1. "Kamu ga pantas di sini ngerti?!" (part 1)

Terik matahari mulai terlihat, Rania semakin mempercepat kayuhan pada sepeda pemberian Haryo. Tanpa memperdulikan peluh yang terus menetes, Rania ingin cepat sampai kampus tepat waktu.

"5 menit, kamu tau konsekuensinya, kan?" Kata sang dosen muda, idaman para mahasiswi itu saat melihat Rania datang terlambat.

"Maaf Pak Kevin, tadi ban saya kempes." Ujar Rania takut karena sudah tiga kali ia telat pelajaran dosen tampan di depannya ini.

Rania berharap ia boleh mendapat ijin masuk kelas, mengingat minggu depan akan ada kuis. Namun gelengan tegas Kevin seakan meruntuhkan segalanya. Dengan sangat terpaksa Rania keluar dari kelas.

-

"Makanya mulai besok aku jemput ya?!" Tanya Vano yang lebih berupa perintah pada Rania. Setelah selesai perkuliahan Rania menunggu Vano di taman belakang, dan kini mereka telah bercengkrama.

Vano gemas karena sedari dulu Rania selalu menolak untuk diantar jemput olehnya, dan ketika mendengar cerita dari Rania, Vano tidak bisa hanya tinggal diam sembari memeluk gadis tersebut.

"Engga Kak, lagian jadwal kita beda." Vano menghela napas pasrah, saat Rania sudah memanggilnya 'kak' itu berarti pembicaraan sudah serius seolah ada pembatas di antara mereka.

"Terus gimana? Kamu mau setiap hari telat? Atau mau tinggal di apartemen aku?" Pertanyaan terakhir Vano sukses membuat Rania terkejut.

"Terus kamu gimana?" Vano tersenyum jahil memikirkan jawaban yang akan ia lontarkan.

"Ya kita tinggal bareng lah, lebih enak." Nada jahil Vano, membuat Rania tak tahan untuk tidak memukul pundak senior tampan tersebut.

Bukannya ringisan yang seharusnya terdengar, justru tawa lebar Vano lah yang terngiang di taman itu.

"Bercanda sayang, ayo aku antar pulang. Sepeda kamu taruh sini aja, besok aku jemput! Jangan nolak!" Rania hendak protes namun diurungkan saat melihat wajah dingin dan tegas Vano.

Sesampainya di rumah, Rania segera berjalan menuju kamarnya namun saat sampai ruang makan perkataan Keisha sukses menghentikan langkahnya.

"Mulai sekarang kakek ga akan bayarin uang kuliah mu lagi!"

"Maksudnya, Non?" Rania sudah menduga akan hal ini. Setelah kondisi Haryo yang semakin memburuk, cepat atau lambat dirinya harus semakin bekerja keras.

Namun Rania tak mengira akan secepat ini, terlebih tabungannya belum cukup untuk membayar uang semester depan.

"Dengar ya kesayangan Kakek! Mulai sekarang segala macam pengeluaran mu sudah bukan urusan kakek maupun urusan kita! Jadi ya terserah kau mau cari uang seperti apa, kita engga perduli, bahkan kau ingin jual diri juga terserah." Rania memejamkan mata mendengar perkataan menusuk dari Keisha.

Bahkan ketika Keisha pergi Rania masih memejamkan matanya, ia berusaha menghilangkan setiap penekanan dari kata-kata Keisha tadi.

Setelah semalaman berkutat dengan pikirannya, Rania akhirnya memutuskan untuk bekerja sampingan di restoran milik temannya.

Tak besar memang gajinya, namun pekerjaan yang santai dan tidak mengganggu kuliah adalah hal yang penting untuk saat ini, setidaknya sampai Rania menemukan pekerjaan yang sesungguhnya.

-

"Kenapa baru cerita sekarang?" Rania menghela napas mendapati nada kecewa dalam pertanyaan Vano.

Dua minggu sudah Rania dan Vano jarang bertemu karena kesibukan keduanya, Vano menyadari ada yang tidak beres dan ia pun segera menemui Rania di kelasnya setelah jam perkuliahannya usai.

Rania akhirnya menceritakan semua pada Vano. Merasa tidak berguna, Vano begitu kecewa pada dirinya sendiri karena baru mengetahui kesulitan yang dialami Rania.

"Aku engga sempat cerita Van, kamu lagi fokus skripsi dan aku nggga mau ganggu." Rania mencoba menjelaskan, ditatapnya Vano dalam-dalam.

"Aku masih bisa menyelesaikan masalah ini, kamu fokus sama skripsi kamu, ya." Bujuk Rania yang kini telah menempatkan kedua tangannya di pipi Vano.

"Aku selalu ada buat kamu, jangan pernah ngerasa sendiri." Rania tersenyum bahagia mendengarnya tanpa sadar ada tatapan terluka dan marah dari seseorang di sebrang sana.

