The Gangster Boy
Nama ku Indira Necelia Mahatma lahir dari keluarga terpadang dikota Medan. Terlahir keluarga yang memiliki harta melimpah tidak membuat hidupku menjadi angku ataupun sombong. Keluarga besarku selalu mendidik kami menjadi anak yang baik dan tidak memandang orang rendah. Di sini aku dibesarkan hingga dewasa. Aku memiliki Ayah dan Bunda bahkan memiliki sepasang kakak kembar yang menyanyangiku. Umur ku dengan kakakku beda sembilan tahun.
Kini kak Neandro Mahatma bekerja di perusahaan Ayah untuk membantu mungkin akan menjadi CEO kelak. Sedangakan Kak Neandra Mahatma bekerja dirumah sakit yang dipimpin Bunda. Satu lagi, kadang orang tidak tahu bahwa kakakku memiliki saudara kembar karena mereka tidak pernah sekolah disatu sekolah hanya orang terdekat yang benar-benar tahu mereka saudara kembara identik.
Kini aku berumur tujuh belas tahun dan berada di kelas dua IPA satu disekolah tidak terlalu bergengsi di Kota Medan.Semasa SMA aku tidak pernah memperlihatkan diriku terlahir dari keluarga terpadang. Tidak ada satupun mengetahui rahasia tersebut, aku menutup rapat-rapat identitas diriku sebenarnya. Aku sering dipandang rendah sama teman-teman yang terlihat memiliki derajat tinggi bahkan yang biasa pun memandangku sama. Dasar, zaman sekarang orang memandang dengan penampilan yang bagus.
Aku tidak keberatan sama sekali harus menutup identitasku, keluarga juga mendukung. Entah, mungkin aku takut jika memiliki orang salah yang hanya ingin berkenal dengan ku karena status keluargaku. Itu semua sahabat SMP ratal teman yang menghiantiku bahkan pacar yang kukira mencintaiku karena sayang padaku tetapi tidak, mereka semua memandang harta yang selalu dibanggai mereka.
Mungkin ketika aku benar-benar miskin aku akan dicampakan. karena ingin memiliki sahabat yang benar-benar menerima aku apa adanya tanpa memandang kehidupan yang memiliki harta orang tua. Aku harus menuntup rapat-rapat semuanya hingga nanti sampai
semua terbongkar sendiri.
Aku tetap bersyukur berperan menjadi gadis sederhana ini. Ternyata tidak semua yang memandang kasta, ada satu orang yang ketemui. Ya itu adalah Tyas Permata sahabat dari kelas satu yang tidak memasalahkan kasta. Aku tahu dia orang berada tetapi dia tetap mau berteman dengan diriku yang kuakui sedang berperan menjadi orang kekurangan. Ada rasa menyesal telah membohongi dia, mungkin suatu saat dia akan marah ketika tahu aku menutup rahasia kehidupanku.
Kami sama-sama cantik, tapi saat ini dia yang cantik (ngarep hahahha). Wajahnya yang bisa dikatakan cantik dengan perawakan putih, terawat, memakai riasan diwajah tipis, pakaian yang terlihat bagus memperlihatkan dia adalah gadis cantik (mungkin ketika kakakku melihat dia akan setuju ada gadis cantik selain adeknya
ini). Jangan tanya aku, aku lagi berperan menjadi gadis sesederhana ini tidak mungkin berdandan.
Walaupun memiliki wajah cantik ternyata otak kami beda. Tyas yang memiliki IQ dibawahku, sedangkan aku memiliki IQ yang bagus. Mungkin itu alasan masih ada yang mau mengajak aku bicara di kelas biarpun tidak dekat seperti Tyas. Diluar kelas aku tidak dipandang hanya dianggap orang rendahan apalagi oleh geng Cabai dari kelas sebelah.
Mereka sering membully atau menghinaku, Tetapi aku tidak akan tinggal diam ketika bullyan yang terjadi berlebihan. Aku terbilang gadis yang keras kepala, pemberani, tidak takut dengan siapa pun. Makannya sampai sekarang aku bertahan dengan rahasia ini.
Disekolahku ternyata memiliki anggota geng cowok, kukira hanya cewek saja. Tetapi geng ini sedikit berbeda, geng cowok yang berandalan bahkan nakal di dalam sekolah ataupun diluar sekolah. Geng yang dipimpin oleh senior ku di kelas dua belas IPS empat, kelas yang paling ribut dan membuat onar. Disekolah tidak ada junior ataupun seangkatnya yang berani dengan anggota Geng yang bernama Hellboy.
