BAB 3 Ada Sebuah Kabar yang Ingin Disampaikan

Mengawali hariku dengan keterlambatanku kembali. Aku berlari sampai-sampai dasiku belum rapi terpasang. Nafasku sudah terengah-engah, sejenak aku beristirahat dahulu.

Terlihat gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat dengan adanya penunggu seperti biasa. Satpam beserta pak Raja. Karena aku sudah pasti terlihat oleh mereka dan tidak bisa kabur maupun mengelak. Aku menghampiri mereka dengan muka memelasku.

“Terlambat lagi yah Hanna Mafaza?” sindir Raja.

Hanna tersenyum atas sindiran guru killer di SMA Bakti Nusa. "Iyah, Pak. Tahu aja."

Pak Raja mencatat waktu keterlambatanku, seperti biasanya. Disela-sela mencatat. Pak Raja mengoceh. “Lain kali jangan bergadang nonton oppa oppa apa itu kakek-kakek kulit putih.”

Oppa? kakek-kakek? Hiiih.

“Maksud bapak Korea? Saya bukan K-Pop," bantah Hanna.

“Tapi sukakan liatnya?”

“Hmm... Ya-yah suka sih,” putus Hanna.

“Nahhh itu namanya apa?”

“Tapi, kan. Saya nggak bergadang gara-gara i-tu.” Ucapan Hanna disalip oleh Pak Raja.

“Shtttt....."

Satpam yang sudah berumur tua itu melihat murid dan gurunya berdebat seperti kucing dan.... Biar halus kita sebut saja Tom and Jerry. Guk-guk-guk? No. Satpam sekolah menggelengkan kepalanya.

Setelah perdebatan, aku pun diperbolehkan masuk. Namun tidak segampang itu. Karena hari ini adalah hari Senin dimana semua orang harus mengikuti upacara. Dan aku pun tidak akan berbaris dengan murid-murid lain seperti sewajarnya. Tapi. Barisan di depan dengan orang-orang yang terlambat dan dihukum karena kesalahan dalam mengikuti upacara ataupun kerapihan seragam.

“Hana?” Raja memanggil Hanna yang beranjak pergi dari sini. “Dasimu rapihkan.” Terdengar tegas di telingaku.

Aku pun langsung merapihkan dasi maupun seragamku yang tertera terpakai di tubuhku.

......................

Istirahat tiba.

Di koridor sekolah menuju kantin. Hanna beserta teman-temannya akan menuju kantin untuk mengisi perut yang keroncongan. Kami pun duduk di tempat yang kosong.

“Kalian mau pesen apa? Biar gue yang kesana,” kata Gina.

“Jus mangga,” balas Hanna.

“Sama jus mangga,” lanjut Afra.

Dan Oni dia sibuk dengan handphone miliknya.

“Ollaf Ollaf!!” sindir Hanna agar Oni dapat merespon.

“Lo bilang apa? Ollaf? Awas aja yah lo bilang gitu lagi," lirih Oni.

Dia tidak mau dipanggil dengan nama tokoh Ollaf. Why? Tragedi dimana badut dengan memakai kostum Ollaf mengerjainya sampai-sampai Oni sendiri nangis-nangis dibuatnya dan terjatuh. Padahal Ollaf lucu yah. Hem.

“Lebay,” ejek Afra.

Oni sedikit kesal. Dan kami tertawa.

“Mau beli apa? Keburu penuh nih kantin," lontar Gina.

“Yah yah siomay, es jeruk,” balas Oni dan kembali memainkan handphonenya.

Gina merasa kesal karena sikap Oni yang sudah jelas Gina akan memesankannya. Acuh tak acuh. Gina beranjak pergi menuju tempat dimana makanan dan minuman itu terjual. Tak lama, Oni tersenyum-senyum sendiri dan tertawa terbahak-bahak seperti orang gila karena kami penasaran kami pun ingin tahu.

