Dalam hitungan bulan berlalu,perjalanan yang di jalani Irma kini agak berbeda dengan bulan- bulan yang lalu,Irma merasakan perhatian Awan begitu berlebihan bisa dikatakan lebih dari seorang teman dekat.
Perhatian awan makin hari makin meningkat,awan sangat peduli dengan kesehatan Irma, kebutuhan Irma sampai makan makanan yang di makan Irma pun begitu di perduli kan.
Di setiap hari nya awan selalu ajak Irma makan bersama namun sering Irma tolak karena sudah menjadi kebiasaan Irma selaku anak kos setiap pagi membuat masakan untuk sarapan pagi dan makan siang.namun sangat lah awan menghawatirkan kesehatan irma, sering kali di antaranya Irma makanan ke kos.tidak hanya itu tentang kebutuhan sekolah pun sering awan siapkan buat Irma.
Suatu pagi ketika itu ujian hari pertama berlangsung,Irma sudah sampai di sekolah lebih awal.menjelang bel masuk berbunyi,Irma dan teman teman duduk di bangku taman depan kelas.irma di hampiri dua orang Adek kelas dan berkata" kakak' ini ada titipan dari abang, katanya kakak harus pake alat tulis ini buat ujian nanti."tapi kakak bawa lo, malahan baru kakak beli kemaren,Irma menunjukan pena tinta hitam dari dalam tas nya.
"gak papa kak pesan Abang "pokoknya kakak pake yang ini katanya
"baik'lah dek,sampaikan pada Abang,bahwa penanya dah sampai pada kakak, makasih ya dah repot-repot antar ke kelas kakak.ya kak sambil mereka berdua berlalu.
Ehem........yang pena baru.....kata teman yang duduk di samping irma.iya ...Irma menanggapi.dalam hari Irma terlintas "ya tuhan begitu perhatian nya Abang ku awan padaku hanya engkau yang dapat membalas nya.sebenarnya Irma Sangat bahagia dan begitu menikmati perjalan hidup yang sedang berlangsung,namun dalam hati kecil Irma berkecamuk,ada pertentangan yang kuat yang sebenarnya terjadi.
Ada pun pesan keluarga irma,agar Irma bersekolah dengan baik dan melarang untuk tidak berpacaran saat masih bersekolah.kekawatiran keluarga Irma takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.Di satu sisi Irma ingat pesan orang tua namun disisi lain Irma tidak bisa mengingkari hatinya bahwa ada cinta di hati nya terhadap suatu hari hal ini Irma katakan pada awan tentang larangan pacaran yang sedang di jalani keduanya,awan menanggapi pembicaraan Irma dengan baik.
"sayang sebenarnya orang tua itu takut apa bila anaknya dalam bahaya.dan pastinya mereka kawatir dengan hubungan yang di jalani anaknya,maka dari itu dek,ada Abang di hati dan di samping Adek ",
tidak lain adalah menjaga Adek di manapun Adek sayang berada,saat ini,besok dan sampai kapan bagi Irma seperti banyak keberuntungan menjadi anak kos.
Di sini Irma merasa punya teman yang baik' baik, guru yang baik pula,bapak kos juga baik,apa lagi ada awan yang sangat perhatian terhadap Irma.Di sekolah ini ada seorang guru tepat nya guru olah raga,bapak terserah begitu perhatian terhadap Irma,bapak tersebut selalu meminta tolong pada Irma untuk membantu nya mengoreksi lembar ujian pada sore hari,di kesibukan Irma les komputer dan wakil olah raga,Irma menyempatkan waktu untuk membantu bapak tersebut, sebut saja pak R,
dia begitu sangat di mata siswa siswi di sekolah Irma karena selain sebagai guru olah raga pak R juga merangkap bagian kesiswaan,jadi setiap ada masalah tentang siswa bapak R lah yang di hadapi.
memang sih bisa dikatakan guru yang paling di senangi dan di takuti oleh anak anak hanya lah dia.
Suatu sore seperti hari kemaren setelah Irma melaksanakan wakil sore,Irma di minta melanjutkan penilaian lembar jawaban ujian pjok,namun berbeda dengan hari kemarin,sore ini Irma diantar keruang rapat guru yang jarang di gunakan untuk kegiatan sehari-hari kecuali saat ada rapat di sekolah."Yo bapak antar lembaran jawaban ini ke ruang rapat ya....
"Irma melanjutkan penilaian di sana saja" kenapa pak,Irma menanggapi,ga papa jawab bapak tersebut,di ruang rapat sepertinya lebih nyaman dan tempat nya luas,di kantor ini sempit jawab guru tersebut.
Tanpa ada pemikiran negatif Irma langsung bergegas mengikuti langkah tegap guru itu.sesampainya di ruang rapat Irma langsung duduk manis dan bersiap untuk mengerjakan tugas yang di beri kan pak guru itu,lalu pak guru duduk persis di sebelah kanan Irma, tadinya kursi itu berjarak namun pak R menggeser nya lebih dekat disamping irma.
