Awal Dari Perjalanan

Sehabis meninggalkan gulid karena waktu sudah memasuki malam aku langsung bergegas pulang kerumah. Tidak terlalu lama aku berjalan akhirnya aku sampai di bangunan tua yang terletak dipinggiran kota, bangunan tua tersebut merupakan rumahku. Meskipun aku bilang itu rumahku lebih tepatnya itu merupakan rumah guruku yang mengizinkanku untuk tinggal bersamanya.

Akupun langsung menuju pintu dan membukanya. Dari pintu aku hanya melihat guruku duduk dikursi.

"aku kembali guru"

"selamat kembali zen, zen duduklah didepanku"

Aku kurang mengerti apa yang akan dibicarakan oleh guru tapi ekspresinya yang cukup serius. Tanpa basa basi pun aku langsung duduk ditempat yang disuruh guru.

"zen, hari ini aku mendengar desas desus tentang api biru yang membara dihutan. Apakah itu perbuatan mu?"

Gawat sepertinya guru mengetahuinya apa yang harus ku katakan. Aku tau dia melarangku menggunakan sihir itu tapi mengapa dia harus memasang ekspresi yang serius seperti itu. Sepertinya aku harus jujur.

"iya guru api itu aku yang melakukannya"

Aku menjawab dengan sedikit ketakutan.

"Mengapa kau melakuakan itu?, bukankah sudah kubilang untuk tidak menggunakan sihir itu"

"maaf guru saat itu aku tersudutkan oleh seekor monotaurus dan karena pedangku patah aku jadi tidak punya pilihan selain menggunakan sihir itu"

"baiklah karena keadaan sepertinya karena keadaan kau tidak punya pilihan lain selain menggunakan sihir itu."

Eksperi guru yang tadinya cukup serius sekarang berubah menjadi agak santai.

"ngomong-ngomong zen, sekarang berapa usiamu?"

"17 tahun guru"

Aku tidak tau mengapa guru menanyakan umurku, tapi karena kelihatannya cukup penting jadi aku menjawabnya.

"17 tahun kah, sudah sepuluh tahun semenjak hari itu"

Betul, sudah 10 tahun semenjak hari pembantaian keluarga pedang suci yang dilakukan oleh kekaisaran. Semua anggota keluarga pelayan maupun penjaga semuanya mati terbunuh dalam 1 malam. Hanya Aku yang tersisa dari pembantaian itu, disaat aku berfikir akan mati, guru

menyelamatkanku dan telah merawatku selama ini. Suatu hari nanti aku pasti akan membalas kebaikannya dan membalaskan dendamku kepada keluaraga kekaisaran.

"Zen lakukan sebuh perjalanan"

Guru tiba tiba menyuruhku melakukan sebuah perjalanan.

"Guru mengapa aku harus melakuakan sebuah perjalan guru"

"zen, apa kau tau penyebab keluarga pedang suci dibantai oleh kekaisaran."

Mengapa guru tiba tiba membahas hal itu, aku sendiri kurang mengetahui mengapa keluargaku dibantai pada malam itu. Apakah guru mengetahui sesuatu, mungkin sebaiknya aku tanya kepada guru penyebab pembantaian itu.

"Guru aku tidak tau penyebab pembantaian itu, apakah guru mengetahui sesuatu. Jika begitu tolong beri tau aku guru."

"penyebab pembantaian itu adalah karena keluaraga kekaisaran takut dengan kekuatan keluarga pedang suci. Tidak, lebih tepatnya takut pada dirimu"

Ha, keluarga kekaisaran takut denganku, bocah yang bahkan kesulitan dalam melawan monotaurus. Sama sekali gak masuk akal.

"mengapa keluarga kekaisaran takut pada ku, aku saat itu hanyalah bocah yang bahkan tidak bisa bertarung?"

"karena kau adalah anak dari venom sang pengguna pedang suci Demon Eater dan ultima Sang pengguna pedang terkutuk Despair. Karena itulah keluarga kekaisaran takut akan potensimu mendatang yang dapat membahayakan mereka suatu hari nanti"

Keluarga kekaisaran takut akan potensiku suatu hari nanti, potensi mana yang dimaksudkan apakah potensiku sebagai pengguna pedang suci atau potensiku sebagai pengguna pedang terkutuk. Tidak peduli bagaimana aku memikirkannya aku tidak menemukan jawabannya.

"guru potensiku yang mana yang ditakutkan oleh keluarga kekaisaran"

"potensimu yang ditakutkan oleh mereka adalah dirimu sebagai pengguna pedang ganda yaitu pedang terkutuk dan pedang suci. Normalnya sangat sulit untuk melawan pengguna pedang suci dan pedanh terkutuk secara bersamaan, karena itulah meraka melakukan pembantaian pada saat ayahmu sedang sakit"

Hanya Karena alasan itu mereka membantai keluarga pedang suci. keluarga kekaisaran sialan, suatu hari nanti aku pasti akan membalaskan dendam dan membuat kalian merasakan penderitaan seperti dineraka.

"Ngomong ngomong guru aku sudah tau penyebab pembantaian pada keluargaku, tapi mengapa aku melakuakan sebuah perjalanan?"

"zen dirimu saat ini bagaikan seekor katak dalam sumur, kau tidak akan sanggup melawan keluarga kekaisaran dengan kekuatanmu yang saat ini. Karena itu lakuakanlah sebuah perjalanan hal itu dapat membuatmu menjadi kuat dengan begitu kau mungkin memiliki kesempatan untuk melawan keluarga kekaisaran dan merebut kembali pedang ibu dan ayahmu yang saat ini berada di istana kekaisaran"

"apa guru pedang ibu dan ayah sekarang berada diistana kekaisaran!"

"ya, setelah pembantaian itu pedang ibu dan ayahmu dibawa oleh kaisar keistana, meskipun saat ini belum ada seseorang yang dapat menggunakannya"

Begitukah, pantas saja saat aku pernah berfikir setelah pembantaian itu dimana pedang ibu dan ayah berada aku tidak pernah mengetahuinya. Aku bahakan berulang kali mencarinya di reruntuhan bekas kediaman keluargaku tapi tidak menemukannya, ternyata pedang itu berada diintana kekaisaran.

"Baiklah guru aku akan melakukan sebuah perjalan. Tapi saat ini kemana aku harus pergi guru? "

Karena aku tidak tau kemana harus pergi makannya aku bertanya pada guru. Berpergian tanpa tujuan dapat membuat perjalananku menjadi sia sia.

"Untuk awalan pergilah keutara ke kerajaan naga abadi dan carilah pedang suci dan pedang terkutuk yang ada di kerajaan itu"

"pedang suci dan pedang terkutuk, apakah masih ada pedang lainnya guru"

"masih, meski aku tidak tau ada berapa jumlahnya tapi dinegara itu ada pedang suci dan pedang terkutuk yang tersegel"

Ternyata masih ada pedang suci dan terkutuk lainnya. Bahkan guru tidak tau jumlahnya mungkin saja jumlah aslinya melebihi perkiraan ku.

"Baiklah guru besok aku akan memulai perjalan untuk keutara"

"kalau begitu zen pergi beristirahatlah ini sudah malam dan kerena besok kau harus melakukan perjalanan."

"Baik guru"

Setelah itu aku langsung menuju kamar ku untuk beristirahat. Maunya sih begitu namun aku harus melakukan beberapa persiapan dan mengemasi barang yang akan kubawa dalam perjalan natinya dan kusimpan ke dalam sihir penyimpananku. Sehabis itu akupun langsung tertidur.

^^^^^Δ^^^^^

Dipagi hari matari bahakan belum keluar sepenuhnya dan diluar masih agak gelap. Suara ketukan pintu terdengar dari kamarku akupun perlahan bangun dari tidurku dan membuka pintu. Yang menunggu didepan pintu itu ternyata guru yang sedang menugguku.

"zen sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai perjalanan, bersiaplah aku akan menuggumu dibawah"

Setelah mengatakan itu guru langsung berbalik dan pergi kebawah. Akupun langsung bersiap dan memakai pakaian dan celana yang akan akan kugunakan untuk melakukan perjalanan nanti. Aku memilih baju karena aku tidak terlalu suka menggunakan armor karena walalupun ringan tetap membatasi pergerakan jadi aku kurang suka dalam memakai armor.

Setelah selesai bersiap akupun langsung turun kebawah. Akupun melihat guru dengan sejumlah pedang yang terletak diatas meja.