“Fra, liat deh." Oni memperlihatkan isi dilayar handphonenya.

Sedikit menahan tawa Afra dan Oni melirik ke arah Hanna. Pikiran Hanna pun langsung tertuju hal yang tidak beres di antara mereka.

“Apaan? Gue pengen liat juga," kilah Hanna.

Afra memberikan dan memperlihatkannya. Ketika Hanna sudah jelas melihat apa yang membuat mereka tertawa. Hanna sedikit terkejut dan memberikan ekspresi yang tidak mengenakan. Ternyata gambar update Instagram dari ekskul Hanna sendiri, yaitu Jurnalistik. Gambar dirinya yang tengah dihukum saat upacara berlangsung. Dengan captions.

...Hanna Mafaza dari kelas XII - MIPA 3 memecahkan rekor keterlambatan 3 tahun berturut-turut. Rumah dekat sekolah tidak menjamin Guys....

“BATU AKIKKKK..” decit Hanna kesal.

Untungnya sih bukan di akun sekolah.

Afra dan Oni tertawa puas melihatnya yang biasanya Hanna menjahili dan sekarang dia menerima balasannya.

“Seru bener sampe ketawa gitu, ada apa?” Gina yang baru saja tiba.

Karena kesal Hanna memberikan handphone milik Oni kepada Gina yang belum tahu. Dia pun tertawa setelah melihatnya. Dengan raut wajah yang kesal. “Awas aja, Ji. Gue bakalan bales nanti.”

Saat di kantin, terlihat murid-murid yang melewati Hanna tersenyum-senyum. Pikirannya langsung kacau. Mereka meledek, yang pasti sudah melihat update dari Instagram jurnalistik sekolah ini.

......................

Hanna berjalan sendiri di koridor menuju kelasnya. Terdengar suara yang Hanna kenal. Yah itu suara Aji orang yang menyebalkan. Dirinya sendiri pun menyebalkan. Tidak sadar. Mata kami tertuju satu sama lain, sudah terlihat dia sebentar lagi akan mengejek Hanna.

“Ehh Hanna," teriaknya. "Apa kabar?” Berdiri di kelas temannya sambil mengobrol.

Hanna memasangkan raut wajah cemberut. “AJIIINOMOTIF.” Teriaknya langsung menggelegar ke telinga yang mendengarnya. Kelas 12 santai senior, penguasa sekolah. Heheheh.

Hanna pun berlari ke arah Aji. Karena sudah tahu Hanna akan mengamuk, Aji kabur dan berlari menuju kelasnya. Dan tak sadar Hanna mengikuti sampai ke dalam. Mereka saling berlari, Hanna mengejar Aji untuk membalas apa perbuatannya. Sambil mengoceh tak jelas.

“Han udah Han, ampun deh,” akunya Aji sambil menghindari dari kejaran Hanna.

Dan akhirnya Aji tertangkap. Hanna menyuruh menghapus postingan tersebut.

“Siniin hp lo?” Meminta handphone milik Aji.

Aji pun memberikannya. “Telat. Yang liat udah ratusan.” Suara ledekan yang terdengar.

Hanna memberikan tatapan tajam kepada Aji dan Hanna pun kembali sibuk dengan layar handphone milik Aji.

“Ngapain sih Han? Lama banget,” tanya Aji.

Tak lama Hanna mengembalikan handphone Aji. Dengan raut wajah sumringah bahagia dan Aji pun merasakan hawa yang mengerikan menurutnya.

“Daaahh, Aji.” Hanna keluar dari kelas Aji dan berpamitan kepada semuanya.

Aji pun melihat handphone miliknya. Apa yang dilakukan Hanna terhadapnya? Ketika melihat postingan dari Instagram miliknya, ia melihat gambar Hanna tidak hapus. Melainkan ada postingan baru yaitu gambar dengan wajah miliknya yang sangat ia benci.

