Episode 1

Bagi semua orang senin adalah hari di buka nya pintu neraka. Ya semua orang berteriak i hate monday berkali-kali sambil membunyikan klakson kendaraan mereka atau mengumpat di angkutan umum. Semua orang membenci hari yang entah kenapa sejak zaman dulu sudah jadi lambang dari kesialan semua orang.

Dan salah satu orang yang sedang mengumpat itu adalah nadin. Dia berujar siapapun yang jadi presiden di Indonesia tidak akan ada yang mampu mengatasi masalah kemacetan di Indonesia. Sepertinya jalanan di Jakarta memang perlu diperluas atau sekalian saja buat kendaraan yang bisa melayang jadi masalah kemacetan tidak akan ada lagi. Tapi ini dunia nyata bukan di negeri doraemon sayangnya.

Pagi itu nadin sudah rela bangun lebih pagi, bahkan sangat pagi demi mempersiapkan penampilannya di hari pertama bekerja di Bregan Corp. Bekerja disana sudah menjadi tujuan hidup nadin sejak kuliah dan magang di bregan corp. Perusahaan bergengsi yang di gadang-gadang karyawan nya memiliki paras yang tampan di tambah berkantong tebal.

Bagi nadin bekerja di sana akan membawanya pada tujuan hidup sesungguhnya dari seorang nadin almira queen, yaitu mencari eksekutif muda yang tampan dan kaya raya .Walaupun demi di terima di perusahaan ini nadin harus melewati serangkaian tes yang luar biasa membuat isi otak nya terkuras, tapi nadin cukup beruntung saat pihak HRD memberitahu kalau dia di terima tanpa harus wawancara dengan si pemilik perusahaan, karena beliau masih berada di luar negeri.

Jadi langkah nadin sudah benar bukan dengan memilih pakaian yang dia kenakan sekarang blouse berwarna putih gading dan rok selutut. Well dengan rajin pilates dan makan sayur mayur nggak heran kalau nadin memiliki porporsi tubuh yang sempurna. Catat cantik itu butuh pengorbanan kawan.

Tin tin..

"Keterlaluan ya ini jalan tol loh masih aja main serobot sana sini "nadin ngedumel sendiri sambil terus membunyikan klakson.

Entah hari itu sepertinya Dewi keberuntungan sedang mengadakan perang dengan seorang nadin. Tidak cukup dengan terjebak di kemacetan sekarang dia harus gelagapan karena tidak membawa e-toll.

Tapi bukan nadin namanya kalau tidak punya banyak akal. Wanita itu mengenakan kaca mata hitam nya, kemudian keluar dari dalam mobil dan berjalan bak super model menghampiri mobil di belakangnya.

Nadin sempat berhenti sebentar untuk mengamati mobil di hadapannya. Hm lexus ES 300 H,  pasti yang punya mobil ini pria tua yang bisnis nya menjamur dimana-mana. Haha nadin tiba-tiba teringat vero, pria mapan dengan dompet super tebal pasti akan membuat Veronika mengangkat rok nya tinggi-tinggi.

Tok.. Tok..

Nadin tersenyum sambil menatap kaca mobil yang di buat sangat gelap, sampai siapapun di luar tidak akan bisa melihat ke dalam. Nadin bergumam pasti yang punya mobil ini om om ganjen yang sering mesum dalam mobil. Kemudian si pengemudi lexus membuka setengah kaca mobilnya. Nadin berusaha untuk melihat si pengemudi  tapi si pengemudi tidak juga menurunkan kaca mobilnya seluruhnya.

"Maaf pak "nadin membuka kaca mata hitamnya kemudian menaruhnya di atas kepala.

"Saya nggak bawa e-toll boleh nggak saya pinjem e-toll bapak, saya bayar cash deh di depan? "Nadin tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi nya hasil veneer minggu lalu.

Si pengemudi itu hanya mengeluarkan kartu dari balik kaca mobil, kemudian membuat gesture tangan seolah mengusir nadin. Tentu saja nadin langsung mendecak sebal. Pria pengemudi mobil itu benar-benar merusak harga dirinya. Hanya karena pinjam kartu e-toll bukan berarti nadin seorang pengemis bukan?

Jika bukan karena dia sudah hampir terlambat di hari pertamanya bekerja.  Pasti nadin akan dengan senang hati memecahkan kaca mobil mewah itu dengan heels 15 cm nya. Pengemudi itu masih bernasib baik, karena nadin langsung kembali ke mobilnya setelah mendapatkan kartu e-toll berwarna biru milik si pengemudi mobil.

Setelah berhasil melewati gerbang toll nadin menepikan kendaraannya untuk mengembalikan e-toll tersebut dan membayar seharga yang disebutkan oleh nadin sebelumnya. Baru saja nadin membuka pintu mobilnya, dengan sangat kencang si pengemudi itu melesat cepat masuk ke dalam jalan tol.

"Woyy pak ini e-toll nya !!" teriakkan nadin sangat keras tapi tidak cukup membuat si pengemudi itu menghentikan kendaraannya.

Nadin membanting pintu mobilnya dengan keras, kemudian dengan gaya bak Rio hariyanto ( pembalap mobil asal Indonesia)  nadin melesat masuk ke jalan tol menembus kepadatan kendaraan yang sudah lebih dahulu meninggalkannya .

Gavin Christopher

Sial !!!  Gue gak tau lagi harus menyebut Indonesia semakin sempit atau nasib gue yang memang selalu apes setiap kali gue menginjakkan kaki di tanah kelahiran gue.

Gue terpaksa kembali ke Jakarta demi mengurus perusahaan bokap gue yang sesungguh nya bukan jadi bagian dari rencana hidup gue. Gue harus mengucapkan selamat tinggal pada kehidupan bahagia gue di Las Vegas. Selamat tinggal temen club, selamat tinggal bule sexy yang selalu gue pandangi di pinggir pantai, dan selamat tinggal Cinta pertama gue, Aurora.

4 tahun gue sudah  meninggalkan kota yang selalu buat gue muak setiap harinya itu. Dan gue memilih Amerika Serikat sebagai tempat gue melanjutkan studi di bidang bisnis. Tentu saja bokap gue yang Cinta rupiah itu yang memaksa gue untuk memilih jurusan yang gue benar-benar benci.

Ya hidup sebagai putra mahkota yang punya berbagai koleksi mobil dengan harga fantastis kenyataannya bukan hal yang buat gue bahagia sampai saat ini. Gue bahagia dengan kehidupan gue di las vegas, teman-teman gue gak memperlakukan gue sebagai ATM berjalan.

Mereka mengenal gue hanya seorang gavin, mahasiswa yang merangkap sebagai bartender di sebuah club malam. Mereka tahu persis setajir apa orang tua gue di Indonesia, tapi mereka tetap memperlakukan gue biasa saja. Ah gue jadi kangen mereka.

Dan tentang Cinta pertama gue...  gue rasanya ingin tertawa dan menangis di waktu yang bersamaan saat menyebut namanya. Masih jelas di ingatan gue saat gue melihat dia untuk terakhir kali nya, tersenyum di sebuah foto yang di tunjukkan oleh Andrea,salah satu kakak senior gue di kampus.

Gue kembali pada kenyataan kalau gue sekarang sudah ada di Indonesia. Lebih tepatnya terjebak di kemacetan saat mau memasuki gerbang toll. Dan gue bertemu dia lagi, cewek yang sudah membuat kehidupan gue di SMA Garuda penuh dengan konflik. Cewek itu berjalan menghampiri mobil gue dengan gaya bak super model. Oh mungkin memang dia sekarang sudah jadi model kalau dilihat dari cara berpakaiannya dan kaca mata hitam yang dia gunakan.

Gue mau ketawa lihat ondel-ondel itu mengetuk kaca mobil gue dengan gaya menggoda. Wah memang dasar cewek yang sudah punya naluri ganjen dari orok ini gak akan pernah berubah. Bahkan setelah bertahun-tahun gue tidak berjumpa dengan dia, penampilan nya masih sama seperti dulu walapun harus gue akui dia bertambah cantik.

