BAB 4 Dia Adalah ....

Dalam perjalanan menuju perpustakaan sambil membawa buku-buku pelajaran yang lumayan sangat banyak ialah Afra dan Gina. Karena Gina adalah murid berprestasi juga guru tahu tentangnya. Maka dari itu terkadang guru-guru selalu meminta tolong kepada Gina. Sedangkan Afra, dia hanya menolong temannya itu. Saat itu juga ketika mereka hampir dekat dengan perpustakaan. Terdapat dua orang murid yang sedang berlari. Membuat buku-buku yang kami bawa terjatuh ke bawah. Afra pun kesal dan meneriakinya. Orang yang menabrak, dia masih saja berlari tidak berhenti untuk membantu kami.

Namun teman yang satunya dia melihat perbuatan temannya itu dan meminta maaf juga menolong kami merapihkan kembali buku-buku tersebut.

"Eh maaf ya, dia emang kayak gitu," ucap murid yang berlarian itu bernama Nasrul sembari membantu menata kembali buku-buku yang berjatuhan.

"Yang salah temen lo, harusnya dia yang minta maaf," lirih Afra.

Nasrul pun tidak bisa membalasnya.

"Nggak papa, kok. Kita maafin," terang Gina dan Afra pun menatapnya tajam.

Tak lama seseorang yang menabrak kami datang kembali. "Woii buruan, udah mulai tuh." Murid yang sudah menubruk Afra dan Gina. Yang melarikan diri dari kesalahannya.

Afra dan Gina melirik ke arahnya. Dia adalah Aji.

"Lo balik lagi kesini bukannya minta maaf?" tanya Nasrul.

"Hah?" Tanpa dosa, Aji.

"Dasar lo, Ji. Udah nabrak, kabur, nggak minta maaf lagi," gerutu Afra. "Yaudah Gin, ayo ahh." Sambungannya kembali sambil menarik lengan Gina.

"Maafin Aji yah," teriak Nasrul yang masih meminta maaf untuk temannya itu. Dan memberi pandangan ancaman kepada Aji.

Suasana kelas.

"Hanna?" Menggoyang-goyangkan tubuh Hanna yang sedang menikmati musik sambil menutupkan matanya.

"Apansih? Ganggu aja," keluh Hana.

Dengan muka memelas Oni. "Anterin ke toilet."

"Sendiri aja. Huss huss...." Hanna kembali dalam aktivitasnya.

"Jahat banget," gerutu Oni langsung beranjak pergi.

Hanna pun membuka matanya dan menatap Oni yang keluar dari kelas. Karena tidak tega, dia pun menyusuli Oni.

"Cepet banget ngilangnya," kata Hana yang sudah keluar dari kelas.

Ketika berjalan menyusuli Oni, tiba-tiba terdengar sorakan yang sangat ramai. Oni yang sudah selesai dari toilet, ia pun keluar melihat orang yang tengah berdiri yang ia kenal, dia Hanna. Oni menghapirinya.

"Oy katanya nggak mau nganterin," sindri Oni sambil menepak punggung Hanna. "Ehh ko berisik sih?" sambungnya.

"Nggak. Ayok," ajak Hanna sambil melangkah kembali menuju kelasnya. Namun lengannya ditahan oleh Oni.

"Lo nggak penasaran?" Oni pun langsung mengajak pergi dan berlari menuju kerumunan.

Di lapangan yang tengah berlangsungnya murid-murid yang sedang bertanding basket. Mereka adalah murid-murid ekskul basket juga ada beberapa orang yang merupakan murid yang bisa dibilang bandel. Orang-orang sangat histeris menyaksikan pertandingan tersebut.

Mereka yang berada di tengah lapang bermain basket itu, adalah cogan untuk SMA Bakti Nusa. Oni dan Hanna pun sampai disana, meminta jalan untuk masuk melihat pertandingan tersebut.