“HANNA SENGKLEK!!” Aji masuk dengan akun ekskulnya itu. Namun tidak bisa dibuka. Password yang dimasukkan salah, dan pasti itu ulah Hanna barusan. Aji pun tidak bisa menghapus postingan tersebut.

Saat keluar dari kelasnya Aji. Hanna tak sengaja bertubrukan dengan murid laki-laki. Hanna langsung meminta maaf dan kembali melanjutkan langkahnya pergi. Murid laki-laki tersebut memandang kepergian Hanna dan berkata. "Apa kabar?" gumamnya.

...🦄🥀☔...

...Bersambung ......

...______________________...

...Rilis 09/01/2020...

...Revisi 29/06/2020...

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

jempollll

2020-08-03

1

Kadek

Kadek

aku nitip vote kk

2020-07-10

1

Kadek

Kadek

aku udh tinggalin jjk
jangan lupa mmpir lagi kk

2020-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG - SERIES 1
2 BAB 1 Kelupaannya Sudah Tertanam Tapi Masa Lalu Masih Belum Dilupakan
3 BAB 2 Seorang Pelindung
4 BAB 3 Ada Sebuah Kabar yang Ingin Disampaikan
5 BAB 4 Dia Adalah ....
6 BAB 5 Pertemuan yang Menjadi Harapan
7 BAB 6 Kejahilan Teman Seperjuangan
8 BAB 7 Kepribadian Ganda?
9 BAB 8 Panitia - Jati Diri
10 BAB 9 Kembalinya Seseorang
11 BAB 10 Pulang
12 BAB 11 Terlambat Mengetahui (1/2)
13 BAB 12 Terlambat Mengetahui (2/2)
14 BAB 13 Tidak Bisa Mengelak
15 BAB 14 Peneduhnya
16 BAB 15 Mimpi Buruk Lalu
17 Cast Series 1 ME and YU
18 BAB 16 Ajimat
19 BAB 17 Peringatan
20 BAB 18 Apapun Itu Alasannya
21 BAB 19 Superhero Kecilku
22 BAB 20 Kebaikan dari Keluarga
23 BAB 21 First Kiss?
24 BAB 22 Malu Sekali
25 BAB 23 Mencoba Menghindari Malah Semakin Dekat
26 BAB 24 Surat Cinta
27 BAB 25 Hujan dan Dia
28 BAB 26 Senyuman Kasih
29 BAB 27 Flower Party
30 BAB 28 Rasa Bersalah
31 BAB 29 Tersakiti
32 BAB 30 Bersikap Manis
33 BAB 31 Dibalik Masalah Sesuatu Mulai Terlihat
34 BAB 32 Egois?
35 BAB 33 Dia, Langit, dan Angin
36 BAB 34 Bubur Ayam + Aromanis
37 BAB 35 Cerita Dongeng
38 BAB 36 Kedekatan Mereka sebagai Takdir
39 BAB 37 Mimpi Buruk Lalu
40 BAB 38 Sahabat Kecil
41 BAB 39 Flashback (1)
42 BAB 40 Flashback (2)
43 BAB 41 Flashback (3)
44 BAB 42 Pertandingan
45 BAB 43 Di Kala...
46 BAB 44 Hari Terakhir Bersamanya
47 BAB 45 Pemuja Rahasia
48 BAB 46 Menyakitkan
49 BAB 47 Ketenangan yang dirindukan
50 BAB 48 Semakin Dekat
51 BAB 49 Akan Kehilangan
52 BAB 50 Sunday (1/2)
53 BAB 51 Sunday (2/2)
54 BAB 52 Sunday Night
55 BAB 53 Gaun dan Mantel
56 BAB 54 Aku adalah Hujan
57 BAB 55 Ladybird
58 BAB 56 Tali Merah
59 BAB 57 Sekolah Bebas Tetap Dihukum
60 BAB 58 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (1/2)
