Dilema

Di koridor rumah sakit Mery kembali melihat Riana yang sedang berjalan menunduk. Tangannya berada di kedua kantong jas putih rumah sakit yang ia pakai.

“Ana?” Panggilnya

“Hm?” Riana mendongak dan mendapati Mery sahabatnya itu sedang berlari pelan menghampirinya .

“Apa Tuan Dev sudah pulang?”

“Sudah” jawabnya singkat.

Mery menatap lekat sahabatnya itu, yang kembali terdiam sambil melamun.

Mery menghembuskan nafas pelan dan berkata “Ana, apa yang sedang kamu pikirkan.hm? Kamu bisa membaginya pada ku, bukankah kita sahabat?”

“Mery, apa yang kamu katakan, aku gak lagi memikirkan apa-apa?” Riana berjalan menuju ke deretan bangku yang ada di koridor rumah sakit itu.

“Lalu kenapa aku perhatikan akhir-akhir ini kamu sering melamun? Bahkan kamu hampir lupa kalau kamu sudah ada janjian makan malam dengan tunangan mu?” Mery menepuk pelan pundak kiri sahabatnya itu. “ Kalau ada hal yang mengganjal di hati mu ceritakan lah, siapa tau aku bisa membantu mu”. Mery mengelus pundak sahabatnya itu memberi dorongan semangat.

Riana mengusap wajahnya dengan kedua tangan nya . Dia menarik nafas dalam dan menghembuskan nya pelan.

“ Mery, aku benar-benar sangat dilema saat ini, aku tidak tau harus memulainya darimana, yang jelas aku benar-benar bingung. Awalnya ketika orangtuaku berencana ingin menjodohkan ku aku merelakan saja dengan siapa mereka ingin menjodohkan ku, asal mereka bahagia. Dan saat mereka mempertemukan ku dengan Devan, aku hanya ikhlas dan rela menerima perjodohan ini, Toh selama ini keluarga ku mengenal keluarga Devan sangat baik, dan aku tau Devan sudah menyukai ku sejak lama, dan aku pun yakin seiring berjalannya waktu aku akan menyukai Devan juga. Hingga akhirnya aku bertunangan dengannya, tapi anehnya aku sama sekali tidak bisa membohongi perasaan ku. Aku sama sekali tidak bisa balas menyukai atau mencintai nya seperti dia yang mencintai aku. Mery, aku merasa ini tidak adil , Devan sangat mencintai ku tapi aku bahkan tidak bisa merasa nyaman berada di dekatnya."

Riana curhat panjang kali lebar kepada sahabat nya itu, tentang bagaimana selama ini dia sudah berusaha untuk membuka hati pada tunangannya itu. Tapi yang ada dia semakin merasa bersalah karna tidak bisa memberi perasaan yang serupa kepadanya.

“Ana, kenapa kamu harus merasa bersalah, masih banyak waktu yang bisa kamu pergunakan untuk membuka hati mu pada Tuan Dev, bukannya kalian pun baru akan menikah 6 bulan lagi? Pergunakanlah waktu 6 bulan itu sebaik mungkin."

“Mery, ada hal yang belum aku ceritakan padamu, awalnya aku memang mengira begitu, suatu saat aku pasti akan perlahan menyukai Dev. Tapi tidak setelah aku bertemu dengan dia."

Mery Mengernyit bingung mendengar Riana mengatakan kata dia. ”Dia? Dia siapa Ana?”

“Hm? Dia..” Riana menghela nafas pelan dan tersenyum mengingat kembali pertemuan kedua nya dengan 'dia'. Pertemuan yang seakan sudah ditakdirkan untuk mereka.

"Iya dia Siapa?" Desak Mery tidak sabar. Dia begitu penasaran dengan sosok 'dia" yang di ucapkan oleh Riana barusan.

Riana hanya tersenyum khayal membayangkan sosok yang ada dalam pikirannya. Dia bahkan tidak menghiraukan Mery yang sedari tadi sudah seperti bocah penasaran yang tidak sabar mendengar cerita lengkap dari Riana.

Sungguh bagi Mery ini suatu yang langka. Mery yakin seribu persen bahwa sahabatnya ini tengah jatuh cinta dengan sosok 'dia' itu. Buktinya sahabatnya itu tengah senyum-senyum sendiri dan sama sekali tidak menghiraukan dirinya yang jelas-jelas ada di hadapannya saat ini.

Sunggu Terlalu .

