Lokasi Pedang Suci

"Selamat Datang"

Sambutan hangat dari gadis pelayan yang cantik.

"Ingin Makan dan menginap atau hanya Makan saja?"

Tanya gadis pelayan itu.

"Saya Ingin menginap."

"kalau begitu silahkan menuju meja yang disana."

Aku langsung Menuju ke tempat yang ditunjuk olah pelayan cantik itu. Sesampainya aku ditempat yang ditunjuk tadi, disitu ada seorang yang wanita seksi yang sedang duduk dengan santainya.

"permisi, Aku mau menginap"

"berapa hari? Satu hari berserta makan 3 kali biayanya 1 perak dan 4 perunggu. Jika 1 minggu berserta makan 2 kali biayanya 7 perak."

"sehari saja"

"sebentar sekali, kau petualangkan Mengapa hanya mengambil sehari? Apakah kau sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat?"

"Aku memang seorang petualang karena suatu alasan aku harus pergi menuju tempat lain besok Pagi."

"heh, Kalau begitu cukup bayar 1 perak 2 perunggu saja, karena kau hanya makan 2 kali."

Tak terduga wanita ini ternyata cukup baik juga, apakah ini yang mereka sebut dengan jangan hanya melihat seseorang dari penampilannya saja. Aku mengeluarkan 1 perak dan 2 perunggu dari kantong ku dan langsung memberikan kepadanya.

"ngomong ngomong, kemana kau akan pergi."

"rencana nya aku akan pergi keutara untuk mencari pedang suci."

"Pedang suci, setelah mendapatkannya apa yang akan kau lakukan?"

Entah hanya perasaan ku saja atau tidak wanita ini yang tadinya tersenyum dengan mata yang mengantuk tiba tiba Berubah menjadi tatapan yang sangat dingin dengan aura intimidasinya yang sedikit keluar.

"untuk menyelesaikan tujuanku aku sangat membutuhkan pedang itu. Apakah kau tau kira kira dimana lokasinya?"

"aku memang tau lokasinya, tapi aku tidak bisa memberi tau dengan gratis."

"Berapa?"

"100 perak"

Yang benar saja wanita ini ingin memalakku ya, 100 perak sama saja dengan 2 koin emas. Tapi, walaupun begitu aku pasti tetap akan membayarnya meskipun mahal informasi letak pedang itu sangat bermanfaat. Aku mengeluarkan 2 koin emas dari kantong dan memberikan kepadanya.

"Dimana tempatnya?"

Setelah aku mengeluarkan uang dan bertanya tatapan matanya yang dingin kembali seperti semula dan aura intimidasi yang dikeluarkannya tadi memghilang tanpa sisa. Dia pasti sangat kuat sehingga dapat mengendalikan auranya dengan sesuka hati.

"Menurut informasi yang ada sampai saat ini pedang suci berada di utara digunung salju abadi yang terletak dikerajaan kerajaan naga abadi, dipuncak gunung itu terdapat sebuah menara bernama menara Ai disitu pedang suci dan pedang iblis tersegel. Meskipun tidak ada monster dimenara itu tetapi tidak sembarang orang dapat memasuki Menara itu, hanya mereka yang terpilihlah yang dapat memasukinya. Ah, tapi hati hati disekitar gunung banyak monster yang berkeliaran."

Sungguh beruntung aku tidak hanya pedang suci bahkan dimenara itu ada pedang iblis. Meskipun target utama ku adalah pedang suci, tapi tidak ada salahnya untuk mengumpulkan pedang iblis juga. Dengan adanya pedang suci dan pedang iblis dimenara itu dapat menghemat waktuku.

"begitu ya, makasih atas informasinya. Kalau begitu aku permisi dulu, untuk makanannya antar saja kemeja ku."

"Baiklah, akan kusuruh pelayan untuk mengantarnya kemeja mu."

Aku langsung meninggalkan tampat itu dan mencari meja yang kosong. Karena ini adalah penginapan yang direkomendasikan oleh guild tempat ini memiliki banyak pelanggan, cukup susah untuk mencari tempat yang kosong. Beberapa saat mencari tempat kosong akhirnya aku menemukannya juga. Aku bergegas menuju kursi yang kosong itu. Tak lama aku duduk pelayan yang menyambutku saat aku masuk tadi datang kemeja ku dan memberikan manakanku.

"ini dia makanannya."

Menunya cukup sederhana dengan 2 potong roti, semangkuk sup hangat dan beberapa iris daging panggang.

"Terima kasih"

"Sama sama."

Disaat aku sedang mau makan entah mengapa pelayan yang tadinya mengantarkan ku makanan kini duduk didepan ku dan tersenyum manis. Aku sama sekali tidak mengenal dia, apa mungkin dia punya maksud lain.

"Ano, ada yang bisa dibantu?"

"Jangan pedulikan saya, silahkan makan saja."

