Saat itu Aku bermimpi, tentang seekor rubah yang kehilangan anaknya karena perbuatan manusia. Rubah itu dengan penuh kesedihan dia menghancurkan sebuah kota. Rubah itu memiliki warna putih yang cerah dan memiliki ekor yang berjumlah 8 ekor. Tinggi rubah itu sekitar 2 kali rumah dengan 2 lantai. Dengan cakarnya dia menghancurkan banyak bangunan. Hembusan nafasnya mengeluarkan badai salju yang dapat membekukan api. Namun, meski nafasnya dapat membekukan api kota yang dihancurkan olehnya saat itu dipenuhi oleh lautan api. Dirinya yang dipenuhi oleh kesedihan, amarah, serta rasa benci terhadap manusia membuatnya menggunakan energi kehidupannya lalu dia membekukan seluruh kota. Dengan kehilangan seluruh energi kehidupannya rubah putih itu kehilangan tubuhnya. Namun, jiwanya tetap berada dikota itu.
^^Δ^^
Setelah pingsan aku terbangun dipagi hari, ada beberapa hal yang membuatku merasa aneh. Pilar pilar es dan es yang tadinya menutupi seluruh dinding dari goa ini hilang dan tidak ada sedikitpun es didalam goa itu. Rubah putih yang tadinya didalam pilar es itu, sekarang entah mengapa dia terus menatapku. Akupun langsung mengelus rubah itu dan membawanya pergi meninggalkan goa itu. Tapi sebelum pergi aku mengambil semua gulungan, batu sihir dan emas yang tadinya berada didalam pilar es.
Karena aku sudah mengambil gulungan, emas dan batu sihir itu aku kembali melanjutkan perjalananku untuk menuju kota. Untuk mencapai kota aku mungkin harus berjalan sekitar setengah hari lagi. Disaat aku sedang berjalan dengan rubah putih ini ku mendengar suara teriakan yang cukup keras akupun bergegas berlari untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Begitu sampai aku melihat beberapa orang yang terkepung oleh gerombolan orge. 2 diantara mereka terluka parah, akupun langsung menghunakan sihir [flash] untuk menaikan kecepatanku dan membunuh para orge itu. Sihir [flash] dapat menaikan kecepatanku 3 sampai 4 kali lebih cepat dari manusia biasa. Meski begitu sihir ini membutuhkan mana yang cukup besar bahkan 2 kali lebih banyak dari sihir [black flame].
"yo, apakah kalian baik baik saja? "
Tanyaku pada dua orang yang melindungi dua teman mereka yang terluka.
"saya tidak tau siapa tuan, tapi terima kasih karena telah memyelamatkan kami."
Ucapa pria besar dengan sebuah pedang besar ditangannya.
"terima kasih karena telah menyelamatkan kami."
Ucap seorang pria bertubuh cukup kecil berjubah dan tongkat ditangannya.
"Celes bertahanlah, celes"
Terdengar sebuah teriakan dari gadis berambut ponitail bewarna merah. Akupun langsung bergegas menuju gadis itu.
"Apa yang Terjadi Padanya?"
Tanyaku pada gadis yang berambut ponitail yang terlihat panik itu.
"Celes, dia terkena serangan orge itu dan dia kehilangan cukup banyak darah"
Jawab gadis itu.
"Baik tenanglah,coba kulihat lukanya"
Saat kulihat luka yang berada dipunggungnya, lukanya terlihat seperti bekas tebasan biasa namun cukup berbahaya untuk hidupnya. Dengan potion tingkat menengah mungkin dapat menyelamatkan nyawanya dan gadis ini terlihat seperti dapat menggunakan sihir penyembuh, mungkin dia dapat menyembuhkan dirinya sendiri begitu sadar. Akupun menggeluarkan 2 potion dan beberapa batu sihir.
"minumlah potion ini dan sembuhkan lukamu, aku akan menyembuhkan nona ini."
Aku memberikan 1 potion pada gadis berambut ponitail dan satunya kepada gadis yang terluka cukup parah itu. Setelah meminum potion yang kuberikan gadis itu mulai dan tersadar.
"Yo nona, apakah tubuhmu baik baik saja?"
Tanyaku pada gadis yang tadinya terluka cukup parah itu.
"ya, aku sudah agak membaik, meski masih ada beberapa rasa sakit."
"Baguslah kalau begitu, nona bukankah kau bisa menggunakan sihir penyembuh. Sembuhkanlah lukamu."
"ya, aku memang bisa menggunakan sihir penyembuh, tapi mana ku tidak mencukupi untuk menggunakan sihirnya."
"Kalau begitu gunakanlah ini"
Aku memberikan beberapa batu sihirku kepadanya.
"Tapi, ini"
"Tak apa gunakanlah ini dan sembuhkan lukamu"
Dia sempat ingin menolak batu sihir yang kuberikan. Namun aku memaksanya dan nona itu menerimanya, setelah menerima batu sihir yang kuberikan nona itu langsung menggunakan sihir penyembuh untuk dirinya. Batu sihir mengandung mana didalamnya, jika seseorang menyerapnya maka dia akan mendapatkan mana dari batu sihir. Walau efeknya cukup bagus batu sihir ini memiliki harga yang cukup mahal.
Nona itu telah selesai menyembuhkan lukanya, kemudian pria besar yang kuselamatkan tadi datang kearahku.
"Tuan tidak hanya menyelamatkan kami dan kedua teman kami,tuan bahkan memberika potion dan batu sihir itu. Apa yang dapat kami lakukan untuk membalas budi tuan? "
Pria besar itu berterima kasih padaku dan merasa berhutang padaku. Padahal aku lebih ingin mereka untuk tidak berhutang budi padaku. Kalau begitu mungkin sebaiknya aku menanyakan arah ke kota padanya agar dia tidak merasa berhutang budi pada ku.
"Kalau begitu bisakah kalian menunjukan jalan ke kota mitre dan letak guild petualangnya?"
"guild petualang? Apakah tuan adalah seorang petualang?"
"Ya, aku adalah petualang rank B."
"kalau begitu kami akan menunjukan jalannya pada anda, kami juga bertujuan untuk kesana."
"ah, terima kasih. oh ya, namaku zen panggil saja zen, nama kalian?"
Tanyaku pada pada pria besar itu.
"ah baiklah zen, namaku adalah grim pria yang disana adalah fernand dia adalah seorang penyihir, gadis yang berambut ponytail itu adalah ran dan gadis yang baru saja kau selamatkan tadi adalah celes. Kami semua adalah petualang rank c."
Grim memperkenalkan nama teman temannya dan ternyata mereka masih rank c. Nona itu namanya celes kah, ternyata dia cukup tangguh juga setelah terluka seperti itu dia sudah terlihat baik baik saja. Ketahanannya berbanding terbalik dengan penampilannya yang tampak seperti gadis berambut pirang yang terlihat lemah.
"Kalau begitu grim, Bisakah kalian mengantarkanku sekarang?"
"Baiklah zen"
Kami pun merangkat untuk menuju guild petualang yang ada dikota mitre.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Yanka Raga
wow ,,, sswatu yg baru MC nya
2022-05-28
0
Aji Rustam
ke-640
2020-08-26
0
Gavriel story
kebanyakan kata akunya
2020-08-05
1