2. Pergi Jauh

Di tahun kedua sekolah menengah pertama, akhirnya Hana dan Andra satu kelas. Usia mereka kini sekitar empat belas tahun.

Karena sekelas, mereka sekarang jadi bisa saling bertemu di sekolah tiap hari, kecuali hari sabtu dan minggu karena sekolah mereka libur. Namun sayangnya hal tersebut tidak berlangsung lama.

Memasuki bulan ketiga mereka di kelas yang sama, Andra terlihat jarang sekali masuk sekolah. Hal itu membuat Hana bertanya-tanya.

Hana pernah mencoba bertanya kepada wali kelas mereka mengenai alasan kenapa Andra tidak masuk sekolah. Jawaban yang Hana terima waktu itu adalah bahwa Andra izin tidak masuk sekolah karena ada keperluan keluarga.

Sebenarnya Hana kurang puas dengan jawaban yang dia terima dari wali kelasnya itu. Namun dia juga tidak memiliki kesempatan untuk bertanya pada Andra langsung ketika Andra beberapa kali masih datang ke sekolah walau hanya setengah hari.

Pada saat itu Hana sedang disibukkan dengan persiapan kegiatan acara pentas seni sekolah mereka yang akan diadakan seusai pekan ulangan berakhir nanti.

Hana dan beberapa orang teman seangkatannya terpilih menjadi salah satu anggota panitia untuk acara tersebut mewakili angkatan mereka. Hal tersebut menyebabkan dirinya menjadi sibuk karena harus rutin menghadiri setiap pertemuan yang diadakan oleh ketua panitia bersama dengan seluruh anggota panitia lainnya.

Pertemuan yang dijadwalkan sehari dua kali, yaitu setiap jam istirahat di sekolah dan setelah jam pulang sekolah, cukup menyita waktu Hana.

Panitia harus kejar tayang menyelesaikan persiapan acara pentas seni tersebut sebelum pekan ulangan berlangsung. Tujuannya adalah agar mereka semua bisa fokus ketika menjalani ulangan nanti dan tidak terganggu lagi dengan persiapan acara pentas seni sekolah.

Tanda tanya dan rasa penasaran Hana akhirnya terjawab ketika wali kelas mereka mengumumkan di depan kelas bahwa Andra mengundurkan diri dari sekolah karena harus ikut orang tuanya pindah ke luar negeri.

Deg!...

Hana terkejut dan agak kecewa mendengar berita itu.

"Kenapa begitu mendadak?

Kenapa Andra tidak pernah cerita sebelumnya padaku?"

Hana menggumamkan pertanyaan-pertanyaan itu sendiri dalam pikirannya.

"Aah mungkin karena kita memang hampir tidak pernah bertemu selama dua minggu terakhir ini."

Hana menjawab pertanyaannya sendiri dalam diam.

Jadwal ulangan harian makin dekat. Saat ini adalah pekan terakhir mereka di sekolah sebelum menghadapi pekan ulangan. Hana sibuk belajar mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Akhirnya perhatiannya tentang berita kepindahan Andra pun teralihkan. Cita-cita yang dia miliki sejak dari bangku sekolah dasar untuk bisa merubah ekonomi keluarganya menjadi lebih baik, membuat dirinya harus fokus dalam pendidikannya.

Hana memiliki pemikiran, jika dia bisa memperoleh nilai yang baik maka dia akan memiliki kesempatan yang besar untuk bisa bersekolah di sekolah favorit sampai jenjang perguruan tinggi nanti melalui jalur prestasi dan beasiswa. Setelah memiliki gelar sarjana, dia berharap nanti akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang baik tentunya.

***

Hari terakhir ulangan di sekolah, menjelang sore hari Hana pulang ke rumah dengan perasaan merdeka. Hari itu cukup melelahkan baginya karena setelah ulangan berakhir, semua siswa di sekolahnya mengadakan acara pentas seni yang berlangsung sampai sore hari.

Hari Jum'at sore itu memang saat yang dinantinya sejak awal minggu ini. Karena dia akan bertemu dengan Mita dan Dira sahabat kecilnya dan menghabiskan waktu bersama mereka selama akhir pekan.

Ketika Hana sedang berjalan memasuki gerbang kompleks rumahnya, dia mendengar suara yang akrab di telinganya berteriak memanggil namanya.

"Hana!"

Suara Andra memanggilnya dari dalam mobil yang kaca jendela pintu belakangnya terbuka.