Apa maksudnya dia sendiri yang duduk disitu dan tersenyum tanpa alasan yang jelas kini dia bilang jangan pedulikan dia.

"apa yang kau butuhkan? Aku akan membatu selagi bisa."

"Kalau begitu, tadi kamu bicara cukup lama dengan nona Qinyu. Apa yang kamu bicarakan sampai sampai membuatnya mengeluarkan tatapan yang dingin?"

"Qinyu, apakah dia wanita yang menjaga meja pesanan disana itu."

"iya, dia bernama qinyu."

"Kalau begitu nona, siapa namamu?"

"Nama saya Lust, emangnya ada apa?"

Lust bukankan itu salah satu nama dari tujuh dosa besar. Lust yang berarti nafsu, sungguh aneh dia memiliki nama seperti salah satu dari tujuh dosa besar. Apa mungkin dia tidak tau kalau lust salah satu nama dari tujuh dosa besar makannya dia bisa memperkenalkan dirinya dengan wajah yang polos, kemungkinan lagi pula hanya sedikit orang yang tau nama nama dari tujuh dosa besar. Aku saja mengetahuinya karena membaca buku yang ada dirumah guru, jika tidak mungkin aku juga tidak akan tau nama nama dari tujuh dosa besar.

"lust ya, tadi aku membicarakan tentang mu kepada nona qinyu."

"membicarakan tentang saya, emangnya ada apa dengan saya?"

Cara Lust bertanya ini seperti gadis kecil yang gak tau apa apa. Bisa bisanya dia bertanya dengan wajah yang polos begitu, padahal tadi aku hanya bercanda. Tapi karena dia bertanya dengan wajah yang polos begitu mungkin sebaiknya kujahili dia sedikit.

"Tadi aku bilang ke nona qinyu kalau wajah nona lust cukup manis jadi aku bertanya padanya berapa harga untuk menyewa nona lust dalam satu malam. Lalu dia bilang 'jika kau bermain main dengan pelayan yang ada disini maka aku membunuhmu'. Itulah yang dia katakan makannya dia mengeluarkan ekspresi yang dingin."

Kenapa dia diam aja dan mengapa wajahnya menjadi merah, apakah dia sedang menahan tawa karena lelucon ku barusan atau jangan jangan gadis ini...

"Bodoh, mesum."

Yang benar saja gadis itu pergi setelah mengatan itu, apa mungkin gadis ini benar benar polos sampai sampai wajahnya memerah karena perkataan ku barusan. Sikap dan penampilannya sangan berbanding terbalik dengan namanya, lust yang berarti nafsu biasanya selalu bermain dengan laki laki. Tapi gadis itu hanya karena perkataanku barusan wajahnya menjadi merah, sungguh lucu. Karena gadis itu sudah pergi lebih baik aku memakan makananku sebelum supnya menjadi dingin.

Aku makan secara perlahan dimulai dari membagi roti menjadi dua dan aku memasukannya kedalam sup lalu aku memakannya. Sungguh rasa dalam meski hanya memakan roti dan sup tapi rasanya seperti memakan makanan yang lebih mewah. Selanjutnya aku akan mencoba daging panggangnya, ini bahkan lebih enak daripada roti dan sup tadi. Meski menunya sangat sederhana disini tapi rasanya sungguh enak, orang membuatnya pasti sangat terlampil dalam memasak.

Setelah selesai makan aku memutuskan untuk tetap duduk dikursiku, letak kursi ini sangat bagus karena dapat melihat ke berbagai sisi. Jika nanti ada hal menarik yang terjadi aku pasti akan segera dapat memgetahuinya, karena itu aku memutuskan untuk tetap disini.

^^^^Δ^^^^

Sudah cukup lama aku menungu tapi tidak ada hal menarik yang terjadi, para petualang yang ada disini sangat membosankan karena tidak ada kejadian yang menarik disini aku jadi mengantuk Lebih baik aku kekamar untuk memberi makan shiroki dan tidur. Aku segera meninggalkan tempat dudukku dan pergi ke lantai atas karena kamat tidur yang disewakan berada diatas. Sesampainya di lantai atas aku segera mencari kamarku dan membukanya, tempat ini cukup bersih dan terawat seperti yang diharapkan dari rekomendasi yang diberikan guild.

"Shiroki keluar"

Aku mengeluarkan shiroki karena aku dan shiroki telah menjalin kontrak jadi dia bisa berubah menjadi roh dan tinggal disegel tanganku. Meskipun kami sudah menjalin kontrak tapi ekor shiroki tidak bertambah lagi, ekor shiroki masih sama seperti sebelumnya berjumlah tiga ekor. Untuk menambah ekor shiroki sepertinya dibutuhkan mana yang besar, jadi aku mengeluarkan 10 batu sihir kecil yang aku dapat dari goa tempat aku menemukan shiroki dan memberikan kepadanya.

