Di tahun kedua sekolah menengah pertama, akhirnya Hana dan Andra satu kelas. Usia mereka kini sekitar empat belas tahun.
Karena sekelas, mereka sekarang jadi bisa saling bertemu di sekolah tiap hari, kecuali hari sabtu dan minggu karena sekolah mereka libur. Namun sayangnya hal tersebut tidak berlangsung lama.
Memasuki bulan ketiga mereka di kelas yang sama, Andra terlihat jarang sekali masuk sekolah. Hal itu membuat Hana bertanya-tanya.
Hana pernah mencoba bertanya kepada wali kelas mereka mengenai alasan kenapa Andra tidak masuk sekolah. Jawaban yang Hana terima waktu itu adalah bahwa Andra izin tidak masuk sekolah karena ada keperluan keluarga.
Sebenarnya Hana kurang puas dengan jawaban yang dia terima dari wali kelasnya itu. Namun dia juga tidak memiliki kesempatan untuk bertanya pada Andra langsung ketika Andra beberapa kali masih datang ke sekolah walau hanya setengah hari.
Pada saat itu Hana sedang disibukkan dengan persiapan kegiatan acara pentas seni sekolah mereka yang akan diadakan seusai pekan ulangan berakhir nanti.
Hana dan beberapa orang teman seangkatannya terpilih menjadi salah satu anggota panitia untuk acara tersebut mewakili angkatan mereka. Hal tersebut menyebabkan dirinya menjadi sibuk karena harus rutin menghadiri setiap pertemuan yang diadakan oleh ketua panitia bersama dengan seluruh anggota panitia lainnya.
Pertemuan yang dijadwalkan sehari dua kali, yaitu setiap jam istirahat di sekolah dan setelah jam pulang sekolah, cukup menyita waktu Hana.
Panitia harus kejar tayang menyelesaikan persiapan acara pentas seni tersebut sebelum pekan ulangan berlangsung. Tujuannya adalah agar mereka semua bisa fokus ketika menjalani ulangan nanti dan tidak terganggu lagi dengan persiapan acara pentas seni sekolah.
Tanda tanya dan rasa penasaran Hana akhirnya terjawab ketika wali kelas mereka mengumumkan di depan kelas bahwa Andra mengundurkan diri dari sekolah karena harus ikut orang tuanya pindah ke luar negeri.
Deg!...
Hana terkejut dan agak kecewa mendengar berita itu.
"Kenapa begitu mendadak?
Kenapa Andra tidak pernah cerita sebelumnya padaku?"
Hana menggumamkan pertanyaan-pertanyaan itu sendiri dalam pikirannya.
"Aah mungkin karena kita memang hampir tidak pernah bertemu selama dua minggu terakhir ini."
Hana menjawab pertanyaannya sendiri dalam diam.
Jadwal ulangan harian makin dekat. Saat ini adalah pekan terakhir mereka di sekolah sebelum menghadapi pekan ulangan. Hana sibuk belajar mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Akhirnya perhatiannya tentang berita kepindahan Andra pun teralihkan. Cita-cita yang dia miliki sejak dari bangku sekolah dasar untuk bisa merubah ekonomi keluarganya menjadi lebih baik, membuat dirinya harus fokus dalam pendidikannya.
Hana memiliki pemikiran, jika dia bisa memperoleh nilai yang baik maka dia akan memiliki kesempatan yang besar untuk bisa bersekolah di sekolah favorit sampai jenjang perguruan tinggi nanti melalui jalur prestasi dan beasiswa. Setelah memiliki gelar sarjana, dia berharap nanti akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang baik tentunya.
***
Hari terakhir ulangan di sekolah, menjelang sore hari Hana pulang ke rumah dengan perasaan merdeka. Hari itu cukup melelahkan baginya karena setelah ulangan berakhir, semua siswa di sekolahnya mengadakan acara pentas seni yang berlangsung sampai sore hari.
Hari Jum'at sore itu memang saat yang dinantinya sejak awal minggu ini. Karena dia akan bertemu dengan Mita dan Dira sahabat kecilnya dan menghabiskan waktu bersama mereka selama akhir pekan.
Ketika Hana sedang berjalan memasuki gerbang kompleks rumahnya, dia mendengar suara yang akrab di telinganya berteriak memanggil namanya.
"Hana!"
Suara Andra memanggilnya dari dalam mobil yang kaca jendela pintu belakangnya terbuka.
Hana menoleh ke arah suara dan didapatinya Andra sedang melambaikan tangannya sambil mengeluarkan kepalanya dari kaca jendela mobil tersebut. Kemudian Andra turun dari mobil dan berjalan tergesa mendekati Hana yang masih berdiri mematung di tempatnya.
Mobil itu bukan mobil yang biasa Andra pakai sehari-hari ke sekolah. Dan dilihat dari kaca depan yang masih bisa terlihat dari luar ke dalam, sepertinya bukan Pak Mul yang duduk di bangku supir melainkan orang lain yang Hana belum pernah lihat sebelumnya.