Hana menoleh ke arah suara dan didapatinya Andra sedang melambaikan tangannya sambil mengeluarkan kepalanya dari kaca jendela mobil tersebut. Kemudian Andra turun dari mobil dan berjalan tergesa mendekati Hana yang masih berdiri mematung di tempatnya.

Mobil itu bukan mobil yang biasa Andra pakai sehari-hari ke sekolah. Dan dilihat dari kaca depan yang masih bisa terlihat dari luar ke dalam, sepertinya bukan Pak Mul yang duduk di bangku supir melainkan orang lain yang Hana belum pernah lihat sebelumnya.

"Andra??!" tanya Hana setengah terkejut.

"Kamu ke..."

Sebelum Hana sempat melanjutkan kalimatnya, Andra yang sudah berdiri di hadapannya itu memotongnya berbicara.

"Aku mau pamit Han... Kamu pasti sudah mendengar kabar bahwa aku akan pindah ke luar negeri."

Suara Andra terdengar agak tertahan dan sedih.

"Kamu mau pindah ke negara mana An?... dan kenapa begitu mendadak?" tanya Hana.

Sebenarnya masih ada beberapa pertanyaan yang mau Hana berondong ke Andra tapi dia tahan.

"Aku akan pindah ke Kanada, Han".

Andra menjawab singkat dengan suara yang terdengar tidak bersemangat. Banyak hal yang mau dia katakan saat itu tapi semuanya tertahan dan entah mengapa tidak bisa dia keluarkan.

"Andra.. ayo lekas Nak, kita hampir terlambat."

Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dewasa dari dalam mobil yang jendela kacanya masih terbuka tadi.

"Iya, mam..." jawab Andra sambil menoleh ke arah mobil.

"Ooh wanita itu adalah mamanya Andra..." batin Hana ketika sekilas dia melihat ke arah sumber suara tadi.

Hana memang baru sekali melihat secara langsung wajah ibunya Andra. Waktu itu adalah saat pesta ulang tahun Andra yang ke-12 dimana hanya dirinya satu-satunya anak perempuan di kelas mereka yang diundang Andra untuk datang ke pesta ulang tahunnya itu.

Hana tidak akan melupakan peristiwa saat dia menghadiri pesta ulang tahun Andra tersebut.

(Flash back ON)

Waktu itu adalah pengalaman pertama Hana diundang ke acara ulang tahun teman laki-lakinya. Andra memberikan undangan kepada Hana sangat mendadak, yaitu satu hari sebelum acara pesta.

Tentu saja hal itu berhasil membuat Hana kerepotan mencari kado apa yang pantas untuk dia berikan ke Andra, yang saat itu sudah menjadi sahabatnya di sekolah.

Meski Andra memberitahunya untuk tidak perlu membawa kado saat datang ke pesta ulang tahunnya nanti, tetap saja Hana tidak menghiraukannya. Hana merasa tidak enak jika datang ke undangan pesta sahabat sendiri dengan tangan kosong.

Akhirnya dengan bantuan kakaknya, Hana berhasil menemukan kado untuk Andra yang dia berikan di pesta ulang tahunnya. Satu set alat tulis bertema gajah yang menggemaskan!

Ya, Hana memang menggambarkan Andra sahabatnya itu seperti seekor gajah yang menggemaskan. Meskipun gajah berukuran besar, namun katanya gajah adalah hewan yang lembut dan setia kawan. Hana pernah membahas hal tersebut dengan Andra dan dia sama sekali tidak keberatan jika Hana menganggapnya seperti hewan yang satu itu... 😁

Kado Hana yang dibungkus sederhana terlihat sangat mencolok ketika diletakkan di antara kado-kado lainnya yang Andra terima di pesta itu. Hana sedikit dihantui perasaan malu saat itu dan berharap semoga Andra tidak menyadari kalau kado yang paling sederhana itu adalah pemberian dari dirinya.

(Flash back OFF)

"Maaf Han.. aku harus segera pergi ke bandara. Tadi kebetulan lewat sini jadi sekalian mampir untuk mengucapkan selamat tinggal padamu."

Andra tersenyum sekilas lalu perlahan membalikkan badannya berjalan menuju ke mobil.

Hana masih terdiam mematung melihat kejadian yang masih belum dia sadari sepenuhnya.

Andra sudah berada di dalam mobil dan duduk sambil melihat ke arah Hana dari kaca jendela yang terbuka, lalu mobil tersebut melaju dan perlahan hilang dari pandangan Hana.

"Andraaa..."

Hana mengucap nama itu dengan lirih dan tentu saja hanya dia yang bisa mendengarnya.

