Episode 3

Gavin Christopher

3 bulan lalu saat gue lagi ada di sebuah club malam di Las Vegas tiba-tiba saja ada 2 orang yang menghampiri gue, dan gue sangat kenal siapa mereka Andre dan Andra.

Dua pria kembar yang gue juluki ular kepala dua itu adalah orang kepercayaan dady. Dan gue tau banget kedatangan mereka ke sini bukan untuk liburan semata, ya gue tau feeling gue gak enak.

"Tuan gavin harus pulang ke Indonesia, ini perintah bos "ujar Andra pria tinggi yang wajahnya gak pernah senyum.

Gue merangkul pundak Andra, berniat merayu cowok itu supaya mau diajak kompromi.

"Bro..  Ngapain harus buru-buru sih.. Santai aja nikmati lagu nya dan apa perlu gue perkenalkan kalian dengan temen-temen cewek gue disini, kapan lagi kalian terbebeas dengan tuan takur itu "

Andra nampak diam, sementara Andre sepertinya mulai goyah karena perkataan gue. Ya gue tau Andre memang berbeda dari Andra walaupun mereka kembar. Setidaknya Andre masih bisa sedikit doang senyum ingat sedikit.

"Ndre... Ayolah kita happy-happy dulu gue buatin kalian minuman deh hasil racikan gue. Tuh coba penawaran gue menarik kan? "Gue mencoba memasang wajah se-friendly mungkin demi bujukin dua orang ini.

"Nggak bisa tuan gavin, kali ini bos betul-betul marah saat tau tuan gavin main judi "

Sumpah sumpah gue mau ketawa denger robot yang bernama andra itu. Dady?  Marah hanya karena gue main judi? Haha gue rasanya mau beli kaca segede mungkin terus gue kadoin buat ulang tahun dady.

Gue tau persis bagaimana kelakuan dady. Oke gue emang suka bermain judi sejak gue tinggal di Amerika, mungkin itu hobi baru gue. Tapi kalau mau di bandingkan antara hobi gue dan hobi dady mana yang lebih tercela? Kalian benar dady gue yang jadi juaranya.

Nanti gue ceritakan bagaimana tercela nya kelakuan dady gue.

"Tapi kali ini bos sandra yang minta tuan gavin pulang "

Oow..  Gue gak bisa berkutik kalau mereka sudah menyebut kan nama wanita yang gue takuti sampai sekarang, dia mami gue Sandra Angela.

"Kalian pasti bohong kan? Gue sih tau itu akal-akalan kalian supaya gue mau disuruh balik ke Indonesia "

Kali ini Andre mulai berbicara, oke di bandingkan andra gue lebih percaya sama Andre. Dulu gue pernah bolos les bahasa Jepang buat nonton konser band metal dan tentu saja Andre yang bantu gue. Itulah kenapa gue lebih bisa percaya Andre dari pada Andra, ya walaupun mereka berdua ujung-ujungnya tetap nurut perintah dady.

"Ndre..  "Gue menatap Andre mencoba mencari kebenaran dari perkataan andra.

"Maaf tuan gavin, tapi kali ini bos sandra sedang sakit dan mau tuan gavin kembali ke Indonesia "

Kali ini gue gak bisa berkutik dan berkilah mengenai perkataan Andre. Gue memang anak nakal yang kelakuannya jauh dari gambaran seorang bangsawan. Tapi jika sudah menyangkut nyokap, gue gak bisa ngapa-ngapain.

"Oke..  3 bulan lagi gue balik ke Indonesia..  Kasih gue waktu buat menyelesaikan pekerjaan gue. Gue janji "

Mereka berdua mengangguk, sementara gue hanya bisa pasrah sambil menatap suasana hingar bingar club yang selalu jadi sahabat Setia gue sejak di amerika.

3 bulan dari sekarang gue akan kembali ke negara itu, kembali menjadi gavin si anak orang kaya yang harus mengurus perusahaan bapaknya. Ya gue terkadang ingin tertawa sama hidup gue yang seperti ada di novel atau sinetron yang sering nyokap gue tonton dulu. Jika gue bisa memilih, gue akan memillih hidup menjadi orang biasa , hanya pria biasa yang punya impiannya sendiri, tapi hidup terkadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan bukan.

"Bos.. Bos "suara cewek itu membuat lamunan gue buyar.

