"Selamat Datang"
Sambutan hangat dari gadis pelayan yang cantik.
"Ingin Makan dan menginap atau hanya Makan saja?"
Tanya gadis pelayan itu.
"Saya Ingin menginap."
"kalau begitu silahkan menuju meja yang disana."
Aku langsung Menuju ke tempat yang ditunjuk olah pelayan cantik itu. Sesampainya aku ditempat yang ditunjuk tadi, disitu ada seorang yang wanita seksi yang sedang duduk dengan santainya.
"permisi, Aku mau menginap"
"berapa hari? Satu hari berserta makan 3 kali biayanya 1 perak dan 4 perunggu. Jika 1 minggu berserta makan 2 kali biayanya 7 perak."
"sehari saja"
"sebentar sekali, kau petualangkan Mengapa hanya mengambil sehari? Apakah kau sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat?"
"Aku memang seorang petualang karena suatu alasan aku harus pergi menuju tempat lain besok Pagi."
"heh, Kalau begitu cukup bayar 1 perak 2 perunggu saja, karena kau hanya makan 2 kali."
Tak terduga wanita ini ternyata cukup baik juga, apakah ini yang mereka sebut dengan jangan hanya melihat seseorang dari penampilannya saja. Aku mengeluarkan 1 perak dan 2 perunggu dari kantong ku dan langsung memberikan kepadanya.
"ngomong ngomong, kemana kau akan pergi."
"rencana nya aku akan pergi keutara untuk mencari pedang suci."
"Pedang suci, setelah mendapatkannya apa yang akan kau lakukan?"
Entah hanya perasaan ku saja atau tidak wanita ini yang tadinya tersenyum dengan mata yang mengantuk tiba tiba Berubah menjadi tatapan yang sangat dingin dengan aura intimidasinya yang sedikit keluar.
"untuk menyelesaikan tujuanku aku sangat membutuhkan pedang itu. Apakah kau tau kira kira dimana lokasinya?"
"aku memang tau lokasinya, tapi aku tidak bisa memberi tau dengan gratis."
"Berapa?"
"100 perak"
Yang benar saja wanita ini ingin memalakku ya, 100 perak sama saja dengan 2 koin emas. Tapi, walaupun begitu aku pasti tetap akan membayarnya meskipun mahal informasi letak pedang itu sangat bermanfaat. Aku mengeluarkan 2 koin emas dari kantong dan memberikan kepadanya.
"Dimana tempatnya?"
Setelah aku mengeluarkan uang dan bertanya tatapan matanya yang dingin kembali seperti semula dan aura intimidasi yang dikeluarkannya tadi memghilang tanpa sisa. Dia pasti sangat kuat sehingga dapat mengendalikan auranya dengan sesuka hati.
"Menurut informasi yang ada sampai saat ini pedang suci berada di utara digunung salju abadi yang terletak dikerajaan kerajaan naga abadi, dipuncak gunung itu terdapat sebuah menara bernama menara Ai disitu pedang suci dan pedang iblis tersegel. Meskipun tidak ada monster dimenara itu tetapi tidak sembarang orang dapat memasuki Menara itu, hanya mereka yang terpilihlah yang dapat memasukinya. Ah, tapi hati hati disekitar gunung banyak monster yang berkeliaran."
Sungguh beruntung aku tidak hanya pedang suci bahkan dimenara itu ada pedang iblis. Meskipun target utama ku adalah pedang suci, tapi tidak ada salahnya untuk mengumpulkan pedang iblis juga. Dengan adanya pedang suci dan pedang iblis dimenara itu dapat menghemat waktuku.
"begitu ya, makasih atas informasinya. Kalau begitu aku permisi dulu, untuk makanannya antar saja kemeja ku."
"Baiklah, akan kusuruh pelayan untuk mengantarnya kemeja mu."
Aku langsung meninggalkan tampat itu dan mencari meja yang kosong. Karena ini adalah penginapan yang direkomendasikan oleh guild tempat ini memiliki banyak pelanggan, cukup susah untuk mencari tempat yang kosong. Beberapa saat mencari tempat kosong akhirnya aku menemukannya juga. Aku bergegas menuju kursi yang kosong itu. Tak lama aku duduk pelayan yang menyambutku saat aku masuk tadi datang kemeja ku dan memberikan manakanku.
