BAB 1 Kelupaannya Sudah Tertanam Tapi Masa Lalu Masih Belum Dilupakan

Keributan yang masih berlanjut disini. Keributan yang pasti disebabkan oleh Hanna. Di suatu kafe yang tidak jauh dari sekolah kami. Kami duduk menunggu pesanan, sembari meributkan apa yang terjadi saat di jam pelajaran terakhir.

“Kalian bisa udahan nggak ributnya? Malu tahu diliatin,” tegur Gina.

“NGGAK BISA!” cicit Oni.

Hanna hanya mendengar ocehannya, sekalipun tidak membuka mulutnya tidak membalas dengan ocehan lagi. Hanya memberikan balasan senyuman.

“Liat tuh Gin, dari tadi senyum mulu senyum mulu. Ngeledek," sindir Oni masih kesal.

Aku sangat senang bisa bersama mereka selama ini. Walaupun kami sering bertengkar tapi kami akan kembali akur.

Flashback On.

Saat pelajaran di jam terakhir, aku melihat Oni sedang tertidur pulas dengan ditutupi oleh buku. Aku pun tidak tega untuk membangunkannya. Dan akhirnya aku berbicara kepada guru mata pelajaran yang sedang berlangsung yaitu pelajaran yang sangat membosankan menurutku. Sejarah.

Sejarah dimana kita harus mengingat kembali ke belakang. Mengingatkan masa laluku yang aku ingin buang dari pikiranku dan hidupku. Aku mengangkatkan tangan.

“Maaf, Pak?”

Guru itu berhenti bercerita. Melihat salah satu muridnya mengangkat tangan.

“Iyah Hanna, ada yang ingin ditanyakan?” tanyanya.

“Pak, dari apa yang diceritakan oleh bapak itu. Saat-saat itu apa mereka bisa tertidur pulas tanpa adanya suatu yang mengancam mereka?” Sambil melirik ke arah bangku disampingnya itu, Oni.

Semua mengikuti tatapan Hanna kepada Oni. Yang ternyata Oni sedang tertidur. Tanpa sadar dia tidak mengetahuinya bahwa Hanna mengerjainya kembali.

“Hanna!” tegur Gina dengan suara pelan memperingati. Mungkin Gina akan berkata Hana kenapa bilang ke pak Didi. Nggak kasian sama Oni? Itulah perkataan yang menurut Gina ingin katakan sekarang. Aku hanya tersenyum sedikitpun tidak merasa bersalah.

Flashback Selesai.

“Hana, karena ini ulah lo. Jadi lo harus bantuin gue piket di akhir mata pelajarannya pak Didi selama 1 bulan!” decit Oni sambil menyilangkan lengannya karena kesal.

“Loh. Kok gue ikut-ikutan ngerjain hukuman lo sih,” timpal Hanna.

“Idih nggak sadar lo?”

“Ya-yah kan gue....”

“Gue apa? Mau bilang apa?” sindir Oni dengan tegas.

“Gue…”

Tak lama suara dering handphone milik Hanna berdering. Hanna melihat siapa yang menghubunginya. Ternyata dia adalah Aji ketua ekskul jurnalistik.

📞

“Yah hallo Ji?”

"....."

“Gue lagi di kafe sama temen-temen. Ada apa?"

"....."

“Apa? Emang hari ini yah?”

"....."

Dengan suara pelan Hanna bertanya kepada sahabatnya itu. “Heii, sekarang tanggal berapa? Hari apa?”

“Tanggal 8 September hari Sabtu,” jawab Afra.

Hanna melanjutkan kembali obrolannya bersama Aji di telepon. “Yaampun gue lupa. Sorry Ji, gue sekarang kesana. Dah.”

Hanna langsung mengakhiri obrolan dengan Aji ditelepon. Langsung mengambil tas dan berpamitan kepada sahabatnya itu.

"Gin, kenapa lo nggak ingetin gue sih kan ada rapat. Emang lo nggak ikutan?" tanyanya sembari terburu-buru.

Gina menggeleng. "Gue udah izin tadi."

“Ihh lo mah," kesal Hanna. "Maaf guys, gue harus cabut. Gue lupa hari ini ada rapat. Sorry yah dahh.” Hanna langsung pergi dan berlari.

“Kebiasaan pelupa,” tunjuk Gina.

Hening disini.

“Tunggu, jadi siapa yang bakal bayar ini?” tanya Oni.

Mereka lupa, bahwa mereka datang kesini karena akan ditraktir oleh Hanna. Bayaran untuk meminta maaf kepada mereka.

Kenapa gue seneng yah? Dalam hati Hanna.

Entah kenapa Hanna merasakan lega yang entah itu apa. Sambil berlari tanpa berhenti. Melihat jam tangan sudah menunjukkan pukul 15.02 WIB. Yang pasti Hanna akan mendapat hukuman karena keterlambatannya.

Hanna pun akhirnya sampai di sekolah lagi. Mencari-cari ruangan yang ditempati untuk kumpulan.

“Multi Media."

Bodohnya sampai lupa.

Langsung bergegas menuju ruang Multi Media. Akhirnya sampai disana yang sudah dipenuhi oleh murid-murid dan aku pun mendapat hukuman terlebih dahulu sebelum memasuki ruang multi. Hukumanku sudah selesai.

Aku memasuki ruangan, dan meminta izin. Aku mencari-cari dimana anak itu berada. Aji. Yang akhirnya dia memberikan kode melambaikan tangannya. Aku langsung menghampiri dan duduk disebelahnya.

“Lo ketinggalan info," ujar Aji.

Karena aku telat, info yang harus ku ketahui aku tidak bisa mendengarnya. Ini adalah kumpulan perwakilan semua ekskul baik ekskul akademik maupun non-akademik. Orang-orang yang terpilih yang bisa mengikuti kegiatan ini. Tentunya aku. Heheh. Sombong dikit nggak papa yah. Kegiatan yang menjadikan kami sebagai panitia.

Kegiatan yang menjadikan pengalaman terakhir disini. Kegiatan sekolah yang diadakan setiap tahun pelajaran. Kegiatan perkemahan yang diikuti oleh murid kelas 10.

“Sesi pertanyaan sudah selesai. Jika ada yang ingin bertanya kembali silahkan di balik layar. Terima kasih atas perhatiannya. Untuk menutupi rapat kali ini kita berdoa menurut kepercayaannya masing-masing,” tutur sekertaris sebagai MC dikegiatan rapat ini. “Tidak ada kata selesai untuk berdoa. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatulloh wabarokatuh."

Semua yang berada disini bubar. Terkecuali Hanna.

“Aji?” panggil Hanna.

“Apa?” tanya Aji sambil memasukan buku ke dalam tasnya.

“Gue jadi apa?” tanya Hanna.

“PROKK PROKK PROKK,” sambut Aji sambil tertawa.

Hanna menghela nafas. “Kali ini gue serius.”

“Udah sore, tanya aja sama panitia intinya. Dahh Hanna.” Aji meninggalkan Hanna disini, tanpa memberitahu info apa yang Hanna belum ketahui sama sekali.

Pasrah. Aku melangkah menghampiri Panitia Inti siswa yang duduk di depan.

"Absenannya kosong, mungkin dia nggak dateng." Sekertaris yang tengah duduk di depan.

"Oh gituh mm. Makasih," balas murid laki-laki itu.

Saat tiba. Murid yang tadi tengah bertanya berpapasan dengan Hanna sembari memainkan handphonenya.

Hanna bertanya kepada sekertaris. Karena keterlambatan. Aku belum mengetahui job apa yang aku terima.

"Eh Hanna.

"Hei."

"Lo belum absen, kan?" Hanna mengangguk lalu dia mengisi daftar hadir.

"Maaf nih gue tadi telat jadi ketinggalan info. Gue di bagian apa ya?"

"Ntar gue cek dulu." Sambil membuka lembar-lembaran kertas. "Lo ada di.... koordinator pembimbing."

"Ha? Beneran?"

Dia mengangguk. "Lo jadi pembimbing 10 - MIPA 1."

Aku masih tidak menyangka menjadi pembimbing. "Sendirian?"

"Nggak, kok. Berdua. Rekan lo dari kelas 12 - MIPA 1. Namanya....."

...🦄🥀☔...

...Bersambung .......

...____________________...

...Rilis 09/01/2020...

...Revisi 29/06/2020...

Terpopuler

Comments

Friska Petra

Friska Petra

lanjut..

2020-11-08

1

Nay⚘

Nay⚘

suka

2020-08-29

1

imars

imars

semangat thor...

2020-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG - SERIES 1
2 BAB 1 Kelupaannya Sudah Tertanam Tapi Masa Lalu Masih Belum Dilupakan
3 BAB 2 Seorang Pelindung
4 BAB 3 Ada Sebuah Kabar yang Ingin Disampaikan
5 BAB 4 Dia Adalah ....
6 BAB 5 Pertemuan yang Menjadi Harapan
7 BAB 6 Kejahilan Teman Seperjuangan
8 BAB 7 Kepribadian Ganda?
9 BAB 8 Panitia - Jati Diri
10 BAB 9 Kembalinya Seseorang
11 BAB 10 Pulang
12 BAB 11 Terlambat Mengetahui (1/2)
13 BAB 12 Terlambat Mengetahui (2/2)
14 BAB 13 Tidak Bisa Mengelak
15 BAB 14 Peneduhnya
16 BAB 15 Mimpi Buruk Lalu
17 Cast Series 1 ME and YU
18 BAB 16 Ajimat
19 BAB 17 Peringatan
20 BAB 18 Apapun Itu Alasannya
21 BAB 19 Superhero Kecilku
22 BAB 20 Kebaikan dari Keluarga
23 BAB 21 First Kiss?
24 BAB 22 Malu Sekali
25 BAB 23 Mencoba Menghindari Malah Semakin Dekat
26 BAB 24 Surat Cinta
27 BAB 25 Hujan dan Dia
28 BAB 26 Senyuman Kasih
29 BAB 27 Flower Party
30 BAB 28 Rasa Bersalah
31 BAB 29 Tersakiti
32 BAB 30 Bersikap Manis
33 BAB 31 Dibalik Masalah Sesuatu Mulai Terlihat
34 BAB 32 Egois?
35 BAB 33 Dia, Langit, dan Angin
36 BAB 34 Bubur Ayam + Aromanis
37 BAB 35 Cerita Dongeng
38 BAB 36 Kedekatan Mereka sebagai Takdir
39 BAB 37 Mimpi Buruk Lalu
40 BAB 38 Sahabat Kecil
41 BAB 39 Flashback (1)
42 BAB 40 Flashback (2)
43 BAB 41 Flashback (3)
44 BAB 42 Pertandingan
45 BAB 43 Di Kala...
46 BAB 44 Hari Terakhir Bersamanya
47 BAB 45 Pemuja Rahasia
48 BAB 46 Menyakitkan
49 BAB 47 Ketenangan yang dirindukan
50 BAB 48 Semakin Dekat
51 BAB 49 Akan Kehilangan
52 BAB 50 Sunday (1/2)
53 BAB 51 Sunday (2/2)
54 BAB 52 Sunday Night
55 BAB 53 Gaun dan Mantel
56 BAB 54 Aku adalah Hujan
57 BAB 55 Ladybird
58 BAB 56 Tali Merah
59 BAB 57 Sekolah Bebas Tetap Dihukum
60 BAB 58 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (1/2)
61 BAB 59 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (2/2)
62 BAB 60 Kenyataan Yang Manis dan Pahit
63 BAB 61 Lubang Hitam (1/2)
64 BAB 62 Lubang Hitam (2/2)
65 BAB 63 Graduation
66 BAB Spesial Prom Night
67 BAB Me and Yu
68 EPILOG ME AND YU
69 Diary Of A School SERIES 1
70 INFORMASI : Diary Of A School SERIES 2
71 INFORMASI : DIARY OF A SCHOOL SERIES 3
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PROLOG - SERIES 1
2
BAB 1 Kelupaannya Sudah Tertanam Tapi Masa Lalu Masih Belum Dilupakan
3
BAB 2 Seorang Pelindung
4
BAB 3 Ada Sebuah Kabar yang Ingin Disampaikan
5
BAB 4 Dia Adalah ....
6
BAB 5 Pertemuan yang Menjadi Harapan
7
BAB 6 Kejahilan Teman Seperjuangan
8
BAB 7 Kepribadian Ganda?
9
BAB 8 Panitia - Jati Diri
10
BAB 9 Kembalinya Seseorang
11
BAB 10 Pulang
12
BAB 11 Terlambat Mengetahui (1/2)
13
BAB 12 Terlambat Mengetahui (2/2)
14
BAB 13 Tidak Bisa Mengelak
15
BAB 14 Peneduhnya
16
BAB 15 Mimpi Buruk Lalu
17
Cast Series 1 ME and YU
18
BAB 16 Ajimat
19
BAB 17 Peringatan
20
BAB 18 Apapun Itu Alasannya
21
BAB 19 Superhero Kecilku
22
BAB 20 Kebaikan dari Keluarga
23
BAB 21 First Kiss?
24
BAB 22 Malu Sekali
25
BAB 23 Mencoba Menghindari Malah Semakin Dekat
26
BAB 24 Surat Cinta
27
BAB 25 Hujan dan Dia
28
BAB 26 Senyuman Kasih
29
BAB 27 Flower Party
30
BAB 28 Rasa Bersalah
31
BAB 29 Tersakiti
32
BAB 30 Bersikap Manis
33
BAB 31 Dibalik Masalah Sesuatu Mulai Terlihat
34
BAB 32 Egois?
35
BAB 33 Dia, Langit, dan Angin
36
BAB 34 Bubur Ayam + Aromanis
37
BAB 35 Cerita Dongeng
38
BAB 36 Kedekatan Mereka sebagai Takdir
39
BAB 37 Mimpi Buruk Lalu
40
BAB 38 Sahabat Kecil
41
BAB 39 Flashback (1)
42
BAB 40 Flashback (2)
43
BAB 41 Flashback (3)
44
BAB 42 Pertandingan
45
BAB 43 Di Kala...
46
BAB 44 Hari Terakhir Bersamanya
47
BAB 45 Pemuja Rahasia
48
BAB 46 Menyakitkan
49
BAB 47 Ketenangan yang dirindukan
50
BAB 48 Semakin Dekat
51
BAB 49 Akan Kehilangan
52
BAB 50 Sunday (1/2)
53
BAB 51 Sunday (2/2)
54
BAB 52 Sunday Night
55
BAB 53 Gaun dan Mantel
56
BAB 54 Aku adalah Hujan
57
BAB 55 Ladybird
58
BAB 56 Tali Merah
59
BAB 57 Sekolah Bebas Tetap Dihukum
60
BAB 58 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (1/2)
61
BAB 59 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (2/2)
62
BAB 60 Kenyataan Yang Manis dan Pahit
63
BAB 61 Lubang Hitam (1/2)
64
BAB 62 Lubang Hitam (2/2)
65
BAB 63 Graduation
66
BAB Spesial Prom Night
67
BAB Me and Yu
68
EPILOG ME AND YU
69
Diary Of A School SERIES 1
70
INFORMASI : Diary Of A School SERIES 2
71
INFORMASI : DIARY OF A SCHOOL SERIES 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!