2_

Kerajaan Fersta terletak di bagian Barat dengan memiliki 5 wilayah kekuasaan, dari lima wilayah itu terdapat pemimpin yang betugas untuk mengatur dan mengelola wilayah tersebut agar berjalan dengan baik.

Pemimpin dari wilayah tersebut merupakan keluarga bangsawan yang dengan langsung diberikan kepercayaan oleh kaisar Fersta untuk mensejahterakan rakyat di kerjaan Fersta.

Dari lima pemimpin itu terdapat kelurga Brion yang bergerak di bidang pertambangan merupakan salah satu bidang usaha yang sangat menguntungkan bagi kerjaan Fersta. Selain digunakan untuk kepentingan kekaisaran, hasil pertambangan juga sering diekspor jika kebutuhan didalam Kekaisaran telah terpenuhi, contoh usaha pertambangan yang dikelola oleh kelurga Brion berupa penambangan batu bara, minyak bumi, gas alam, logam mulia seperti emas, serta Galian mineral.

Lalu ada kelurga Faber yang bergerak dalam bidang pertanian, bisnis pertanian adalah suatu kegiatan yang memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam. Baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri. Bisanya, lokasi usaha pertanian dilakukan di sawah, ladang, kebun, ataupun lahan kering.

Berikutnya ada keluarga Helen yang bergerak dalam bidang peternakan, bidang ini yang membudidayakan hewan ternak untuk dikonsumsi. Jika dilihat dari segi pengelolaannya, usaha peternakan bisa digolongkan menjadi peternak hewan kecil, peternak hewan besar, maupun peternak unggas.

Lalu ada kelurga Dyssen yang bergerak dalam bidang Sektor perikanan termasuk jenis bidang usaha perikanan yang terbagi menjadi usaha perikanan air tawar dan perikanan air laut.

Terakhir kelurga Ewald yang bergerak dalam bidang perdagangan yaitu bidang usaha yang kegiatan utamanya melakukan transaksi barang atau jasa. Tujuan perdagangan tentu saja untuk memperoleh laba usaha.

Diantara lima pemimpin kelurga itu ada kelurga Pervis yang bertugas dan mengatur pajak, Pajak ini adalah kontribusi wajib kepada kekaisaran yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan peraturan, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan kekaisaran bagi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Maka dari itu hampir seluruh keperluan kekaisaran diatur oleh kelurga Pervis yang merupakan tangan kanan dari kaisar Fersa, keluarga Pervis sudah lama berjabat sebagai ketua admistrasi kerjaan, dan hal itu terus berjalan hingga pemimpin dari kelurga Pervis mengalami kecelakaan tragis.

Dari kejadian itu hanya Elsa yang berhasil bertahan hidup hingga sekarang, bahkan tugas yang mestinya dikelola oleh ayahnya mau tidak mau, akan diberikan pada Isak Pervis yang merupakan adik dari ayahnya.

...~*~...

Suara langkah kaki kuda begitu jelas terdengar, Tias serta bibinya sudah menunggu didepan pintu masuk menyabut kehadiran Hugo yang merupakan putra mahkota kerajaan Fersa.

Sedangkan Elsa dia masih berada di dalam kamar karena masih belum selesai untuk bersiap.

"Nona silahkan pakai kalung ini?"

Elsa langsung melirik ke arah kotak perhiasan yang diperlihatkan Melly untuknya, walaupun terlihat asli namun dirinya bisa menilai bahwa kalung mutiara itu adalah barang palsu.

"Tidak usah!"

"Ya?"

"Tidak perlu memakai perhiasan, baju ini juga sudah bagus."

"Apa? Tapi Nona ini kan kunjungan Putra Mahkota bagaimana bisa anda berpenampilan sederhana?"

"Karena tidak ada bedanya mau aku pakai kalung itu ataupun tidak," jawab Elsa cuek.

Karena aku tau, Hugo itu matanya sangat tajam walaupun wajahnya sering memperlihatkan senyum manis, namun dibalik itu dia adalah manusia yang sangat licik.

Dasar bodoh, bisa-bisa aku dulu mencintai pria gila seperti dirinya.

"Tidak perlu memakai kalung, ikat saja pita dileher ku ini, agar tidak terlihat polos."

"Ah... Baiklah nona."