Aku tidak terlalu mengenal geng Hellboy, bukan tidak berani tetapi aku tidak mau ada urusan dengan geng tersebut apalagi dengan pemimpinnya yang bernama Andris Matteo yang dikenal pembuat onar, playboy bahkan banyak para cewek-cewek yang ada dipenjuru sekolah ini menyukainya dan sebagian dari sekolah adalah mantannya. Salah sau mantan yang masih mengharap jadi pacarnya itu Dela Gracia ketua geng
cabai.
Mengapa tampak seperti Andris Matteo bisa jadi adam disekolah padahal masih banyak cowok maskulin di sini salah satunya Delvin Jaasir ketua osis yang ku lihat lebih baik daripada ketua geng tersebut. Aku bukan menyukai ketua osis walaupun aku tau dia selalu mendekatiku. Aku masih tidak bisa membuka hati ini mungkin goresannya belum kering.
********
Andris yang telah diganggu oleh junior itu membuat semua penghuni sekolah berlari melihat apa yang akan terjadi. "Kau cari mati telah berdiri dihadapanku!" Suara tegas dari Andris.
"Ma aaf bang, ak aku kee sini ma..."
Endri yang ada disebelah Andris langsung memotong ucapan junior tersebut.
"Bicara saja masih ngeja, sok berani berani hampir. Hantam saja dia bro!" Sahut Endri dengan semangat.
"Tunggu!" Teriak Delvin memberhentikan aksi hantam menghantam itu.
Semua mata melotot melihat keberani sang ketua osis yang merupakan musuuh bubuyutan gangster Hellboy termaksud musuh terbesar Andris di sekolah.
"Ini wilayah sekolah, kalian tidak boleh main bully. Ingat sekolah melarang pembullyan di sini."
Tanpa basa-basi Andris membubarkan Gengnya "Oke, kita bully diluar sekolah. Dan kalian berdua terutama kau yang berlagak ketua osis tunggu pembullyan kita. CABUT!!"
Aku melihat semua sudah bubar dari lapangan, dan Gangster Hellboy berjalan kearah ku bukan kearah gerbang sekolah.
"Dasar cowok arogan yang tidak punya hati sama sekali." Kataku pelan ketika mereka sudah lewat.
"Bilang langsung di depan orangnya!"
Dug! Jatuhku megapa bergoyang?
Ku dengar suara itu dengan jelas di kupingku, dan ternyata dia berada tepat disebelah kananku. Aku terdiam, mulut ini tidak berani berkata. Ingin rasanya kumaki dan tendang wajah arogannya itu.
"Indira kamu ngapain disitu, bel sebentar lagi masuk. Ayo masuk." Teriak Delvin.
Untung Delvin melihat ku dan menghampiri kalau tidak aku akan dimaki atau dihantam juga.
"Aku duluan." Sahutku pamit padanya tetap tanganku ditahan dan dia berbisik
"Jangan jadi pencundang yang berani memaki orang dibelakang." Katanya lalu menatap tajam wajah Delvin.
"Tipe kau ini. Sayang terlalu rendah."
Aku mendengar kata rendah, emang sehebat apa dirinya. Mantan yang kutahu hanyalah cewek yang tidak jelas untuk dijadikan pacar.
"Ra, dia tidak ngapain kamukan?"
"Oh tidak Vin. Kami hanya berpapasan saja. Aku kekelas iya."
"Ra, tunggu." Katanya yang menghentikan langkahku. "Nanti pulang sekolah barsama aku iya."
"Tidak bisa Vin, aku tidak mau merepotkan." Jawab Indira berusaha menolak dengan halus.
"Kan aku yang nawari, tidak merepotkan malah aku senang Ra.. Kuharap kali ini kamu mau pulang samaku Ra." Pinta Delvin dengan harapan.
"Lihat nanti iya Vin, kalau bisa ku kabari. Dan jangan memaksa diri Vin." Sahut Indira dengan lembut.
"Megapa kamu ti..."
Tenggg Tengggg
Bel bertanda masuk sekolah yang menyelamatkan diriku pagi ini.
"AKu masuk kelas duluan Vin, bel sudah bunyi." Aku langsung berlari dari hadapannya.
MANGSA BARU!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Nana
Lanjuuttt
2021-12-12
0
amelia
haloo Thor salam dari medan😁
semangatt teruss
2021-09-21
1
Rita Sangiri🍵✔️
Ikut mampir yaaaa baca kisah anak sekolah😁😁
2021-08-06
0