"zen kau bilang pedangmu patah bukan. Pilihlah salah satu pedang yang ada disini untuk kau gunakan dalah perjalanan"

"baik guru"

Kulihat ada beberapa pedang yang terlihat bagus, bahkan ada pedang sihir kualitas menegah. Pedang sihir adalah pedang yang jika diisi dengan mana penggunanya dapat menggeluarkan sihir. Pedang sihir tingkat rendah hanya dapat mengeluarkan sihir beberapa kali, sedangkan pedang sihir kelas menengah dapat mengeluarkan sihir sebanyak 15 sampai 21 kali.

Semua pedang yang ada disini terlihat bagus jadi sulit bagiku untuk memilihnya. Setelah kulihat dengan seksama ada sebuah pedang yang menarik perhatianku walaupun bukan pedang sihir tapi pedang ini memarik perhatianku. Dengan warna hitam yang pekat bagai malam yang gelap akupun memilih pedang itu.

"guru aku pilih yang ini"

"Baiklah, ambilah pedang itu dan zen ini sedikit pemberian dari ku"

"Tapi, guru ini"

"Tidak apa, anggaplah ini sebagai hadiah untukmu"

"Baiklah, terima kasih guru"

"Zen, semoga perjananmu membuahkan hasil"

"iya guru, kalau begitu aku pergi dulu guru, selamat tinggal"

Setelah itupun aku langsung meninggalkan rumah guru dan pergi untuk melakukan perjalananku keutara untuk mengambil pedang suci dan terkutuk yang ada dikerajaan naga abadi.

Meski begitu guru sungguh baik dengan memberikanku beberapa potion kelas menengah dan 20 keping koin emas. 1 koin emas setara dangan 50 koin perak dan 1 koin perak setara dengan 50 koin perunggu. Dengan 20 koin emas aku bahkan bisa membeli potion dan pedang sihir kelas menengah dalam jumlah yang banyak.

Sebenarnya guru tidak perlu khawatir dalam masalah keuangan karna aku adalah petualang aku bisa saja mengambil quest dikota yang akan kulewati nanti.

^^^Δ^^^

Hari sudah siang, mata hari sudah diatas kepala untuk sampau kekota selanjutnya mungkin masih membutuhkan sekitar satu hari lagi. Karena kelelahan akupun beristirahat diantara pepohonan. Saat baru memasuki hutan tadi aku menemukan kelinci jadi aku menghunaknnya sebagai makananku siang ini.

Aku memasaknya dengan membakarnya dan memberikan sedikit garam lalu langsung memakannya. Setelah cukup beristirahat aku langsung melanjutkan perjalanan ku. Ditengah tengah perjalanan aku melihat hal aneh yaitu tumpukan ranting pohon yang cukup tinggi, setinggi pinggang orang dewasa. Karena aku penasaran akupun mendekati ranting tersebut, tanapa kusadari seekor monster dengan kecepatan yang mengerikan datang kearahku.

Akupun serentak langsung menghindar, namun saat menghindar tangan kiriku terluka karena terkena kukunya. Setelah kulihat dengan teliti ternyata monster itu adalah seekor beruang hitam bertaring. Dia adalah monster rank tinggi yang dikatakan kalau petualang rank A saja cukup kesulitan saat menghadapinya.

Sesaat aku berpikir untuk mencoba lari. Namun, karena tujuan perjalananku adalah untuk membuatku menjadi kuat akupun menghadapi monster itu. Saat aku bersiap dan menarik pedang yang dipunggungku beruang itu datang kearahku dan melancarkan serangannya.

Akupun menangkisnya dengan pedangku, pedang ini sungguh kuat bahkan saat menangkis serangan beruang hitam bertaring yang kekuatannya 2 kali lebih kuat dari monotaurus pedang ini masih terlihat baik baik saja.

Setelah aku menagkis serangannya, beruang itu terus melancarkan serangan tanpa henti. Karena ada jeda beberapa saat disetiap seranagan akupun mencoba memanfaatkannya dan menghindar kesamping lalu aku mencoba memotong lehernya. Disaat aku memotong lehernya suara keras tercipta bagaiakan suara 2 pedang yang saling bertemu.

Seranganku tidak berhasil dan akupun langsung mengambil langkah mundur. Tepat setelah aku mencoba mengambil langkah mundur beruang itu datang menyerangku. Akupun menangkisnya dengan pedangku namun karena terlalu tiba tiba akupun tidak dapat menahan seranggannya dan terpental dan mengenai pepohonan.