"ini dia makanannya."
Menunya cukup sederhana dengan 2 potong roti, semangkuk sup hangat dan beberapa iris daging panggang.
"Terima kasih"
"Sama sama."
Disaat aku sedang mau makan entah mengapa pelayan yang tadinya mengantarkan ku makanan kini duduk didepan ku dan tersenyum manis. Aku sama sekali tidak mengenal dia, apa mungkin dia punya maksud lain.
"Ano, ada yang bisa dibantu?"
"Jangan pedulikan saya, silahkan makan saja."
Apa maksudnya dia sendiri yang duduk disitu dan tersenyum tanpa alasan yang jelas kini dia bilang jangan pedulikan dia.
"apa yang kau butuhkan? Aku akan membatu selagi bisa."
"Kalau begitu, tadi kamu bicara cukup lama dengan nona Qinyu. Apa yang kamu bicarakan sampai sampai membuatnya mengeluarkan tatapan yang dingin?"
"Qinyu, apakah dia wanita yang menjaga meja pesanan disana itu."
"iya, dia bernama qinyu."
"Kalau begitu nona, siapa namamu?"
"Nama saya Lust, emangnya ada apa?"
Lust bukankan itu salah satu nama dari tujuh dosa besar. Lust yang berarti nafsu, sungguh aneh dia memiliki nama seperti salah satu dari tujuh dosa besar. Apa mungkin dia tidak tau kalau lust salah satu nama dari tujuh dosa besar makannya dia bisa memperkenalkan dirinya dengan wajah yang polos, kemungkinan lagi pula hanya sedikit orang yang tau nama nama dari tujuh dosa besar. Aku saja mengetahuinya karena membaca buku yang ada dirumah guru, jika tidak mungkin aku juga tidak akan tau nama nama dari tujuh dosa besar.
"lust ya, tadi aku membicarakan tentang mu kepada nona qinyu."
"membicarakan tentang saya, emangnya ada apa dengan saya?"
Cara Lust bertanya ini seperti gadis kecil yang gak tau apa apa. Bisa bisanya dia bertanya dengan wajah yang polos begitu, padahal tadi aku hanya bercanda. Tapi karena dia bertanya dengan wajah yang polos begitu mungkin sebaiknya kujahili dia sedikit.
"Tadi aku bilang ke nona qinyu kalau wajah nona lust cukup manis jadi aku bertanya padanya berapa harga untuk menyewa nona lust dalam satu malam. Lalu dia bilang 'jika kau bermain main dengan pelayan yang ada disini maka aku membunuhmu'. Itulah yang dia katakan makannya dia mengeluarkan ekspresi yang dingin."
Kenapa dia diam aja dan mengapa wajahnya menjadi merah, apakah dia sedang menahan tawa karena lelucon ku barusan atau jangan jangan gadis ini...
"Bodoh, mesum."
Yang benar saja gadis itu pergi setelah mengatan itu, apa mungkin gadis ini benar benar polos sampai sampai wajahnya memerah karena perkataan ku barusan. Sikap dan penampilannya sangan berbanding terbalik dengan namanya, lust yang berarti nafsu biasanya selalu bermain dengan laki laki. Tapi gadis itu hanya karena perkataanku barusan wajahnya menjadi merah, sungguh lucu. Karena gadis itu sudah pergi lebih baik aku memakan makananku sebelum supnya menjadi dingin.
Aku makan secara perlahan dimulai dari membagi roti menjadi dua dan aku memasukannya kedalam sup lalu aku memakannya. Sungguh rasa dalam meski hanya memakan roti dan sup tapi rasanya seperti memakan makanan yang lebih mewah. Selanjutnya aku akan mencoba daging panggangnya, ini bahkan lebih enak daripada roti dan sup tadi. Meski menunya sangat sederhana disini tapi rasanya sungguh enak, orang membuatnya pasti sangat terlampil dalam memasak.
Setelah selesai makan aku memutuskan untuk tetap duduk dikursiku, letak kursi ini sangat bagus karena dapat melihat ke berbagai sisi. Jika nanti ada hal menarik yang terjadi aku pasti akan segera dapat memgetahuinya, karena itu aku memutuskan untuk tetap disini.
