Episode 2

Pria itu menatap nadin dengan seringai jahatnya. Sudah jelas sekali kalau di dalam otak pria itu sudah ada berbagai macam rencana untuk membuat hidup nadin susah, lebih tepatnya menderita.

"Apa kabar nadin ?"gavin berdiri dari kursi kebesaran nya kemudian berjalan perlahan menghampiri nadin.

Gavin membungkuk mengambil tas nadin yang baru saja terjatuh, kasian tas yang gavin tebak harganya bisa membeli sebuah sepeda gunung buatan eropa itu kalau lama-lama tergeletak di lantai.

"Tas kamu jatuh "gavin berdiri di depan nadin sambil menjinjing tas milik wanita itu.

"Gak usah sok pakai aku kamu, gue mual "nadin menyambar tas nya dengan kasar.

"Mual? Wahahaha jangan-jangan kamu beneran lagi hamil? Anak kita cewek atau cowok sayang? Aku bahagia banget "cerocos gavin yang hanya di hadiahi tatapan tajam dari nadin.

Bukan nadin namanya kalau perkataan gavin membuatnya terintimidasi. Dengan perlahan nadin memajukan langkahnya membuat gavin mundur perlahan sampai dia tersudut di pinggir meja.

Ujung bibir nadine sedikit terangkat, di tatapnya lelaki yang sudah pasti sedang mati-matian mengendalikan nafsunya melihat sebuah pemandangan yang membusung di hadapannya.

"Jangan main-main sama gue gavin, lo kenal siapa gue "bisik nadin dengan nada sensual tepat di telinga gavin, bulu kuduk lelaki itu langsung meremang.

Flashback

Hari kelulusan gavin

"Bro.. Prom night nanti lo pasti ngajak si cantik dong? "Entah dari mana munculnya Bimo sudah merangkul pundak gavin.

"Si cantik siapa maksud lo? "

"Ya siapa lagi kalau bukan adik kelas kita yang paling cantik dan sexy itu, nadin "

"Oh dia yang lo maksud "jawab gavin dengan nada malas.

"Gila.. Lo hoki banget dapet cewek kayak nadin. Ngaku sama gue lo udah main sama dia di mana aja hm "Bima menaik turunkan alisnya dengan niat menggoda gavin.

"Maksud lo main? "

"Ah lo pura-pura bego deh vin, lo tau lah main antara cewek sama cowok yang gue maksud "

"Oh itu "gavin berusaha untuk tetap tenang menjawab Bimo si Raja gosip ini.

"Jadi udah berapa sering? "

Si Bimo ini masih aja ngotot, gavin tau persis satu aja kalimat yang meluncur pasti akan Bimo tambahkan bumbu-bumbu mecin dan boom akan menjadi skandal satu sekolah.

"Lo keppo banget sih bim, gue sama gavin Mau main di mana aja itu kan hak kita "entah muncul dari mana tau-tau nadin sudah melingkarkan tangannya di lengan gavin.

Gavin hanya bisa melotot menatap si centil yang sekarang sedang ngomong ngelantur menjawab pertanyaan Bimo. Oke perasaan gavin mulai gak enak.

"Jelas lah gue keppo, secara gitu kalian kan pasangan fenomenal di SMA Garuda. Sedikit aja info dari kalian akan jadi hot topik di tabloid sekolah "

Oke Bimo mulai ngeselin.

Gavin melingkarkan tangan nya di pundak nadin. Kali ini cewek itu yang mendelikkan mata.

"Gue sama nadin... "

"Sayang aku hamil "

"What!!! "Gavin langsung melepaskan pegangannya pada pundak nadin, di tatapnya wanita yang sedang menatapnya dengan tatapan seolah ingin menangis.

Wah bilang sama pak hanung bramantyo kalau di SMA Garuda ada salah satu murid yang sangat jago akting dan namanya nadin.