"ma...panggil guru " ya pak Irma menjawab dengan hati dah Dig dug,
kemudian pak guru menjelaskan tentang bobot atau poin penilaian yang harus di berikan untuk tiap soal ujian pjok,Irma pun serius mendengarkan,tapi hati Irma berkata lain dengan membaca cara pandang mata pak R saat menjelaskan tadi,bapak sesekali memandang Irma dengan tatapan yang berbeda,namun Irma selalu palingan perhatian itu.setelah Irma di rasa paham akhirnya Irma lanjut mengerjakan pekerjaan tersebut,
"ma......"panggil bapak dengan nada manja seperti awan memanggil Irma,bertambah kencang degupan jantung Irma berdetak,ia pak ada apa.irma di sini dulu ya bapak ada perlu sebentar, nanti bapak kembali ya.
irma hanya mengangguk kan kepala,pak R kemudian keluar ruangan namun anehnya pintu ruang rapat tersebut di kuncinya dan membiarkan Irma sendiri dalam ruangan.
Kurang lebih 30 menit berlalu terdengar suara pintu ruangan ini di buka, rupanya pak R sudah kembali dengan membawa beberapa kue basah dalam plastik asoy,ma dah siap...? tanyanya...".siap" ya belum lah pak, bapak sih gak bantuin......"ehh.... tenang ma sekarang bapak batu ya,ni ada kue dimakan lah dulu pinta guru terhadap irma.
"iya pak makasih "jawab irma.
Kemudian duduk lah pak R di posisi tadi,mulai lah lembar demi lembar di koreksi, sambil sedikit ngobrol tentang kegiatan sekolah, namun lama kelamaan pak R mulai gerak gerik nya beda, sesekali seperti sengaja tangan kanannya di letakkan di atas baru Irma sambil berkata capek ya ma...Irma tak menjawab apa apa,Irma pun berusaha meletakkan tangan pak R ke meja seperti semula, namun pak R mengulanginya kembali sambil berkata," ma bapak senang banget bisa bersama dengan Irma"
sontak Irma bingung dengan perkataan yang baru di dengar nya,bagi Irma semua guru itu baik dan merupakan suri tauladan.
pak.....irma melerai tangan pak R yang sudah bersandar lagi di bahu Irma, saat ini pak R melanjutkan pengoreksiannya.
Irma terdiam seribu bahasa, atas kejadian barusan,belum hilang lagi rasa cemas dan degupan jantung yang begitu kencang,kali ini tangan pak R berada pas di atas paha Irma sebelah kanan sambil di usapnya,kali ini kebun parah lagi dada Irma seperti bergemuruh panas dingin tak menentu,Irma berusaha menjauh kan tangan pak R namun semakin Irma berusaha mengelak semakin berusaha pak R mendekat manja,"ma ..... bapak sayang Irma"
suara pelan itu terdengar di telinga irma.pak R mengambil pena di jari kanan Irma dan meletakkan nya sambil berkata,"ma.....Irma capek kan ....? istirahat aja dulu ya.
Pak kenapa bapak begini tanya Irma,kalo bapak perlakuan Irma seperti ini,Irma mau pulang saja pak." ma ..... berdiri pandang bapak,Irma pun berdiri dipegang nya tangan Irma dengan lembut sambil Irma di gandeng ke dekat pintu luar namun terkunci, "bentar lagi kita pulang ma...."
tapi bentar ya kita ngobrol dulu sebentar saja,pakar kali ini lebih lebih lagi, seperti benar benar dimabuk cinta,tangan yang tadinya menggandeng kini berubah memeluk badan Irma yang padat berisi,Irma berusaha untuk melepaskan namun makin erat pelukan ini di rasa,pak R berbisik di telinga irma dengan lirihnya" sayang ..... jangan takut ... bapak gak papa ya, bapak seperti ini karena bapak sayang sama Irma ma,peluk bapak ma....ma..... terdengar rintih pinta pak R.
Tidak pak ......tidak.... sambil dalam hati Irma memohon pertolongan.akhirnya terdengar suara motor Awan di luar,kali ini kekhawatiran yang melanda hati Irma sedikit berkurang,pak R melepaskan pelukannya...Irma pun langsung menuju meja pengoreksian dan melanjutkan pekerjaannya itu,
pak R membuka kunci pintu sambil membuka pintu tersebut, tampak awan tergesa-gesa menuju ruang rapat di mana kami berada.