Nadine, dia sedang berdiri di depan meja sambil memegang beberapa map yang gue tebak pasti bahan meeting gue nanti dengan perusahaan software itu.

Berbicara tentang nadine, ya wanita itu ada gunanya juga. Setidaknya kepulangan gue ke Indonesia sedikit ada hiburan. Betapa bahagia nya gue karena di otak gue sudah ada berbagai rencana untuk membuat susah hidup wanita matre itu.

Kalian pasti mikir gue bermulut jahat?  Ya gue berbicara fakta karena nadine itu memang cewek matre yang ngincer duit cowok doang. Coba saja kalau gue pertemukan nadine dengam dady bisa jadi nadine akan jadi the next mami tiri gue.

"Nad..  Lo sebagai sekretaris gue pasti tau kan letak apartemen gue? "

Dahi nadine berkerut, berani taruhan pasti sekarang di otak nya itu lagi berfikir macem-macem.

"Tau "

"Nih..  Lo bersihin apartemen gue, inget gue gak mau ada debu satu titik pun yang nempel karena gue alergi debu. Ah jangan lupa masak buat makan malam gue juga dan gue mau semua itu selesai tepat jam 8 malem. Understand?! "

Lihat lihat wajah nadin sudah mulai merah mendengar rentetan perintah yang gue sebutkan. Gue yakin sebentar lagi dia akan gebrak meja dan mengeluarkan taring iblis nya.

Come on nadin gue butuh hiburan. Mari kita hitung mundur tiga dua satu.

"Gavin!!!!! "

Tuh kan bener dia meneriakki gue dengan suara cemprengnya, thanks to interior designer yang udah buat ruangan ini kedap suara, jadi gue gak harus di grebek satu kantor karena mereka semua mendengar teriakkan nadin yang kencangnya mengalahkan toa masjid.

"Gue bener-bener nggak faham ya sama otak lo yang gak pernah di pake itu. Gue itu sekretaris lo bukan BABU lo. UNDERSTAND!!! "

See ngeliat nadin ngos ngos an gara-gara habis memaki gue, betul-betul hiburan tersendiri bagi gue, nyaris saja gue tertawa melihat nadin yang ngomel nggak pakai titik atau koma.  Langsung saja gue kasih unjuk lagi kartu as gue yaitu surat kontrak kerja yang buat dia gak berkutik.

"Jalan sekarang gue mau meeting "gue langsung melemparkan kunci apartemen gue ke hadapan dia.

Nadine cuma diam sambil melototin gue yang dengan santainya jalan di depan dia yang sedang menahan diri buat gak marah lagi. Singa betina gue ini menggemaskan memang kalau sudah mengaum.

Nadin Almira Queen

Brengsek !  Kampret !  Otak udang !

Sejak ketemu Gavin lagi gue rasa dosa gue semakin numpuk, wah bakalan lebih cepet sepertinya gue dapat tiket ke neraka. Dan kalau di sana gue di tanya gue akan menyebutkan nama Gavin Christopher sebagai satu-satunya orang yang udah menyebabkan gue banyak dosa, kemudian dia dan gue sama-sama jadi penghuni neraka, iya tapi dia neraka paling dasar.

Kalian tau apa pendapat gue saat tiba di apartemennya ini ? Kapal pecah aja kalah ! ini sih betul-betul parah. Sampah makanan dan kaleng soda terhampar di atas karpet, tv masih nyala, dan lihat baju kotor dimana-mana.

Wah perlu gak sih gue foto ini semua dan sebar di medsos?  Supaya fans- fans nya dia itu tau kelakuan idola nya jauh dari kata sempurna. Gue bahkan heran cowok kayak gavin bisa punya fans jangan-jangan perempuan-perempuan itu dibayar semua buat jadi fans dia, ya gue yakin.

Apartemen gavin bisa dikatakan luas jika lo membersihkannya sendiri. Dan please kalian jangan ketawa karena gue yang sekarang apes di suruh bersihin sisa perang dunia ke dua ini. Gue cuma berharap gue gak menemukan kondom di kamar nya yang di dominasi warna putih ini, kalau sampai benda itu ada, gue gak yakin bakalan nafsu makan atau nggak selama seminggu.

