Hari mulai pagi. Salia membuka mata nya. Dia tersenyum kemudian segera mandi dan berdandan. Dia merindukan masa-masa seperti ini.
Berkumpul dengan keluarga dan berada di luar negeri. Meisa segera turun ke bawah menuju ruang makan. Terlihat Meina dan Michael sedang berbincang.
"Selamat pagi, Papa.. Mama" sapa Salia riang.
"Wah, yang semangat nih" kata Meina sambil melirik Michael.
Michael tertawa.
"Tentu saja, dia kan akan bertemu dengan.. Ehmm.. Sahabat kecil nya " kata Michael.
Salia tersenyum geli kemudian duduk di samping Meina.
Salia melihat banyak makanan di atas meja.
"Pa, mana Marc? "
"Entahlah, mungkin dia kelelahan, jadi dia masih tidur "
"Biar aku panggil ya" kata Meisa.
Namun belum juga Salia bangkit, Marcell sudah berada di ambang pintu dengan piyama yang masih melekat ditubuhnya dan kedua tangan mengucek matanya.
"Ihh jorok! Belum mandi yaaaa" gerutu Salia.
"Ah biarin" kata Marcel kemudian bergabung dan memakan sarapan nya.
"Seharusnya kau bangun lebih pagi, bukankah kau akan menjadi penerus Papa " kata Meina.
"Hehe.. Biar kakak saja yang meneruskan usaha papa ya, kak Salia kan sering bangun pagi" kata Marcell.
"Kok aku sih " gerutu Salia.
"Iya, Meisa kan mau jadi dokter, kamu yang bertanggungjawab " kata Michael.
"Baik-baik "
Mereka pun memakan sarapan mereka.
♡♥♡♥♡♥♡
Salia keluar dari mansion. Dia melihat taman dan bunga tulip merah yang dulu sempat dia tanam bersama Refa.
Bunga tulip nya ternyata tumbuh besar dan segar. Sekarang juga menjadi lebih banyak.
Salia tersenyum. Dia menyentuh tulip itu.
"Kau merindukan ku? "
Deg
Salia berbalik. Dia terkejut melihat pria yang selama ini dia rindukan. Pria yang selalu menghiasi pikiran nya selama 15 tahun ini.
Senyuman Salia mengembang.
Pria yang tak lain adalah Refaldo itu melangkahkan kakinya mendekati Salia.
Langkah itu terhenti setelah mereka berdiri berhadapan dan saling menatap.
"Tidak ada pelukan? " tanya Refa.
Salia tersipu malu. Kedua pipinya sudah memerah.
Grep
Refa memeluk nya dengan erat. Salia terbelalak. Namun, dia pun membalas pelukan Refa.
"Aku merindukanmu, sahabat.. Apa kau disana punya sahabat lain? Sampai tidak pernah menghubungi ku? "
"Ah, aku.. Kurasa sahabat kecilku hanya kau" kata Meisa.
Refa membelai lembut rambut Salia. Salia melepaskan pelukannya atau dia akan pingsan jika terus lama berada didalam dekapan Refa.
Salia menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Dia menunduk karena tidak berani menatap Refa.
Refa memberikan setangkai bunga tulip merah pada Salia.
Salia menerima nya.
"Aku romantis ya? Hehe, padahal aku tidak bisa romantis pada perempuan, tapi karena kau sahabat ku, aku tidak malu-malu "
Salia tertawa geli.
"Terimakasih "
Marcell keluar dari mansion. Dia terkejut melihat keberadaan Refa.
"Hah? Siapa dia kak? " tanya Marcell dengan bahasa Indonesianya.
"Dia Refaldo" bisik Salia.
Marcell melihat Refa dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Wahh, pantas aja kakak mabuk kepayang, dia ganteng sih" bisik Marcell.
"Suuttsss" bisik Salia.
Refa terlihat bingung dan tidak mengerti dengan apa yang di bicarakan Salia dan Marcell.
"Kau adiknya, Meisa? " tanya Refa.
"Iya, hai.. Namaku Marcello.. Adiknya kak Salia" jawab Marcell sambil menjabat tangan Refa.
"Senang bertemu dengan mu"
"Senang bertemu dengan mu juga" kata Marcell.
"Ya sudah, aku mandi dulu ya, " kata Marcell kemudian berlalu sambil memberikan kode pada Meisa.
Salia mengerutkan dahinya.
"Dia adikmu? Wah, terakhir kali ku lihat dia masih dalam kandungan bibi Meina" kata Refa.
Salia tersenyum. "Iya, dia adikku.. "
"Apa kita bisa berjalan-jalan? Kau sudah lama kan tidak kembali ke New York? "
Salia tersenyum. Kedua pipi nya merona.
"Baiklah.. Kurasa bisa"
Mereka pun berlalu.
Refa memasuki mobilnya di ikuti Salia. Mobil pun melaju menjauhi kediaman Danuarga.
"Kudengar kau akan menjadi seorang polisi.. Apa itu benar? " tanya Salia.
"Aku masih mengikuti pelatihan.. Kemungkinan aku menjadi polisi di usia ku yang ke 22, sekarang aku masih 20 tahun.. Sama seperti mu.. " jawab Refa.
"Wah itu hebat"
"Terimakasih.. Dan ku dengar kau juga ingin menjadi seorang dokter? Kau magang di rumah sakit milik kakekmu? Itu hebat Meisa" kata Refa.
"Terimakasih.. Itu berkat dukungan orang tuaku" kata Salia.
"Oh ya, ku dengar Marcell memanggil mu Salia, apa itu panggilan mu di Indonesia? "
"Iya, hanya orang terdekat ku saja yang memanggil ku dengan panggilan Meisa" kata Salia.
"Berarti aku juga orang terdekat mu" kata Refa.
"Iya, kau kan sahabat kecil ku"
"Iya, tapi aku sudah besar, Meisa" gerutu Refa.
Salia tertawa. "Iya, kau benar.. Oh ya kita mau kemana?"
"Kita ke karnaval , bagaimana? "
"Wah, sudah lama aku tidak melihat karnaval di sini"
"Karena itu aku mengajak mu, kau akan lama disini? "
"Ya, sekitar satu minggu"
"Kenapa tidak lama? "
"Aku tidak bisa meninggalkan kelas ku terlalu lama. Belum lagi Marcell akan mengikuti ujian"
"Hmm benar juga ya, padahal aku masih merindukanmu "
Blusssshhh..
"Benarkah? "
♡♥♡♥♡♥♡
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
cinta monyet bersemi setelah dewasa
2021-03-05
1
QueenRia🌹
si refaldo ganti nama aja Miko atau sapa wkwkwk jd m semua🤣🤣🙏
2020-09-16
0
Dapursolokakros
seperti nya seru
2020-02-28
0