"Maaf pak "dia berkata dengan suara yang emm mungkin sengaja dia lembut-lembutin.

"Saya nggak bawa e-toll boleh nggak saya pinjem e-toll bapak, saya bayar cash deh di depan? "

Gue rasanya mau ngakak saat dia sebut gue bapak. Ada perasaan dongkol karena gue ogah punya anak kayak dia dan gue juga ogah dia jadi ibu dari anak-anak gue. Untung saja kaca mobil gue sangat gelap sampai dia gak mungkin bisa liat muka tampan gue. Gue sengaja cuma buka setengah kaca mobil lalu memberikan kartu e-toll gue. Untung gue punya cadangan kartu e-toll lainnya.

Dengan gaya bak ngusir pengemis  gue  mengibaskan tangan gue. Kalian tau pasti sekarang dia lagi maki-maki gue dengan sumpah serapahnya. Kenapa gue bisa tau?  Gue bukan peramal tapi gak butuh kemampuan meramal untuk tau kelakuan seorang Nadin Almira Queen.

Ya dia Nadin cewek yang dalam waktu satu jam dari sekarang akan merasa hidupnya sedang ada di kerak neraka. Kenapa gue bisa berkata begitu, tentu saja karena notifikasi e-mail yang baru saja gue baca membuat gue merasa takdir itu memang lucu.

Wahahaha

Boleh dong sesekali gue memperagakan ketawa mak lampir dari sinetron misteri gunung berapi. Generasi 90 an pasti tau deh sinetron itu.

Nadin Almira Queen

Gue menyapukan bedak Laneige dan berharap separuh kecantikan Song Hye Kyo berpindah pada gue. Gue tau gue cantik tapi kalau dibandingkan dengan Hye Kyo unnie gue sih berada di kategori tiarap.

Mana mungkin gara-gara pakai bedak yang diiklankan oleh pemain full house itu gue langsung bisa gaet suami setampan Song Joongki. Catatan pertama dari nadin almira queen jangan terpengaruh dengan iklan kawan.

Oke setelah lipstik merah (andalan gue kalau lagi gugup)  gue sapukan dengan sempurna di bibir gue yang kata orang cipokabel ini, gue melangkah dengan mantap menuju resepsionis untuk bertemu dengan mba siena, HRD yang tempo hari menelfon gue dan sukses buat gue lompat kegirangan karena memberi tahu kalau gue di terima di perusahaan ini.

"Selamat pagi mba, saya ingin bertemu dengan ibu siena "ucap gue dengan gesture bak profesional.

"Pasti mba ini yang namanya mba nadin ya "

Hohoho...  See bahkan ketenaran gue tidak pernah bisa pudar walaupun umur gue sudah menginjak seperempat abad.

"Iya mba..  Saya nadin almira queen "gue tersenyum memamerkan gigi mahal hasil karya dokter Budi.

"Tunggu sebentar ya mba "

Perempuan yang kalau gue baca di nametag ya bernama rahma itu terlihat sedang menelfon seseorang. Beberapa saat kemudian rahma menutup telponnya kemudian menyerahkan sebuah kartu.

"Mba.. Ini kartu khusus lift eksekutif, lift nya ada di ujung lorong "

Gue mengangguk-angguk sambil memperhatikan instruksi rahma. Setelah faham dengan petunjuknya, dengan percaya diri gue melangkah menuju lift yang dikatakan rahma khusus untuk para eksekutif.

Huhu..  Termasuk calon istri eksekutif  juga kan ya?  Gue terkekeh sendiri sambil memencet tombol lantai 15. Untung saja didalam lift ini cuma ada gue doang, kalau nggak gue pasti di sangka gila karena senyum-senyum sendiri.

Ting

Pintu lift terbuka saat sudah mencapai lantai 15. Gue segera berjalan sambil sesekali melirik sekeliling. Lantai 15 ini memang khusus di huni oleh para petinggi perusahaan, jadi gak heran kalau interior dan perabotan yang ada di dalam sini semua produk impor dari eropa.

"Mba nadin ya? "Suara lembut seorang wanita membuat gue membalikkan badan.