Tubuhku seperti mati rasa namun aku harus melawan monster itu. Aku langsung berdiri dan menyiapkan kuda kuda untuk memotong lehernya. Aku tau serangan biasa tidak akan bisa memotong lehernya namun, kali ini aku melapisi pedangku denaga sihir black hell. Pedangku pun langsung terselimuti api hitam yang mengerikan.

Beruang itu kembali datang ke arahku dengan kecepatan penuhnya. Saat dia hampir sampai kearahku,karena aku tidak bisa bertarung terlalu lama akibat seranngannya tadi aku langsung mengguakan sihir flash untuk bergerak kesampingnya dan langsung memotongnya. Seperti perkiraanku pedang yang terselimuti sihir black hell dapat memotong kepalanya dengan mudah.

Setelah mengalahkan beruang hitam beetaring itu akupun langsung mengambil kulitnya dan memasukannya ke sihir penyimpananku. Karena darah beruang hitam ini mungkin dapat menarik perhatian monster lainnya, aku bergegas meninggalkan tempat itu dengan tubuh yang terluka dan sedikit mati rasa.

^^^Δ^^^

Dengan tubuh yang terluka aku berjalan dengan pelahan, hari mulai gelap dan aku menemuakan sebuah goa yang mungkin dapat digunakan untuk beristirahat. Aku memeriksa sekitar goa dan menyimpulkan kalau goa itu cukup aman. Aku menyalakan api dan menggunakan sisa daging kelici tadi siang sabagai makan malamku. Aku meminum 1 potion tingkat menegah untuk menghilangkan beberapa lukaku.

Saat hendak beristirahat aku merasakan hawa dia gua semangkin dingin. Saat aku mencari sumber asal rasa dingin ini aku merasakan hawa dingin ini bersumber dari dalam goa. Akupun langsung mencoba untuk menelusuri goa ini,namun ada batu besar yang menghalangi jalan. Lalu aku langsung mencoba untuk menghancurkan batu itu namun tidak berhasil. Aku melihat sekitar dan ada sebuah lilin yang mati jumlahnya ada sekitar 3 buah lilin. Aku mencoba menghindupkan lilin lilin tersebut.

Setelah aku selesai menghidupkan ketiga lilin tersebut pintu goa tersebut langsung teebuka. Aku langsung memasuki goa itu, meski diluar tampak seperti goa biasa namun didalamnya ada es yang menutupi seluruh dindingnya. Didalam ruangan itu ada 3 pilar es, didalam pilar es yang di sebelah kiri terdapat kotak harta yang berisi banyak batu sihir dan emas. Didalam pilar es yang di sebelah kanan terdapat sekitar 10 sampai 20 gulungam yang aku sendiri tidak tau gulungan apa itu.

Yang paling membuatku penasaran adalah apa yang ada dilalam pilar es yang di tengah. Jika kulihat dengan baik itu tampak seperti seekor rubah kecil bewarna putih yang memiliki 2 ekor. Karena penasaran aku mencoba menghancurkan pilar es itu dengan pedang ku namun tidak berhasil. Aku ingin mencoba menggunakan sihir despair flame namun itu mungkin dapat melukai rubah yang ada didalam. Lalu aku mencoba menggunakan black hell yang melapisi pedangku dan mengarahkannya ke pilar es tersebut.

Seranganku cukup memberikan kerusakan pada pilar es tersebut, pada serangan ke tigaku pilas es itu memiliki retakan yang cukup besar dan pada serangan ke empatku pilar es itu hancur. Saat pilat es itu hancur rubah yang tadinya berada didalam pilar es itu mengeluarkan aura intimidasi yang sangat mengerikan.Bahkan jika orang desa biasa terkena aura intimidasi seperti itu mungkin dapat membuatnya pingsan dalam sekejap. Setelah bebetapa saat aura intimidasi yang dikeluarkan oleh rubah itu pun menghilang. Perlahan aku mendekati rubah itu dan kemudian aku memegangnnya. Disaat aku memegang rubah itu pandanganku menjadi gelap, tubuhku mulai lemas dan tanpa kusadari sepertinya aku pingsan.

Terpopuler

Comments

herry bjb

herry bjb

gak asik....authornya menjadi mc lalu menceritakan seolah dia yg mengalami apa yg ada di novel ini...