"Awas-awas... Awas. Yeeeeeee ...." Seseorang yang berteriak histeris di dekat Oni dan Hanna. Oni pun malah ikut-ikutan berteriak tak jelas.

Ketika mata tertuju ke tengah lapang tidak sengaja mata Hanna dengan mata seseorang yang sedang bermain basket saling pandang. Pandangan mereka terkunci satu sama lain. Dan tak lama bola yang dipegang oleh orang itu terebut oleh lawan. Yang akhirnya pandangan mereka terlepas.

"Oni gue balik yah." Sedikit berteriak di telinga Oni. Namun Oni mengabaikannya dan membuat Hanna merasa jengkel.

Hanna sangat menyukai ketenangan. Terkecuali jika Hanna yang berbuat ulah untuk teman-temannya. Itulah Hanna. Tidak mempedulikan orang-orang yang membuatnya tak penting untuk dirinya kadang dia melupakannya. Bukan karena karakter dia sebetulnya. Itu adalah penyebab dari penyakitnya. Tapi jika orang itu berharga maka Hanna akan selalu mengingat dan menjaganya.

Ketika dia akan kembali ke kalas. Tiba-tiba bola basket tertuju ke arah Hanna yang terlempar oleh seseorang.

"Hanna awas!!" Teriak Oni.

Bugh.

Dan Hanna pun terkena bola basket dan tidak sempat menghindar. Yang akhirnya dia terjatuh dan pingsan.

Di ruang UKS.

Hanna merasakan ngilu didahinya. Matanya mulai membuka. Ia pun akhirnya tersadar dan bangun dengan hati-hati. Sudah terlihat di depannya terdapat sahabat Hanna. Oni, Afra, dan Gina. "Duhhh ..." Sambil mengelus-ngelus dahi yang terasa sakit. "Kenapa nih?" tanyanya yang sedikit lupa dengan kejadian barusan.

"Lo tadi pingsan gara-gara kebendol bola basket," ungkap Oni.

"Terus?" Hanna bertanya kembali.

"Terus lo pingsan 2 jam. Enak?" lanjutnya.

"2 jam?" Sedikit terkejut bisa-bisanya dirinya pingsan selama itu.

"Sekarang udah jam pulang. Lo mau terus tidur disini?" tanya Afra.

Hanna langsung menggelengkan kepalanya dan turun dari ranjang UKS. Ia cepat-cepat memasang sepatunya.

"Pelan-pelan Han," kata Gina.

"Ayo balik," ajak Hanna.

Mereka pun keluar dari UKS. Afra memberikan tas milik Hanna. Mereka berjalan bersama sambil menanyai Hanna yang terluka itu.

"Makasih udah nungguin gue."

"Han, lo tahu nggak?" tanya Oni sambil berjalan menuju tempat parkir. Dan Hanna mengangkat halisnya bertanda bahwa dia tidak tahu. "Tadi tuh lo kena bola sama si kembar terus pas lo pingsan dia langsung gendong lo sampe ke UKS. Sebenarnya dia tuh yang nungguin lo dari tadi, dan kita baru lagi ke UKS liat--"

"STOP!" Hanna memberhentikan ocehan yang panjang dan membuat kepalanya semakin pusing. "Oni lo ngomong apa sih? Gue nggak ngerti. Gue pusing."

"Iyah intinya lo itu--"

"Udah. Gue mau pulang kepala gue pusing. Makasih Oni, Afra, Gina. Dahh ..." Hanna langsung bergegas pergi.

"Hanna ... lo ikut kita aja. Kita anterin," sahut Afra.

"Iyah Hanna lo nanti pingsan lagi," lanjut oleh Gina sedikit berteriak karena Hanna sudah terlihat jauh dari mereka.

"Nggak, nggak bakalan. Dadahh." Sambil melambaikan tangannya.