"Andra??!" tanya Hana setengah terkejut.
"Kamu ke..."
Sebelum Hana sempat melanjutkan kalimatnya, Andra yang sudah berdiri di hadapannya itu memotongnya berbicara.
"Aku mau pamit Han... Kamu pasti sudah mendengar kabar bahwa aku akan pindah ke luar negeri."
Suara Andra terdengar agak tertahan dan sedih.
"Kamu mau pindah ke negara mana An?... dan kenapa begitu mendadak?" tanya Hana.
Sebenarnya masih ada beberapa pertanyaan yang mau Hana berondong ke Andra tapi dia tahan.
"Aku akan pindah ke Kanada, Han".
Andra menjawab singkat dengan suara yang terdengar tidak bersemangat. Banyak hal yang mau dia katakan saat itu tapi semuanya tertahan dan entah mengapa tidak bisa dia keluarkan.
"Andra.. ayo lekas Nak, kita hampir terlambat."
Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dewasa dari dalam mobil yang jendela kacanya masih terbuka tadi.
"Iya, mam..." jawab Andra sambil menoleh ke arah mobil.
"Ooh wanita itu adalah mamanya Andra..." batin Hana ketika sekilas dia melihat ke arah sumber suara tadi.
Hana memang baru sekali melihat secara langsung wajah ibunya Andra. Waktu itu adalah saat pesta ulang tahun Andra yang ke-12 dimana hanya dirinya satu-satunya anak perempuan di kelas mereka yang diundang Andra untuk datang ke pesta ulang tahunnya itu.
Hana tidak akan melupakan peristiwa saat dia menghadiri pesta ulang tahun Andra tersebut.
(Flash back ON)
Waktu itu adalah pengalaman pertama Hana diundang ke acara ulang tahun teman laki-lakinya. Andra memberikan undangan kepada Hana sangat mendadak, yaitu satu hari sebelum acara pesta.
Tentu saja hal itu berhasil membuat Hana kerepotan mencari kado apa yang pantas untuk dia berikan ke Andra, yang saat itu sudah menjadi sahabatnya di sekolah.
Meski Andra memberitahunya untuk tidak perlu membawa kado saat datang ke pesta ulang tahunnya nanti, tetap saja Hana tidak menghiraukannya. Hana merasa tidak enak jika datang ke undangan pesta sahabat sendiri dengan tangan kosong.
Akhirnya dengan bantuan kakaknya, Hana berhasil menemukan kado untuk Andra yang dia berikan di pesta ulang tahunnya. Satu set alat tulis bertema gajah yang menggemaskan!
Ya, Hana memang menggambarkan Andra sahabatnya itu seperti seekor gajah yang menggemaskan. Meskipun gajah berukuran besar, namun katanya gajah adalah hewan yang lembut dan setia kawan. Hana pernah membahas hal tersebut dengan Andra dan dia sama sekali tidak keberatan jika Hana menganggapnya seperti hewan yang satu itu... 😁
Kado Hana yang dibungkus sederhana terlihat sangat mencolok ketika diletakkan di antara kado-kado lainnya yang Andra terima di pesta itu. Hana sedikit dihantui perasaan malu saat itu dan berharap semoga Andra tidak menyadari kalau kado yang paling sederhana itu adalah pemberian dari dirinya.
(Flash back OFF)
"Maaf Han.. aku harus segera pergi ke bandara. Tadi kebetulan lewat sini jadi sekalian mampir untuk mengucapkan selamat tinggal padamu."
Andra tersenyum sekilas lalu perlahan membalikkan badannya berjalan menuju ke mobil.
Hana masih terdiam mematung melihat kejadian yang masih belum dia sadari sepenuhnya.
Andra sudah berada di dalam mobil dan duduk sambil melihat ke arah Hana dari kaca jendela yang terbuka, lalu mobil tersebut melaju dan perlahan hilang dari pandangan Hana.
"Andraaa..."
Hana mengucap nama itu dengan lirih dan tentu saja hanya dia yang bisa mendengarnya.
Hana masih mencerna semua yang baru saja terjadi sampai akhirnya dia tersadar sepenuhnya. Sahabatnya itu telah pergi. Pergi jauh dan entah akan kembali lagi atau tidak... dia tidak tahu.
Yang terekam di ingatannya sekarang dan mungkin sampai dia dewasa nanti adalah hal yang dia lihat barusan. Ucapan perpisahan yang singkat dari Andra, sahabat masa kecilnya.
🍁🍁🍁
Happy reading to all readers... ☺
Semoga berkenan memberikan like dan komen serta menjadikan novel ini favoritnya yaa... ketjuuupp... 😘😘 dan terima kasiiih... 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
sssuukkaaaaa
2021-03-08
0
Ritfa Artiana
yg like msh sedikit berarti novelx msh ngatung nih episodex
2021-01-28
0
Deska wu
aku mulai like boom ya akak
2020-12-31
2