2023-02-05

1

Harman LokeST

Harman LokeST

kuatkan tekadmu

2023-01-29

0

Yanka Raga

Yanka Raga

like 👍

2022-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Sebuah Kisah
2 Awal Dari Perjalanan
3 Rubah Kecil
4 Kota Danau Mitre
5 Lokasi Pedang Suci
6 Monster Yang Menyebalkan
7 Gadis Di Tengah Padang Rumput
8 Tangisan Kesedihan
9 Aura Yang Mengerikan
10 Keluarkan Kekuatan
11 Hal Yang Tidak Diinginkan
12 Api Biru Dan Api Hitam
13 Gulungan Sihir
14 Rasa Sakit Pada Jiwa
15 Lantai 2
16 Rubah Api
17 Cara Kembali
18 Sang Penjaga
19 Tubuh Fisik
20 Sang Penjaga Yang Terpuaskan
21 Belajar Sihir
22 Ruangan Yang Gelap
23 Roh Penjaga Yang Baik
24 Ilusi Dari Roh Kegelapan
25 Dia Kembali
26 Roh Kegelapan Berbicara
27 Pedang Suci dan Pedang Terkutuk
28 Mereka Yang Merasakan. <Akhir Arc Menara Ai>
29 Kota Urukis <Arc Orc King>
30 Kesepakatan
31 Ritual Pemindahan Kontrak
32 Guild Petualang
33 Berangkat
34 Awal Pertempuran
35 Gelombang Pertama
36 Gelombang Kedua
37 Kekuatan Pelayan Keenam
38 Perasaan Kecewa
39 Empat Arah
40 Empat Jendral
41 Orc King
42 Kebangkitan
43 Sesaat
44 Pemanggilan Pahlawan <Akhir Arc Orc King>
45 Kunjungan <Arc Malam Berdarah>
46 10 Pahlawan Dan Dunia Asal
47 Pertemuan
48 3 Leluhur
49 Tujuan Yang Sama
50 Gadis Dalam Kristal
51 Kakak Yang Menyayangi Adiknya
52 Mimpi Yang Tidak Menyenangkan
53 Fernanse
54 Maksud Dari Surat
55 Halangan Dalam Perjalanan
56 Melawan 3 Naga
57 Naga Merah
58 Kalahnya Naga Yang Arogan
59 Menuju Tempat Pertemuan
60 Para Leluhur
61 Keputusan Para Leluhur
62 Dia Yang Meremehkan
63 Pancaran Aura
64 Zen Melawan Cilkus
65 Akhir Pertarungan
66 Akhir <Akhir Arc Malam Berdarah>
67 Laporan Penyelidikan <Arc Serangan Kastil>
68 Ketika Xx
69 Intinya
70 Mencari Ziyun
71 """"2
72 Pembicaraan
73 Mengambil Keputusan
74 Awal
75 Menuju Garis Depan
76 Bergabung
77 Serangan Kufa
78 Kemunculan
79 1 VS 3
80 Alasan MenyelamatkanNya
81 Roh Cahaya
82 Orang Ketujuh
83 Sesuatu Yang Ditunggu
84 Tidak Sesuai Rencana
85 Akhir
86 Mereka Yang Terbangun <Akhir Arc>
87 Kaisar dan Raja Naga
88 Tiga Pelayan
89 Menuju KeTimur
90 Raja Iblis Pride
91 Raja Iblis Pride
92 Akhir Tujuan
93 Raja Iblis Galios
94 Kastil Kaisar Naga
95 Awal Pertempuran
96 Pertempuran
97 Pertempuran II
98 Akhir
99 Laporan Seorang Perempuan
100 Roh
101 Putri Pertama Iris
102 Iris Melawan Kufa
103 Bergabungnya Iris
104 Zen dan Fernanse
105 Leluhur Ke 3, Lapis
106 Pertemuan
107 Awal Konflik
108 Kekacauan I :Iris dan Zen
109 Kekacauan II : Vampire dan Naga
110 Kekacauan III : Zen dan Raja Naga
111 Kekacauan IV : Kaisar Naga Abrials
112 Akhir Kekacauan : Waktu Yang Terhenti
113 Selanjutnya
114 7 Orang Pemilik Pelayan
115 Mabas dan Lapis
116 Perpisahan Dengan Irene
117 Matinya Sang Kaisar
118 Awal Dari Akhir
119 Pertempuran I
120 Pertempuran II : Datangnya Mabas
121 Pertempuran III : Vampire dan Raja Iblis