Hana masih mencerna semua yang baru saja terjadi sampai akhirnya dia tersadar sepenuhnya. Sahabatnya itu telah pergi. Pergi jauh dan entah akan kembali lagi atau tidak... dia tidak tahu.

Yang terekam di ingatannya sekarang dan mungkin sampai dia dewasa nanti adalah hal yang dia lihat barusan. Ucapan perpisahan yang singkat dari Andra, sahabat masa kecilnya.

🍁🍁🍁

Happy reading to all readers... ☺

Semoga berkenan memberikan like dan komen serta menjadikan novel ini favoritnya yaa... ketjuuupp... 😘😘 dan terima kasiiih... 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

sssuukkaaaaa

2021-03-08

0

Ritfa Artiana

Ritfa Artiana

yg like msh sedikit berarti novelx msh ngatung nih episodex

2021-01-28

0

Deska wu

Deska wu

aku mulai like boom ya akak

2020-12-31

2

lihat semua
Episodes
1 1. Sahabat
2 2. Pergi Jauh
3 3. Masa Remaja
4 4. Kakak Senior
5 5. Pegawai Baru
6 6. Hello Canada! (Part 1)
7 7. Hello Canada! (Part 2)
8 8. Hello Stranger...
9 9. Kembali Pulang
10 10. Cerita Edric
11 11. Sebuah Foto
12 12. Cinta Pertama
13 13. Dia Tidak Menyadarinya (Flash Back-POV David)
14 14. Berita Perceraian (Flash Back-POV David)
15 15. Perpisahan (Flash Back-POV David)
16 16. Kehidupan Baru (Flash Back-POV David)
17 17. Rahasia Mama (Flash Back-POV David)
18 18. Pertemuan Yang Menyedihkan (Flash Back-POV David)
19 19. Berkabung (Flash Back-POV David)
20 20. Permintaan (Flash Back-POV David)
21 21. Misi Rahasia (Flash Back-POV David)
22 22. Sebuah Keputusan
23 23. Sebuah Rencana
24 24. Adik Perempuan Edric
25 25. Karir Baru
26 26. Persaingan
27 27. Penyesalan Mita
28 VISUAL TOKOH
29 28. Thing Called Love
30 29. Gosip Kantor
31 30. Canada, I'm Back!..
32 31. Dia Tidak Mengenaliku
33 32. Is It Love?
34 33. Yes, It is Love
35 34. I Miss You
36 35. Edric Is Coming
37 36. Jealous
38 37. Her First Love
39 38. Is It Me?
40 39. Close To You
41 40. Night At Hospital
42 41. Guilty Feeling
43 42. Because I Know You So Well
44 43. Romantic Dinner
45 44. The Answer
46 45. I'm Sorry...
47 46. Who Is That Girl?
48 47. Sad Goodbye
49 48. Dejavu
50 49. Sembilan Bulan Kemudian
51 50. Boss Baru Yang Viral!
52 51. Rapat Dadakan
53 52. Bertemu Lagi
54 53. Pengakuan Hana
55 54. Bimbang
56 55. Berhadapan Dengan Rival
57 56. Kemeja Batik
58 57. Merasa Insecure
59 58. Mengikuti Kata Hati
60 59. Tentang Dia
61 60. Sebuah Saran
62 61. Kekecewaan Adam
63 62. Siapa Dia?
64 63. Mulyawan Pringgo Harsono (POV Pak Mul)
65 64. Melindungi Putriku (POV Pak Mul)
66 65. Aku Ketahuan... (POV Pak Mul)
67 66. Kejujuran
68 67. Rencana Besar
69 68. Lamaran
70 69.Menikah?
71 70. Menanti Jawaban
72 71. Aku Akan Menikah!
73 72. Menggemaskan
74 73. Persiapan Jelang Hari H
75 74. Seratus Pertanyaan Untuk Hana
76 75. Acara Akad Nikah
77 76. Aku Adalah Suamimu
78 77. Apa Kau Menyesal?
79 78. Negosiasi Yang Cukup Alot
80 79. Mengaku Salah
81 80. Fantasi Yang Menjadi Nyata
82 81. Sarapan Pagi
83 82. Firasat
84 83. Gundah Gulana
85 84. Tak Rela Berpisah
86 85. Merasa Kehilangan
87 86. Mengejar Cinta
88 87. Hello Again, Canada...
89 88. Panggil Aku Mas
90 89. I Love You, Too
91 PENGUMUMAN
92 90. Kejutan Di Akhir Pekan
