pulang ke rumah

Nuna bangun lebih awal.

Hari ini dia akan pulang, bertemu kedua orangtuanya, meminta maaf dan mulai lagi semuanya dari awal.

Nuna tak mau lagi jadi anak pembangkang.

Nuna baru selesai mandi.

Ia duduk di depan meja rias. Melihat bayangan dirinya sendiri di cermin.

Sambil menyisir rambutnya yang sedikit basah, Nuna mencoba mengingat ingat wajah Daf.

Ia memang baru satu kalo bertatap muka langsung dengan Daf, tapi Nuna berjanji untuk tidak melupakannya dan terus mengingat wajah Daf dalam hatinya.

'Daf orang yang baik dan berjasa menyelamatkan hidupku, semoga suatu hari nanti aku diberi kesempatan untuk membalas semua kebaikannya' harap Nuna dalam hati.

Setelah merasa cukup rapi, Nuna bergegas keluar dari kamar.

Terlihat Tika sedang menata hidangan diatas meja makan.

"Pagi Tika," sapa Nuna bersemangat

"Pagi kak Nuna, wah tumben pagi pagi udah cantik" Tika menatap heran pada Nuna

"Aku akan pulang hari ini" jawab Nuna sambil tersenyum bahagia.

Seketika raut kesedihan terpancar dari wajah Tika

"Berarti rumah ini akan sepi lagi kalo kak Nuna pergi" ucap Tika lirih. Ada kesedihan nampak jelas dari nada bicaranya. Seperti bisa melihat hal itu, Nuna bergegas mendekati Tika dan menenangkannya.

"Maafin aku ya Tik, kalo aku udah banyak ngrepotin kamu selama aku tinggal disini" Nuna memeluk Tika. Mengucapkan salam perpisahan.

"Gak masalah kak Nuna, Tika senang kok direpotin sama kak Nuna" Tika terkikik

"Ayo kak, kita sarapan dulu" ajak Tika akhirnya.

Mereka berdua pun berjalan ke meja makan.

Tak ada percakapan apapun pagi ini, keduanya menikmati sarapan dalam diam. Hanya denting denting peralatan makan yang terdengar di ruangan tersebut.

Setelah sarapan, Nuna segera kembali ke kamar dan mengemasi barang barangnya.

Saat keluar dari kamar, ternyata Tika sudah menyambut Nuna untuk memberikan salam perpisahan.

"Kak Nuna, kalo ada waktu main mainlah kesini" pinta Tika penuh harap.

Kristal bening tampak menggenang di sudut matanya

"Iya, Tik. Aku usahain.

Makasih ya buat semuanya. Sampaikan salamku untuk tuan muda Wijaya jika dia datang kemari" Nuna memeluk Tika erat,

Tika lah yang menjadi teman baik Nuna selama dia tinggal disini.

"Aku titip ini ya, tolong berikan ke tuan muda kalo dia datang kesini" Nuna memberikan sebuah kotak pada Tika.

Nuna sengaja mengembalikan semua barang pemberian Dafa termasuk ponsel dan uang tunai yang bahkan belum ia pakai sama sekali.

Selama tinggal di rumah ini, semua kebutuhan primer Nuna selalu terpenuhi tanpa ia perlu mengeluarkan uang se sen pun.

Jadi Nuna pikir sebaiknya dia kembalikan saja semuanya.

Lagipula Daf sudah cukup baik karena sudah mau menampung Nuna selama tujuh hari ini, meskipun Daf dan Nuna tak pernah saling kenal sebelumnya.

Nuna akan benar benar memulai semuanya dari awal lagi.

Pak Roy sudah siap di depan mobil yang akan mengantar Nuna pulang. Begitu Nuna keluar dari dalam rumah, pak Roy bergegas membukakan pintu mobil untuk Nuna

"Makasih pak Roy" ucap Nuna singkat.

Pak Roy hanya tersenyum sambil mengangguk.

Nuna melambaikan tangan pada Tika sebagai tanda perpisahan.

Mobil segera melaju meninggalkan rumah itu. Kembali menyusuri jalan aspal yang membelah sawah sawah penduduk.

Nuna duduk sambil memejamkan mata. Entah mengapa ia merasa sangat mengantuk.

'Mungkin tidur beberapa menit tak akan masalah, pak Roy pasti akan membangunkanku jika sudah sampai' pikir Nuna dalam hati.

Tak berselang lama, mata Nuna pun terpejam. Berkelana ke alam mimpi.

Mobil masih terus melaju. Hamparan sawah dan hutan, kini sudah berganti menjadi jejeran gedung gedung pencakar langit.

Nuna masih terlelap dalam tidurnya.

Meninggalkan jalan raya yang padat, mobil berbelok ke sebuah perumahan.

Sang supir seperti sudah hafal dengan jalan menuju rumah Nuna.

Nuna mulai terjaga karena guncangan guncangan kecil yang ia rasakan saat mobil melewati beberapa polisi tidur.

Sang supir sebenarnya sudah mengemudi sepelan mungkin, tapi tetap saja Nuna bisa merasakannya.

Nuna mengucek matanya, mencoba mengumpulkan nyawa.

Ia melihat keluar jendela. Lingkungan yang tak asing baginya.

Tentu saja, karena selama 23 tahun dirinya hidup di lingkungan ini. Nuna pasti hafal di luar kepala jalan jaln disini.

Lagipula,baru seminggu ia pergi.

Pastilah tak banyak yang berubah.

Sampai di taman kompleks,

"Pak berhenti, saya turun disini aja" perintah Nuna. Pak Roy segera menghentikan mobilnya.

"Maaf Nona, tapi rumah anda masih beberapa meter di depan" bantah pak Roy sopan.

"Iya. Eh bagaimana bapak bisa tahu?" Nuna benar benar merasa heran. Supir sang tuan muda ini bisa tahu letak dan alamat rumahnya.

'

Apa mereka ini detektif' pikir Nuna konyol.

"Tuan Muda yang memberikan alamat lengkap nona, jadi saya tahu. Dan tuan muda juga berpesan agar saya,mengantar nona sampai di rumah" pak Roy masih kukuh pada pendiriannya.

"Ibu saya bisa pingsan pak, kalo melihat saya diantar mobil mewah. Saya turun disini saja, bapak bisa mengawasi saya untuk memastikan saya benar benar pulang kerumah atau tidak.

Itu rumah saya yang nomer tiga dari sini. Yang pagernya warna hijau" Nuna menunjuk rumahnya sendiri

Pak Roy masih ingin membantah, tapi Nuna buru buru turun dari mobil dan tak menghiraukan pak supir itu lagi

"Hati hati Nona," pesan pak Roy.

Nuna menoleh sebentar sebelummengangguk dan tersenyum

"Makasih ya pak udah nganterin Nuna" ucap Nuna tulus

"Sama sama nona, sudah tugas saya" jawab pak Roy sopan.

Nuna berjalan santai menuju rumahnya.

Dari luar pagar terlihat sepi.

Nuna mencoba membuka pagar rumahnya seperti yang biasa ia lakukan kalo pulang kerumah.

'Gak dikunci, berarti ibu ada dirumah' batin Nuna.

Sebelum masuk ke dalam pagar, Nuna mengangguk sekali lagi ke arah pak Roy yang masih menunggunya dan mengawasinya dari kejauhan.

Pak Roy balas mengangguk lalu masuk ke dalam mobilnya untuk kembali ke kediaman tuan muda, setelah memastikan Nuna benar benar telah sampai ke rumahnya.

Tugasnya sudah selesai kini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!