122 Pertempuran IV : Kemunculan Shiroki
123 Dewa Dunia Arcadia
124 Zen dan Theresia
125 Rantai Pengikat
126 Tercapainya Tujuan <Akhir Arc Dunia Awal>
127 Kembalinya Zen Cavalier <Arc Dunia Dengan Sistem>
128 Tentang Dunia
129 Awal
130 Istana Kerajaan
131 Ruang Bawah Tanah
132 Akashic Record
133 Grim dan Zen
134 Tentang Sistem
135 Sedikit Gangguan
136 Bahan Untuk Menempa
137 Sword of Void
138 Gelombang Monster
139 Vlad SiVampire Murni
140 Grim
141 Rank S Tina
142 Tentang Benua Arca
143 Berangkat
144 Desa Elf
145 Para Naga
146 Kota Aciyt
147 Cristine dan Aulis
148 Hari Penaklukan
149 Naga Misterius
150 Informasi Dari Cristine
151 Kota Elith
152 Magea Erebea
153 Pola penghalang
154 Singa Langit <Akhir Arc Dunia Dengan Sistem>
155 Ling Hao <Arc Dunia Energi Spiritual>
156 Mulai Perjalanan
157 Menyerap Pecahan Kekuatan
158 Para Assassin
159 Menuju Kota
160 Sedikit Masalah
161 Pemusnahan
162 Lin Yan
163 Kota Yun Hai
164 Apa Yang Tidak Ingin Dia Lihat
165 Pria Tua Dipuncak Gunung
166 Malapetaka Zen
167 Sedikit Informasi
168 Seni Kekosongan
169 Harimau Putih
170 Pedang Semi Ilahi
171 Benua Kerajaan Dewa
172 Sedikit Gerakan
173 Tubuh Es Abadi
174 Menyerap Kembali
175 Tuan Muda Luo
176 Untuk Lin Yan
177 Lin Yan dan Para Bandit
178 2
179 Kembali Ke Kota
180 Kepala Keluarga Luo
181 Pergi Menuju Sebuah Sakte
182 Sedikit Dorongan
183 Celah Dimensi <Akhir Arc Dunia Energi Spiritual>
184 Vampire Murni [Arc Alam Bawah]
185 Melawan Gill
186 Hingel Ablias
187 Melawan Para Vempire Murni
188 Vampire Dengan Magea Erebea
189 Teman Lama Mekai Incarna
190 Ke 3 Palayan
191 Tubuh Seorang Manusia
192 Ciel Si Ratu Roh
193 Mahkota Amarah
194 Bertemu Dengan Xia Shuang
195 Lin Shuming
196 Pendaftaran
197 Pertarungan
198 Kemenangan Pertama
199 Marie Curie
200 Kedatangan Lin Shuming
201 Para Orang Tua
202 Melawan Cheng Ning
203 Para Roh Kegelapan
204 Pedang Aura Kegelapan
205 Suara Yang Dilangit
206 Hari Yang Tenang
207 Para Pencari Hiburan
208 Lin Shuming
209 Awal Permainan
210 Zirah Ditubuh
211 Terus Beradu
212 Langit Yang Bergetar
213 Mahkota Kekuatan
214 Memberikan Mahkota
215 Apa Yang Harus Dilakukan
216 Mungkin Ini Yang Terbaik
217 Dunia Api Abadi
218 King Kreiz
219 Petir Emas
220 Ruang
221 Kemunculan
222 Lantunan 10 Lagu Suci
223 Lotus Hitam
224 3 Getaran
225 Mahkota Yang Tidak Dibutuhkan
226 Tubuh Yang Terbangun
227 Theresia dan Verdia
228 Berkunjung
229 Siapa Yang Tau
230 Apa Yang Dia Rasakan
231 Melihat Perkembangan
232 Tubuh Es Abadi
233 Naga Sejati
234 Mahkota King
235 Pergi Ketempatnya
236 Verdia Arcadia
237 Rantai Emas Pelindung Mutlak
238 Kemampuan Yang Sama
239 Verdia dan Zen
240 Bertambah Lagi
241 Sudah Dimulai
242 Feng Nianyun
243 Theresia Vs Feng Nianyun
244 Ledakan Darah
245 Bunga Dari Es
246 Kehadiran
247 Sedikit Tawaran
248 Berhenti bertarung
249 Kembali [Akhir]
Episodes

