Bab 02 Permintaan

"Apa? siapa yang gila tuan?" jawabnya dengan polos.

"Kaulah siapa lagi, memang kau pikir saya yang gila? Yang senyum-senyum sendirian itu anda." Berhenti sejenak lalu menoleh kearah Galih.

"Eh, anu ... tuan bukan begitu," ucap Galih gugup.

"Sudah lah lupakan, ikuti saya," Perintah Antonio sambil berjalan.

Tiba diruang kerja, Antonio pun masuk dan tampak Galih dari arah belakang, mendudukan bokongnya dikursi yang tersedia di ruangam itu. Sebisa mungkin Galih mencoba tenang untuk menelaah permintaannya, menyiapkan hati mungkin akan banyak sekali penolakan didalam perbincangan kali ini.

"Aku akan memanggil paman beserta keponakanku." Antonio Berjalan menuju pintu dan membukanya, lalu berjalan menuju kamar orang yang sudah dia anggap seperti ayah kandungnya.

Galih hanya bisa menatap punggung itu tanpa berbicara apapun, mencoba membaca karakter dari sorot matanya dan gerak gerik orang yang menjadi penolongnya. Namun sayang sulit diartikan menurutnya terlalu misterius.

Tok.. Tok.. Tok...

"Paman ... Maaf mengganggu waktu istrhatmu!" Antonio tidak enak hati mengganggunya. Namun harus dilakukannya ini semua harus didiskusikan, keputusannya harus di setujui sang paman.

Pintu kamar pun terbuka lebar, mendapati pria muda tampan dalam waktu dekat menjadi Presdir baru menggantikan Antonio.

"Paman, kau sudah datang rupanya?" Willy tersenyum lebar.

"Mari masuk Papah sudah menunggu kita." Melenggang masuk beriringan.

Sebelum duduk dia mencium punggung tangan paruh baya itu, mencoba menceritakan kejadian awal sampai akhir. Tampak kedua orang itu menghela napas dan berjalan menuju ruang kerja.

Mungkin disini Antonio sangat bimbang dengan keadaan ini, menuntutnya untuk tak dapat menolak permintaan orang asing baginya.

Namun berbeda dengan pria paruh baya itu, dia sudah mengetahui semua ini, ini permintaan sahabat karibnya. Dia hanya memasang mimik muka datar, semua sudah dibicarakan dengan rinci dengan sahabatnya keluarga Ananda Pratama beserta istrinya Ima Nanda Maharani.

FlashBack💦

Dering Ponsel menggema nyaring diatas meja, mengganggu orang yang kini tengah duduk santai ditaman belakang.

"Kau dimana? Aku bersama istriku sudah berada di ruang tamu," suara bariton yang sangat dikenalinya.

"Kemarilah aku berada ditaman belakang!" langsung mematikan ponselnya sepihak, dia tergelak mengingat reaksi apa yang akan dilakukan sahabatnya.

Setelah sampai ditaman belakang.

"Kebiasaan kau ini ya bikin orang kesal, memerintah tanpa menunggu jawaban!" sungut Nanda.

Imam hanya mampu tertawa atas ocehan Ananda.

"Duduk, cepat utarakan maksudmu mengunjungi rumah sederhanaku?" tanya Imam to the point.

"Aku akan menyerahkan jabatan Presdir untuk keponakanmu, dan laki-laki yang selalu bersama anaku El-Suci Nanda Maharani adalah asistennya, dia akan pergi melanjutkan pendidikan perguruan tinggi dalam waktu dekat ini. Semua aset perusahaan akan aku amanatkan kepadamu termasuk anak kesayanganku!" ucap Ananda lirih merasa firasat buruk akan menimpa keluarga kecilnya.

"Kau akan kemana?" seru Imam merasa heran.

