Bab O4 Memulai Hidup Baru

*H*ampa, kita berpijak dibumi yang sama namun berbeda tempat

sedih yang kurasakan ketika aku mulai menjauh darimu

Luka ini tak berdarah, namun menusuk relung hatiku

Rasa nyeri yang tersemat, terasa menyayat hatiku.

Batinnya berkata setelah menginjakan kaki dinegara tempatnya untuk menimba ilmu.

Mungkin saat ini yang dirasakan Galih kesedihan, menempuh perjalanan jauh melewati ketinggian yang hanya tertutup awan. Jauh dari orang yang disayanginya.

Tetapi tidak dengan El-Suci dirinya sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya.

Perubahan itu melaju pesat, dengan kadar keceriaan yang mulai nampak diwajah berparas cantik itu.

***

Hidup berada dikeluarga yang memang menyayangiku, tetapi tetap saja semua terasa berbeda, Papa, Mama, Mas Galih. Hatiku terasa hampa, dadaku sesak seperti tidak ada ruang untuk menghirup udara. Cepatlah kembali.

(El-Suci Nanda Maharani)

***

Setelah bertahun-tahun dirinya menunggu Galih, namun tak kunjung mendapat kabar tentang kepulangannya. Padahal kini dia berada didekatnya.

Ya, Galih selalu mengawasinya setiap detik bahkan, saking terlalu mengkhawatirkannya keselamatan gadis yang kini mulai beranjak dewasa.

Galih sudah kembali ketika El-Suci berumur sepuluh tahun. Namun niat untuk menemui gadis yang selalu jadi prioritasnya dia urungkan. Bukan tanpa alasan.

Memang faktanya sepeti itu, dia ingin El-Suci tumbuh dewasa dengan karakter tangguh, tidak cengeng meskipun seorang perempuan.

Didalam kamar seorang gadis tengah berdandan dengan antusiasnya, hanya ingin pergi kekantor untuk memulai misi apakah benar mas Galihnya sudah kembali? Lantas kenapa selama dua belas tahun tidak menemuinya?

Berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga dengan berteriak.

"Kak Illy." Dia berteriak sambil menuruni anak tangga.

"Apa sih pagi-pagi sudah bikin heboh," Jawabnya dengan santai sembari menikmati teh nya.

"Mau ikut ke kantor dong?" tungkasnya dengan nada memohon.

"Enggak ah ribet banget bawa perempuan kaya kamu, kecuali kamu mau bantu Kakak bagaimana?" jawabnya dengan diberi pilihan.

"Bantu apasih? Masalah perempuan ya?" tanyanya dengan diiringi tawa.

Meskipun aku kini telah mempunyai kekasih tetapi tetap saja hanya dirimu yang ada dihati ini El, Batinnya berkata lirih.

Memendam perasaan memang lah sakit, bagaikan Cinta bertepuk sebelah tangan. Eh tunggu belum diungkapkan berarti CINTA TERPENDAM lebih tepatnya dia tidak ingin membuat gadis nya canggung bila dia mengutarakan cintanya.

Lama dia melamun dan tidak mendengarkan ocehan-ocehan yang terlontar dari mulut sang gadis, dia langsung tersadar dan pertanyaan pun kembali terlontar dari gadis periang itu.

"Bantu apa sih kak illy kok bengong, aku mau ikut nih kekantor," ucapnya lagi.

"Bantu carikan kado,"

"Hmmm.. Ok, itu saja? Ayo kekantor." Berdiri dan menarik tangan Willy.

"Kamu ini." Menyentil dahi El-Suci, yang disentil hanya meringis.

"Ini masih pagi makanya bangun jangan mimpi terus," terkekeh ketika tingkah konyolnya muncul.

"Eh, terlalu bersemangat," El tertawa garing.

Dari tangga tampak pria tampan menuruni anak tangga dengan gagahnya.

"Kalian ini masih pagi, ayo ikut mas kalo suntuk dirumah!" tampak El-Suci kegirangan.

"Iya ayo mas lets go."

"Sarapan dulu yah masih pagi juga." Menarik kursi dan duduk.

"Hmm, baiklah... Paman dimana mas? kok belum kesini sih?" sambil menatap kesana kemari menyapu ruangan. Dari arah belakang tampak yang dicari menjawab.

"Paman disini." Jawabnya dengan langsung duduk dan diikuti oleh Suci mendudukan bokongnya setelah semuanya berkumpul.

Setelah kurang lebih tiga puluh menit sarapan pagi pun selesai, dengan bersiap-siap menjalani rutinitasnya kembali.