Gue segera menurunkan pandangan gue saat melihat cewek yang postur nya cukup imut ini berdiri di hadapan gue. Oke terkadang punya badan yang cukup tinggi membuat gue merasa gak normal.

"Mba..  Siena? "Gue mengernyitkan dahi, semoga gue gak salah orang.

"Iya.   Saya siena, mari saya antarkan ke ruangan pak Chris "

Mba siena dan gue berjalan bersisian menuju sebuah pintu yang terdapat tulisan CEO di depannya. Sesekali kami berbasa basi tentang kerjaan dan tempat tinggal kami yang ternyata cukup dekat.

"Mba.. Pak Chris ini baru datang dari amerika "

"Dia bule? "

Mba siena menggeleng. "Asli Indonesia, tapi lebih sering ngomong pake bahasa inggris "

"Oh...  Orangnya gimana mba? "

"Orangnya ramah kok, pas dia sampai ke sini kami semua di traktir Starbucks. bayangkan satu kantor mba "

"Royal juga ya dia "

"Bukan cuma ramah dan royal mba,  pak Chris itu astaga ganteng banget sumpah kalau saya belom punya suami udah naksir kali "

Tinong

Radar pencari calon suami tampan dan kaya gue berdering. Gue langsung lupa dengan kejadian apes tadi pagi. Istilah dibalik hujan lebat ada pelangi ada benarnya juga ternyata. Gue terkekeh sendiri dalam hati.

"Wah istrinya pasti beruntung banget itu ya "gue bergumam dalam hati semoga aja ucapan gue gak bener.

"Istri?  Orang pak Chris masih jomblo mba "

Fuih, terima kasih tuhan

"Haha wah pasti banyak yang mau jadi pacarnya ya mba "termasuk gue, kali ini gue berdoa semoga malaikat gak lupa catat doa gue.

"Pastinya mba "mba siena terkekeh lagi. "Oke kita sampai "

Gue bener-bener deg-degan sumpah. Bukan karena membayangkan hari pertama bekerja. Gue penasaran pake banget sama cowok yang namanya Chris itu. Jika benar cowok itu seperti apa yang mba siena bilang, maka dia adalah calon sempurna untuk suami masa depan gue.

Tok tok tok

"Yuk mba "mba siena membuka pintu coklat itu, gue membuntuti nya di belakang.

"Selamat pagi pak Chris, saya ingin memperkenalkan sekretaris untuk bapak. Dia Nadin yang akan mengurus semua keperluan pak Chris "

Gue semakin deg deg an karena cowok itu duduk membelakangi kami. Membuat gue sulit membuktikan kebenaran omongan mba siena.

"Oke, thanks siena,  you can go back "ujar cowok Itu , ya ampun suara nya mirip shawn mendes.

Setelah pintu tertutup dan mba siena sudah tidak nampak, tinggallah gue berdua dalam situasi canggung dengan cowok yang entah harus gue panggil pak atau gue panggil beib aja sekalian.

Gue buru-buru menggelengkan kepala. Sepertinya kelamaan jomblo bikin gue jadi suka berkhayal yang iya iya.

"Maaf pak Chris, ada yang bisa saya bantu? "Gue mencoba memecahkan keheningan karena terus terang gue mulai bosan.

Saat laki-laki itu berbalik dan menghadap gue, disaat yang bersamaan mahal yang gue beli dengan harga Rp. 8.835.000 itu terjun bebas ke lantai yang di dominasi oleh parquet.

"Oh my god "

Gue cuma bisa mengeluarkan 3 kata itu saat menatap pria yang sedang menatap gue dengan seringai iblis nya. Wah tarik kembali ucapan gue yang bilang kalau setelah hujan akan ada pelangi. Kenyataannya sebentar lagi gue akan tergulung dalam gelombang tsunami.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

TRI UTAMI

TRI UTAMI

lucuu

2024-12-12

0

Capricorn 🦄

Capricorn 🦄

keren

2024-02-17

0

Indah Permata Sari

Indah Permata Sari

rangkaian katakatanya lucu 😂😂😂

2021-06-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!