Shiroki sepertinya memiliki kecerdasannya sendiri dia dapat mengerti apa yang kusuruh, hanya dalam waktu sebentar saja mana yang ada dibatu sihir yang kuberikan kepadanya sudah diserap semua kepadanya. Meskipun sudah menyerap begitu banyak mana tidak ada tanda tanda akan bertambahnya ekor milik shiroki. Ngomong ngomong monster yang menjalin kontrak dengan manusia tidak dapat menyerap mana yang ada diudara dengan leluasa, mereka hanya bisa menggunakan mana yang ada didalam batu sihir atau manusia yang menjalin kontrak dengannya. Tapi monster yang memiliki kecerdasan sendiri sepertinya bisa menyerap mana yang ada diudara. Meski hanya sedikit aku merasakan shiroki menyerap mana yang ada diudara.

Mungkin semankin banyak jumlah ekornya semangkin mudah baginya untuk mempelajari berbagai hal. Malam ini aku cukup mengantuk jadi aku memutuskan setelah memberi makan shiroki yaitu mana yang ada dibatu sihir aku langsung tertidur dikasur.

^^^Δ^^^

Disuatu tempat diruang bawah tanah istana kekaisaran suci, terdapat dua orang yang sedang berdiri menghadap kepedang yang tertancap dilantai ruangan tersebut. Kedua orang tersebut adalah kaisar dari kekaisaran suci yang bernama Zagion van Lin dan orang yang satunya lagi adalah penasihat kaisar yaitu dux eliter. Ruang rahasia ini adalah ruangan yang paling rahasia di istana kekaisaran suci, bahkan anak ataupun istri kaisar belum tentu mengetahui tempat ini. Dengan adanya penasihat kaisar yang menemani sang kaisar diruangan ini, hal itu membuktikan kalau sang kaisar sangat mempercayai dux eliter.

"Yang mulia sudah sepuluh tahun berlalu tapi kedua pedang ini masih belum memiliki seorang pengguna dan terus tersegel disini. Apa yang harus kita lakukan?"

Kedua pedang yang dimaksud oleh dux tentu saja adalah pedang milik kedua orang tua zen. Pedang itu kini disegel diruang rahasia istana kekaisaran dan masih belum memiliki pengguna selama sepuluh tahun.

"Tenanglah dux, saat ini kita masih belum terlalu membutuhkan kekuatan dari kedua pedang ini jadi untuk saat ini kedua pedang ini masih harus disegel."

Alasan mengapa pedang suci maupun pedang iblis selalu disegel saat tidak memiliki pengguna adalah kerena aura yang dikeluarkan oleh pedang tersebut sangat luar biasa. Manusia biasa yang terkena aura tersebut bisa kehilangan akal bahkan bisa sampai mati, dengan menyegel aura yang keluar dari pedang maka akan membuat pedang sulit untuk ditemukan.

"Baik yang mulia, kalau begitu masalah mengenai pedang suci dan pedang iblis yang berada di menara Ai, Apa yang harus kita lakukan?"

"Menara Ai, menara itu memiliki pelindung cukup merepotkan meskipun orang yang mencoba masuk memiliki kekuatan yang besar tapi menara itu sering menolaknya. Tapi kita juga harus segera bertindak."

"Kalau begitu yang mulia, apa yang akan kita lakukan?"

"dux tiga hari lagi kita akan mengadakan rapat dengan penjabat militer siapkan semua hal yang dibutuhkan."

"Baik yang mulia"

Pada saat ini kedua orang itu belum menyadari bahaya yang mereka takutkan sedang menuju menara ai, Seorang pemuda yang dulu coba mereka musnakan beserta keluarganya dimasa depan akan menjadi ancaman terbesar bagi mereka.

^^^^Δ^^^^

Pagi sudah tiba, suara aktifitas dari orang orang sudah mulai terdengar dari anak anak sampai orang dewasa semuanya sudah melakuakan kegiatan sehari hari mereka. Orang yang berkerja sebagai petualang akan pergi ke guild, orang yang bekerja sebagai pedagang mulai menyiapkan barang dagangannya, dan orang yang bekerja sebagai petani mulai mulai pergi ke perkebunannya. Mungkin aku juga harus bersiap untuk pergi ke menara ai, sebelum itu mungkin aku sebaiknya turun kebawah dan sarapan lalu pergi ketoko senjata untuk membeli beberapa persiapan.

Meski Qinyu bilang dimenara ai tidak ada monster tapi disekitar gunung banyak banyak monster berbahaya yang berkeliaran. Maka dari itu aku sebaiknya membeli beberapa senjata untuk menghadapi beberapa monster yang merepotkan yang ketemui digunung nantinya.