93 91. Arti Sebuah Keluarga
94 92. Tamu Tak Terduga
95 93. Sahabat Sejati
96 94. Jangan Pernah Meragukanku
97 95. Tak Ingin Terpisahkan
98 96. Jarak Dan Waktu Bukan Lagi Penghalang
99 97. Berita Bahagia Sang CEO
100 98. Unfinished Business
101 99. Mewujudkan Semua Jawaban Hana
102 100. Kejutan Bahagia (Tamat)
103 Sepatah Kata Dari Author
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1. Sahabat
2
2. Pergi Jauh
3
3. Masa Remaja
4
4. Kakak Senior
5
5. Pegawai Baru
6
6. Hello Canada! (Part 1)
7
7. Hello Canada! (Part 2)
8
8. Hello Stranger...
9
9. Kembali Pulang
10
10. Cerita Edric
11
11. Sebuah Foto
12
12. Cinta Pertama
13
13. Dia Tidak Menyadarinya (Flash Back-POV David)
14
14. Berita Perceraian (Flash Back-POV David)
15
15. Perpisahan (Flash Back-POV David)
16
16. Kehidupan Baru (Flash Back-POV David)
17
17. Rahasia Mama (Flash Back-POV David)
18
18. Pertemuan Yang Menyedihkan (Flash Back-POV David)
19
19. Berkabung (Flash Back-POV David)
20
20. Permintaan (Flash Back-POV David)
21
21. Misi Rahasia (Flash Back-POV David)
22
22. Sebuah Keputusan
23
23. Sebuah Rencana
24
24. Adik Perempuan Edric
25
25. Karir Baru
26
26. Persaingan
27
27. Penyesalan Mita
28
VISUAL TOKOH
29
28. Thing Called Love
30
29. Gosip Kantor
31
30. Canada, I'm Back!..
32
31. Dia Tidak Mengenaliku
33
32. Is It Love?
34
33. Yes, It is Love
35
34. I Miss You
36
35. Edric Is Coming
37
36. Jealous
38
37. Her First Love
39
38. Is It Me?
40
39. Close To You
41
40. Night At Hospital
42
41. Guilty Feeling
43
42. Because I Know You So Well
44
43. Romantic Dinner
45
44. The Answer
46
45. I'm Sorry...
47
46. Who Is That Girl?
48
47. Sad Goodbye
49
48. Dejavu
50
49. Sembilan Bulan Kemudian
51
50. Boss Baru Yang Viral!
52
51. Rapat Dadakan
53
52. Bertemu Lagi
54
53. Pengakuan Hana
55
54. Bimbang
56
55. Berhadapan Dengan Rival
57
56. Kemeja Batik
58
57. Merasa Insecure
59
58. Mengikuti Kata Hati
60
59. Tentang Dia
61
60. Sebuah Saran
62
61. Kekecewaan Adam
63
62. Siapa Dia?
64
63. Mulyawan Pringgo Harsono (POV Pak Mul)
65
64. Melindungi Putriku (POV Pak Mul)
66
65. Aku Ketahuan... (POV Pak Mul)
67
66. Kejujuran
68
67. Rencana Besar
69
68. Lamaran
70
69.Menikah?
71
70. Menanti Jawaban
72
71. Aku Akan Menikah!
73
72. Menggemaskan
74
73. Persiapan Jelang Hari H
75
74. Seratus Pertanyaan Untuk Hana
76
75. Acara Akad Nikah
77
76. Aku Adalah Suamimu
78
77. Apa Kau Menyesal?
79
78. Negosiasi Yang Cukup Alot
80
79. Mengaku Salah
81
80. Fantasi Yang Menjadi Nyata
82
81. Sarapan Pagi
83
82. Firasat
84
83. Gundah Gulana
85
84. Tak Rela Berpisah
86
85. Merasa Kehilangan
87
86. Mengejar Cinta
88
87. Hello Again, Canada...
89
88. Panggil Aku Mas
90
89. I Love You, Too
91
PENGUMUMAN
92
90. Kejutan Di Akhir Pekan
93
91. Arti Sebuah Keluarga
94
92. Tamu Tak Terduga
95
93. Sahabat Sejati
96
94. Jangan Pernah Meragukanku
97
95. Tak Ingin Terpisahkan
98
96. Jarak Dan Waktu Bukan Lagi Penghalang
99
97. Berita Bahagia Sang CEO
100
98. Unfinished Business
101
99. Mewujudkan Semua Jawaban Hana
102
100. Kejutan Bahagia (Tamat)
103
Sepatah Kata Dari Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!