Setelah Elsa selesai bersiap salah satu pelayannya Isla membuka pintu kamarnya memberitahu pada Elsa bahwa Hugo sudah datang.

"Baiklah ayo kita ke sana," jawab Elsa yang langsung beranjak dari tempat duduknya.

Di lantai bawah Elsa sudah bisa merasakan kehadiran Hugo diruang tamu bersama dengan kelurga pamannya, walaupun pintu ruangan itu belum terbuka namun dia sudah bisa merasakannya.

Brak!

Pintu ruangan terbuka Elsa masuk ke dalam ruangan dengan wajah yang terus menunduk, semua pasang mata langsung melirik ke arah Elsa yang terlihat begitu sederhana dari pakaiannya berbeda sekali dengan Tias serta bibinya, dimana penampilan mereka begitu glamor dengan banyak perhiasan membalut tubuhnya.

"Salam pada matahari kejayaan Fersa Putra Mahkota Hugo," sapa Elsa yang langsung menundukkan kepalanya.

"Ya, senang bisa bertemu denganmu juga Nona Pervis," balas Hugo dengan ramah.

Elsa langsung duduk di samping Tias dengan wajah yang terlihat tenang mendegar percakapan pamannya yang sedang membahas pekerjaan.

"Hah... Membosankan sekali," gumam Tias yang langsung dapat lirik dari Elsa.

Dasar anak ini, apa dia dari dulu memang tidak bisa ajak ke tempat seperti ini, tapi... walau begitu bagaimana bisa perempuan seperti Tias ini berhasil menghancurkan kekaisaran Wanya bermodal rayuan.

Tak lama dari itu mata Elsa melirik ke arah Hugo yang juga sedang melirik ke arah dirinya.

"...."

Mau apa dia? Kenapa dia melirik ku seperti itu?

"Astaga ka, apa kau liat itu? Mata pangeran? apa dia sedang melirik ku?" tanya Tias sambil berbisik.

"Apa?"

Tidak tau harus berbuat apa, Elsa sendiri sedikit heran dengan kelakukan Tias dan juga Hugo, jika dipikir-pikir lagi dua manusia ini lah yang ingin sekali dirinya lenyapkan.

Jika ku pikir-pikir lagi awal dari kekacauan ini bukankah berasal dari mereka berdua, astaga bodohnya aku jika berpikir bahwa Tias ini mencintai ku.

"Baiklah untuk kabar selanjutnya akan aku terima langsung di istana."

"Baik Pangeran."

"Owh iya sebelum aku pergi, apa boleh aku berbicara dengan Nona Pervis sebentar?"

"Ya?" tanya Isak mengulang.

"Ah maaf, maksud ku, aku ingin berbicara dengan Nona Elsa apa boleh?"

Deg!

Apa aku? Aku kira dia akan berbicara dengan Tias.

Semua mata langsung melirik ke arah Elsa yang terlihat berdiam diri saja, mendapatkan tatapan tajam seperti itu, mau tidak mau Elsa dengan berat hati menerima tawaran dari Hugo.

"Dengan senang hati pangeran," jawab Elsa dengan menundukkan kepalanya.

Di taman dekat dengan pintu masuk kediaman Keluarga Pervis, Elsa dan Hugo berjalan dengan pelan menyusuri taman.

Terasa begitu canggung, namun Elsa harus tahan demi bisa membalaskan dendamnya.

"Tidak terasa sudah mau lima bulan Duke Pervis wafat, begitu juga dengan Dueheses."

Elsa hanya diam, dengan matanya yang terlihat sayu, "Bagaimana kamar mu Elsa?" tanya Hugo sambil melirik ke arah Elsa.

"Cukup baik, untuk saat ini."

"Untuk saat ini? Kenapa kamu berbicara seperti itu, apa nanti akan ada berita buruk yang datang?" tanya Hugo, Elsa hanya tertawa.

"Entahlah aku juga tidak tau."

Mereka kembali diam, lalu tiba-tiba saja Elsa mengucapakan sebuah kata yang mampu membuat Hugo langsung terdiam kaku.

"Apa?"

"Apa Pangeran kurang mendengar? Saya bilang, Saya ingin membatalkan pertunangan ini!" ucap Elsa yang mampu membuat Hugo langsung terdiam kaku.

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!