Esok hari Chintya pagi-pagi sekali sudah terbangun, karena dia harus menyiapkan untuk keperluannya bekerja, apalagi ini adalah hari pertamanya bekerja di tempat baru, jadi dia tidak ingin terlambat dan tidak ingin melakukan kesalahan.
Setelah selesai sarapan dan bersiap-siap, jam sudah menunjukkan pukul 6.20 pagi. 10 menit kemudian dia segera bergegas untuk berangkat ke kantor dan seperti biasa dia menggunakan angkutan umum untuk menuju ke sana.
Sekitar 45 menit dia tiba di kantor dan jam sudah menunjukkan pukul 7.45, segera dia menuju ke ruangan tempat dia bekerja dan dia masih seorang diri disana. Jadi dia memutuskan untuk pergi ke pantry terlebih dulu.
"Ah masih ada waktu sebaiknya aku buat teh hangat dulu"
Setelah itu dia langsung duduk dan bersiap-siap untuk memulai pekerjaannya, Chintiya sangat serius mengamati dan membaca ulang semua tugas-tugas dan jadwal apa saja yang harus dikerjakan oleh bosnya. Karena terlalu serius bekerja dia tidak sadar bahwa Morens sudah masuk ruangannya, hingga hampir 10 menit Chintiya masih belum tersadar akan kedatangan bosnya tersebut.
Hingga akhirnya Morens berdehem sambil berdiri di depan meja kerja Cynthia "Eeheem"
"Oh selamat pagi pak, bapak baru tiba?" tanya Chintia tanpa merasa bersalah.
"Apa kamu mabuk?"
"Enggak pak"
"Apa kamu baru bangun tidur?"
"Maksud bapak apa sih!"
"Saya sudah tiba dari 15 menit yang lalu dan kamu enggak tahu"
"Wah yang bener pak!"
"Saya masuk ke ruangan saja kamu enggak tahu, lalu bagaimana kalau yang masuk itu bukan saya, atau orang lain yang berniat jahat, mungkin juga kamu enggak akan tahu"
"Maaf pak tadi saya terlalu serius bekerja, dan lagi pula ruangan ini kan tidak sembarang orang bisa masuk, jadi bapak tidak perlu khawatir lah" jawabnya sambil tersenyum
"Dia tersenyum, kenapa dia terlihat sangat manis. Semua wanita tersenyum padaku bukan hanya dia saja." batin Morens sambil melamun.
"Pak ...Pak... Pak apa bapak masih sadar?, bapak baik-baik saja kan?" tanya Chintiya sambil menggoyangkan lengan Morens. Karna sedari tadi morens tidak merespon panggilan darinya.
"Heh ngapain kamu?, berani sekali kamu menyentuhku"
"Maaf pak. Habis bapak dari tadi diam saja, saya panggil berkali-kali bapak tidak ada sahutan dan berdiam di tempat. Saya bingung harus bagaimana lagi, jadi saya menggoyangkan lengan bapak karena saya takut Pak"
"Takut... Apa yang kamu takutkan?"
"Saya takut bapak kesurupan, karena yang saya tahu orang kesurupan itu ya seperti bapak tadi. Awalnya diam saja lama-lama dia tertawa macam orang setengah waras, lalu kadang menangis jadi saya bingung bagaimana cara menyembuhkannya. Apalagi mbah dukun sedang pergi ke rumah alam untuk menyembuhkan pasien" ceroco Chintia tanpa sadar.
Morens hanya mengerutkan dahinya "Wanita ini aneh, lucu, berani tapi juga sangat menyebalkan. Dia selalu saja bisa membalas semua perkataanku" batin Morens.
"Ya sudahlah, kalau begitu apa jadwalku hari ini?"
"Jam 10 bapak ada meeting dengan divisi pemasaran, dan jam makan siang nanti bapak akan bertemu dengan pihak dari PT GAGAL JAYA. Itu saja untuk hari ini pak"
"Oh baiklah, kamu siapkan segala sesuatunya dan dokumennya"
"Baik Pak"
Lalu Morens beranjak untuk pergi menuju ke meja kerjanya, namun baru dua langkah dia berhenti kembali dan menatap pada Chintiya.
"Oh ya buatkan aku kopi moccacino dengan tambahan krimer, gulanya satu setengah sendok saja."
"Bapak bicara dengan saya?"