Aku sebaiknya pergi kebawah dulu, semangkin cepat aku sarapan semangkin cepat pula aku pergi ketoko senjata. Aku bergegas pergi kebawah untuk sarapan, kebanyakan pelanggan di sini adalah para petualang karena pada pagi hari mereka biasanya akan berebut quest di guild jadi tempat ini agak sepi. Hanya sedikit informasi yang bisa didapat pada pagi hari di penginapan ini dan dikarenakan pagi ini sepi pelanggan aku jadi lebih mudah untuk mendapat kursi yang kosong.

"yoo anak muda, ini makananmu."

Tak disangkah yang mengantarkan makanannya bukanlah lust tetapi nona qinyu, hal ini cukup mengejutkan melihat nona qinyu yang terlihat seperti orang pemalas dengan mata mengantuknya itu mau mengantarkan makan untukku.

"Ini cukup mengejutkan melihat Nona Qinyu yang mengantar langsung makananku."

"oya, kau tau namaku? Siapa yang memberi tau mu?"

"pelayan yang bernama lust yang memberi tauku. Ngomong ngomong aku tidak melihatnya pagi ini, dimana lust sekarang."

"Jadi lust memberi tau mu namaku, kalau kau mencari lust, dia sekarang sedang pergi kepasar membeli bahan bahan makanan. Karena kau sudah tau namaku, bisakah kau memberi tauku namamu?"

Jadi dia pergi kepasar, untunglah kupikir karena perkataan ku tadi malam membuatnya jadi berhenti kerja ditempat ini. Jika dia melakukan hal itu aku pasti akan merasa bersalah kepada lust dan nona qinyu.

"Namaku zen"

"zen, nama yang bagus"

Dia tiba tiba duduk dikursi yang ada didepanku, karena aku cukup lapar pagi ini aku mengabaikannya dan memakan makan yang sudah disediakan. Berbeda dengan malam hari yang ada daging panggangnya, makanan dipagi hari hanya berisi roti dan tumisan sayur. Meski begitu rasa dari manakan ini tidak kalah dari rasa daging dan sup yang kumakan tadi malam.

Setelah beberapa saat aku akhirnya selesai makan, entah mengapa aku nona qinyu masih berada didepanku. Karena tadi aku makan dan mengabaikannya kupikir dia akan pergi, aku mau mencoba bertanya apa yang di inginkannya tapi itu akan merepotkan jadi aku mengabaikannya lagi.

"Terima Kasih atas makanannya."

Setelah mengatakan itu aku bergegas pergi meninggalkan kursiku karena aku mau ketoko senjata untuk membeli beberapa peralatan.

"Tunggu zen, sudah mau pergikah?"

Disaat aku mau mencapai pintu keluar dari penginapan ini, entah mengapa nona qinyu menanyakan hal seperti itu kepadaku.

"ya, soalnya aku tidak punya banyak waktu"

"Begitu ya,  kalau begitu hati hati dijalan dan ingat ini zen, tekad dan keteguhan hatilah yang menentukan"

'Tekad dan keteguhan hati yang menentukan!' apa maksud dia mengatakan hal itu, apakah ada hubungannya dengan menara ai yang akan kudatangi. Nona qinyu ini meski kelihatannya seperti orang biasa saja tapi dia mengetahui banyak hal, lebih baik aku menerima nasihatnya mungkin akan berguna nantinya.

"Baik aku akan mengingatnya, terima kasih atas nasihatnya."

Akupun langsung pergi dari penginapan dengan mengingat nasihat yang nona qinyu berikan kepadaku.

^^^Δ^^^

Aku sudah cukup lama berjalan dikota ini tapi masih belum juga menemukan toko senjata, mungkin tadi aku sebaiknya bertanya dulu kepada nona qinyu dimana letak toko senjata.

"zen, sedang apa kau berdiri ditengah jalan"

Aku terkaget dengan suara yang tiba tiba menanyakan hal seperti itu kepadaku, saat aku melihat ternyata orang yang menanyakan hal itu adalah celes ada dibelakangku. Karena tadi sempat melamun Aku sama sekali tidak menyadari kehadirannya, tapi celes datang disaat yang tepat saat ini dia sendiri grim dan yang lainnya tidak berada disekitarnya. Karena dia adalah petualang dikota ini dia pasti mengetahui tempat toko senjata berada, sebaiknya aku memintanya untuk menunjukan arah ke toko senjata.

"celes kau membuatku kaget, tapi kau datang disaat yang tepat. Bisakah kau memberi tau ku letak toko senjata."

"toko senjata ya, kalau begitu akan kutunjukan jalannya."

"Terima kasih, maaf ya merepotkanmu"

Aku langsung pergi mengikuti celes dan berjalan disampingnya, saat berjalan seperti ini celes terlihat lebih pendek dari perkiraanku. Tapi mungkin dia terlihat lebih pendek karena aku seorang lelaki yang lebih tua darinya, untuk perempuan seusianya mungkin tingginya adalah normal.

"Ngomong ngomong zen, apa yang mau kau beli di toko senjata nanti."