Ketika diperjalanan pulang. Hanna sempat mengecek handphone miliknya. Ketika melihatnya banyak notif pesan dari Aji. Ternyata Hanna kembali dalam kelupaanya. Hari ini sedang berlangsungnya rapat. Akhirnya Hanna kembali ke sekolah dengan berlari secepat mungkin.

...🦄🥀☔...

...Bersambung ......

..._________________...

...Rilis 09/01/2020...

...Revisi 29/06/2020...

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

jempollll lagi

2020-08-03

1

akun nonaktifkan

akun nonaktifkan

Karyamu belum pada diup🤔
Terpaksa aku disini yaa😆

5 like dulu yaa😚

Mampir karyaku sekalian like backnya🥺

Pasti aku selalu mampir karyamu loh!😆

2020-07-24

1

anggun Silvia Hamida

anggun Silvia Hamida

hai kak aku udah baca sampai sini sering2 mampir ya kak di karya aku FARAS YOU ARE MY HERO

2020-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG - SERIES 1
2 BAB 1 Kelupaannya Sudah Tertanam Tapi Masa Lalu Masih Belum Dilupakan
3 BAB 2 Seorang Pelindung
4 BAB 3 Ada Sebuah Kabar yang Ingin Disampaikan
5 BAB 4 Dia Adalah ....
6 BAB 5 Pertemuan yang Menjadi Harapan
7 BAB 6 Kejahilan Teman Seperjuangan
8 BAB 7 Kepribadian Ganda?
9 BAB 8 Panitia - Jati Diri
10 BAB 9 Kembalinya Seseorang
11 BAB 10 Pulang
12 BAB 11 Terlambat Mengetahui (1/2)
13 BAB 12 Terlambat Mengetahui (2/2)
14 BAB 13 Tidak Bisa Mengelak
15 BAB 14 Peneduhnya
16 BAB 15 Mimpi Buruk Lalu
17 Cast Series 1 ME and YU
18 BAB 16 Ajimat
19 BAB 17 Peringatan
20 BAB 18 Apapun Itu Alasannya
21 BAB 19 Superhero Kecilku
22 BAB 20 Kebaikan dari Keluarga
23 BAB 21 First Kiss?
24 BAB 22 Malu Sekali
25 BAB 23 Mencoba Menghindari Malah Semakin Dekat
26 BAB 24 Surat Cinta
27 BAB 25 Hujan dan Dia
28 BAB 26 Senyuman Kasih
29 BAB 27 Flower Party
30 BAB 28 Rasa Bersalah
31 BAB 29 Tersakiti
32 BAB 30 Bersikap Manis
33 BAB 31 Dibalik Masalah Sesuatu Mulai Terlihat
34 BAB 32 Egois?
35 BAB 33 Dia, Langit, dan Angin
36 BAB 34 Bubur Ayam + Aromanis
37 BAB 35 Cerita Dongeng
38 BAB 36 Kedekatan Mereka sebagai Takdir
39 BAB 37 Mimpi Buruk Lalu
40 BAB 38 Sahabat Kecil
41 BAB 39 Flashback (1)
42 BAB 40 Flashback (2)
43 BAB 41 Flashback (3)
44 BAB 42 Pertandingan
45 BAB 43 Di Kala...
46 BAB 44 Hari Terakhir Bersamanya
47 BAB 45 Pemuja Rahasia
48 BAB 46 Menyakitkan
49 BAB 47 Ketenangan yang dirindukan
50 BAB 48 Semakin Dekat
51 BAB 49 Akan Kehilangan
52 BAB 50 Sunday (1/2)
53 BAB 51 Sunday (2/2)
54 BAB 52 Sunday Night
55 BAB 53 Gaun dan Mantel
56 BAB 54 Aku adalah Hujan
57 BAB 55 Ladybird
58 BAB 56 Tali Merah
59 BAB 57 Sekolah Bebas Tetap Dihukum
60 BAB 58 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (1/2)