Updated 249 Episodes

1
Awal Sebuah Kisah
2
Awal Dari Perjalanan
3
Rubah Kecil
4
Kota Danau Mitre
5
Lokasi Pedang Suci
6
Monster Yang Menyebalkan
7
Gadis Di Tengah Padang Rumput
8
Tangisan Kesedihan
9
Aura Yang Mengerikan
10
Keluarkan Kekuatan
11
Hal Yang Tidak Diinginkan
12
Api Biru Dan Api Hitam
13
Gulungan Sihir
14
Rasa Sakit Pada Jiwa
15
Lantai 2
16
Rubah Api
17
Cara Kembali
18
Sang Penjaga
19
Tubuh Fisik
20
Sang Penjaga Yang Terpuaskan
21
Belajar Sihir
22
Ruangan Yang Gelap
23
Roh Penjaga Yang Baik
24
Ilusi Dari Roh Kegelapan
25
Dia Kembali
26
Roh Kegelapan Berbicara
27
Pedang Suci dan Pedang Terkutuk
28
Mereka Yang Merasakan. <Akhir Arc Menara Ai>
29
Kota Urukis <Arc Orc King>
30
Kesepakatan
31
Ritual Pemindahan Kontrak
32
Guild Petualang
33
Berangkat
34
Awal Pertempuran
35
Gelombang Pertama
36
Gelombang Kedua
37
Kekuatan Pelayan Keenam
38
Perasaan Kecewa
39
Empat Arah
40
Empat Jendral
41
Orc King
42
Kebangkitan
43
Sesaat
44
Pemanggilan Pahlawan <Akhir Arc Orc King>
45
Kunjungan <Arc Malam Berdarah>
46
10 Pahlawan Dan Dunia Asal
47
Pertemuan
48
3 Leluhur
49
Tujuan Yang Sama
50
Gadis Dalam Kristal
51
Kakak Yang Menyayangi Adiknya
52
Mimpi Yang Tidak Menyenangkan
53
Fernanse
54
Maksud Dari Surat
55
Halangan Dalam Perjalanan
56
Melawan 3 Naga
57
Naga Merah
58
Kalahnya Naga Yang Arogan
59
Menuju Tempat Pertemuan
60
Para Leluhur
61
Keputusan Para Leluhur
62
Dia Yang Meremehkan
63
Pancaran Aura
64
Zen Melawan Cilkus
65
Akhir Pertarungan
66
Akhir <Akhir Arc Malam Berdarah>
67
Laporan Penyelidikan <Arc Serangan Kastil>
68
Ketika Xx
69
Intinya
70
Mencari Ziyun
71
""""2
72
Pembicaraan
73
Mengambil Keputusan
74
Awal
75
Menuju Garis Depan
76
Bergabung
77
Serangan Kufa
78
Kemunculan
79
1 VS 3
80
Alasan MenyelamatkanNya
81
Roh Cahaya
82
Orang Ketujuh
83
Sesuatu Yang Ditunggu
84
Tidak Sesuai Rencana
85
Akhir
86
Mereka Yang Terbangun <Akhir Arc>
87
Kaisar dan Raja Naga
88
Tiga Pelayan
89
Menuju KeTimur
90
Raja Iblis Pride
91
Raja Iblis Pride
92
Akhir Tujuan
93
Raja Iblis Galios
94
Kastil Kaisar Naga
95
Awal Pertempuran
96
Pertempuran
97
Pertempuran II
98
Akhir
99
Laporan Seorang Perempuan
100
Roh
101
Putri Pertama Iris
102
Iris Melawan Kufa
103
Bergabungnya Iris
104
Zen dan Fernanse
105
Leluhur Ke 3, Lapis
106
Pertemuan
107
Awal Konflik
108
Kekacauan I :Iris dan Zen
109
Kekacauan II : Vampire dan Naga
110
Kekacauan III : Zen dan Raja Naga
111
Kekacauan IV : Kaisar Naga Abrials
112
Akhir Kekacauan : Waktu Yang Terhenti
113
Selanjutnya
114
7 Orang Pemilik Pelayan
115
Mabas dan Lapis
116
Perpisahan Dengan Irene
117
Matinya Sang Kaisar
118
Awal Dari Akhir
119
Pertempuran I
120
Pertempuran II : Datangnya Mabas
121
Pertempuran III : Vampire dan Raja Iblis
122
Pertempuran IV : Kemunculan Shiroki
123
Dewa Dunia Arcadia
124
Zen dan Theresia