"Rencana nya aku mau membeli beberapa pisau terbang."

"pisau terbang, bukankan itu cukup sulit untuk dikendalikan."

Dia benar pisau terbang cukup sulit untuk dikendalikan, bagi seorang amatir yang menggunakan pisau terbang maka pisau itu mungkib tidak akan kembali lagi. Sedangkan bagi para ahli dalam menggunakan pisau terbang mereka  dapat merubah lintasan pisau dan membuatnya kembali ketangan mereka.

"Ya pisau terbang memang sulit untuk dikendalikan, tetapi aku dapat menggunakannya meski tidak terlalu ahli."

"zen kamu hebat ya, bahkan diantara para petualang hanya sedikit yang dapat menggunakan pisau terbang."

"kalau masalah itu sih tergantung niat, jika seseorang berniat untuk berlatih dengan sungguh sungguh maka hal itu tidak akan sulit. Ya Tapi bagaimanapun juga berkata lebih mudah daripada bertindak."

"Begitu ya, Hari ini aku belum melihat shiroki, ada dimana dia sekarang"

"dia sekarang sedang berada ditanda segel ini."

Aku menunjukan tanda segel kontrak yang ada ditangan kiriku kepada celes. Meskipun shiroki dapat tinggal di tanda kontrak itu, dari tadi malam setelah aku memberinya batu sihir dia tidak ada keluar lagi.

"begitu ya. Ah zen kita sudah sampai ini dia toko senjata yang terkenal dikota ini, toko ini bernama crowley."

Jadi ini toko senjata yang terkenal dikota ini, meskipun ukuran tokonya cukup besar tapi mengapa aku bisa tidak tau. Ya biarlah yang penting aku sudah sampai sini, saatnya membeli senjata dan pergi ke menara Ai.

 

 

Terpopuler

Comments

Letnan Hydro

Letnan Hydro

apa pedang kutukan dan iblis itu sama tuan ?

2022-04-04

0

Aji Rustam

Aji Rustam

ke-610

2020-08-26

1

Siiwan

Siiwan

Kayak pernah nie cerita deh....

