Pribadi yang menyenangkan, cerdas serta penampilan fisik yang menarik membuat Hana masuk ke dalam kategori gadis idola di kampusnya.
Banyak mahasiswa di kampusnya mulai dari para senior di angkatan atasnya sampai para junior di angkatan bawahnya mengagumi Hana dan berusaha mengambil hatinya untuk dijadikan teman dekat atau kekasih pujaan hati.
Namun Hana masih juga belum bergeming.
Sepertinya Hana masih akan fokus mengejar impiannya untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang baik setelah lulus kuliah nanti.
"Selamat malam, bisa bicara dengan Hana?" terdengar suara bariton pria dari sebrang telepon.
"Saya Hana.. maaf dengan siapa ini?" tanya Hana saat menjawab telepon dari nomor yang belum tersimpan di phone book nya.
"Halo Hana, saya Adam senior kamu di kampus. Saya dapat nomor handphone kamu dari teman seangkatanmu."
Jelas suara di sebrang telepon yang ternyata adalah kakak senior Hana yang bernama Adam.
Nama lengkapnya adalah Adam Mahessa.
Adam, begitu nama panggilannya, adalah kakak senior Hana yang berada dua tahun di atas angkatan Hana. Hana pertama kali bertemu dengan Adam pada saat dia sedang menjalani masa orientasi mahasiswa baru di kampusnya. Adam menjadi pengawas kelompok Hana beserta tujuh orang mahasiwa baru lainnya dari fakultasnya.
Sosok Adam dikenal sebagai kakak senior yang tegas dan kharismatik. Dia merupakan salah satu pengurus senat yang aktif di kampusnya. Dia juga menjadi salah satu asisten dosen di salah satu mata kuliah di fakultas mereka.
Dengan postur badan tegap dan tinggi yang hampir mencapai 185 cm serta wajah tampan dan kulit putih bersih yang dimilikinya, membuat seorang Adam masuk dalam kategori mahasiswa idola di kampusnya.
Mahasiswi lain mungkin akan merasa tersanjung dan berbunga-bunga ditelepon langsung oleh seorang Adam. Sayangnya tidak demikian dengan Hana.
"Ada keperluan apa ya Kak kalau boleh tahu?" Hana bertanya.
"Begini, dosen mata kuliah.. bla.. bla.. bla..."
Adam menjelaskan maksud dan tujuan dia menelepon Hana.
Ternyata Adam menawarkan Hana posisi asisten dosen untuk salah satu mata kuliah di kampusnya menggantikan Adam yang sebentar lagi harus fokus menghadapi sidang skripsi untuk kelulusannya.
"Wah, tentu saya mau Kak..." jawab Hana penuh ketertarikan.
Hana memang suka menolong orang lain dan selalu ingin bermanfaat bagi orang lain. Meski kadang sifatnya ini suka di salah gunakan oleh beberapa orang di sekitarnya.
"Syukurlah kalau kamu tertarik. Besok jam 12 kita ketemu di kantin kampus untuk membahas ini lebih detail yah.. sampai ketemu besok Hana," ucap Adam.
"Baik, Kak. Sampai ketemu besok siang," tutup Hana mengakhiri sambungan telepon.
***
Sudah hampir satu tahun terakhir ini Hana menjadi asisten dosen salah satu mata kuliah di kampusnya.
Adam masih suka membantu dan mensupervisi Hana. Meski seharusnya dia sedang sibuk dengan persiapan sidang skripsinya, Adam selalu berusaha menyempatkan waktu ke kampus untuk bertemu dengan Hana. Hal itu membuat mereka menjadi dekat satu sama lain.
Hana memperlakukan Adam sebatas sebagai kakak seniornya di kampus. Hana menunjukan sikap terima kasihnya ke Adam karena telah memberikannya kesempatan untuk menjadi asisten dosen salah satu mata kuliah yang kebetulan paling dia kuasai.
Namun lain halnya dengan Adam yang ternyata menyimpan rasa suka dan kekaguman kepada Hana. Bahkan tidak ada yang akan menyangka jika rasa itu sudah muncul sejak hari pertama Hana di kampusnya.
Namun sayangnya Hana tidak menyadarinya karena kekurang pekaannya dalam urusan yg satu itu.
Ya, dalam hal urusan hati yang berhubungan dengan lawan jenis, Hana memang dikenal dingin dan bisa dibilang sukar untuk ditaklukkan oleh para makhluk 'berjakun' di kampusnya.
Beberapa dari mereka yang awalnya sempat melakukan manuver-manuver khusus untuk mendekati Hana akhirnya menyerah dan mundur teratur tanpa menunggu instruksi komandan lapangan.
Namun ada juga beberapa yang masih penasaran dan terus berusaha menaklukkan hati Hana dengan cara mereka masing-masing.
Adam masuk ke dalam kategori yang kedua dalam hal ini.
Kedekatan Hana dan Adam menimbulkan anggapan dari sebagian besar mahasiswa lainnya bahwa mereka berdua memiliki hubungan khusus. Mereka dianggap sebagai salah satu pasangan ideal di kampus.
Ini tentu saja menguntungkan Adam karena paling tidak saingannya di kampus menjadi berkurang.