"Vin.. Gue bangga sama lo sumpah "Bimo menepuk-nepuk pundak gavin yang masih shock mendengar pernyataan nadin barusan.

Gavin merasa nadin itu betul-betul sakit jiwa. Pertama, mereka berdua bahkan gak pacaran, jalan berdua aja nggak pernah, apalagi sampai begituan. Tolong siapapun ada yang punya pistol gak? Gavin ingin mati sekarang.

"Berita ini harus gue sebar.. "Ujar Bimo dengan semangat.

"Bim tolong ya sebarkan berita bahagia ini dengan baik ah gue lupa bilang ya kalau gue sama gavin udah nikah "

Jika membunuh orang gak dosa, sumpah gavin mau banget bunuh nadin dengan mulut racun nya saat ini juga.

"Hah? Serius vin? Tuh kan lo gak bilang , gue kan sohib lo vin tega"

"Maaf ya Bimo, waktu itu gue dan ehm suami gue ini sengaja merahasiakan pernikahan kita, iya kan sayang "nadin menatap gavin yang masih tercengang di tempatnya.

"Gak apa-apa din, selamat ya buat pernikahan kalian "

"Makasih bim "nadin tersenyum sangat lebar, kemudian bimo dengan semangat menyalami nadin dan gavin satu persatu, lelaki itu berbaik pergi entah kemana, mungkin bimo akan memajang berita ini di mading sekolah.

Satu dua tiga

"NADIN!!!! LO GILA? GAK WARAS ATAU OTAK LO ITU EMANG GAK PERNAH ADA!! "gavin berteriak tepat di telinga nadin.

"Gimana rasanya vin? Gimana rasanya nama baik lo tercemar !"nadin tidak kalah berteriak di hadapan gavin.

"Kapan gue ngelakuin itu nadin? Ah lo sakit hati gara-gara gue tolak "seringai jahat muncul di wajah gavin walaupun wajah nya sudah memerah menahan emosi..

"Ternyata keputusan gue buat nolak lo emang tepat, cewek gak ada otak kayak lo, yang cuma mengicar gue hanya karena gue KAYA "

Nadin menggengam ujung rok nya kuat-kuat. Nyaris saja air mata jatuh di wajah cantiknya, perkataan gavin bukan hanya menyakiti hati  tapi juga menjatuhkan harga dirinya. Lelaki bermata coklat ini seminggu yang lalu baru saja menolak nadin mentah-mentah.

Seumur hidup seorang nadin almira queen tidak pernah menerima penolakkan apalagi dari seorang laki-laki. Jadi wajar dong kalau nadin merasa dendam pada cowok yang dia benci setengah mati ini.

Nadin Almira Queen

Gue pernah di permalukan di depan orang-orang hanya karena gue lupa bawa dompet waktu gue lagi belanja baju di Zara. Waktu itu gue bener-bener nggak ingat apapun karena gue kabur dari rumah. Dan satu-satunya pelampiasan ya gue belanja sampai tagihan kartu kredit gue menggunung.

Tapi sikap gavin waktu nolak gue dulu betul-betul membuat harga diri gue jatuh ke lembah paling nista. Lebih dari di permalukan di depan toko Zara, gue bener - bener malu sumpah. Sejak itu gue bersumpah gue benci gavin benci sebenci benci nya. Bodo amat mau dibilang dosa atau apapun, gue gak perduli sama cowok brengsek yang pernah nuduh gue jadi anak haram hasil selingkuhan bokap nya itu.

Dan sekarang cowok yang gue benci setengah mati itu sedang menatap gue dengan tatapan seolah gue pembantu dan dia majikan. Oke pekerjaan gue memang sekretaris dan sudah tugas gue untuk membantu pekerjaan dia dan mengatur semua urusan dia. Tapi sikap dia yang tengil seolah menegaskan gue ini cuma kacung nya dia itu loh bikin gue mau nyampurin sianida aja dalam kopi nya biar mampus sekalian itu kutu loncat.