"Jangan lupa nanti malam pengajian syukuran untuk kesuksesan kalian berdua," papah Imam mengingatkan.

"Baik pah/paman" jawabnya bersamaan.

"Loh sayang mau kemana cantik?" tanya Imam menatap kebingungan.

"Paman... Hehe... Ini anu loh aku pengen kekantor sama mas Tino boleh yah?" menangkupkan kedua telapak tangannya.

"Iya boleh pergilah," jawabnya dengan santai.

"Kami pamit yah pah/paman"

Papah Iman hanya berdehem dan menatap ketiganya sampai tak terlihat dari penglihatannya.

El-Suci bersama mas Tino, dan Willy pergi seorang diri karna sekretaris cantiknya tidak bisa menjemput. Untuk membereskan dokumen dokumen untuk meeting siang ini.

***

"Mas Tino," panggilnya dengan gugup.

"Iya kenapa?" jawabnya dengan masih focus menatap kejalan.

"Tapi harus jawab sejujur-jujurnya ya!" tanyanya kembali.

"Apa?"

"Ketus banget ah, mood ku hancur nih kaya sama siapa saja mas Tino ini," sungutnya mencibir.

"Aihhh, kau ini. Tunggu saja sampai dikantor jangan histeris!" lontar Antonio yang lagi hanya membuat El kebingungan.

Suci hanya terdiam setelah mendengar penuturan Antonio, entah dia tau apa yang ingin dia ketahui atau mungkin masih banyak kemungkinan lainnya.

Jangan terlalu berasumsi bahwa mas Galihmu sudah kembali El-Suci, tapi memang kenyataannya dia sudah satu kota bersamamu.

Jangan pernah membencinya El-Suci bukan tanpa alasan dia melakukan hal bodoh ini, ini demi kemandirianmu.

"Akhirnya sampai juga." Membuka pintu mobil dan menuju kedalam kantor.

"Selamat pagi Tuan." Sapaan serempak para karyawan dengan berbaris untuk menyambut Presdir tampan itu.

Yang dipanggil hanya menatap satu persatu para karyawan tanpa eksperesi. Yang tersenyum malah El-Suci pemandangan yang sungguh sangat lucu menurut nya.

Dan tibalah memasuki ruangan kerja Antonio. Raut wajahnya seketika berganti, mata indah itu tampak berkaca-kaca.

"Mas Galih," ucapnya dengan sendu.

Yang dipanggil menoleh terkejut kenapa sang Presdir membiarkan dia dan dirinya dipertemukan. Ini belum saatnya bertemu, ini bukan waktu yang tepat, dia takut nona nya kecewa dia sangat takut nonanya tidak akan memaafkan kebodohannya.

Bertahun-tahun berada dikota yang sama namun tidak menemuinya. Pemikiran seperti itu harusnya ditepis jauh-jauh oleh Galih bahwa gadis ini berhati malaikat dia akan memaafkan dengan mudahnya kesalahannya.

Karna dia mengerti kenapa dia melakukan ini semua, dia bisa mandiri berdiri oleh dirinya sendiri tanpa adanya orang dibelakangnya. Terbukti dengan IQ yang diatas rata-rata nya dia sampai tidak ingin melanjutkan kuliahnya.

"Nona," ucapnya dengan mimik muka kaget.

"Kau jahat tau gak? Pulang gak bilang-bilang. Tinggal disini gak menemuiku." Dengan menghambur memeluk dan memukulnya bertubi-tubi.

"Awas kau ya aku akan menghukummu kau lupa kau bekerja dengan siapa? Akan kubuat hidupmu menderita," Berkata dengan isakan tangis.

Melepas pelukan dari Galih menoleh dan menatap Antonio dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.

"Mau kupecat kalian berdua hah tega-teganya membohongiku!" Berteriak dengan air mata yang dengan derasnya berjatuhan.

"Tapi aku berbaik hati kali ini, aku merindukanmu mas Galih." memeluk kembali dengan isakan tangisnya.

Antonio pun mendekat dengan perlahan, dirasa gadis itu tidak berontak, membelai pucuk kepalanya.

"Jangan menangis lagi ok!" pintanya kepada El-Suci.

"Sini peluk mas Tino saja, jangan dia." Mencoba melepaskan pelukannya dan merentangkan tangannya untuk dipeluk gadis cantik itu.