Tapi bagi Hana... anggapan tersebut hanyalah hal sepele yang tidak dia hiraukan sama sekali.
***
Akhirnya Hana menyelesaikan kuliahnya dan mendapat gelar sarjana strata satunya dengan nilai yang memuaskan. Di acara wisuda Hana, kedua orang tua Hana tampak bangga dan terharu kepada putri bungsu mereka yang telah berhasil mencapai salah satu cita-cita dalam hidupnya.
Jika dibandingkan dengan kedua kakak perempuannya, Hana memang yang paling berbeda. Terutama jalan pikirannya yang dewasa dan selalu berpikir serta mempunyai rencana jauh ke depan.
Tinggal selangkah lagi bagi Hana untuk bisa mencapai cita-cita pamungkasnya yaitu memiliki pekerjaan tetap.
Di tahun terakhirnya kuliah, Hana memang sudah mendapat beberapa tawaran pekerjaan yang bisa dia ambil setelah dia lulus sarjana. Salah satunya dari perusahaan tempat dia magang waktu kuliah semester tujuh lalu.
Namun, Hana masih merasa penasaran ingin mencoba melamar pekerjaan di perusahaan lain.
Di hari wisuda Hana yang kebetulan diadakan di salah satu ruang serba guna yang ada di kampusnya, Adam datang menemui Hana. Dia datang untuk mengucapkan selamat atas kelulusan Hana. Adam memang masih terus berusaha menjalin komunikasi dengan Hana meskipun dia sudah lulus kuliah lebih dulu dan sudah bekerja.
Adam beberapa kali pernah datang ke rumah Hana untuk sekedar menjemput atau mengantar Hana pulang dari kampus. Hana tidak bisa berkutik ketika itu dan akhirnya mau tidak mau menuruti saja.
"Han, boleh aku turun sebentar untuk minta minum? Aku haus banget..."
Adam bertanya pada Hana ketika dia mengantarkan Hana pulang ke rumahnya dari kampus.
"Oh, boleh Kak...," jawab Hana singkat.
Hana turun dari mobil diikuti oleh Adam dan mereka masuk ke dalam rumah Hana.
Itu adalah kali pertama Adam masuk ke dalam rumah Hana. Dia memang sudah beberapa kali ke rumah Hana. Tapi sang tuan rumah tidak pernah menawarkannya untuk masuk ke dalam rumah.
Haahh... Hana... kamu memang kurang peka!
Adam akhirnya menyatakan perasaan sukanya kepada Hana tepat setahun setelah dia bekerja di salah satu perusahaan asing terkemuka di Jakarta. Awalnya Adam berharap Hana akan menerimanya sebagai kekasihnya jika dia menyatakan perasaannya setelah dia sudah bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri. Adam terlalu percaya diri. Karena pada kenyataannya dia malah ditolak Hana dengan cara halus.
Hana yang saat itu sedang fokus menghadapi sidang skripsinya, menolak menerima perasaan Adam dengan alasan dirinya masih ingin fokus dulu dalam meraih cita-citanya. Lulus kuliah dengan hasil terbaik dan setelah itu bekerja di perusahaan besar dengan penghasilan tetap. Itulah yang dia cita-citakan.
Adam menganggap itu bukan penolakan dari Hana. Dia hanya merasa saat itu bukan waktu yang tepat bagi Hana untuk menerima dirinya sebagai kekasihnya karena dia menyatakan perasaan cintanya di waktu yang kurang pas.
Adam memutuskan akan menunggu Hana sampai gadis pujan hatinya itu mendapat pekerjaan. Adam berencana akan menyatakan cintanya lagi kepada Hana di waktu yang dia rasa tepat nanti.
Setelah Hana lulus dan mendapatkan gelar sarjananya, Adam memberikan Hana tawaran untuk mencoba melamar di perusahaan tempat dia bekerja saat ini. Kebetulan di sana memang sedang ada kesempatan untuk para lulusan baru sarjana. Yaitu untuk menempati posisi sebagai management trainee perusahaan. Posisi yang karirnya diawali dari bawah untuk dipersiapkan menempati posisi atas sesuai jenjang karir yang ada di perusahaan.
Hana menerima tawaran dari Adam dan mencoba mengirimkan berkas lamarannya melalui situs resmi perusahaan yang Adam berikan padanya.
Sebenarnya Hana merasa tidak enak dengan Adam. Adam yang begitu baik padanya selama ini, harus menerima penolakan darinya ketika dia menyatakan perasaannya.
Tak perlu menunggu lama bagi Hana.
Dua minggu setelah Hana mengirimkan lamaran kerjanya di perusahaan tempat Adam bekerja, dia langsung mendapatkan undangan interview dari perusahaan tersebut.
Hana sangat bersemangat menyiapkan dirinya menghadapi hari interview nanti.
🍁🍁🍁
Happy reading... 😘
Sampai beberapa episode selanjutnya masih bahas tentang kehidupan Hana yaa.. Karena akan berhubungan dengan episode kedepannya nanti.
Semoga gak bosen... jangan lupa vote...like dan komen yaa... Terima Kasih!... 🙏☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
BELVA
semoga sehat selalu ya
2021-01-26
1
Nimranah AB
Hana👍
2021-01-25
1
ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂
good luck Hanna😊
2021-01-09
1