Akhir-akhir ini berat badan Rania turun drastis, bukan hanya karena restoran yang semakin ramai, tapi karena pekerja restoran tersebut yang sedikit berkurang.

Teman Rania berkata bahwa pemilik restoran tersebut bukan lagi dirinya melainkan kakaknya yang tak lain adalah teman kuliah Keisha. Tak ingin berpikir negatif Rania hanya perlu bertahan sampai menemukan pekerjaan baru.

-

"Nak, Kalau semisal nenek tinggal 3 minggu kedepan engga papa?" Rania yang sedang belajar, dikagetkan oleh perkataan sang nenek yang kini tengah berdiri di depan pintu.

"Kok tiba-tiba, Nek? ada apa?" Sang nenek mulai mendekati Rania dan mengelus rambut cucunya dengan sayang.

"Pak Haryo semakin parah keadaannya, keluarga sepakat untuk memindahkan beliau ke Singapura." Jelas sang nenek.

"Lalu untuk apa Nenek di sana? Kan sudah ada suster." Seakan kurang puas dengan jawaban sang nenek, Rania mulai gelisah dan bertanya kembali.

"Nenek juga engga tahu. Tapi kata Nyonya Farah, ada sepupu Pak Haryo yang akan ikut. Nyonya Farah menyuruh nenek untuk menemani dan membantu dia selama di Singapura." Rania jelas merasa ada yang janggal di sini, namun ia tak lagi ingin melanjutkan rasa penasaran nya.

"Kamu engga papa kan kalau nenek tinggal?" Dengan berat hati Rania mengangguk.

Setelah ikut mengantar neneknya ke bandara, Rania segera pergi ke kampusnya. Keisha yang juga ada jadwal kuliah enggan memberi tumpangan pada Rania. Bodohnya Rania lupa membawa dompet, segera ia menghubungi Vano menggunakan ponsel jadulnya.

"Halo Van, kamu sibuk engga? aku boleh minta tolong jemput di Bandara?" Sekilas Rania melihat lirikan tajam Keisha yang berhasil membuatnya meringis seketika.

"Nanti aku ceritain... Iya, aku tunggu ya... Makasih Van." Berbarengan dengan tertutupnya pembicaraan antara Rania dan Vano, saat itu juga Keisha pergi dan sengaja menyenggol bahu Rania.

"Rania! sudah tahu itu jalanan, minggir dong!" Farah yang tak melihat secara keseluruhan, terpancing emosi melihat Keisha yang sempat terhuyung karena menyenggol Rania.

"Maaf." Rania berusaha bangun, saat tersenggol tadi dirinya tidak siap dan akhirnya terjatuh.

"Huh! Dasar emang kamu, ingat ya saya tidak mau tahu, untuk kedepanya kamu yang akan gantikan kerjaan nenek kamu!" Setelah mengucapkan itu Farah, suaminya dan juga Keisha pergi meninggalkan Rania.

Rania menghela napas dan sejenak memejamkan mata, pekerjaan yang menyita waktu serta tenaga sudah menantinya.

Rania menghempaskan rasa sesak di hatinya, bukan saatnya untuk mengeluh, ia harus bekerja keras untuk masa depannya dan orang-orang yang dicintainya.

Terpopuler

Comments

🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾

🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾

Keluarga iblisss tapi di dunia nyata juga ada kok moga Keisha dan keluarga nya dapat karma 😠😠😠👊👊👊