"Ini maksudnya apa drama apa mas Tino, mas Galih benci aku sama kalian 12 tahun ini sangat lama, aku merindukan mas Galih kalian gak tau rindu itu berat kata dilan juga,"

Keduanya hanya tertawa mendengar umpatan El. Setelah drama menangis dan memukul Galih. Galih dan Antonio pun duduk disofa, El nampak sudah sedikit tenang dan mulai menerima semua ini.

"Mmmm, El mas boleh minta sesuatu?" tanyanya ditujukan kepada El.

Menoleh kepada Galih dan yang ditatap hanya mengangkat bahunya pertanda tidak mengerti.

"Apa perlu saya keluar Tuan?" ucapnya dengan hati-hati.

"Tidak perlu!" jawabnya datar.

"Jangan peluk-peluk pria lain didepanku El." pintanya lagi pada gadis itu.

"Kenapa?" jawabnya dengan polos.

"Aku..."

***

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

iya makasii supportnya...

2021-02-09

0

BELVA

BELVA

aku absen pagi datang nih

2021-02-06

0

Atika Mustika

Atika Mustika

Semangat thor. Salam dari nayla.


Tak lgi ku berharap

2021-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 TRAGEDI
2 Bab 02 Permintaan
3 Bab 03 Kesedihan
4 Bab O4 Memulai Hidup Baru
5 Bab 05 Aku Belum Ingin Melanjutkan Kuliah
6 Bab 06 POV El-Suci / Aku Bebas
7 Bab 07 Pengenalan Tokoh
8 Bab 08 POV El-Suci / Aku Curiga Pada Mereka
9 Bab 09 POV El-Suci / Apakah Dia Mencintaiku?
10 Bab 10 POV El-Suci / Membuatku Pusing
11 Bab 11 POV El-Suci / Memulai Rencana
12 Bab 12 POV El-Suci / Dimabuk Kepayang
13 Bab 13 POV El-Suci / Aku Menganggap Ini Mimpi Buruk
14 Bab 14 Penyesalan Willy
15 Bab 15 Anggap Semua Tak Pernah Terjadi
16 Bab 16 Perasaan Apa Ini? Syok?!!
17 Bab 17 Kekhawatiran
18 Bab 18 Kekhawatiran Part2
19 Bab 19 Kekhawatiran Part3
20 Bab 20 Prosesi Pernikahan
21 Bab 21 Pelakor Versi Pria Tampan
22 Bab 22 Mengidam Tengah Malam
23 Bab 23 Melihatmu Tersenyum Sudah Membuatku Bahagia(Willy)
24 Bab 24 Sahabat Konyol
25 Bab 25 Sahabat Konyol Part2
26 Bab 26 Menjadi Suami Waspada&Siaga
27 Bab 27 Apakah Dia Anakku?
28 Bab 28 Syukuran
29 Bab 29 Anakku Diculik
30 Bab 30 Salahkah Jika Aku Mencintai Istri Orang?
31 Bab 31 Kehadiranmu Menenangkan Jiwaku.
32 Bab 32 Hatiku Hancur.
33 Bab 33 Kita Adalah Serpihan Masa Lalu.
34 Bab 34 Pengganggu.
35 Bab 35 Gitar Pelipur Lara.
36 Bab 36 Menahan Emosi Beserta Cemburu.
37 Bab 37 Pemandangan Menjijikan.
38 Bab 38 Tamu Arogan.
39 Bab 39 Hampir Ketahuan.
40 Bab 40 Sekretaris Dadakan.
41 Bab 41 Menerima Kenyataan Pahit.
42 Bab 42 Aku Kali Ini Tidak Ingin Ikut Kalian/Alwi.
43 Bab 43 Apa Yang Kalian Pilih?
44 Bab 44 Merasa Bersalah
45 Bab 45 Ini Buah Hati El Mama.
46 Bab 46 Bantulah Tuan Willy Nona.
47 Bab 47 Takut Rupiahnya Gak Cukup.
48 Bab 48 Apa Yang Tidak Bisa Ku Ketahui?
49 Bab 49 Pov Antonio.
50 bab 50 Mau Juga Jualan begitu? Atau Mau Jualan Seblak Dan Dijual Online?
51 Bab 51 Berdiskusi Untuk Sebuah Perpisahan.
52 Bab 52 Siapa Yang Menyakiti Mommy? (Alwi)
53 Bab 53 Perjuangkan Cintamu Untuk Putriku.
54 Bab 54 Apakah Mereka Mencoba Berkhianat.
55 Bab 55 Kasihan Kekasihmu, Menunggu Lama!!!
