Delvin merasa seluruh tubuhnya sakit, tidak berdaya akibat ulah permainan gangster Hellboy. Melihat gangster Hellboy sudah pergi dirinya merasa bersyukur masih diberi hidup. Delvin tidak kuat melepas ikatan yang ada ditubuhnya. Tiba-tiba mendengar suara kaki yang semakin dekat masuk gudang.
“Tidak mungkin mereka balik lagi.” Gumam Delvin berusaha melepas ikatan.
Ceklik.
Lampu hidup dan melihat sesosok bidadari yang berjalan menghampirnya dan suara yang begitu lembut. Delvin tersenyum.
“Bidadari.”
“Delvin kau masih sadar? Jangan bercanda dulu, ayo ke UKS. Biar ku…” Ucapan Indira tergantung.
“Jangan bawa UKS Ra nanti ada yang lihat keadaanku babak belur begini. Apalagi sampai terlihat guru semakin berabe. Bawa aku pulang saja Ra, kau bisa mengendarai motor?” Pinta Delvin.
“Kau tidak takut orang tuamu khawatir melihat keadaanmu seperti ini sampai dirumah?” Tanya Indira penasaran.
“Mereka lagi kerja. Antar kerumah dan disana obati Ra.” Sambung Delvin.
Indira menopang tubuh delvin dengan berlahan-lahan. Indira tidak banyak nanya kenapa dirinya bisa seperti itu biarlah nanti dia sendiri yang cerita tanpa ditanya.
Andris dan gansgter Hellboy selesai dengan permainannya segera berjalan kepakiran sekolah. Mereka begitu puas, sudah lama mereka tidak bermain di dalam sekolah apalagi permainan kali ini adalah ketua osis.
“Bro kau pulang atau ketempat biasa? Tanya Joy pada Andris yang masih terlihat senang."
“Nanti malam kesana.” Jawab Andris singkat
“Ok bro.”
Andris yang masih di atas motornya belum meninggalkan area parkiran melihat dari kaca spion ada sepasang orang yang berjalan saling menopang. Andris menunggu kedua orang itu berjalan kearahnya.
Cukup menarik.
“Ada pahlawan cewek. Sebagai owok kenapa lemah, bukan menjaga malah dijaga.” Ledek Andris saat kedua orang itu sampai diparkiran.
Delvin yang merasa tersindir hanya diam tanpa menjawab sekatapun dari Andris. Biarlah dia berkata apa, Delvin ingin cepat pulang terlalu sakit tubuh ini.
“Kata pahlawan bukan terlihat dari gendernya, siapa saja bisa menjadi pahlawan. Dan kau juga sebagai teman seangkatnya bisa tapi ku lihat kau tidak bisa. Hanya mengoceh tanpa mau membantu.” Ledek Indira yang tidak mau kalah.
Andris dan Delvin terkejut mendengar kalimat yang keluar dari mulut seorang cewek yang berada disana. Andris yang merasa kalimat itu untuknya marah, baru kali ini ada yang berkata pedas padanya. Dan ini seorang cewek apalagi cewek yang dikenalnya sebagai cewek Delvin.
“APA KAU BILANG!” Bentak Andris.
“Kukira kau tidak budek atau teleran kecuali kupingnya belum di korek baru rada-rada tersumbat.” Jawab pedas dari Indira yang mendapat tatapan tajam dari Andris dan tangan menggempal.
“Kau!!!”
Delvin tersenyum mendengar kalimat pedas yang mengumpat Andris. Belum ada seorang pun yang berani berkata seperti itu apalagi ini cewek. Andris yang melihat Delvin tersenyum semakin marah. Ingin menendang bahakan mencabik mulut itu tapi ia kurungkan niatnya melihat lawannya cewek.
“Iya saya. Kau mau bantu atau gimana? Ha! Tidak mungkin mau membantu, kau hanya bisa mencari onar saja” Jawab Indira santai.
“Berani juga kau!" Kata Andris yang semakin marah.
“Shutt! Diamlah kalau tidak mau membantu! Sudah dulu iya, aku mau antar temanmu pulang, kasihan dia menjadi korban dari orang sok jagoan.” Sambung Indira lagi.
Andris melihat kepergian Indira dan Delvin yang meninggalkan kalimat umpat itu merasa terhina dan menarik melihat pesona Indira yang berani padanya. Mungkin target selanjutnya.
**********
Diperjalanan tidak ada satupun yang mengeluarkan suara, terhanyut dalam pikiran masing-masing. Menyusuri setiap jalan yang lumanya padat ini, membuat mereka merasa hari ini begitu berat. Motor yang dikendarai Indira telah tiba tepat di depan rumah minimalis dengan model modern.
“Ini benar rumahmu kan?” Tanya Indira yang takjub.
“Iya. Kamu nggak percaya ini rumahku karena penampilanku ini?” Jawab santai Delvin.
“Bu.. bukan-bukan, aku takjub rumahnya bagus. Aku baru pertama melihat bahkan memasuki rumah sebagus ini.” Bohong Indira.
“Kamu bisa saja. Ayo masuk.” Ajak Delvin.
Indira menompang tubuh Delvin masuk dalam rumah. Indira menyusuri setiap isi rumah begitu rapi, bersih. Dan matanya tertuju pada satu bingkai foto yang besar, itu foto keluarga yang harmonis.