2020-05-25

3

lihat semua
Episodes
1 Awal Sebuah Kisah
2 Awal Dari Perjalanan
3 Rubah Kecil
4 Kota Danau Mitre
5 Lokasi Pedang Suci
6 Monster Yang Menyebalkan
7 Gadis Di Tengah Padang Rumput
8 Tangisan Kesedihan
9 Aura Yang Mengerikan
10 Keluarkan Kekuatan
11 Hal Yang Tidak Diinginkan
12 Api Biru Dan Api Hitam
13 Gulungan Sihir
14 Rasa Sakit Pada Jiwa
15 Lantai 2
16 Rubah Api
17 Cara Kembali
18 Sang Penjaga
19 Tubuh Fisik
20 Sang Penjaga Yang Terpuaskan
21 Belajar Sihir
22 Ruangan Yang Gelap
23 Roh Penjaga Yang Baik
24 Ilusi Dari Roh Kegelapan
25 Dia Kembali
26 Roh Kegelapan Berbicara
27 Pedang Suci dan Pedang Terkutuk
28 Mereka Yang Merasakan. <Akhir Arc Menara Ai>
29 Kota Urukis <Arc Orc King>
30 Kesepakatan
31 Ritual Pemindahan Kontrak
32 Guild Petualang
33 Berangkat
34 Awal Pertempuran
35 Gelombang Pertama
36 Gelombang Kedua
37 Kekuatan Pelayan Keenam
38 Perasaan Kecewa
39 Empat Arah
40 Empat Jendral
41 Orc King
42 Kebangkitan
43 Sesaat
44 Pemanggilan Pahlawan <Akhir Arc Orc King>
45 Kunjungan <Arc Malam Berdarah>
46 10 Pahlawan Dan Dunia Asal
47 Pertemuan
48 3 Leluhur
49 Tujuan Yang Sama
50 Gadis Dalam Kristal
51 Kakak Yang Menyayangi Adiknya
52 Mimpi Yang Tidak Menyenangkan
53 Fernanse
54 Maksud Dari Surat
55 Halangan Dalam Perjalanan
56 Melawan 3 Naga
57 Naga Merah
58 Kalahnya Naga Yang Arogan
59 Menuju Tempat Pertemuan
60 Para Leluhur
61 Keputusan Para Leluhur
62 Dia Yang Meremehkan
63 Pancaran Aura
64 Zen Melawan Cilkus
65 Akhir Pertarungan
66 Akhir <Akhir Arc Malam Berdarah>
67 Laporan Penyelidikan <Arc Serangan Kastil>
68 Ketika Xx
69 Intinya
70 Mencari Ziyun
71 """"2
72 Pembicaraan
73 Mengambil Keputusan
74 Awal
75 Menuju Garis Depan
76 Bergabung
77 Serangan Kufa
78 Kemunculan
79 1 VS 3
80 Alasan MenyelamatkanNya
81 Roh Cahaya
82 Orang Ketujuh
83 Sesuatu Yang Ditunggu
84 Tidak Sesuai Rencana
85 Akhir
86 Mereka Yang Terbangun <Akhir Arc>
87 Kaisar dan Raja Naga
88 Tiga Pelayan
89 Menuju KeTimur
90 Raja Iblis Pride
91 Raja Iblis Pride
92 Akhir Tujuan
93 Raja Iblis Galios
94 Kastil Kaisar Naga
95 Awal Pertempuran
96 Pertempuran
97 Pertempuran II
98 Akhir
99 Laporan Seorang Perempuan
100 Roh
101 Putri Pertama Iris
102 Iris Melawan Kufa
103 Bergabungnya Iris
104 Zen dan Fernanse
105 Leluhur Ke 3, Lapis
106 Pertemuan
107 Awal Konflik
108 Kekacauan I :Iris dan Zen
109 Kekacauan II : Vampire dan Naga
110 Kekacauan III : Zen dan Raja Naga
111 Kekacauan IV : Kaisar Naga Abrials
112 Akhir Kekacauan : Waktu Yang Terhenti
113 Selanjutnya
114 7 Orang Pemilik Pelayan
115 Mabas dan Lapis
116 Perpisahan Dengan Irene
117 Matinya Sang Kaisar
118 Awal Dari Akhir
119 Pertempuran I
120 Pertempuran II : Datangnya Mabas
121 Pertempuran III : Vampire dan Raja Iblis
122 Pertempuran IV : Kemunculan Shiroki
123 Dewa Dunia Arcadia