Setibanya awan di depan ruang rapat ,tampak begitu emosi,awan langsung menghampiri Irma dan berkata"dek" ngapain di sini, berdua dua dalam ruangan dengan pak R,
Persetan lah dengan ini semua,
tampak awan menyerakan kertas yang ada di meja di hadapan pak R,pak R memegang awan yang sedang terbalut emosi"wan.....wan sudah lah, kami gak ada apa apa kok hanya mengerjakan ini saja"awan semakin emosi terhadap pak R, dengar pak, setelah ini jangan jangan pernah lagi mengganggu maupun memberi tugas pada Irma pak,
kalo terulang lagi pak, habis.... tengok lah pak, seperti nada ketakutan pak R menjawab dengan,iya wan......iya.
"maafin bapak."!
Tanpa permisi awan langsung menggandeng Irma menuju motor.
Irma terdiam tanpa berkata satu patah kata pun.awan membawa Irma ke sebuah pertandingan takrau dimana sore itu awan bertanding di babak pinal, kelihatan ada rasa kesal terhadap Irma namun awan berusaha m enutupinya.
Sesampinya di tempat pertandingan rupanya semua sudah siap hanya menunggu awan saja, awan menyuruh Irma duduk dan membawa air minum serta handuk kecil.pertandingan pun di mulai,ayo semangat bang ......suara Irma memberikan motivasi kepada awan,namun awan hanya tersenyum saja seolah rasa kesalnya belum hilang, memang kurang semangat di lihat nya awan bermain, terbukti awan kalah di babak pertama.
Saat istirahat berlangsung,Irma langsung menghampiri awan dengan mengelap keringat nya dan memberinya minum, duduk bang pinta Irma, awan pun duduk rupanya tak bisa rasa kecewa tadi di pendamnya,dek ..... jangan pernah lagi hal seperti tadi terjadi ya, cukup..... cukup Irma pergi tanpa pamit ke Abang,Abang kebingungan cari Ade kemana- mana dek, jangan pernah lagi siapa pun orangnya mengajak Adek tanpa Abang tahu ya, mesti pun dia guru!
"ia bang ...maafin kesilapan Adek ya...."?.
awan mengangguk tanda setuju,prit..,prit tanda pertandingan di mulai kembali,"bang semangat ya, Adek doakan Abang menang" Abang pasti bisa, dengan wajah yang sumringah awan berdiri dal langsung menuju lapangan,siiip...... awan menanggapi irma dengan semangat yang tinggi dan kebersamaan kedua nya akhirnya awan yang memenangkan pertandingan takrau tersebut.
Setelah beristirahat lumayan lama sambil menikmati kue kering dan air teh botol dingin, terlihat awan begitu bahagia.dek dek ... panggil awan,Tah apa yang terjadi dek kalo tadi Abang gak ketemu kan Adek di sekolah,Tah apa yang Abang lakukan dek... mungkin Abang gagalkan pertandingan ini dek,bang .....gak usah berkata begitu,iya dek gak bisa Abang begini,gak bisa Abang tanpa Adek mendampingi dek, tolong lah ya jangan di buat lagi hal seperti tadi ya,iya bang Irma janji kedepannya Irma lebih waspada dan berhati-hati lagi.saat ini benar benar tenang pandangan Awan tertuju pada Irma tanpa balutan emosi seperti tadi siang.
Hari mulai senja,awan mengajak Irma untuk pulang,kita pulang dek....iya bang,Irma bergegas mengemasi air minum dan sisa kue ke dalam kantong plastik,dan mengambil handuk di pundak awan.setelah selesai awan menggandeng Irma menuju motor dan berpamitan kepada teman-teman yang masih berada di area lapangan,Yo kawan kami dulu an pulang ya.
"yup wan hati hati di jalan tu"
,jaga Irma ya antar ke kos baik baik wan.... Oke bro jawab awan sambil berlalu.sepanjang jalan menuju kos Irma,awan bernyanyi begitu romantis nya, suaranya yang merdu begitu indah di dengar,tak terasa motor sampai di halaman kos Irma,
Sorak Sorai suara kawan Irma di kos lantai atas tempat Irma tinggal,
bang.... bang gimana pertandingan nya menang gak...? terdengar suara mar begitu nyaring,
"menang lah "jawab awan
siapa dulu ayangnya.... sambil ketawa awan menjawab pertanyaan mar.
"alhamdulilah bang "
jawab teman yang lain,
mar pun berkata kembali bang traktir dong......aman tu jawab awan ...mau di traktir makan apa,...j
"mie pun jadi bang ....".oke besok lah Abang antar ya.
"yup bang .... makasih ya".ya.....
Akhirnya awan berpamitan pada Irma,dek Abang pulang ya,
"Adek mandi ..."bentar lagi magrib kan,
"iya bang,"
dek jangan lupa solat,ngaji,belajar dan satu lagi apa tuh kata Irma, jangan telat makan ya... "
"siap Abang ku sayang"
"oke deh Abang pulang ya......"?
" hati -hati bang",
awan pun berlalu menuju ke tempat tinggal nya yang jaraknya lumayan jauh kurang lebih tiga kilo meter lah dari kos Irma berada.
Tampak lambayai tangan awan sambil berlalu menuju motornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments