BAB 2 Seorang Pelindung

Dalam perjalanan untuk pulang. Pikirannya masih terpacu oleh nama yang bernama Fauzi. Siapa Fauzi? Sampai di rumah, Hanna mendapat dering telepon dari seseorang yang selalu membuat Hanna ingin menjahlinya.

📞

“Ada apa?”

“Yaaa! Lo lupa yah?” serang Oni. Seperti biasa terdengar kesal kepadanya.

“Apa lagi, sih? Gue baru sampe rumah banget. Gue nggak mau ribut dulu,” seru Hanna sambil menuangkan air kedalam gelas dan meminumnya.

“Yang dari tadi nyari ribut siapa? Lo kan tadi mau traktir kita. Lo lupa huh?”

BYURR. Air yang sudah diminum keluar kembali karena kaget dan lupa.

“Kenapa lo? Ginih yah karena tadi lo ngelanggar janji, jadi lo harus traktir kita ulang dan memenuhi permintaan kita.”

“Apa? Itu sih kemauan lo pada,” lirih Hanna tidak terima.

“Nggak bisa nolak. Liat aja besok. BHAYY!"

Tut Tut Tut

“Hallo? Oni?”

Terdengar suara telepon terputus.

Hanna pasrah dengannya. Karena Oni tidak mau mengalah sedikitpun. Yahh itulah Oni, lumayan keras kepala.

“Tadi gue mikirin apa yah? Oh pasangan pembimbing gue? Siapa yah ko gue lupa sih. Faa? Fa-fa... Ahhh gara-gara Oni nih."

Bergegas ke kamar sambil memikirkan nama yang ia lupakan.

Esok telah tiba. Hari untuk beristirahat di hari Minggu. Bangun siang bersantai di rumah. Pukul 07.43 WIB Hanna baru bangun tidur. Ia langsung membasuhi wajahnya agar terlihat segar. Dia menuruni tangga dan bergegas ke dapur untuk mengambil minum dan membawanya ke meja makan.

Air yaang sudah memasuki tenggorokannya ini sangatlah segar. Minum disaat kita kehausan, makan disaat kelaparan, dan Hanna masih bisa merasakan rezeki dari-Nya.

TING ... TONG ....

“Ada tamu?”

TING TONG TING TONG TING TONG

“Tunggu sebentar.” Hanna berteriak karena tamu itu sangatlah tak sabaran.

Ketika membuka pintu. Sudah terlihat sosok mengerikan berambut panjang terurai dan memakai pakaian berwarna putih. Aku pun langsung membulatkan mata karena terkejut.

Astagfirullah

“Kenapa?” tanya Gina.

Dan terlihat keluarlah dua orang yang berdiri dibalik tubuh Gina yang mungil yaitu Oni dan Afra. Tanpa dipersilahkan masuk Oni masuk ke dalam rumah. Diikuti oleh Afra dan Gina dibelakangnya. Aku pun memasang wajah jengkel kemudian menutupi pintu. BRUKK.

“Pemilik rumah sarapan hanya dengan roti selai saja di atas meja makan dan segelas air putih?” Berkata dramatis Oni yang menyebalkan.

“Udah liatkan? Jadi kalian nggak bisa numpang makan disini. Gue belum belanja bulanan," balas Hanna dan duduk.

Tidak lama kemudian Afra meletakkan bungkusan yang entah itu berisi apa.

“Karena kita sahabat lo yang paaaaaling baik, bukan kayak lo. Jadi kita tau lo pasti kelaparan,” terang Oni.

Hanna pun membuka bungkusan itu dan ternyata isinya adalah makanan kesukaannya. Nasi goreng. Hanna tersenyum-senyum melihatnya. Dan melirik ke arah mereka.

“Kenapa ngeliatin kita? Lo nggak mau, Han?” tanya Gina.

“Kalau nggak mau buat gue aja,” sambung Afra mengambil bingkisannya kembali.

Tapi bingkisan itu tertahan oleh Hanna. Bahwa dirinya akan memakannya. “Maulah." Hanna menarik kembali bingkisan makanan itu sambil tersenyum penuh arti.

Hanna langsung memakannya dengan lahap. Rasa laparnya suda terisi.

“Berapa lama lo nggak makan, Na? Rakus bener,” lontar Oni.

“Nawarin juga enggak,” lanjut Gina.

Dan Afra sibuk dengan mengoles selai pada roti. Hanna menguyah. “Gue itu belum makan pas itu lohh, gue pergi dari kafe.”

“Telen dulu baru ngomong, nanti kese-lek,” kata Gina.

Benar akhirnya Hanna tersedak. Afra memberikan minum kepada Hanna.

“Makasihhh ... emang deh kalian sahabat terbaik gue.” Dengan tulusnya Hanna mengatakan.

“Dari dulu kelesss, jadi lo harus kabulin permintaan kita,” terang Oni yang membuat Hanna terbungkam dengan itu. Dan kembali tersedak.

Gue tarik kembali ucapan tadi.

Tempat yang kami suka. Tempat yang selalu kami datangi ini. Timezone. Tempat bermain berbagi kebahagiaan bersama teman-teman. Dan mengingatkan aku ke masa-masa dulu yang menyenakan sekaligus mimpi buruk. Permintaan mereka adalah ini. Ingin bermain bersama yang sudah lama kami tunda karena kesibukan kami sendiri karena kami sudah beranjak kelas 12. Kami disni bersenang-senang, setelah selesai kami pun makan.

Dan semua hari ini aku Hanna yang traktir. BOKEE DONG GUE.

“Jadi gimana Na?” tanya Gina.

“Gimana apa?” tanya kembali.

“Lo jadi panitia apa? Bagian apa?”

Oni dengan cepatnya membalas. “Paling juga jadi seksi kebersihan biar dia mungut sam-”

“Pembimbing," jawab Hanna membuat ketiga sahabatnya terdiam. "Gue jadi pembimbing dari kelas 10 - MIPA 1."

“Kayaknya ada yang salah deh.”

"HAHAHAHAHAHA."

“Lo jadi pembimbing nggak salah tuh? Apa ketua pelaksananya yang salah nempatin?” ejek Oni.

Hanna mengabaikan namun merasa jengkel. Tapi Hanna tahu mereka hanya bercanda.

“Gue serius," timpal Hanna sambil meletakkan gelas minumannya.

“Pasangan lo siapa?” tanya Gina.

Pasti banyak pertanyaan. Gina adalah ketua MPK, namun ia tidak ikut bergabung dalam kegiatan tersebut. Yah. Dia berhalangan tidak ikut karena harus menjaga neneknya di rumah sendiri dan kakeknya dalam perjalanan pulang ke rumah dari markas TNI. Walaupun ada asisten rumah tangga, Gina tidak tega. Kakeknya adalah pensiunan TNI, beliau kesana karena ada urusan. Oke. Orangtua Gina kemana? Gina adalah anak yatim piatu. Nanti kita cerita lebih lanjut.

“Pasangan gue?”

“Jangan bilang lo lupa," sahut Gina.

“Yah-yah gue juga nggak tahu heheh. Kalau nggak salah sih Fa... Fa...?”

“Farhan?” kata Oni.

“Bukan.”

"Fatin?" Hanna menebak-nebak.

"Itu penyanyi Hanna," kilah Oni.

“Hehehe gue lupa."

Mereka pun jengkel dengan Hanna karena kelupaanya yang sering dipelihara dalam otak kecil miliknya. Namun kalian akan terkejut sebenarnya siapa Hanna.

...🦄🥀☔...

...Bersambung ......

... _____________________...

...Rilis 09/01/2020...

...Revisi 29/06/2020...

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

likeer

2020-08-03

1

Kadek

Kadek

semngt kk

2020-07-10

1

Nadiva cahya

Nadiva cahya

hay ka. aku udah mampir nih
salam dari "Hubby"

2020-07-01

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG - SERIES 1
2 BAB 1 Kelupaannya Sudah Tertanam Tapi Masa Lalu Masih Belum Dilupakan
3 BAB 2 Seorang Pelindung
4 BAB 3 Ada Sebuah Kabar yang Ingin Disampaikan
5 BAB 4 Dia Adalah ....
6 BAB 5 Pertemuan yang Menjadi Harapan
7 BAB 6 Kejahilan Teman Seperjuangan
8 BAB 7 Kepribadian Ganda?
9 BAB 8 Panitia - Jati Diri
10 BAB 9 Kembalinya Seseorang
11 BAB 10 Pulang
12 BAB 11 Terlambat Mengetahui (1/2)
13 BAB 12 Terlambat Mengetahui (2/2)
14 BAB 13 Tidak Bisa Mengelak
15 BAB 14 Peneduhnya
16 BAB 15 Mimpi Buruk Lalu
17 Cast Series 1 ME and YU
18 BAB 16 Ajimat
19 BAB 17 Peringatan
20 BAB 18 Apapun Itu Alasannya
21 BAB 19 Superhero Kecilku
22 BAB 20 Kebaikan dari Keluarga
23 BAB 21 First Kiss?
24 BAB 22 Malu Sekali
25 BAB 23 Mencoba Menghindari Malah Semakin Dekat
26 BAB 24 Surat Cinta
27 BAB 25 Hujan dan Dia
28 BAB 26 Senyuman Kasih
29 BAB 27 Flower Party
30 BAB 28 Rasa Bersalah
31 BAB 29 Tersakiti
32 BAB 30 Bersikap Manis
33 BAB 31 Dibalik Masalah Sesuatu Mulai Terlihat
34 BAB 32 Egois?
35 BAB 33 Dia, Langit, dan Angin
36 BAB 34 Bubur Ayam + Aromanis
37 BAB 35 Cerita Dongeng
38 BAB 36 Kedekatan Mereka sebagai Takdir
39 BAB 37 Mimpi Buruk Lalu
40 BAB 38 Sahabat Kecil
41 BAB 39 Flashback (1)
42 BAB 40 Flashback (2)
43 BAB 41 Flashback (3)
44 BAB 42 Pertandingan
45 BAB 43 Di Kala...
46 BAB 44 Hari Terakhir Bersamanya
47 BAB 45 Pemuja Rahasia
48 BAB 46 Menyakitkan
49 BAB 47 Ketenangan yang dirindukan
50 BAB 48 Semakin Dekat
51 BAB 49 Akan Kehilangan
52 BAB 50 Sunday (1/2)
53 BAB 51 Sunday (2/2)
54 BAB 52 Sunday Night
55 BAB 53 Gaun dan Mantel
56 BAB 54 Aku adalah Hujan
57 BAB 55 Ladybird
58 BAB 56 Tali Merah
59 BAB 57 Sekolah Bebas Tetap Dihukum
60 BAB 58 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (1/2)
61 BAB 59 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (2/2)
62 BAB 60 Kenyataan Yang Manis dan Pahit
63 BAB 61 Lubang Hitam (1/2)
64 BAB 62 Lubang Hitam (2/2)
65 BAB 63 Graduation
66 BAB Spesial Prom Night
67 BAB Me and Yu
68 EPILOG ME AND YU
69 Diary Of A School SERIES 1
70 INFORMASI : Diary Of A School SERIES 2
71 INFORMASI : DIARY OF A SCHOOL SERIES 3
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PROLOG - SERIES 1
2
BAB 1 Kelupaannya Sudah Tertanam Tapi Masa Lalu Masih Belum Dilupakan
3
BAB 2 Seorang Pelindung
4
BAB 3 Ada Sebuah Kabar yang Ingin Disampaikan
5
BAB 4 Dia Adalah ....
6
BAB 5 Pertemuan yang Menjadi Harapan
7
BAB 6 Kejahilan Teman Seperjuangan
8
BAB 7 Kepribadian Ganda?
9
BAB 8 Panitia - Jati Diri
10
BAB 9 Kembalinya Seseorang
11
BAB 10 Pulang
12
BAB 11 Terlambat Mengetahui (1/2)
13
BAB 12 Terlambat Mengetahui (2/2)
14
BAB 13 Tidak Bisa Mengelak
15
BAB 14 Peneduhnya
16
BAB 15 Mimpi Buruk Lalu
17
Cast Series 1 ME and YU
18
BAB 16 Ajimat
19
BAB 17 Peringatan
20
BAB 18 Apapun Itu Alasannya
21
BAB 19 Superhero Kecilku
22
BAB 20 Kebaikan dari Keluarga
23
BAB 21 First Kiss?
24
BAB 22 Malu Sekali
25
BAB 23 Mencoba Menghindari Malah Semakin Dekat
26
BAB 24 Surat Cinta
27
BAB 25 Hujan dan Dia
28
BAB 26 Senyuman Kasih
29
BAB 27 Flower Party
30
BAB 28 Rasa Bersalah
31
BAB 29 Tersakiti
32
BAB 30 Bersikap Manis
33
BAB 31 Dibalik Masalah Sesuatu Mulai Terlihat
34
BAB 32 Egois?
35
BAB 33 Dia, Langit, dan Angin
36
BAB 34 Bubur Ayam + Aromanis
37
BAB 35 Cerita Dongeng
38
BAB 36 Kedekatan Mereka sebagai Takdir
39
BAB 37 Mimpi Buruk Lalu
40
BAB 38 Sahabat Kecil
41
BAB 39 Flashback (1)
42
BAB 40 Flashback (2)
43
BAB 41 Flashback (3)
44
BAB 42 Pertandingan
45
BAB 43 Di Kala...
46
BAB 44 Hari Terakhir Bersamanya
47
BAB 45 Pemuja Rahasia
48
BAB 46 Menyakitkan
49
BAB 47 Ketenangan yang dirindukan
50
BAB 48 Semakin Dekat
51
BAB 49 Akan Kehilangan
52
BAB 50 Sunday (1/2)
53
BAB 51 Sunday (2/2)
54
BAB 52 Sunday Night
55
BAB 53 Gaun dan Mantel
56
BAB 54 Aku adalah Hujan
57
BAB 55 Ladybird
58
BAB 56 Tali Merah
59
BAB 57 Sekolah Bebas Tetap Dihukum
60
BAB 58 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (1/2)
61
BAB 59 Mencoba tidak terjebak dalam perasaan (2/2)
62
BAB 60 Kenyataan Yang Manis dan Pahit
63
BAB 61 Lubang Hitam (1/2)
64
BAB 62 Lubang Hitam (2/2)
65
BAB 63 Graduation
66
BAB Spesial Prom Night
67
BAB Me and Yu
68
EPILOG ME AND YU
69
Diary Of A School SERIES 1
70
INFORMASI : Diary Of A School SERIES 2
71
INFORMASI : DIARY OF A SCHOOL SERIES 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!