124 Zen dan Theresia
125 Rantai Pengikat
126 Tercapainya Tujuan <Akhir Arc Dunia Awal>
127 Kembalinya Zen Cavalier <Arc Dunia Dengan Sistem>
128 Tentang Dunia
129 Awal
130 Istana Kerajaan
131 Ruang Bawah Tanah
132 Akashic Record
133 Grim dan Zen
134 Tentang Sistem
135 Sedikit Gangguan
136 Bahan Untuk Menempa
137 Sword of Void
138 Gelombang Monster
139 Vlad SiVampire Murni
140 Grim
141 Rank S Tina
142 Tentang Benua Arca
143 Berangkat
144 Desa Elf
145 Para Naga
146 Kota Aciyt
147 Cristine dan Aulis
148 Hari Penaklukan
149 Naga Misterius
150 Informasi Dari Cristine
151 Kota Elith
152 Magea Erebea
153 Pola penghalang
154 Singa Langit <Akhir Arc Dunia Dengan Sistem>
155 Ling Hao <Arc Dunia Energi Spiritual>
156 Mulai Perjalanan
157 Menyerap Pecahan Kekuatan
158 Para Assassin
159 Menuju Kota
160 Sedikit Masalah
161 Pemusnahan
162 Lin Yan
163 Kota Yun Hai
164 Apa Yang Tidak Ingin Dia Lihat
165 Pria Tua Dipuncak Gunung
166 Malapetaka Zen
167 Sedikit Informasi
168 Seni Kekosongan
169 Harimau Putih
170 Pedang Semi Ilahi
171 Benua Kerajaan Dewa
172 Sedikit Gerakan
173 Tubuh Es Abadi
174 Menyerap Kembali
175 Tuan Muda Luo
176 Untuk Lin Yan
177 Lin Yan dan Para Bandit
178 2
179 Kembali Ke Kota
180 Kepala Keluarga Luo
181 Pergi Menuju Sebuah Sakte
182 Sedikit Dorongan
183 Celah Dimensi <Akhir Arc Dunia Energi Spiritual>
184 Vampire Murni [Arc Alam Bawah]
185 Melawan Gill
186 Hingel Ablias
187 Melawan Para Vempire Murni
188 Vampire Dengan Magea Erebea
189 Teman Lama Mekai Incarna
190 Ke 3 Palayan
191 Tubuh Seorang Manusia
192 Ciel Si Ratu Roh
193 Mahkota Amarah
194 Bertemu Dengan Xia Shuang
195 Lin Shuming
196 Pendaftaran
197 Pertarungan
198 Kemenangan Pertama
199 Marie Curie
200 Kedatangan Lin Shuming
201 Para Orang Tua
202 Melawan Cheng Ning
203 Para Roh Kegelapan
204 Pedang Aura Kegelapan
205 Suara Yang Dilangit
206 Hari Yang Tenang
207 Para Pencari Hiburan
208 Lin Shuming
209 Awal Permainan
210 Zirah Ditubuh
211 Terus Beradu
212 Langit Yang Bergetar
213 Mahkota Kekuatan
214 Memberikan Mahkota
215 Apa Yang Harus Dilakukan
216 Mungkin Ini Yang Terbaik
217 Dunia Api Abadi
218 King Kreiz
219 Petir Emas
220 Ruang
221 Kemunculan
222 Lantunan 10 Lagu Suci
223 Lotus Hitam
224 3 Getaran
225 Mahkota Yang Tidak Dibutuhkan
226 Tubuh Yang Terbangun
227 Theresia dan Verdia
228 Berkunjung
229 Siapa Yang Tau
230 Apa Yang Dia Rasakan
231 Melihat Perkembangan
232 Tubuh Es Abadi
233 Naga Sejati
234 Mahkota King
235 Pergi Ketempatnya
236 Verdia Arcadia
237 Rantai Emas Pelindung Mutlak
238 Kemampuan Yang Sama
239 Verdia dan Zen
240 Bertambah Lagi
241 Sudah Dimulai
242 Feng Nianyun
243 Theresia Vs Feng Nianyun
244 Ledakan Darah
245 Bunga Dari Es
246 Kehadiran
247 Sedikit Tawaran
248 Berhenti bertarung
249 Kembali [Akhir]
Episodes

