Cerita Di Balik Luka

Dunia malam adalah hal yang selalu di wanti-wanti oleh Ibunya. Hidup di Ibu Kota yang setiap hal adalah sebuah perbedaan. Kebebasan yang selalu di anggap biasa saja, seks, cinta satu malam, dan menjadi wanita panggilan, adalah hal yang di anggap biasa oleh masyarakat sekitar.

Tempat hiburan malam selalu penuh dengan orang-orang yang mencari kepuasan, dan orang-orang yang mencari rupiah atas tubuhnya yang di pamerkan pada siapa saja yang siap membelinya semalam.

Setiap kali malam tiba, adalah hal yang paling menakutkan bagi Shafa. Namanya indah, memiliki makna yang begitu baik. Yakinlah orang tuanya memberikan nama itu dengan penuh harapan anaknya akan menjadi gadis yang baik dan berguna.

Namun, dunia tidak semudah itu dia lewati. Jalan hidupnya terlalu berliku, terjal, dan menimbulkan banyak luka untuk melewatinya seorang diri dengan kaki tertatih berlumur darah.

Ini adalah dunianya sekarang, masuk ke dalam dunia yang sejak remaja selalu di ingatkan oleh Ibunya, jika dia jangan sampai menjadi perempuan menjual harga dirinya hanya demi uang.

"Nak, kita hanya orang tidak punya. Tidak ada harta yang bisa kita banggakan. Tapi, setidaknya kita punya harga diri dan hati, jagalah itu. Jangan merendahkan harga diri kamu, karena itu satu-satunya yang kamu punya"

Pesan Ibu yang selalu membuatnya meneteskan air mata. Dalam lirih selalu mengucapkan maaf, entah pada siapa yang akan mendengar kata maaf itu.

"Maafkan Shafa Bu, pada akhirnya tidak ada pilihan lain bagi Shafa"

Kejadian 5 tahun lalu, adalah cerita di balik luka yang pertama kali menghancurkan segalanya bagi Shafa. Ibunya adalah sosok yang cantik, baik dan selalu ramah pada setiap orang. Dia membesarkan Shafa seorang diri dengan bekerja di sebuah Laundry.

Dan malam itu, Ibu tiba-tiba tidak pulang tanpa memberikan kabar apapun pada Shafa. Untuk mencarinya, Shafa sudah mencarinya ke tempat Ibunya bekerja, tapi orang disana mengatakan jika Ibu sudah pulang.

Pada akhirnya Shafa tidak tahu harus mencari kemana lagi Ibunya. Hingga, pagi hari seorang tetangga menyusulnya ke rumah dan mengatakan jika ada warga yang menemukan Ibu tergeletak tak sadarkan diri di sebuah rumah kosong di pinggir kota.

Tangan Shafa bergetar, bahkan seluruh tubuhnya tiba-tiba terasa dingin dan bergetar ketakutan. Jika Ibunya pergi, maka dia akan bersama siapa? Shafa tidak punya siapa-siapa lagi. Ayahnya? Bahkan sejak kecil dia tidak pernah tahu dimana Ayahnya berada dan seperti apa sosoknya.

"Dasar Pela*cur. Kau memang jal*ang, jadi mau sudah setua apapun, kau tetap menjual dirimu"

Teriakan para warga saat Shafa hampir sampai di tempat kejadian. Dada Shafa bergemuruh, marah dengan ucapan orang-orang yang mengatai Ibunya sebagai pela*cur.

"Stop! Ibuku bukan pela*cur!" teriak Shafa.

Ketika masuk ke dalam rumah kosong itu, Shafa melihat Ibu tergeletak mengenaskan tanpa selehai busana. Pakaiannya berserak di sekitarnya, Ibu sadar, tapi tatapannya menunjukan waspada.

Hati Shafa tersayat begitu sakit, Ibunya kenapa? Apa yang terjadi? Kenapa dia berada disini dalam keadaan seperti ini.

"Ibu" panggilannya tercekat di tenggorokan. Shafa mengambil pakaian Ibunya yang berserak dan memakaikan dengan segera. "Apa yang terjadi sama Ibu? Kenapa seperti ini... Hiks..."