"Oke.. Tugas pertama lo cukup mudah "ujar gavin, dari senyumannya dia gue manangkap sesuatu yang gak enak.

Firasat gue gak enak

"Beliin gue kopi, gue mau lo beli kopi . kopi Espresso dan gula nya seperempat sendok teh dan gue mau lo sendiri yang buat kopi nya "

Tuh kan dugaan gue bener, kampret emang si gavin.

"Vin.. Jangan nguji kesabaran gue "

"Eits... Stop panggil gue gavin, gue bos lo inget "

"Terus gue harus panggil apa? Yang mulia? Atau bapak? Ah gak mungkin kan ndoro "

Sumpah gue pengen tampol mukanya gavin yang belagu itu.

"Bos ganteng, gue mau lo panggil gue bos ganteng "

Tuh kan minta di sianidain aja nih laki, ya tuhan bolehkah hamba bunuh tikus got satu ini.

"Kok lo diem? Bos lo lagi ngomong hello "gavin mengibas kan tangannya di depan wajah gue.

"Gue mau resign, bisa gila gue lama-lama ngomong sama orang yang otaknya kebanyakan di pake buat judi "

Gue Buru-buru menuju pintu ruangan gavin, gue mau banting pintu itu sampai buat yang punya ruangan tahu kalau gue nadin almira queen gak bisa diperlakukan semena-mena.

"Eits lo mau kemana? "Gavin sudah berdiri di depan pintu tepat sebelum gue memegang handle pintunya.

"Minggir gue mau ketemu sama mba siena "

"Lo lupa sama ini "gavin menunjukkan selembar kertas.

Damn, itu surat kontrak yang gue tanda tangani belum lama ini. Dan jelas sekali disana tertera kalau gue keluar sebelum 3 bulan masa kontrak gue berakhir maka gue harus membayarkan pinalty sebanyak 200 juta.

"Masih berminat ketemu mba siena? "

Kampret si gavin menunjukkan seringai iblisnya, dia menang.

"Gue mau beli pesanan lo, kopi pakai sianida "

Gavin menggeleng. "Kopi espresso gulanya setengah sendok teh, dan dibikin pakai Cinta "davin mencolek dagu gue.

"Minggir tuan gavin yang terhormat "

Gavin menyingkirkan badanya dari pintu. "Silahkan lewat tuan Putri gold digger "

Gue cuma bisa melotot saat dengar dia sebut panggilan itu. Gold digger adalah kata yang gue paling benci dan gue hapus dari otak gue sejak gue lulus SMA.Ya gue memang seorang gold digger gue akui itu, gue emang cuma cewek matre yang berharap menikah sama pria kaya.

Nadin hanya bisa mengetukkan kuku-kuku jarinya di meja kayu sambil menunggu pesanannya dibuat oleh si barista yang sepertinya masih kuliah kalau dilihat dari wajahnya yang masih kinyis-kinyis.

"Mas jangan dituang dulu.. "Nadin berteriak membuat si barista kaget sampai nyaris menumpahkan kopi nya.

"Kenapa mba? "

"Biar saya aja yang tuang "nadin buru-buru berdiri di samping si mas-mas barista.

"Lah kalau mba yang tuang saya kerja apa dong? "

"Mas diem aja perhatiin saya nuang nya bener atau nggak "

"Tapi mba nanti saya dipecat kalau kerja setengah-setengah "

Nadin memulai aksinya, semua laki-laki pasti tidak akan mampu berkata tidak saat nadin mengeluarkan jurus andalannya. Tatapan tajam ala bae suzy.

"Mas... Please ini buat orang hamil dia lagi ngidam mau saya yang buatin kopi nya"

Satu dua tiga

"Baik deh mba, kalau buat ibu hamil saya gak bisa nolak"

Tuh kan jurus tatapan ala bae suzy emang selalu ampuh, thanks unnie.