125
Rantai Pengikat
126
Tercapainya Tujuan <Akhir Arc Dunia Awal>
127
Kembalinya Zen Cavalier <Arc Dunia Dengan Sistem>
128
Tentang Dunia
129
Awal
130
Istana Kerajaan
131
Ruang Bawah Tanah
132
Akashic Record
133
Grim dan Zen
134
Tentang Sistem
135
Sedikit Gangguan
136
Bahan Untuk Menempa
137
Sword of Void
138
Gelombang Monster
139
Vlad SiVampire Murni
140
Grim
141
Rank S Tina
142
Tentang Benua Arca
143
Berangkat
144
Desa Elf
145
Para Naga
146
Kota Aciyt
147
Cristine dan Aulis
148
Hari Penaklukan
149
Naga Misterius
150
Informasi Dari Cristine
151
Kota Elith
152
Magea Erebea
153
Pola penghalang
154
Singa Langit <Akhir Arc Dunia Dengan Sistem>
155
Ling Hao <Arc Dunia Energi Spiritual>
156
Mulai Perjalanan
157
Menyerap Pecahan Kekuatan
158
Para Assassin
159
Menuju Kota
160
Sedikit Masalah
161
Pemusnahan
162
Lin Yan
163
Kota Yun Hai
164
Apa Yang Tidak Ingin Dia Lihat
165
Pria Tua Dipuncak Gunung
166
Malapetaka Zen
167
Sedikit Informasi
168
Seni Kekosongan
169
Harimau Putih
170
Pedang Semi Ilahi
171
Benua Kerajaan Dewa
172
Sedikit Gerakan
173
Tubuh Es Abadi
174
Menyerap Kembali
175
Tuan Muda Luo
176
Untuk Lin Yan
177
Lin Yan dan Para Bandit
178
2
179
Kembali Ke Kota
180
Kepala Keluarga Luo
181
Pergi Menuju Sebuah Sakte
182
Sedikit Dorongan
183
Celah Dimensi <Akhir Arc Dunia Energi Spiritual>
184
Vampire Murni [Arc Alam Bawah]
185
Melawan Gill
186
Hingel Ablias
187
Melawan Para Vempire Murni
188
Vampire Dengan Magea Erebea
189
Teman Lama Mekai Incarna
190
Ke 3 Palayan
191
Tubuh Seorang Manusia
192
Ciel Si Ratu Roh
193
Mahkota Amarah
194
Bertemu Dengan Xia Shuang
195
Lin Shuming
196
Pendaftaran
197
Pertarungan
198
Kemenangan Pertama
199
Marie Curie
200
Kedatangan Lin Shuming
201
Para Orang Tua
202
Melawan Cheng Ning
203
Para Roh Kegelapan
204
Pedang Aura Kegelapan
205
Suara Yang Dilangit
206
Hari Yang Tenang
207
Para Pencari Hiburan
208
Lin Shuming
209
Awal Permainan
210
Zirah Ditubuh
211
Terus Beradu
212
Langit Yang Bergetar
213
Mahkota Kekuatan
214
Memberikan Mahkota
215
Apa Yang Harus Dilakukan
216
Mungkin Ini Yang Terbaik
217
Dunia Api Abadi
218
King Kreiz
219
Petir Emas
220
Ruang
221
Kemunculan
222
Lantunan 10 Lagu Suci
223
Lotus Hitam
224
3 Getaran
225
Mahkota Yang Tidak Dibutuhkan
226
Tubuh Yang Terbangun
227
Theresia dan Verdia
228
Berkunjung
229
Siapa Yang Tau
230
Apa Yang Dia Rasakan
231
Melihat Perkembangan
232
Tubuh Es Abadi
233
Naga Sejati
234
Mahkota King
235
Pergi Ketempatnya
236
Verdia Arcadia
237
Rantai Emas Pelindung Mutlak
238
Kemampuan Yang Sama
239
Verdia dan Zen
240
Bertambah Lagi
241
Sudah Dimulai
242
Feng Nianyun
243
Theresia Vs Feng Nianyun
244
Ledakan Darah
245
Bunga Dari Es
246
Kehadiran
247
Sedikit Tawaran
248
Berhenti bertarung
249
Kembali [Akhir]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!