^^^^Δ^^^^
Sudah cukup lama aku menungu tapi tidak ada hal menarik yang terjadi, para petualang yang ada disini sangat membosankan karena tidak ada kejadian yang menarik disini aku jadi mengantuk Lebih baik aku kekamar untuk memberi makan shiroki dan tidur. Aku segera meninggalkan tempat dudukku dan pergi ke lantai atas karena kamat tidur yang disewakan berada diatas. Sesampainya di lantai atas aku segera mencari kamarku dan membukanya, tempat ini cukup bersih dan terawat seperti yang diharapkan dari rekomendasi yang diberikan guild.
"Shiroki keluar"
Aku mengeluarkan shiroki karena aku dan shiroki telah menjalin kontrak jadi dia bisa berubah menjadi roh dan tinggal disegel tanganku. Meskipun kami sudah menjalin kontrak tapi ekor shiroki tidak bertambah lagi, ekor shiroki masih sama seperti sebelumnya berjumlah tiga ekor. Untuk menambah ekor shiroki sepertinya dibutuhkan mana yang besar, jadi aku mengeluarkan 10 batu sihir kecil yang aku dapat dari goa tempat aku menemukan shiroki dan memberikan kepadanya.
Shiroki sepertinya memiliki kecerdasannya sendiri dia dapat mengerti apa yang kusuruh, hanya dalam waktu sebentar saja mana yang ada dibatu sihir yang kuberikan kepadanya sudah diserap semua kepadanya. Meskipun sudah menyerap begitu banyak mana tidak ada tanda tanda akan bertambahnya ekor milik shiroki. Ngomong ngomong monster yang menjalin kontrak dengan manusia tidak dapat menyerap mana yang ada diudara dengan leluasa, mereka hanya bisa menggunakan mana yang ada didalam batu sihir atau manusia yang menjalin kontrak dengannya. Tapi monster yang memiliki kecerdasan sendiri sepertinya bisa menyerap mana yang ada diudara. Meski hanya sedikit aku merasakan shiroki menyerap mana yang ada diudara.
Mungkin semankin banyak jumlah ekornya semangkin mudah baginya untuk mempelajari berbagai hal. Malam ini aku cukup mengantuk jadi aku memutuskan setelah memberi makan shiroki yaitu mana yang ada dibatu sihir aku langsung tertidur dikasur.
^^^Δ^^^
Disuatu tempat diruang bawah tanah istana kekaisaran suci, terdapat dua orang yang sedang berdiri menghadap kepedang yang tertancap dilantai ruangan tersebut. Kedua orang tersebut adalah kaisar dari kekaisaran suci yang bernama Zagion van Lin dan orang yang satunya lagi adalah penasihat kaisar yaitu dux eliter. Ruang rahasia ini adalah ruangan yang paling rahasia di istana kekaisaran suci, bahkan anak ataupun istri kaisar belum tentu mengetahui tempat ini. Dengan adanya penasihat kaisar yang menemani sang kaisar diruangan ini, hal itu membuktikan kalau sang kaisar sangat mempercayai dux eliter.
"Yang mulia sudah sepuluh tahun berlalu tapi kedua pedang ini masih belum memiliki seorang pengguna dan terus tersegel disini. Apa yang harus kita lakukan?"
Kedua pedang yang dimaksud oleh dux tentu saja adalah pedang milik kedua orang tua zen. Pedang itu kini disegel diruang rahasia istana kekaisaran dan masih belum memiliki pengguna selama sepuluh tahun.
"Tenanglah dux, saat ini kita masih belum terlalu membutuhkan kekuatan dari kedua pedang ini jadi untuk saat ini kedua pedang ini masih harus disegel."
Alasan mengapa pedang suci maupun pedang iblis selalu disegel saat tidak memiliki pengguna adalah kerena aura yang dikeluarkan oleh pedang tersebut sangat luar biasa. Manusia biasa yang terkena aura tersebut bisa kehilangan akal bahkan bisa sampai mati, dengan menyegel aura yang keluar dari pedang maka akan membuat pedang sulit untuk ditemukan.
"Baik yang mulia, kalau begitu masalah mengenai pedang suci dan pedang iblis yang berada di menara Ai, Apa yang harus kita lakukan?"
"Menara Ai, menara itu memiliki pelindung cukup merepotkan meskipun orang yang mencoba masuk memiliki kekuatan yang besar tapi menara itu sering menolaknya. Tapi kita juga harus segera bertindak."