61 BAB 59 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (2/2)
62 BAB 60 Kenyataan Yang Manis dan Pahit
63 BAB 61 Lubang Hitam (1/2)
64 BAB 62 Lubang Hitam (2/2)
65 BAB 63 Graduation
66 BAB Spesial Prom Night
67 BAB Me and Yu
68 EPILOG ME AND YU
69 Diary Of A School SERIES 1
70 INFORMASI : Diary Of A School SERIES 2
71 INFORMASI : DIARY OF A SCHOOL SERIES 3
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PROLOG - SERIES 1
2
BAB 1 Kelupaannya Sudah Tertanam Tapi Masa Lalu Masih Belum Dilupakan
3
BAB 2 Seorang Pelindung
4
BAB 3 Ada Sebuah Kabar yang Ingin Disampaikan
5
BAB 4 Dia Adalah ....
6
BAB 5 Pertemuan yang Menjadi Harapan
7
BAB 6 Kejahilan Teman Seperjuangan
8
BAB 7 Kepribadian Ganda?
9
BAB 8 Panitia - Jati Diri
10
BAB 9 Kembalinya Seseorang
11
BAB 10 Pulang
12
BAB 11 Terlambat Mengetahui (1/2)
13
BAB 12 Terlambat Mengetahui (2/2)
14
BAB 13 Tidak Bisa Mengelak
15
BAB 14 Peneduhnya
16
BAB 15 Mimpi Buruk Lalu
17
Cast Series 1 ME and YU
18
BAB 16 Ajimat
19
BAB 17 Peringatan
20
BAB 18 Apapun Itu Alasannya
21
BAB 19 Superhero Kecilku
22
BAB 20 Kebaikan dari Keluarga
23
BAB 21 First Kiss?
24
BAB 22 Malu Sekali
25
BAB 23 Mencoba Menghindari Malah Semakin Dekat
26
BAB 24 Surat Cinta
27
BAB 25 Hujan dan Dia
28
BAB 26 Senyuman Kasih
29
BAB 27 Flower Party
30
BAB 28 Rasa Bersalah
31
BAB 29 Tersakiti
32
BAB 30 Bersikap Manis
33
BAB 31 Dibalik Masalah Sesuatu Mulai Terlihat
34
BAB 32 Egois?
35
BAB 33 Dia, Langit, dan Angin
36
BAB 34 Bubur Ayam + Aromanis
37
BAB 35 Cerita Dongeng
38
BAB 36 Kedekatan Mereka sebagai Takdir
39
BAB 37 Mimpi Buruk Lalu
40
BAB 38 Sahabat Kecil
41
BAB 39 Flashback (1)
42
BAB 40 Flashback (2)
43
BAB 41 Flashback (3)
44
BAB 42 Pertandingan
45
BAB 43 Di Kala...
46
BAB 44 Hari Terakhir Bersamanya
47
BAB 45 Pemuja Rahasia
48
BAB 46 Menyakitkan
49
BAB 47 Ketenangan yang dirindukan
50
BAB 48 Semakin Dekat
51
BAB 49 Akan Kehilangan
52
BAB 50 Sunday (1/2)
53
BAB 51 Sunday (2/2)
54
BAB 52 Sunday Night
55
BAB 53 Gaun dan Mantel
56
BAB 54 Aku adalah Hujan
57
BAB 55 Ladybird
58
BAB 56 Tali Merah
59
BAB 57 Sekolah Bebas Tetap Dihukum
60
BAB 58 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (1/2)
61
BAB 59 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (2/2)
62
BAB 60 Kenyataan Yang Manis dan Pahit
63
BAB 61 Lubang Hitam (1/2)
64
BAB 62 Lubang Hitam (2/2)
65
BAB 63 Graduation
66
BAB Spesial Prom Night
67
BAB Me and Yu
68
EPILOG ME AND YU
69
Diary Of A School SERIES 1
70
INFORMASI : Diary Of A School SERIES 2
71
INFORMASI : DIARY OF A SCHOOL SERIES 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!