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Elly Mei

Elly Mei

itulah cinta kdg bisa bikin orang gila..hehe.
tuh buktinya Riana senyum2 sendiri

2021-01-28

2

Kristina vina

Kristina vina

Double like toor untukmu good

2021-01-28

2

lihat semua
Episodes
1 Takdir cinta
2 Pertemuan Pertama
3 Janji Pada Ibu
4 Lupa
5 Dilema
6 Pertemuan Kedua
7 Di Takdirkan Bertemu
8 Senang Bisa Bertemu kembali
9 Saling Jatuh Cinta
10 Memendam Rasa
11 Berkunjung Ke Rumah Sakit
12 Gadis Pujaan
13 Mengantar pulang
14 Tatapan Itu
15 Nomor Telepon
16 Ajakan Makan Siang Pertama
17 Profesi Mulia
18 Merasa Bersalah
19 Astaga, Aku Lupa
20 Makan Malam
21 Hampa
22 Tidak Mencari, Tapi Menemukan.
23 Rencana
24 Cinta Pertama
25 Adik Angkat
26 Semoga Tidak Ada Yang Tersakiti
27 Gusar
28 Jujur
29 Putus
30 Apa Aku Salah?
31 Cemburu
32 Menjelaskan
33 Panik
34 Mengikhlaskan
35 Menyedihkan
36 Nasehat Ardian
37 Makan Malam Romantis
38 Aku Benci Kamu
39 Kehilangan Akal Sehat
40 Sentuhan Yang Melenakan
41 Akan Menunggu Mu
42 Apa Kamu Mau Menikah Dengan Ku?
43 Bertemu Calon Mertua
44 Frustasi
45 Bertemu Rival
46 Bayangan Buruk
47 Canggung
48 CUAP-CUAP
49 Safina
50 Kamu lah Obsesiku
51 Tia
52 Salah Paham
53 Rumit
54 Menunggu
55 Masalah Yang Sebenarnya.
56 Kenangan
57 Siapa Laki-laki Itu?
58 Memori Yang Hilang
59 Flashback 1
60 Flashback 2
61 Mereka Harus Membalas Budi
62 Badan Hukum atau Mafia?
63 See You Tomorrow
64 Permohonan Ibu
65 Aku Akan Mencari Tau.
66 Dua Pekerjaan Sekaligus
67 Hipnotis
68 Good Bye, Ana.
69 Kenangan Buruk
70 Menyelidiki Masa Lalu
71 Terlihat Beda.
72 Menguji Adrenalin
73 Meminta Restu
74 Menghargai Kebersamaan
75 Mengunjungi Calon Mertua
76 Makan malam
77 Pria Pertama yang Aku Cintai
78 Pembekapan
79 Lamaran di Tepi Pantai
80 Sentuhan Manis
81 Sedikit Kekanakan
82 Terpesona
83 Wedding Organizer
84 Satu-satunya.
85 Ternyata Selera mu Seperti Dia?
86 Insecure
87 Rekaman CCTV
88 Penjelasan dari Ayah
89 Rooftop
90 Memaafkan
91 Persiapan
92 Rindu
93 Melayang - layang
94 WEDDING DAY
95 Penuh Cinta
96 Terimakasih Lagi, Sayang.
97 Obrolan Unfaedah
98 Bulan Madu
99 Hari Terbaik Yang Pernah Ada
100 Menginginkan Anak
101 Permohonan
102 Take Your Time, sayang
103 Gelora
104 Semoga
105 Kejutan
106 Kejutan 2
107 Ending
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Takdir cinta
2
Pertemuan Pertama
3
Janji Pada Ibu
4
Lupa
5
Dilema
6
Pertemuan Kedua
7
Di Takdirkan Bertemu
8
Senang Bisa Bertemu kembali
9
Saling Jatuh Cinta
10
Memendam Rasa
11
Berkunjung Ke Rumah Sakit
12
Gadis Pujaan
13
Mengantar pulang
14
Tatapan Itu
15
Nomor Telepon
16
Ajakan Makan Siang Pertama
17
Profesi Mulia
18
Merasa Bersalah
19
Astaga, Aku Lupa
20
Makan Malam
21
Hampa
22
Tidak Mencari, Tapi Menemukan.
23
Rencana
24
Cinta Pertama
25
Adik Angkat
26
Semoga Tidak Ada Yang Tersakiti
27
Gusar
28
Jujur
29
Putus
30
Apa Aku Salah?
31
Cemburu
32
Menjelaskan
33
Panik
34
Mengikhlaskan
35
Menyedihkan
36
Nasehat Ardian
37
Makan Malam Romantis
38
Aku Benci Kamu
39
Kehilangan Akal Sehat
40
Sentuhan Yang Melenakan
41
Akan Menunggu Mu
42
Apa Kamu Mau Menikah Dengan Ku?
43
Bertemu Calon Mertua
44
Frustasi
45
Bertemu Rival
46
Bayangan Buruk
47
Canggung
48
CUAP-CUAP
49
Safina
50
Kamu lah Obsesiku
51
Tia
52
Salah Paham
53
Rumit
54
Menunggu
55
Masalah Yang Sebenarnya.
56
Kenangan
57
Siapa Laki-laki Itu?
58
Memori Yang Hilang
59
Flashback 1
60
Flashback 2
61
Mereka Harus Membalas Budi
62
Badan Hukum atau Mafia?
63
See You Tomorrow
64
Permohonan Ibu
65
Aku Akan Mencari Tau.
66
Dua Pekerjaan Sekaligus
67
Hipnotis
68
Good Bye, Ana.
69
Kenangan Buruk
70
Menyelidiki Masa Lalu
71
Terlihat Beda.
72
Menguji Adrenalin
73
Meminta Restu
74
Menghargai Kebersamaan
75
Mengunjungi Calon Mertua
76
Makan malam
77
Pria Pertama yang Aku Cintai
78
Pembekapan
79
Lamaran di Tepi Pantai
80
Sentuhan Manis
81
Sedikit Kekanakan
82
Terpesona
83
Wedding Organizer
84
Satu-satunya.
85
Ternyata Selera mu Seperti Dia?
86
Insecure
87
Rekaman CCTV
88
Penjelasan dari Ayah
89
Rooftop
90
Memaafkan
91
Persiapan
92
Rindu
93
Melayang - layang
94
WEDDING DAY
95
Penuh Cinta
96
Terimakasih Lagi, Sayang.
97
Obrolan Unfaedah
98
Bulan Madu
99
Hari Terbaik Yang Pernah Ada
100
Menginginkan Anak
101
Permohonan
102
Take Your Time, sayang
103
Gelora
104
Semoga
105
Kejutan
106
Kejutan 2
107
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!