Updated 249 Episodes

1
Awal Sebuah Kisah
2
Awal Dari Perjalanan
3
Rubah Kecil
4
Kota Danau Mitre
5
Lokasi Pedang Suci
6
Monster Yang Menyebalkan
7
Gadis Di Tengah Padang Rumput
8
Tangisan Kesedihan
9
Aura Yang Mengerikan
10
Keluarkan Kekuatan
11
Hal Yang Tidak Diinginkan
12
Api Biru Dan Api Hitam
13
Gulungan Sihir
14
Rasa Sakit Pada Jiwa
15
Lantai 2
16
Rubah Api
17
Cara Kembali
18
Sang Penjaga
19
Tubuh Fisik
20
Sang Penjaga Yang Terpuaskan
21
Belajar Sihir
22
Ruangan Yang Gelap
23
Roh Penjaga Yang Baik
24
Ilusi Dari Roh Kegelapan
25
Dia Kembali
26
Roh Kegelapan Berbicara
27
Pedang Suci dan Pedang Terkutuk
28
Mereka Yang Merasakan. <Akhir Arc Menara Ai>
29
Kota Urukis <Arc Orc King>
30
Kesepakatan
31
Ritual Pemindahan Kontrak
32
Guild Petualang
33
Berangkat
34
Awal Pertempuran
35
Gelombang Pertama
36
Gelombang Kedua
37
Kekuatan Pelayan Keenam
38
Perasaan Kecewa
39
Empat Arah
40
Empat Jendral
41
Orc King
42
Kebangkitan
43
Sesaat
44
Pemanggilan Pahlawan <Akhir Arc Orc King>
45
Kunjungan <Arc Malam Berdarah>
46
10 Pahlawan Dan Dunia Asal
47
Pertemuan
48
3 Leluhur
49
Tujuan Yang Sama
50
Gadis Dalam Kristal
51
Kakak Yang Menyayangi Adiknya
52
Mimpi Yang Tidak Menyenangkan
53
Fernanse
54
Maksud Dari Surat
55
Halangan Dalam Perjalanan
56
Melawan 3 Naga
57
Naga Merah
58
Kalahnya Naga Yang Arogan
59
Menuju Tempat Pertemuan
60
Para Leluhur
61
Keputusan Para Leluhur
62
Dia Yang Meremehkan
63
Pancaran Aura
64
Zen Melawan Cilkus
65
Akhir Pertarungan
66
Akhir <Akhir Arc Malam Berdarah>
67
Laporan Penyelidikan <Arc Serangan Kastil>
68
Ketika Xx
69
Intinya
70
Mencari Ziyun
71
""""2
72
Pembicaraan
73
Mengambil Keputusan
74
Awal
75
Menuju Garis Depan
76
Bergabung
77
Serangan Kufa
78
Kemunculan
79
1 VS 3
80
Alasan MenyelamatkanNya
81
Roh Cahaya
82
Orang Ketujuh
83
Sesuatu Yang Ditunggu
84
Tidak Sesuai Rencana
85
Akhir
86
Mereka Yang Terbangun <Akhir Arc>
87
Kaisar dan Raja Naga
88
Tiga Pelayan
89
Menuju KeTimur
90
Raja Iblis Pride
91
Raja Iblis Pride
92
Akhir Tujuan
93
Raja Iblis Galios
94
Kastil Kaisar Naga
95
Awal Pertempuran
96
Pertempuran
97
Pertempuran II
98
Akhir
99
Laporan Seorang Perempuan
100
Roh
101
Putri Pertama Iris
102
Iris Melawan Kufa
103
Bergabungnya Iris
104
Zen dan Fernanse
105
Leluhur Ke 3, Lapis
106
Pertemuan
107
Awal Konflik
108
Kekacauan I :Iris dan Zen
109
Kekacauan II : Vampire dan Naga
110
Kekacauan III : Zen dan Raja Naga
111
Kekacauan IV : Kaisar Naga Abrials
112
Akhir Kekacauan : Waktu Yang Terhenti
113
Selanjutnya
114
7 Orang Pemilik Pelayan
115
Mabas dan Lapis
116
Perpisahan Dengan Irene
117
Matinya Sang Kaisar
118
Awal Dari Akhir
119
Pertempuran I
120
Pertempuran II : Datangnya Mabas
121
Pertempuran III : Vampire dan Raja Iblis
122
Pertempuran IV : Kemunculan Shiroki
123
Dewa Dunia Arcadia
124
Zen dan Theresia
125
Rantai Pengikat
126
Tercapainya Tujuan <Akhir Arc Dunia Awal>
127
Kembalinya Zen Cavalier <Arc Dunia Dengan Sistem>
128
Tentang Dunia
129
Awal
130
Istana Kerajaan
131
Ruang Bawah Tanah
132
Akashic Record
133
Grim dan Zen
134
Tentang Sistem
135
Sedikit Gangguan
136
Bahan Untuk Menempa
137
Sword of Void
138
Gelombang Monster
139
Vlad SiVampire Murni
140
Grim
141
Rank S Tina
142
Tentang Benua Arca
143
Berangkat
144
Desa Elf
145
Para Naga
146
Kota Aciyt
147
Cristine dan Aulis
148
Hari Penaklukan
149
Naga Misterius
150
Informasi Dari Cristine
151
Kota Elith
152
Magea Erebea
153
Pola penghalang
154
Singa Langit <Akhir Arc Dunia Dengan Sistem>
155
Ling Hao <Arc Dunia Energi Spiritual>
156
Mulai Perjalanan
157
Menyerap Pecahan Kekuatan
158
Para Assassin
159
Menuju Kota
160
Sedikit Masalah
161
Pemusnahan
162
Lin Yan
163
Kota Yun Hai
164
Apa Yang Tidak Ingin Dia Lihat
165
Pria Tua Dipuncak Gunung
166
Malapetaka Zen
167
Sedikit Informasi
168
Seni Kekosongan
169
Harimau Putih
170
Pedang Semi Ilahi
171
Benua Kerajaan Dewa
172
Sedikit Gerakan
173
Tubuh Es Abadi
174
Menyerap Kembali
175
Tuan Muda Luo
176
Untuk Lin Yan
177
Lin Yan dan Para Bandit
178
2
179
Kembali Ke Kota
180
Kepala Keluarga Luo
181
Pergi Menuju Sebuah Sakte
182
Sedikit Dorongan
183
Celah Dimensi <Akhir Arc Dunia Energi Spiritual>
184
Vampire Murni [Arc Alam Bawah]
185
Melawan Gill
186
Hingel Ablias
187
Melawan Para Vempire Murni
188
Vampire Dengan Magea Erebea
189
Teman Lama Mekai Incarna
190
Ke 3 Palayan
191
Tubuh Seorang Manusia
192
Ciel Si Ratu Roh
193
Mahkota Amarah
194
Bertemu Dengan Xia Shuang
195
Lin Shuming
196
Pendaftaran
197
Pertarungan
198
Kemenangan Pertama
199
Marie Curie
200
Kedatangan Lin Shuming
201
Para Orang Tua
202
Melawan Cheng Ning
203
Para Roh Kegelapan
204
Pedang Aura Kegelapan
205
Suara Yang Dilangit
206
Hari Yang Tenang
207
Para Pencari Hiburan
208
Lin Shuming
209
Awal Permainan
210
Zirah Ditubuh
211
Terus Beradu
212
Langit Yang Bergetar
213
Mahkota Kekuatan
214
Memberikan Mahkota
215
Apa Yang Harus Dilakukan
216
Mungkin Ini Yang Terbaik
217
Dunia Api Abadi
218
King Kreiz
219
Petir Emas
220
Ruang
221
Kemunculan
222
Lantunan 10 Lagu Suci
223
Lotus Hitam
224
3 Getaran
225
Mahkota Yang Tidak Dibutuhkan
226
Tubuh Yang Terbangun
227
Theresia dan Verdia
228
Berkunjung
229
Siapa Yang Tau
230
Apa Yang Dia Rasakan
231
Melihat Perkembangan
232
Tubuh Es Abadi
233
Naga Sejati
234
Mahkota King
235
Pergi Ketempatnya
236
Verdia Arcadia
237
Rantai Emas Pelindung Mutlak
238
Kemampuan Yang Sama
239
Verdia dan Zen
240
Bertambah Lagi
241
Sudah Dimulai
242
Feng Nianyun
243
Theresia Vs Feng Nianyun
244
Ledakan Darah
245
Bunga Dari Es
246
Kehadiran
247
Sedikit Tawaran
248
Berhenti bertarung
249
Kembali [Akhir]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!