61 BAB 59 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (2/2)
62 BAB 60 Kenyataan Yang Manis dan Pahit
63 BAB 61 Lubang Hitam (1/2)
64 BAB 62 Lubang Hitam (2/2)
65 BAB 63 Graduation
66 BAB Spesial Prom Night
67 BAB Me and Yu
68 EPILOG ME AND YU
69 Diary Of A School SERIES 1
70 INFORMASI : Diary Of A School SERIES 2
71 INFORMASI : DIARY OF A SCHOOL SERIES 3
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PROLOG - SERIES 1
2
BAB 1 Kelupaannya Sudah Tertanam Tapi Masa Lalu Masih Belum Dilupakan
3
BAB 2 Seorang Pelindung
4
BAB 3 Ada Sebuah Kabar yang Ingin Disampaikan
5
BAB 4 Dia Adalah ....
6
BAB 5 Pertemuan yang Menjadi Harapan
7
BAB 6 Kejahilan Teman Seperjuangan
8
BAB 7 Kepribadian Ganda?
9
BAB 8 Panitia - Jati Diri
10
BAB 9 Kembalinya Seseorang
11
BAB 10 Pulang
12
BAB 11 Terlambat Mengetahui (1/2)
13
BAB 12 Terlambat Mengetahui (2/2)
14
BAB 13 Tidak Bisa Mengelak
15
BAB 14 Peneduhnya
16
BAB 15 Mimpi Buruk Lalu
17
Cast Series 1 ME and YU
18
BAB 16 Ajimat
19
BAB 17 Peringatan
20
BAB 18 Apapun Itu Alasannya
21
BAB 19 Superhero Kecilku
22
BAB 20 Kebaikan dari Keluarga
23
BAB 21 First Kiss?
24
BAB 22 Malu Sekali
25
BAB 23 Mencoba Menghindari Malah Semakin Dekat
26
BAB 24 Surat Cinta
27
BAB 25 Hujan dan Dia
28
BAB 26 Senyuman Kasih
29
BAB 27 Flower Party
30
BAB 28 Rasa Bersalah
31
BAB 29 Tersakiti
32
BAB 30 Bersikap Manis
33
BAB 31 Dibalik Masalah Sesuatu Mulai Terlihat
34
BAB 32 Egois?
35
BAB 33 Dia, Langit, dan Angin
36
BAB 34 Bubur Ayam + Aromanis
37
BAB 35 Cerita Dongeng
38
BAB 36 Kedekatan Mereka sebagai Takdir
39
BAB 37 Mimpi Buruk Lalu
40
BAB 38 Sahabat Kecil
41
BAB 39 Flashback (1)
42
BAB 40 Flashback (2)
43
BAB 41 Flashback (3)
44
BAB 42 Pertandingan
45
BAB 43 Di Kala...
46
BAB 44 Hari Terakhir Bersamanya
47
BAB 45 Pemuja Rahasia
48
BAB 46 Menyakitkan
49
BAB 47 Ketenangan yang dirindukan
50
BAB 48 Semakin Dekat
51
BAB 49 Akan Kehilangan
52
BAB 50 Sunday (1/2)
53
BAB 51 Sunday (2/2)
54
BAB 52 Sunday Night
55
BAB 53 Gaun dan Mantel
56
BAB 54 Aku adalah Hujan
57
BAB 55 Ladybird
58
BAB 56 Tali Merah
59
BAB 57 Sekolah Bebas Tetap Dihukum
60
BAB 58 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (1/2)
61
BAB 59 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (2/2)
62
BAB 60 Kenyataan Yang Manis dan Pahit
63
BAB 61 Lubang Hitam (1/2)
64
BAB 62 Lubang Hitam (2/2)
65
BAB 63 Graduation
66
BAB Spesial Prom Night
67
BAB Me and Yu
68
EPILOG ME AND YU
69
Diary Of A School SERIES 1
70
INFORMASI : Diary Of A School SERIES 2
71
INFORMASI : DIARY OF A SCHOOL SERIES 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!