"Bukan saya bicara dengan hantu"
"Oh... Eh, bapak bilang apa tadi?, hantu, pak jangan bilang bapak punya indra keenam ya. Terus bapak bisa melihat hantu" ucap chintia setengah takut.
"Iya benar dan hantu itu ada di meja kerja yang kemarin saya siapkan"
"Meja kerja,!! berarti itu meja kerja saya dong. Pak saya takut nih" Chintia berjalan mendekat menuju kesisi kanan Morens.
"Iya, hantu itu ada di meja tersebut dan sekarang saya sedang berbicara dengan dia"
"Lalu apa yang bapak bicarakan?"
"Menyuruhnya untuk membuat kopi tapi dia tidak mau, dan sekarang hantu itu sudah ada di samping saya"
"Di samping Pak!!!, samping sebelah mana?"
"Di samping sebelah kanan"
"Apa bapak serius?"
"Iya, dan dia sedang berbicara dengan saya dan bertanya apa bapak serius?"
"Hah,,,, itu berarti saya dong!!"
"Kalau kamu sudah sadar kenapa kamu bertanya?, siapa lagi kalau bukan kamu?"
"Ih bikin takut aja"
"Kalau begitu cepat buatkan, ingat waktunya 3 menit"
Chintya langsung menuju ke pantry, seperti biasa dia berjalan sambil terus ngomel. Setelah sampai di ruangan.
"Ini pak kopinya, mau ditaruh di mana?"
"Letakkan saja di mana terserah kamu"
"Di letakkan di meja kerja bapak nanti saya salah lagi"
"Saya sudah bilang kamu taruh dimana saja".
"Baiklah saya letakkan di meja dekat sofa ya Pak"
"Hmm" jawab Morens tanpa menoleh.
"Oh ya Pak saya mau bertanya, bukankah di sini ada office boy atau office girl, kenapa gak langsung menelpon mereka saja untuk membuatkan kopi"
"Kenapa, kamu keberatan? apa kamu sudah membaca kontrak kerja kamu?"
Chintya langsung diam tidak menjawab apapun.
"Saya mengerti Pak, baiklah kalau begitu saya kembali bekerja" kemudian Cynthia berjalan kembali menuju kearah mejanya dan ketika Cynthia kembali ke meja kerjanya Morens melirik Cynthia sambil tersenyum penuh kemenangan, karena dia berhasil menjahili Cynthia sampai membuatnya kesal. Entah mengapa dia merasa sebuah kebahagiaan bisa menjahili sekretaris barunya ini.
Kemudian Morens menelpon Roby "Kamu cepat ke ruanganku"
"Baik bos" jawab Roby dari sebrang telepon. Tak lama terdengar bunyi ketukan pintu.
"Masuk" ucap Morens
"Ada apa Bos?"
"Nanti waktu jam makan siang, aku akan bertemu dengan perwakilan PT GAGAL JAYA dan hari ini aku akan pergi bersama dengan Chintiya, kamu urus saja di sini, dan jika ada sesuatu langsung telepon aku"
"Baik bos"
"Satu lagi, tolong kamu siapkan reservasinya untuk makan siang di kafe"
"Baik bos"
Jam makan siangpun tiba
"Kamu ikut denganku bertemu dengan klien"
"Baik Pak"
Mereka berdua berjalan menuju ke arah lift dan menuju ke parkiran, setelah sampai di parkiran dia menelpon sopirnya untuk membawakan mobil menuju ke lobby.
"Kamu tunggu di sini saja biar saya yang menyetir sendiri" ucapnya kepada sang supir.
"Baik bos"
Setelah mobil tiba di lobi "Chintiya ayo masuk" Chintiya hanya terdiam di tempat.
"Tapi pak"Chintiya masih merasa canggung, dia belum pernah berada dalam satu mobil yang sama dengan bossnya yang lain.
"Cepat masuk saya enggak mau menunggu lama-lama, nanti kita bisa terlambat. Saya enggak mau image saya nanti jadi jelek"
"Baiklah Pak" dengan terpaksa Chintya masuk ke dalam mobil.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
jangan lupa like dan votenya ya kak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Anggi Aira
masak PT nya gagal jaya si tor ......GK ada yg lain apa
2023-07-10
0
Herman Rinaldi
😂😂😂😂😂PT. GAGAL JAYA, knp g' PT. GAGAL TOTAL AJAH THORRR, 😂😂😂😂😂😂😂lucu, lanjut thorr
2022-04-24
0
Miera Ajha
jahil nih boss
2022-02-18
1