"Kamu siapa? Aaa... Pergi kamu, siapa kamu? Pergi!!!"

Ibu berteriak histeris, membuat Shafa begitu terkejut. "Ibu, ini Shafa anak Ibu"

"Tidak! Aku tidak punya anak, kau pasti anak haram dari para lelaki itu! Pergi kau dari hidupku. Pergi!!"

Dada Shafa seperti terhimpit beban begitu berat, sesak rasanya. Tangisan yang tidak lepas, tercekat di tenggorokan.

"Shafa, sepertinya Ibumu menjadi gila. Begitulah karma seorang wanita penjual diri"

Tangan Shafa mengepal erat, menatap pada warga yang mengolok-ngolok Ibunya. "Kalian semua diam! Ibuku bukan orang seperti itu!"

"Kau saja yang tidak tahu apa-apa Shafa, dia adalah mantan pela*cur"

"Bawa Ibumu ke Rumah Sakit Jiwa, kita tidak mau ada orang gila di kampung ini!"

Dunia Shafa seakan benar-benar runtuh, malaikatnya kini tidak mengenalinya. Bahkan Ibu terdiam di pojokan dengan memeluk tubuhnya sendiri. Matanya bergerak gelisah, benar-benar bukan Ibu yang dia kenal.

Dan akhirnya Shafa terusir dari rumah kontrakannya. Semua warga tidak mau melihat Ibunya yang sekarang mengalami gangguan jiwa.

"Siapa yang sebenarnya melakukan ini pada Ibu? Hiks.. Kenapa orang itu jahat sekali. Sekarang Shafa harus bagaimana Bu? Tidak ada yang bisa Shafa lakukan, Shafa bingung, Bu.. Hiks.. Ibu.."

Semua pakaiannya dan Ibunya sudah siap di dalam tas besar. Tapi Shafa juga belum bisa meninggalkan rumah, karena dia bingung harus pergi kemana. Tidak ada sanak saudara yang dia kenal yang bisa membantunya.

Dan saat itu, seorang perempuan di atas usia Ibunya datang. Gayanya begitu mewah dengan kacamata hitam besar yang dia pakai. Tas dan pakaiannya sudah jelas pakaian yang mahal. Shafa terdiam dengan rasa takut.

"Kau Shafa?" tanyanya dengan menurunkan kacamata hitamnya untuk melihat Shafa lebih jelas. "Kau cantik seperti Ibumu ya"

Shafa masih kebingungan, kedatangan orang ini begitu tiba-tiba. "Maaf, siapa ya? Apa kenal dengan Ibuku?"

"Kenalkan, aku adalah Mommy Erlina. Kau bisa memanggilku Mom Erlin, Sayang"

Shafa menatap tangannya yang terulur padanya, untuk menjabatnya dia sedikit ragu, meski akhirnya tetap menerima uluran tangan Mom Erlin itu.

"Aku adalah orang yang mempekerjakan Ibumu sebelum dia mengandung kamu. Dan setelah dia mengetahui hamil, maka dia berhenti menjadi anak kesayanganku dan mengungsikan diri kesini"

Mom Erlin beralih menatap Ibu yang masih terlihat ketakutan dan selalu memasang sikap waspada pada siapapun yang mendekatinya.

"Malang sekali nasibmu Rani. Seandainya kau dulu menuruti ucapanku untuk tidak melanjutkan kehamilanmu itu, kau pasti masih senang dengan banyak uang dan fasilitas dariku"

Shafa hanya diam saja dengan rasa takut, melihat gaya Mom Erlin ini dan ucapannya benar-benar mengandung arti. Apa mungkin...