"Semoga anaknya sehat ya mba buat temen mba yang lagi hamil"

"Iya nanti saya sampaikan, makasih ya mas ganteng "nadin mengedipkan sebelah matanya.

Si mas-mas barista itu cuma bisa cengar-cengir gara-gara di goda nadin. Lihat saja besok - besok bisa jadi nadin akan dapat kopi gratis karena sepertinya si mas barista itu sudah masuk nadin fans club.

"Kasian itu mas-mas gue bohongin, tapi gue gak sepenuhnya bohong sih gue emang merasa nurutin permintaan ibu hamil. Tapi kalau kasus gavin hamil anak kadal eh tunggu ibu hamil mana boleh minum kopi haha gampang banget mas nya gue tipu "gumam nadin dalam hati sambil memencet tombol lift khusus eksekutif.

Pintu lift terbuka dan ternyata gavin sudah berdiri disana sambil memasukan kedua tangannya di kantong celana. Catat jika dulu nadin pernah bilang kalau gavin ganteng tapi sekarang ada tambahan iya sok ganteng lebih tepat.

"Jadi jadwal saya hari ini apa? "Gavin meniup kopi nya perlahan kemudian meminumnya.

"Jam 10 bapak harus ketem... "

"Bos nadine bos, perlu saya kasih kamu pelatihan khusus untuk manggil saya bos ganteng. Gitu aja gak becus "

Sumpah demi apapun rasanya nadine mau nyiram wajah sok ganteng gavin dengan kopi panas yang sedang dia minum. Nadin mencoba menyabarkan diri dan selalu merafalkan denda 200 juta itu.

"Baik bos.. Ganteng "nada suara nadin merendah saat menyebut kata ganteng.

"Pagi ini jam 10 bos ada pertemuan dengan jitec corp untuk membahas prihal software baru yang akan kita gunakan. Malam hari jam 7 bos ada gala dinner acara amal yang diadakan oleh moli corp "

Gavin cuma manggut-manggut sambil menikmati kopinya, entah lelaki itu faham atau nggak apa yang dikatakan nadin. Yang jelas gavin tiba-tiba menghentikan langkahnya, nyaris saja nadin menabrak punggung gavin jika perempuan itu tidak menghentikan langkahnya.

"Nadin, beliin saya bubur ayam.. Saya gak mau pake kuah dan kecap manis sambel nya setengah sendok dan pakai kecap asin sedikit aja, oh iya jangan pake bawang goreng dan seledri saya gak doyan. 10 menit lagi antarkan ke meja saya "

Jika ini film kartun, mungkin sekarang dikepala nadin sudah banyak asap hitam yang menguar. Nadin menatap punggung gavin yang baru saja menghilang di balik pintu ruangannya.

"Dasar gavin kampret! Otak udang! Lo fikir gue kerja disini buat jadi pesuruh lo beli makanan! "Nadin mendesis sambil memandang ke arah ruangan gavin.

Ceklek

Pintu ruangan gavin terbuka, setengah badan pria itu muncul dari ambang pintu.

"Jangan banyak ngedumel !, inget siapin 200 juta kalau mau bebas dari gue "

Brak

Gavin kembali masuk ke ruangannya setelah menutup pintu cukup keras.

Kampret emang si gavin dia seperti cenayang yang bisa baca fikiran orang, nadin rasanya mau bertanya kapan lelaki itu musnah dari muka bumi ini.

Terpopuler

Comments

Lilis Dira

Lilis Dira

Itumah kerjaan OB x, terlalu mehong bayarnya klo sekertaris ngerjain yg begitu.....

2020-12-27

5

Nommahasrul Hasrul

Nommahasrul Hasrul

ngakak thor🤣🤣

2020-12-13

3

Nommahasrul Hasrul

Nommahasrul Hasrul

🤣🤣🤣

2020-12-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!