"Kalau begitu yang mulia, apa yang akan kita lakukan?"
"dux tiga hari lagi kita akan mengadakan rapat dengan penjabat militer siapkan semua hal yang dibutuhkan."
"Baik yang mulia"
Pada saat ini kedua orang itu belum menyadari bahaya yang mereka takutkan sedang menuju menara ai, Seorang pemuda yang dulu coba mereka musnakan beserta keluarganya dimasa depan akan menjadi ancaman terbesar bagi mereka.
^^^^Δ^^^^
Pagi sudah tiba, suara aktifitas dari orang orang sudah mulai terdengar dari anak anak sampai orang dewasa semuanya sudah melakuakan kegiatan sehari hari mereka. Orang yang berkerja sebagai petualang akan pergi ke guild, orang yang bekerja sebagai pedagang mulai menyiapkan barang dagangannya, dan orang yang bekerja sebagai petani mulai mulai pergi ke perkebunannya. Mungkin aku juga harus bersiap untuk pergi ke menara ai, sebelum itu mungkin aku sebaiknya turun kebawah dan sarapan lalu pergi ketoko senjata untuk membeli beberapa persiapan.
Meski Qinyu bilang dimenara ai tidak ada monster tapi disekitar gunung banyak banyak monster berbahaya yang berkeliaran. Maka dari itu aku sebaiknya membeli beberapa senjata untuk menghadapi beberapa monster yang merepotkan yang ketemui digunung nantinya.
Aku sebaiknya pergi kebawah dulu, semangkin cepat aku sarapan semangkin cepat pula aku pergi ketoko senjata. Aku bergegas pergi kebawah untuk sarapan, kebanyakan pelanggan di sini adalah para petualang karena pada pagi hari mereka biasanya akan berebut quest di guild jadi tempat ini agak sepi. Hanya sedikit informasi yang bisa didapat pada pagi hari di penginapan ini dan dikarenakan pagi ini sepi pelanggan aku jadi lebih mudah untuk mendapat kursi yang kosong.
"yoo anak muda, ini makananmu."
Tak disangkah yang mengantarkan makanannya bukanlah lust tetapi nona qinyu, hal ini cukup mengejutkan melihat nona qinyu yang terlihat seperti orang pemalas dengan mata mengantuknya itu mau mengantarkan makan untukku.
"Ini cukup mengejutkan melihat Nona Qinyu yang mengantar langsung makananku."
"oya, kau tau namaku? Siapa yang memberi tau mu?"
"pelayan yang bernama lust yang memberi tauku. Ngomong ngomong aku tidak melihatnya pagi ini, dimana lust sekarang."
"Jadi lust memberi tau mu namaku, kalau kau mencari lust, dia sekarang sedang pergi kepasar membeli bahan bahan makanan. Karena kau sudah tau namaku, bisakah kau memberi tauku namamu?"
Jadi dia pergi kepasar, untunglah kupikir karena perkataan ku tadi malam membuatnya jadi berhenti kerja ditempat ini. Jika dia melakukan hal itu aku pasti akan merasa bersalah kepada lust dan nona qinyu.
"Namaku zen"
"zen, nama yang bagus"
Dia tiba tiba duduk dikursi yang ada didepanku, karena aku cukup lapar pagi ini aku mengabaikannya dan memakan makan yang sudah disediakan. Berbeda dengan malam hari yang ada daging panggangnya, makanan dipagi hari hanya berisi roti dan tumisan sayur. Meski begitu rasa dari manakan ini tidak kalah dari rasa daging dan sup yang kumakan tadi malam.
Setelah beberapa saat aku akhirnya selesai makan, entah mengapa aku nona qinyu masih berada didepanku. Karena tadi aku makan dan mengabaikannya kupikir dia akan pergi, aku mau mencoba bertanya apa yang di inginkannya tapi itu akan merepotkan jadi aku mengabaikannya lagi.
"Terima Kasih atas makanannya."
Setelah mengatakan itu aku bergegas pergi meninggalkan kursiku karena aku mau ketoko senjata untuk membeli beberapa peralatan.
"Tunggu zen, sudah mau pergikah?"
Disaat aku mau mencapai pintu keluar dari penginapan ini, entah mengapa nona qinyu menanyakan hal seperti itu kepadaku.
