5_

Tergambar jelas sekali di wajah Isak bahwa dia terlihat tidak begitu senang dengan kehadiran Elsa yang ada diruang kerjanya, dari pagi Elsa didampingi oleh Giotto pengurus sekaligus tangan kanan Isak selama bekerja, setia membimbing Elsa dalam melakukan perkejaan yang terlihat muda dan gampang untuk dikerjakan.

"Giotto bisa kau antar surat ini ke kediaman kelurga Brion," pita Isak, Elsa maupun Giotto langsung melirik ke arah Isak secara bersamaan.

"Paman boleh aku ikut mengantar suratnya?" tanya Elsa.

"Tidak usah, kau di sini saja," jawab Isak dengan acuh.

"Ya..."

Setelah Giotto pergi, Elsa kembali melanjutkan pekerjaannya, kali ini dia mengurus beberapa dokumen yang harus dengan cepat di input Minggu ini, agar pekerjaan mereka menjadi tidak terlalu banyak.

Sekilas mata Isak melirik ke arah Elsa yang terlihat serius dalam melakukan pekerjaan, ternyata ada enaknya juga menyuruh Elsa bekerja seperti ini, dia kira dirinya akan mengalami kesulitan dengan adanya campur tangan dari Elsa.

Berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Isak, Elsa justru dengan susah payah mencari beberapa bukti untuk mengungkapkan niat jahat dari pamannya, namun apa? sudah mau seharian dia berada di ruangan ini, namun belum ada sekali pun dirinya menemukan sebuah bukti kuat, untuk membongkar niat jahat dari pamannya.

"Apa jangan-jangan bukti itu, dia simpan di laci kerjanya?" tanya Elsa dengan mata melirik ke arah meja kerja Isak.

"Aku akan mencari cara lain, bagaimana pun caranya pasti ada beberapa dokumen penting yang dia sembunyikan di ruangan ini."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tak terasa malam pun tiba, Isak dengan lembut menoleh ke arah Elsa yang masih setia dengan pekerjaannya, melihat wajah Elsa yang begitu fokus mengingatkan akan dirinya yang dulu pernah di posisi Elsa.

"Elsa, berhentilah bekerja, kau bisa kembali sekarang."

"Ya?"

"Sisanya biarkan Tuan Giotto yang mengurus, Paman dengar besok kau harus ke istana kan?"

"Ah..." wajah Elsa terlihat tidak begitu senang saat pamannya membahas istana.

"Bawalah Tias bersama mu, paman akan memberikan uang pada kalian untuk kembali pakaian sepulang dari istana nanti," jawab Isak yang masih fokus dengan pekerjaannya.

Memberikan uang, baru sekarang dia mau memberikan aku uang.

"Baiklah paman, kalo begitu aku permisi dulu, paman juga istirahat lah, jangan terlalu memaksakan diri," ucap Elsa yang langsung disetujui oleh Isak.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Seperti yang sudah direncanakan, pagi ini selesai sarapan, Elsa mempersiapkan diri untuk ke istana bersama dengan Tias dibantu Melly.

Kali ini pakaian yang dia gunakan terlihat sederhana namun rapi, istana tempat yang paling menakutkan, walau di luar kelihatan indah, namun itu semua berbeda dengan di dalam.

"Sudah selesai."

"Terima kasih Melly," jawab Elsa tersenyum.

"Baiklah ayo kita ke bawah."

Di bawah sana seperti biasa Tias lebih dulu selesai bersiap dibanding dirinya, wajah Tias yang ceria itu membuat Elsa sedikit muak melihatnya.

"Kakak, apa kakak sudah mendapatkan uang dari ayah?" tanya Tias.

"Iya, uang ini mau aku gunakan untuk membeli gaun."

"Wah... Gaun, harga gaun kan sangat mahal apa kakak yakin uang yang diberikan ayah cukup?" tanya Tias.

"Pasti cukup karena aku sudah melihat beberapa gaun yang bagus dan murah di surat kabar," jawab Elsa apa adanya.

Tak lama mereka berbicara, tibalah kereta kuda milik mereka, yang akan mereka gunakan untuk berkunjung ke istana.

Selama perjalan menuju ke istana Elsa maupun Tias lebih banyak diam memperhatikan lingkungan diluar jendela, tidak ada pembicaraan yang manarik di sana, disaat Tias ingin mengajak Elsa berbicara, pun dia sendikit terdiam lantaran wajah Elsa yang begitu dingin sangat berbeda dengan Elsa yang biasa dia kenal.

"Sebentar lagi kita akan sampai di istana."

Tak lama sang kusir berucap, kereta kuda yang ditumpangi mereka pun akhirnya tiba di istana kerajaan Fersta.

Pintu kereta kuda terbuka, Tias turun lebih dulu disambut oleh para pelayan di sana, setelah itu barulah Elsa yang turun.

"Selamat datang kembali Nona Pervis," sapa Adelmo yang merupakan kepala pelayan di istana.

"Terima kasih juga atas sambutannya Tuan Adelmo," balas Elsa yang langsung menundukkan kepalanya diikuti oleh Tias dibelakang.