Tarik nafas hembuskan.. Oke mari kita mulai membersihkan ruang tamu nya dulu. Kemudian lanjut ke kamarnya dan terakhir dapur nya yang gue yakin cuma dia jadiin pajangan doang.

Setelah 4 jam catat 4 jam berlalu akhirnya kapal pecah ini bisa bersih berkat hasil kerja keras tangan cantik gue. Saat gue mengangkat tangan gue, gue mau nangis rasanya melihat nail art gue yang belum lama gue buat hancur berantakan menyisakan kutek yang sudah bopeng bopeng tak bersisa.

Gue yakin tince akan ngomelin gue kalau tau maha karya nya hancur begitu saja. Maafkan aku ibunda tince. Oke lupakan masalah nail art, sekarang gue harus putar otak buat masak.

Gue dan memasak adalah dua kata yang gak bisa disatukan. Singkatnya gue gak bisa masak. Dan si kunyuk gavin nyuruh gue masak, gue harus pesen delivery order sepertinya. Eh bentar..

Seringai jahat mulai muncul di otak gue, kalau gavin bisa dengan mudahnya ngerjain gue. Kenapa gak gue kerjain balik aja itu otak udang. Lumayan kan gue jadi ada hiburan. Hahaha ups jangan ketawa lebar-lebar nadin nanti lalet masuk. Akhirnya sambil mencoba menyalakan kompor, gue memasukkan bahan-bahan makanan yang gue temukan di dalam kulkas gavin, kita lihat apa gavin akan bahagia mencicipi maha karya gue ? haha

Ceklek..

Gue mendengar pintu terbuka dan suara derap langkah mulai berjalan mendekat, here we go sebentar lagi akan ada pertunjukkan hebat.

"Hai gavin, pasti capek ya habis meeting seharian "gue mendekati gavin dengan senyuman ala istri teladan, hueks mau muntah gue ngomongnya.

"Lo kesambet?  "Gavin menatap gue dengan tatapan curiga.

"Nggak, gue cuma lagi berperan jadi sekretaris yang perhatian sama bos nya aja "

Gavin langsung melihat ke sekeliling apartemen. Di coleknya beberapa perabotan yang terpajang di ruang tamu termasuk TV. Gaya nya itu loh persis seperti petugas kebersihan yang sedang melakukan inspeksi. Bikin gue deg deg an sekaligus dongkol di waktu yang bersamaan.

"Oke juga pekerjaan lo din "

"Iyalah nadin gitu loh, lo fikir cuma bersih-bersih doang gue gak bisa "

Gavin mulai berjalan menuju meja makan, tempat dimana gue meletakkan kejutan special untuk dia. Haha sebentar lagi nadin, tunggu sampai dia duduk manis dan melihat kejutan lo, gue bergumam dalam hati.

"Ini masakkan lo? "Gavin menatap hidangan yang penampakkan nya nampak menggiurkan. "Lo nggak delivery order terus lo taro di piring ini kan? "Gavin memicingkan mata mencurigai gue.

"Hahah otak lo itu teralu banyak mikir gavin, gue beneran masak kok. Lo cowok pertama yang gue masakkin "gue tersenyum manis semoga aja dia tergoda.

Gavin nampak berfikir sambil menatap gue dan nasi goreng itu secara bergantian. Awalnya mungkin dia ragu tapi pada akhirnya dia mulai menyendokkan sesuap nasi goreng kedalam mulutnya, 3 2 1

Hah?  Gavin kok gak ada reaksi sih? Dia kok kayaknya diem-diem aja makan nasi goreng buatan gue. Padahal di dalam nasi goreng itu bukan cuma gue kasih mecin yang super banyak tapi juga bon cabe level 30.

"Masakkan lo enak juga "

Gila ya?  Gue sekarang tau penyebab otak bego nya gavin. Bahkan dengan kadar mecin sebanyak itu dia masih fine-fine aja?  Besok-besok harusnya gue masukin satu kilo mecin sekalian biar mampus lelaki itu.

Tiba-tiba gavin menjatuhkan sendok dan dia terlihat susah bernafas. Mampus gue, jangan sampai gavin mati tuhan gue gak mau jadi pembunuh.

"Vin lo kenapa? "Gue memegang bahu gavin.

"Nad.. Lo... "Suara gavin mulai terdengar nggak jelas karena nafas nya yang putus nyambung.