56 Bab 56 Andai Ini bukan sandiwara, aku pasti bahagia.
57 Bab 57 Resmi Bercerai.
58 Bab 58 Pov Aurelia.
59 Bab 59 Fotografer dadakan.
60 Bab 60 Semoga Keluargamu Diberi Kebahagiaan Sepanjang Masa.
61 Bab 61 Daddy Anton daddy nya teteh, bukan Daddy Alwi.
62 Bab 62 Kebingungan Nuri.
63 Bab 63 Nuri menghilang!!!
64 Bab 64 Aku belum bisa memaafkanmu!!!
65 65 Mencari jalan agar El dan Willy bersama.
66 Bab 66 Sampai lupa, karna aku janda.
67 Bab 67 Kebahagiaan dipagi hari.
68 Bab 68. Pov Willy, Bahagia ketika mendapat lampu hijau
69 69. Candaan Imam membuat Antonio galau.
70 Bab 70. Kesedihan Aurelia.
71 Bab 71. Perjuangan Antonio
72 Bab 72. Ima mencurigai suaminya.
73 Bab 73. Kemarahan Ima.
74 Bab 74. Pertemuan Tidak disengaja.
75 Bab 75. Undangan dari Restu dan Resty
76 Bab 76. Menghadiri resepsi pernikahan
77 Bab 77. Untung saja hanya Mimpi.
78 Bab 78. Imam ingin El dan Willy dijodohkan.
79 Bab 79. Tidak boleh ada penolakan.
80 Bab 80. Tentang perjodohan.
81 Bab 81. Dian sedang kritis.
82 Bab 82. Pemakaman Dian.
83 Bab 83. Terkuak.
84 Bab 84. Terkuak part2.
85 Bab 85. Dia anakku?
86 Bab 86. Kesedihan Galih.
87 Bab 87. Ima ingin Galih Yang menjadi menantunya.
88 Bab 88. Pertengkaran mama dan papanya El.
89 Bab 89.
90 Bab 90. Kesedihan Putri dan Willy.
91 Bab 91. Pertunangan Antonio.
92 Bab 92. Sudah berjuang, jangan mundur ditengah jalan.
93 Bab 93. Dukungan Ananda.
94 Bab 94. Perjuangan Willy.
95 Bab 95. Prerjuangan Willy part2.
96 Bab 96. Mencari tahu perasaan El.
97 Bab 97. El merasa kehilangan.
98 Bab 98. Perasaan yang tanpa sadar telah tumbuh.
99 Bab 99. Malu-malu untuk mengungkapkan
100 Bab 100. Berterus terang
101 bab 101. Alwi mau secepatnya satu kamar.
102 Bab 102. Ima mengalah
103 Bab 103. El meminta bantuan Willy
104 Bab 104. El kabur.
105 105. Kekhawatiran part4
106 106. El bahagia
107 107. Honeymoon
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110. Boncap.
111 Pengumuman!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 01 TRAGEDI
2
Bab 02 Permintaan
3
Bab 03 Kesedihan
4
Bab O4 Memulai Hidup Baru
5
Bab 05 Aku Belum Ingin Melanjutkan Kuliah
6
Bab 06 POV El-Suci / Aku Bebas
7
Bab 07 Pengenalan Tokoh
8
Bab 08 POV El-Suci / Aku Curiga Pada Mereka
9
Bab 09 POV El-Suci / Apakah Dia Mencintaiku?
10
Bab 10 POV El-Suci / Membuatku Pusing
11
Bab 11 POV El-Suci / Memulai Rencana
12
Bab 12 POV El-Suci / Dimabuk Kepayang
13
Bab 13 POV El-Suci / Aku Menganggap Ini Mimpi Buruk
14
Bab 14 Penyesalan Willy
15
Bab 15 Anggap Semua Tak Pernah Terjadi
16
Bab 16 Perasaan Apa Ini? Syok?!!
17
Bab 17 Kekhawatiran
18
Bab 18 Kekhawatiran Part2
19
Bab 19 Kekhawatiran Part3
20
Bab 20 Prosesi Pernikahan
21
Bab 21 Pelakor Versi Pria Tampan
22
Bab 22 Mengidam Tengah Malam
23
Bab 23 Melihatmu Tersenyum Sudah Membuatku Bahagia(Willy)
24
Bab 24 Sahabat Konyol
25
Bab 25 Sahabat Konyol Part2
26
Bab 26 Menjadi Suami Waspada&Siaga
27
Bab 27 Apakah Dia Anakku?
28
Bab 28 Syukuran
29
Bab 29 Anakku Diculik
30
