini???????
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Udah srayu buatin season dua ya, kalo sedikit like komen sama tanda love, nanti srayu sedih dan nggak semangat nulis
semoga banyak yang suka ya😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Dinny marni
sikap natan itu salah satu cara suka sama seseorang dgn bikin orang sebel...ya ga thor
2021-02-25
0
Yuyun
semangat thooor q seneng pokok e 😄😄
2021-02-24
0
MaiChin
gemes sama Nathan😁
2020-06-18
0