"ya, soalnya aku tidak punya banyak waktu"
"Begitu ya, kalau begitu hati hati dijalan dan ingat ini zen, tekad dan keteguhan hatilah yang menentukan"
'Tekad dan keteguhan hati yang menentukan!' apa maksud dia mengatakan hal itu, apakah ada hubungannya dengan menara ai yang akan kudatangi. Nona qinyu ini meski kelihatannya seperti orang biasa saja tapi dia mengetahui banyak hal, lebih baik aku menerima nasihatnya mungkin akan berguna nantinya.
"Baik aku akan mengingatnya, terima kasih atas nasihatnya."
Akupun langsung pergi dari penginapan dengan mengingat nasihat yang nona qinyu berikan kepadaku.
^^^Δ^^^
Aku sudah cukup lama berjalan dikota ini tapi masih belum juga menemukan toko senjata, mungkin tadi aku sebaiknya bertanya dulu kepada nona qinyu dimana letak toko senjata.
"zen, sedang apa kau berdiri ditengah jalan"
Aku terkaget dengan suara yang tiba tiba menanyakan hal seperti itu kepadaku, saat aku melihat ternyata orang yang menanyakan hal itu adalah celes ada dibelakangku. Karena tadi sempat melamun Aku sama sekali tidak menyadari kehadirannya, tapi celes datang disaat yang tepat saat ini dia sendiri grim dan yang lainnya tidak berada disekitarnya. Karena dia adalah petualang dikota ini dia pasti mengetahui tempat toko senjata berada, sebaiknya aku memintanya untuk menunjukan arah ke toko senjata.
"celes kau membuatku kaget, tapi kau datang disaat yang tepat. Bisakah kau memberi tau ku letak toko senjata."
"toko senjata ya, kalau begitu akan kutunjukan jalannya."
"Terima kasih, maaf ya merepotkanmu"
Aku langsung pergi mengikuti celes dan berjalan disampingnya, saat berjalan seperti ini celes terlihat lebih pendek dari perkiraanku. Tapi mungkin dia terlihat lebih pendek karena aku seorang lelaki yang lebih tua darinya, untuk perempuan seusianya mungkin tingginya adalah normal.
"Ngomong ngomong zen, apa yang mau kau beli di toko senjata nanti."
"Rencana nya aku mau membeli beberapa pisau terbang."
"pisau terbang, bukankan itu cukup sulit untuk dikendalikan."
Dia benar pisau terbang cukup sulit untuk dikendalikan, bagi seorang amatir yang menggunakan pisau terbang maka pisau itu mungkib tidak akan kembali lagi. Sedangkan bagi para ahli dalam menggunakan pisau terbang mereka dapat merubah lintasan pisau dan membuatnya kembali ketangan mereka.
"Ya pisau terbang memang sulit untuk dikendalikan, tetapi aku dapat menggunakannya meski tidak terlalu ahli."
"zen kamu hebat ya, bahkan diantara para petualang hanya sedikit yang dapat menggunakan pisau terbang."
"kalau masalah itu sih tergantung niat, jika seseorang berniat untuk berlatih dengan sungguh sungguh maka hal itu tidak akan sulit. Ya Tapi bagaimanapun juga berkata lebih mudah daripada bertindak."
"Begitu ya, Hari ini aku belum melihat shiroki, ada dimana dia sekarang"
"dia sekarang sedang berada ditanda segel ini."
Aku menunjukan tanda segel kontrak yang ada ditangan kiriku kepada celes. Meskipun shiroki dapat tinggal di tanda kontrak itu, dari tadi malam setelah aku memberinya batu sihir dia tidak ada keluar lagi.
"begitu ya. Ah zen kita sudah sampai ini dia toko senjata yang terkenal dikota ini, toko ini bernama crowley."
Jadi ini toko senjata yang terkenal dikota ini, meskipun ukuran tokonya cukup besar tapi mengapa aku bisa tidak tau. Ya biarlah yang penting aku sudah sampai sini, saatnya membeli senjata dan pergi ke menara Ai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Letnan Hydro
apa pedang kutukan dan iblis itu sama tuan ?
2022-04-04
0
Aji Rustam
ke-610
2020-08-26
1
Siiwan
Kayak pernah nie cerita deh....
2020-05-25
3