"Vin.. Lo jangan ngerjain gue deh gak lucu!! "Gue membentak gavin asli gue panik.

"Lo masukkin udang kan di nasi goreng ini? "

"Iiya... "

"Gue alergi udang bodoh!! "

Dan seketika itu juga gavin terjatuh dan tidak sadarkan diri. Gue berusaha mengguncang-guncangkan bahu nya supaya dia sadar tapi nihil pria itu diem aja seperti orang mati. Akk gue gak mau bunuh orang tuhan.

Gavin Christopher

Gue melihat ruangan yang serba putih dan bau antiseptik yang menusuk hidung, dan langsung membuat gue sadar kalau gue sekarang lagi ada di rumah sakit. Ingatan gue langsung kembali di saat gue ada di meja makan, memakan masakan nadin yang ternyata dia campur pakai udang. Wah dia berniat bunuh gue rupanya.

Tiba-tiba gue merasa ada orang yang sedang menangis di sisi tempat tidur gue. Masa iya gue udah mati? Tapi gue masih ngerasa kok kalau tangan kiri gue nyeri karena jarum infus. Apa jangan-jangan penghuni rumah sakit ini?  Ya kalian tau kan rumah sakit itu banyak cerita horor nya.

Gue sebenernya bukan termasuk orang yang takut sama setan, kalau sekedar nonton film horor sih gue masih berani tapi kalau itu setan menampakkan wajahnya di depan muka gue, ya gue takut juga.

Oke tenang gavin, kata orang baca ayat kursi bisa ngusir setan. Ya walaupun gue gak tau sih bacaan gue bener atau nggak. Dulu gue lebih sering bolos pas pelajaran agama sih.

Pelan-pelan gue memberanikan diri buat nengok ke sumber suara. Jantung gue semakin deg deg an anjir berasa mau uka uka.

"Astagfirullahaladzim!!! "

Seorang cewek sedang nunduk sambil nangis di samping gue, rambutnya yang panjang menutup semua muka nya. Ini kuntilanak atau sadako ya?

"Lo kuntilanak atau sadako? "Gue mencoba bertanya.

Eh setan itu masih ngerti bahasa manusia atau mereka punya bahasa lain ya?  Duh gue belom pengalaman nih.

Cewek itu sepertinya menatap gue dibalik rambut panjangnya yang masih menutupi wajahnya. Saat dia menyibakkan rambutnya dari wajahnya, disaat itu gue mau ngakak dan kesel di saat bersamaan.

"Astaga nadin gue kira lo setan , tapi muka lo emang udah mirip setan sih "

Gue terkekeh asli kalau kalian di posisi gue pasti bakalan ngakak liat muka nadine yang udah berantakan dengan eyeliner yang luntur, membuat dia seolah-olah nangis dengan air mata hitam, gue diam-diam ambil foto dia dengan kamera ponsel. Mungkin aja suatu saat bisa berguna.

 

"Gue fikir lo mati gavin "

Kampret ini cewek, dia kayaknya berharap banget gue cepetan koit. Tidak semudak itu nona.

"Ggue..  Minta maaf vin "

Ini gue gak salah denger kan? Gue gak lagi ngigo kan? Ini serius?  Seorang nadin minta maaf sama gue ?

"Vin..  Lo kok diem aja sih?  Lo budek apa belom sadar sih? "Nadin menabok lengan gue yang bebas dari jarum infus, dasar cewek bar bar.

"Sakit nadin "

"Maaf..  Gue minta maaf"suara nadine  terdengar parau, gue jadi gak tega nge bully dia.

Tapi seumur-umur gue kenal nadin. Gue gak pernah liat cewek itu nangis. Gue malah sempet mikir klenjar air mata nya udah putus sampai dia gak bisa nangis. Cewek galak dan super bar bar kayak dia bisa nangis, dan dia nangisin gue ?

Bersambung

Terpopuler

Comments

Intan Suci

Intan Suci

lanjut ...

2022-05-07

0

Zuni Tree

Zuni Tree

takut jadi pembunuh itu makannya nangis

2022-01-14

1

emak @l ahsan

emak @l ahsan

sebenarnya klo bag pov g usah pake lo gua...pasti lebih asyik....karna tiap masuk dialog itu,aku suka.......😄

2021-12-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!