"Tapi tidak papa, karena sekarang kamu mempunyai anak yang begitu cantik. Shafa, ayo ikut dengan Mom. Semua yang kamu perlukan, akan Mom sediakan. Ibumu biar di rawat di Rumah Sakit Jiwa saja. Tidak aman jika dia terus berada di rumah bersamamu. Lagian, kau sudah di usir oleh warga sini 'kan"

"Tapi-"

"Mom akan berikan pekerjaan untukmu asal kamu mau menurut semua ucapan Mom. Masalah uang untuk biaya Ibumu di Rumah Sakit Jiwa, Mom juga akan tanggung. Tapi, semua itu tentu ada balasannya. Kau tentu harus menjadi anak kesayangan Mom"

Meski takut dan ragu, tapi Shafa seolah tidak ada pilihan lain pada saat itu. Hingga akhirnya dia mengangguk, dan semuanya berawal dari cerita dibalik luka ini.

*

Hembusan napas kasar dari mulutnya ketika dia mengingat masa lalu yang menyakitkan itu. Lampu disko yang kelap-kelip dan suara musik yang memekakkan telinga sudah terbiasa bagi Shafa.

"Laurent Sayang, mari Mom antar. Sudah ada yang memesan kamu untuk malam ini. Dia membayar mahal, dan kamu bisa minta tips tambahan padanya ya Sayang"

Rangkulan Mom Erlin bukanlah sepenuhnya karena sayang, tapi karena Shafa masih menguntungkan baginya.

Dan dunianya di mulai, Shafa yang menjadi Laurent di malam hari. Nama samaran yang diberikan Mom Erlin saat pertama kali dia terjun dalam dunia malam ini.

Kapan ini akan berakhir Ya Tuhan... Aku lelah.

Bersambung

Terpopuler

Comments

dika edsel

dika edsel

ada yg benci dirinya
ada yg butuh dirinya
ada yg berlutut mencintainya
ada pula yg kejam menyiksa dirinya

ini hidup wanita sikupu kupu mlm
bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
bibir senyum kata halus merayu memuja
kepada setiap orang yg datang

dosakah yg dia kerjakan
sucikah mereka yg datang
kadang dia tersenyum dlm tangis
kadang dia menangis di dlm senyuman

2025-08-31

1

Rohmi Yatun

Rohmi Yatun

mampir Thor.. sepertinya ceritanya menarik.. udah masuk favorit nih.. semoga cerita nya sampe end ya.. jgn digantung.. heheheh😊😊

2025-09-01

0

Pujiastuti

Pujiastuti

kasihan sekali nasibnya Safa ini sekali ada yang mau nolong malah memanfaatkan diri nya dijadikan ladang mencari uang

2025-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama Dan Ciumana Pertama
2 Cerita Di Balik Luka
3 Pesan Lagi?
4 Wanita Bayaran
5 1M?
6 Pasang Kontrasepsi
7 Siapa Aura?
8 Diri Yang Sudah Hina
9 Jaga Hati
10 Apa Tujuannya Membayarku?
11 Kenapa Aku?
12 Siapa Sebenarnya Aura?
13 Sadar Akan Posisimu
14 Pingsan
15 Bentuk Hukuman Dari Tuhan
16 Apa Ayahku Benar Ada?
17 Tidak Akan Bersamaku Selamanya
18 Mungkinkah Jatuh Cinta?
19 Harus Tetap Kuat
20 Mata Besar Seperti Boneka
21 Perasaan Yang Tidak Bisa Dibohongi
22 Hari Kelulusan
23 Foto Bersama
24 Tidak Ada Alasan
25 Harus Hamil?
26 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
27 Lepas Kontrasepsi
28 Cinta Yang Tidak Akan Terbalas
29 Kenapa Aku Memilihnya
30 Dilatih Untuk Tetap Kuat
31 Mencintai Terlalu Salah
32 Aura Sadar
33 Keputusanku Dan Pilihanku
34 Teman?
35 Sebuah Perbedaan
36 Perbedaan Yang Menjadi Penghalang
37 Akhir Dari Semuanya
38 Harus Memilih Satu Diantara Dua
39 Bukan Akhir, Tapi Awal Kehidupan Baru
40 Suamiku Sudah Meninggal
41 Aku Kalah, Ternyata Aku Merindukanmu
42 Tidak Menyentuh Aura
43 Kotak Di Bawah Tempat Tidur
44 Kemarahan Bara
45 Belum Selesai Hukuman Dari Tuhan
46 Bertemu Mom Erlin
47 Tentang Rani, Masayu, Dan Reno
48 Sidang Perceraian
49 Sebuah Kenyataan Part 1
50 Sebuah Kenyataan Part 2
51 Terbiasa Sendiri
52 Bukan Kamu Yang Salah
53 Kau Tetap Aura-ku!
54 Jangan Ganggu Kami Lagi!
55 Butuh Penggantiku
56 Tidak Selamanya Bisa Menemanimu
57 Ibu Mengetahui Semuanya
58 Jangan Berikan Aku Kabar Kematianmu
59 Jika Dunia Jahat, Aku Yang Melindungimu
60 Menemukan Rumahku
61 Tidak Merestui
62 Terima Kasih Karena Masih Menerimaku
63 Kebohongan Yang Menghancurkan
64 Persidangan
65 Menulis Cerita Kita Sendiri
66 Gaun Pengantin Yang Kebesaran
67 Alvino Dan Aku Membutuhkanmu
68 Pernikahan
69 Epilog
70 Napas Dulu Bentar
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Pertemuan Pertama Dan Ciumana Pertama
2
Cerita Di Balik Luka
3
Pesan Lagi?
4
Wanita Bayaran
5
1M?
6
Pasang Kontrasepsi
7
Siapa Aura?
8
Diri Yang Sudah Hina
9
Jaga Hati
10
Apa Tujuannya Membayarku?
11
Kenapa Aku?
12
Siapa Sebenarnya Aura?
13
Sadar Akan Posisimu
14
Pingsan
15
Bentuk Hukuman Dari Tuhan
16
Apa Ayahku Benar Ada?
17
Tidak Akan Bersamaku Selamanya
18
Mungkinkah Jatuh Cinta?
19
Harus Tetap Kuat
20
Mata Besar Seperti Boneka
21
Perasaan Yang Tidak Bisa Dibohongi
22
Hari Kelulusan
23
Foto Bersama
24
Tidak Ada Alasan
25
Harus Hamil?
26
Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
27
Lepas Kontrasepsi
28
Cinta Yang Tidak Akan Terbalas
29
Kenapa Aku Memilihnya
30
Dilatih Untuk Tetap Kuat
31
Mencintai Terlalu Salah
32
Aura Sadar
33
Keputusanku Dan Pilihanku
34
Teman?
35
Sebuah Perbedaan
36
Perbedaan Yang Menjadi Penghalang
37
Akhir Dari Semuanya
38
Harus Memilih Satu Diantara Dua
39
Bukan Akhir, Tapi Awal Kehidupan Baru
40
Suamiku Sudah Meninggal
41
Aku Kalah, Ternyata Aku Merindukanmu
42
Tidak Menyentuh Aura
43
Kotak Di Bawah Tempat Tidur
44
Kemarahan Bara
45
Belum Selesai Hukuman Dari Tuhan
46
Bertemu Mom Erlin
47
Tentang Rani, Masayu, Dan Reno
48
Sidang Perceraian
49
Sebuah Kenyataan Part 1
50
Sebuah Kenyataan Part 2
51
Terbiasa Sendiri
52
Bukan Kamu Yang Salah
53
Kau Tetap Aura-ku!
54
Jangan Ganggu Kami Lagi!
55
Butuh Penggantiku
56
Tidak Selamanya Bisa Menemanimu
57
Ibu Mengetahui Semuanya
58
Jangan Berikan Aku Kabar Kematianmu
59
Jika Dunia Jahat, Aku Yang Melindungimu
60
Menemukan Rumahku
61
Tidak Merestui
62
Terima Kasih Karena Masih Menerimaku
63
Kebohongan Yang Menghancurkan
64
Persidangan
65
Menulis Cerita Kita Sendiri
66
Gaun Pengantin Yang Kebesaran
67
Alvino Dan Aku Membutuhkanmu
68
Pernikahan
69
Epilog
70
Napas Dulu Bentar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!