Bab 30 Salahkah Jika Aku Mencintai Istri Orang?
31
Bab 31 Kehadiranmu Menenangkan Jiwaku.
32
Bab 32 Hatiku Hancur.
33
Bab 33 Kita Adalah Serpihan Masa Lalu.
34
Bab 34 Pengganggu.
35
Bab 35 Gitar Pelipur Lara.
36
Bab 36 Menahan Emosi Beserta Cemburu.
37
Bab 37 Pemandangan Menjijikan.
38
Bab 38 Tamu Arogan.
39
Bab 39 Hampir Ketahuan.
40
Bab 40 Sekretaris Dadakan.
41
Bab 41 Menerima Kenyataan Pahit.
42
Bab 42 Aku Kali Ini Tidak Ingin Ikut Kalian/Alwi.
43
Bab 43 Apa Yang Kalian Pilih?
44
Bab 44 Merasa Bersalah
45
Bab 45 Ini Buah Hati El Mama.
46
Bab 46 Bantulah Tuan Willy Nona.
47
Bab 47 Takut Rupiahnya Gak Cukup.
48
Bab 48 Apa Yang Tidak Bisa Ku Ketahui?
49
Bab 49 Pov Antonio.
50
bab 50 Mau Juga Jualan begitu? Atau Mau Jualan Seblak Dan Dijual Online?
51
Bab 51 Berdiskusi Untuk Sebuah Perpisahan.
52
Bab 52 Siapa Yang Menyakiti Mommy? (Alwi)
53
Bab 53 Perjuangkan Cintamu Untuk Putriku.
54
Bab 54 Apakah Mereka Mencoba Berkhianat.
55
Bab 55 Kasihan Kekasihmu, Menunggu Lama!!!
56
Bab 56 Andai Ini bukan sandiwara, aku pasti bahagia.
57
Bab 57 Resmi Bercerai.
58
Bab 58 Pov Aurelia.
59
Bab 59 Fotografer dadakan.
60
Bab 60 Semoga Keluargamu Diberi Kebahagiaan Sepanjang Masa.
61
Bab 61 Daddy Anton daddy nya teteh, bukan Daddy Alwi.
62
Bab 62 Kebingungan Nuri.
63
Bab 63 Nuri menghilang!!!
64
Bab 64 Aku belum bisa memaafkanmu!!!
65
65 Mencari jalan agar El dan Willy bersama.
66
Bab 66 Sampai lupa, karna aku janda.
67
Bab 67 Kebahagiaan dipagi hari.
68
Bab 68. Pov Willy, Bahagia ketika mendapat lampu hijau
69
69. Candaan Imam membuat Antonio galau.
70
Bab 70. Kesedihan Aurelia.
71
Bab 71. Perjuangan Antonio
72
Bab 72. Ima mencurigai suaminya.
73
Bab 73. Kemarahan Ima.
74
Bab 74. Pertemuan Tidak disengaja.
75
Bab 75. Undangan dari Restu dan Resty
76
Bab 76. Menghadiri resepsi pernikahan
77
Bab 77. Untung saja hanya Mimpi.
78
Bab 78. Imam ingin El dan Willy dijodohkan.
79
Bab 79. Tidak boleh ada penolakan.
80
Bab 80. Tentang perjodohan.
81
Bab 81. Dian sedang kritis.
82
Bab 82. Pemakaman Dian.
83
Bab 83. Terkuak.
84
Bab 84. Terkuak part2.
85
Bab 85. Dia anakku?
86
Bab 86. Kesedihan Galih.
87
Bab 87. Ima ingin Galih Yang menjadi menantunya.
88
Bab 88. Pertengkaran mama dan papanya El.
89
Bab 89.
90
Bab 90. Kesedihan Putri dan Willy.
91
Bab 91. Pertunangan Antonio.
92
Bab 92. Sudah berjuang, jangan mundur ditengah jalan.
93
Bab 93. Dukungan Ananda.
94
Bab 94. Perjuangan Willy.
95
Bab 95. Prerjuangan Willy part2.
96
Bab 96. Mencari tahu perasaan El.
97
Bab 97. El merasa kehilangan.
98
Bab 98. Perasaan yang tanpa sadar telah tumbuh.
99
Bab 99. Malu-malu untuk mengungkapkan
100
Bab 100. Berterus terang
101
bab 101. Alwi mau secepatnya satu kamar.
102
Bab 102. Ima mengalah
103
Bab 103. El meminta bantuan Willy
104
Bab 104. El kabur.
105
105. Kekhawatiran part4
106
106. El bahagia
107
107. Honeymoon
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110. Boncap.
111
Pengumuman!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!