“Itu keluargaku. Mama dan papa bekerja.” Kata Delvin yang tahu dengan raut wajah Indira melihat foto tersebut.
“Dimana kotak P3k?” Tanya Indira.
“Biasa bibi Sri buat di lemari dapur. Bi Sri lagi pulkam Kamu kelewat sana Ra, disana dapurnya..” Jawab Delvin sambil menuju arah dapur.
“Oh. Aku ambil P3K.”
Indira berjalan kedapur mencari kotak P3K yang terletak dilemari. Indira berpikir Delvin hanya orang biasa karena penampilannya yang sederhana ternyata tidak. Kagum dengan sifat Delvin ada senyuman terukir dalam wajah Indira.
Selesai mengobati Indira izin pulang tapi ditahan Delvin. Delvin mengajak Indira makan dulu sebelum pulang. Tidak mungkin tamu bahkan orang yang telah menolongnya tidak diberi makan. Indira yang merasa perutnya bernyanyi-nyanyi dan tidak menolak takutnya perutnya marah mengakibatkan perut sakit.
“Makasi iya telah bantu aku tadi Ra. Kamu tahu darimana aku ad di gudang Ra? ” Kata Delvin tersyum manis semanisnya supaya Indira terpesona.
Indira menceritakan dengan detail kenapa ia bisa menumakan Delvin didalam gudang. Delvin merasa bersyukur ditemukan dengan Indira. Delvin pun menceritakan kejadian kenapa dia bisa ada digudang dengan keadaan babak belur. Geram mendengar ceritanya, Indira merasa muak dan kesal melihat perilaku Andris dan gengnya.
“Banci amat sih, berani mau keroyokan.” Kata Indira kesal mendengar penyebab Andris babak belur.
“Itulah mereka Ra. Kamu nggak takut sama Andris apalagi tadi kamu telah mengumpat dia dengan kalimat pedasmu. Kamu tidak mengenal mereka Ra” Tanya Delvin yang merasa bersalah.
“Tidak takut dan aku hanya tahu nama geng mereka saja. Emang sehebat apa sih mereka?" Sahut Indira yang penasaran.
“Mereka geng yang ditakuti semua siswa disekolah dan guru saja terkadang mereka lawan bahkan di luar sekolah saja nama mereka terkenal dengan sebutan Gangster Ra." Kata Delvin yang mengetahui Gangster Hellboy.
"Aku tidak terlalu tahu Vin." Kata Indira yang tidak tahu apa-apa.
Delvin menceritakan sebagian tentang Andris dan Gangster Helboy yang ia ketahui. Andris yang dia kenal dari SMP tidak seperti saat masuk SMA, dia berubah total belum tahu penyebabnya. Geng yang dia pimpin adalah geng yang dibentuk dari kelas satu dan semakin terkenal di kelas dua semenjak mengalahkan beberapa geng dari sekolah lain. Dan karena kekuatan dalam geng mereka, mereka sering disebut Gangster yang tidak takut dengan kata mati.
Indira yang mendengar cerita dari Delvin merasa was-was sekarang. Dia benaran tidak tahu sehebat apa gangster Hellboy apalagi Andris. Sekarang Indira merasa masuk kekandang naga.
“Aku baru tahu vin. Andris kenapa bisa membentuk geng, apa dia jago bela diri?” Tanya Indira lagi.
“Salah satu mereka bisa sehebat sekarang karena jago bela diri, seingatku dulu Andris sering ikutan lomba bela diri dan dia juara. Dan dengar-dengar berbagai macam bela diri dia kuasai.” Jelas Delvin sambil mengambil cemilan di atas meja.
“Jago sih tapi tidak guna kalau hanya untuk menyakiti orang lain.” Sahut Indira kesal.
“Mereka tidak menyakiti kalau tidak diganggu Ra. Mereka juga terkenal saling membantu sesama dan tidak seperti geng lain yang mencari masalah di jalan." Jelas Delvin lagi.
“Kenapa kamu bilang begitu? Kan kamu korban.” Tanya Indira.
“Aku yang salah tadi. Kamu ingat kejadian tadi pagi yang dilapangan rame? Tadi ada yang ganggu Andris dan mau berantam tapi aku bubarkan. Dan akhirnya aku seperti ini.” Kata Delvin mrnginggat kejadian tadi.
“Kamu nggak salah yang salah dia.” Sahut Indira tidak terima.
“Sudah, tidak usah kita bahas.”
Dua sejoli ini semakin dekat dengan acara bincangan yang entah apa saja topiknya. Indira baru menyadari dia merasa nyaman berbicara dan dekat dengan Delvin apalagi Delvin semakin senang akhirnya Indira tidak menjauhi dirinya lagi. Delvin berterimakasih dengan Andris dan gengnya yang telah memberi dia kesempatan untuk bisa berduaan dan semakin dekat dengan Indira.
--------------
Semoga pembaca suka dengan cerita pertama saya☺️ Bantu kasih like, vote, komen, ranting, favoritkan biar tor semakin semangat lagi❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Ay Jutex
musibah membawa berkah itu..
2023-06-05
0
Rita Sangiri🍵✔️
cocok siii tp sayang ada si gengster tu😁😁😁
2021-08-06
0
Sary Sri
drHFbbdbkll
jhbbdbdbdbdhdhhdhh3hdhdhffbdhddhjdjdjddhdjdjdjj44dddjjjj4dj
2021-05-19
0