2021-02-19

1

asnavirr

asnavirr

lanjut

2020-10-29

0

Tiyan Selbi

Tiyan Selbi

penasaran

2020-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. "Kamu ga pantas di sini ngerti?!" (part 1)
3 2. "Kamu ga pantas di sini ngerti?!" (part 2)
4 3. "Kamu ga pantas di sini ngerti?!" (part 3)
5 4. "Kamu ga pantas di sini ngerti?!" (part 4)
6 5. "Kamu ga pantas di sini ngerti?!" (part 5)
7 6. "Saya Tahu Diri" (part 1)
8 7. "Saya Tahu Diri" (part 2)
9 8. "Saya Tahu Diri" (part 3)
10 9. "kamu pantas bahagia" (part 1)
11 10. "kamu pantas bahagia" (part 2)
12 11. "Aku Janji Bakal Jagain Kamu"
13 12. "Aku Hamil"
14 13. "Itu Anak Ku?!"
15 14. "Aku Pergi"
16 15&16. "Awal Dari Sebuah Akhir"
17 17. "Menuju Awal Yang Baru"
18 18. "Mulai Melangkah"
19 19. "Kehadiran dan kepergian"
20 20. "I Found You"
21 21. "Hubungan"
22 22. "Ngidam"
23 23. "Rencana"
24 24. "Sakit"
25 25. "Anak"
26 26. "Penyesalan dan Kepergian"
27 27. "Pindah"
28 28. Ending 1
29 2.1 "identitas baru"
30 2.2 "Luka yang mulai terpendam"
31 2.3 "Masalah Baru"
32 2.4 "Kejam dan Dingin"
33 2.5 "Keputusan besar"
34 2.6 "Selangkah lebih dekat"
35 2.7 "Akhirnya Bertemu"
36 2.8 "Tak bisa menghindar"
37 2.9 "Maaf"
38 2.10 "Klimaks"
39 2.11 "Sisi lain"
40 2.12. "Permainan"
41 2.13 "Tidak Menyerah"
42 2.14 "Pertanyaan"
43 2.15 "Pemahaman"
44 2.16 "Tersisih"
45 2.17 "Kenyataan"
46 2.18 "Ancaman"
47 2.19 "Terungkap" (part 1)
48 2.20 "Terungkap" (part 2)
49 2.21 "Terungkap" (part 3)
50 2.22 "Kejutan"
51 2.23 "Berpikir Ulang"
52 2.24 "Gosip"
53 2.25 "Sisi lain (2)"
54 2.26 "Keegoisan"
55 2.27 "keegoisan" (part 2)
56 2.28 "Isi hati"
57 2.29 "Nasib Keisha"
58 2.30 "Sebuah Usaha"
59 2.31 "Sebuah Usaha" (Part 2)
60 2.32 "Perbedaan"
61 2.33 "Kau Bukan Untukku"
62 2.34
63 2.35
64 2.36
65 2.37
66 2.38
67 2.39
68 2.40 "Sosok Baru"
69 2.41 "Sosok Baru" (Part 2)
70 2.42 "Wanita tak terduga"
71 2. 43 "Pembalasan"
72 2. 44 "Pembalasan" (part 2)
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog
2
1. "Kamu ga pantas di sini ngerti?!" (part 1)
3
2. "Kamu ga pantas di sini ngerti?!" (part 2)
4
3. "Kamu ga pantas di sini ngerti?!" (part 3)
5
4. "Kamu ga pantas di sini ngerti?!" (part 4)
6
5. "Kamu ga pantas di sini ngerti?!" (part 5)
7
6. "Saya Tahu Diri" (part 1)
8
7. "Saya Tahu Diri" (part 2)
9
8. "Saya Tahu Diri" (part 3)
10
9. "kamu pantas bahagia" (part 1)
11
10. "kamu pantas bahagia" (part 2)
12
11. "Aku Janji Bakal Jagain Kamu"
13
12. "Aku Hamil"
14
13. "Itu Anak Ku?!"
15
14. "Aku Pergi"
16
15&16. "Awal Dari Sebuah Akhir"
17
17. "Menuju Awal Yang Baru"
18
18. "Mulai Melangkah"
19
19. "Kehadiran dan kepergian"
20
20. "I Found You"
21
21. "Hubungan"
22
22. "Ngidam"
23
23. "Rencana"
24
24. "Sakit"
25
25. "Anak"
26
26. "Penyesalan dan Kepergian"
27
27. "Pindah"
28
28. Ending 1
29
2.1 "identitas baru"
30
2.2 "Luka yang mulai terpendam"
31
2.3 "Masalah Baru"
32
2.4 "Kejam dan Dingin"
33
2.5 "Keputusan besar"
34
2.6 "Selangkah lebih dekat"
35
2.7 "Akhirnya Bertemu"
36
2.8 "Tak bisa menghindar"
37
2.9 "Maaf"
38
2.10 "Klimaks"
39
2.11 "Sisi lain"
40
2.12. "Permainan"
41
2.13 "Tidak Menyerah"
42
2.14 "Pertanyaan"
43
2.15 "Pemahaman"
44
2.16 "Tersisih"
45
2.17 "Kenyataan"
46
2.18 "Ancaman"
47
2.19 "Terungkap" (part 1)
48
2.20 "Terungkap" (part 2)
49
2.21 "Terungkap" (part 3)
50
2.22 "Kejutan"
51
2.23 "Berpikir Ulang"
52
2.24 "Gosip"
53
2.25 "Sisi lain (2)"
54
2.26 "Keegoisan"
55
2.27 "keegoisan" (part 2)
56
2.28 "Isi hati"
57
2.29 "Nasib Keisha"
58
2.30 "Sebuah Usaha"
59
2.31 "Sebuah Usaha" (Part 2)
60
2.32 "Perbedaan"
61
2.33 "Kau Bukan Untukku"
62
2.34
63
2.35
64
2.36
65
2.37
66
2.38
67
2.39
68
2.40 "Sosok Baru"
69
2.41 "Sosok Baru" (Part 2)
70
2.42 "Wanita tak terduga"
71
2. 43 "Pembalasan"
72
2. 44 "Pembalasan" (part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!