"Silahkan anda ikuti saya, Yang Mulia Kaisar sudah menunggu anda di ruangannya."

"Baik."

Tidak mau menolak Elsa dan Tias pun di antar ke ruang Kaisar oleh Adelmo yang merupakan kepala pelayan di istana.

Sesampai di depan ruang kerja Kaisar, wajah Tias terlihat sangat pucat mungkin ini pertama kalinya bagi dirinya bisa bertemu dengan Kaisar Fersta secara langsung.

"Tias, sebaiknya kau tidak usah ikut masuk ke dalam," ucap Elsa yang langsung mendapatkan tatapan bingung dari Tias.

"Apa? Kenapa aku tidak boleh ikut?" tanya Tias yang nampak tidak terima.

Terlihat Elsa menghembuskan nafas kasar sebelum dia kembali berbicara dengan Tias, "Ada beberapa hal penting yang harus aku bicarakan dengan Yang Mulia, dan aku harap kamu bisa mengerti."

"Apa? Tapi kan ayah sudah berpesan bahwa aku akan menemanimu menemui Yang Mulia."

"Tias, paman hanya berpesan untuk kau menemani ku ke Istana bukan menemui Kaisar, tolong pengertian mu, kau bisa saja berjalan-jalan ke teman Istana selagi aku berbicara dengan Yang Mulia."

"Ini sangat tidak adil, apa hanya kau saja yang mau berbicara dengan Kaisar! Aku juga ingin!" pekik Tias yang membuat Elsa sedikit terkejut, dengan nada bicara Tias.

"Tias! Apa kau tidak bisa memahami keadaan sekarang hah?" pekik Elsa tak habis pikir.

Disaat Elsa dan Tias sedang berdebat tiba-tiba saja pintu ruang kerja Kaisar terbuka menampilkan sosok Adelmo yang ingin menyampaikan pada Elsa dan Tias bahwa Kaisar mereka sudah bisa untuk ditemui.

"Yang Mulia susah menuggu di dalam."

"Bagus, aku ingin masuk," sahut Tias yang langsung masuk ke dalam ruang kerja Kaisar tanpa berpikir panjang.

"Astaga..." Elsa yang melihat kelakukan Tias hanya bisa menghembuskan nafas kasar.

Di dalam ruang kerja, Enzo Millanaire yang merupakan Kaisar Fersta langsung menolehkan kepalanya disaat Tias yang dia tidak sangka datang malah muncul duluan dibanding Elsa yang saat itu sedang dia panggil.

"Salam kepada matahari Kerajaan Fersta, perkenalkan saya adalah Putri tunggal dari kelurga Pervis," ucap Tias memperkenalkan diri.

"Putri tunggal? Dari kelurga Pervis?"

"Benar Yang Mulia."

"Apa gelar jabatan kelapa kelurga Pervis sudah diselanggarakan?"

"Ya?"

"Bukannya tadi kau bilang, kau merupakan putri tunggal dari kelurga Pervis, yang ku tau Tuan Duke Pervis hanya memiliki satu Putri yaitu Elsa Pervis."

Deg!

Mendapatkan balasan seperti itu Tias langsung terdiam tidak tau harus berbicara apa, apa seperti ini rasanya berbicara dengan Kaisar langsung.

Tak

Tak

Tak

"Nona Pervis?" panggil Enzo saat melihat Elsa yang sudah datang dengan wajah datar menatap Tias.

"Salam pada matahari kerajaan Fersta," sapa Elsa yang langsung menundukkan kepalanya.

"Maafkan atas kelacangan saya Yang Mulia, izinkan saya memperkenalkan sepupu saya pada anda," ucap Elsa yang langsung disetujui oleh Enzo.

"Perkenalkan dia adalah Tias Pervis, dia merupakan anak dari paman saya yang saat ini sedang menjabat secara sementara menjadi kepala kelurga, karena serah jabatan belum di laksanakan maka untuk sementara waktu paman saya yang akan menjabat," ucap Elsa menjelaskan.

"Hmmm, Kalo begitu cincin kepala kelurga saat ini ada pada siapa?" tanya Enzo.

"Seperti yang anda liat Yang Mulia, cincin itu ada pada saya yang merupakan keturunan asli kelurga Pervis."

"Apa kau akan memberikan jabatan ayah mu pada paman mu?"

"Seperti yang anda tau, paman saya hanya menjabat sebentara waktu, sampai saya bisa mengelola pekerjaan sendiri maka jabatan kepala keluarga akan saya pertanggung jawabkan."

Deg!

"Apa?" gumam Tias tak percaya.

"Nona Pervis!"

"Iya yang Mulia," jawab Elsa yang kembali menundukkan kepalanya.

"Apa kah ini alasan mu, ingin membatalkan pertunangan dengan Pangeran Putra Mahkota?" tanya Enzo, Elsa hanya diam.

TBC

Terpopuler

Comments

Angel Punya

Angel Punya

Thor MC ceweknya terlalu LEMAH!!!!!!!!!!

2021-09-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!