"Entah aku dan istriku merasa akan ada sesuatu hal buruk menimpa kami, firasat kami yang menuntun kami untuk meminta bantuan ini,"

"Jangan coba-coba menolak ini memang permintaan dari sahabat, namun perintah dari bos kau lupa aku penanam saham terbesar diperusahaanmu mau kutarik sahamnya?"

"Kau, apa kau tak khawatir jika aku membawa kabur aset perusahaanmu?" pertanyaan yang lolos dari bibir Imam.

"Jika sesuatu hal buruk menimpa kami tolong rahasiakan ini semua, dan bantu aku menghilangkan jejak sebelum kami berdua pulih," permintaan Ananda tak masuk akal itu dilontarkan kembali, baru saja mulutnya terbuka untuk melontarkan penolakan namun didahalui oleh Ananda. Dia hanya berdecak kesal, belum mengutarakan pendapatnya sudah diprotes.

"Sudah kubilang jangan mencoba menasehati ku lagi, ini sudah keputusan ku jika aku tak sadar dalam waktu panjang adopsi putri kesayanganku!"

FlashBack 💦

Kini keempat orang itu pun telah berada dalam satu ruangan, ketiga penghuni rumah itu tampak santai, namun berbeda dengan Galih perasaannya tengah gundah gulana, untuk mengutarakan permintaannya, ia takut permintaannya di tolak mentah-mentah.

Ketakutan seperti menonton flm horor atau bahkan ini menurutnya melebihi dari flm horor, ia sangat lelah saat ini, lelah berpacu dengan perasaan gugup, dirinya bagai terkurang dalam pembatas menjulang tinggi diantara ketiga orang dihadapannya, dirinya bagai narapidana yang telah berstatus terdakwa yang kini tengah akan diintrogasi.

Bisa dibilang ini perasaan berlebihan baginya, terlalu pesimis, belum mengutarakan sudah putus harapan.

Ketiga orang itu Imam Nugraha, sahabat dari Ananda Pratama, dan anak semata wayangnya Willy Nugraha Abraham dan keponakannya Antonio Nugraha.

"Kau tak usah gugup berlebihan, semua sudah berjalan sesuai pemikiranmu," ucap Imam memecah keheningan dan suasana canggung yang tercipta diruangan itu.

"Tu-tuan terimakasih," jawab Galih sendu.

"Lalu bagaimna dengan Nyonya dan Tuan besar?" tanya nya lagi.

"Tidak usah dipikirkan, rekayasa kecelakaan terjatuh kejurang sudah dilakukan sesuai dengan rencamu Galih, dan untuk keselamatan majikanmu sudah kubereskan, kau hanya perlu pergi mengasah kemampuanmu supaya kau hebat. Pantas berada disamping nonamu dan menjadi asisten Nona mudamu. Sekarang pergilah ke kamar mu untuk beristirahat!" perintahnya dengan datar.

"Tapi bagaimana denganku Paman aku harus menjadi Presdir di perusahaan itu, sungguh aku merasa tak pantas. Kemampuanku hanya seujung kuku dibandingkan dirimu," ujar Antonio dengan merendah.

"Kau akan mampu, aku percaya itu." Imam beranjak pergi dari ruangan menuju kamarnya.

Didalam pembahasan itu Willy hanya menyimak, tak mampu berkata, bibir nya terasa kaku untuk berkata dengan penuturan ayahnya.

Seketika Galih pun beranjak dari duduknya, berjalan setengah berlari menghampiri tuan pemilik rumah.

"Tuan, mohon tunggu sebentar." Galih berbicara dengan setengah berteriak supaya terdengar oleh orang yang tengah dikejarnya.

Mendekat lalu bersimpuh dikaki tuan pemilik rumah, dirinya merasa lega haru bercampur sedih isakan tangis bahagia terdengar dari bibirnya. Dan ia bisa dengan tenang menimba ilmu untuk mengasah kemampuannya. Imam hanya dapat menarik bibirnya dengan senyuman tipis, bangga akan kesetian asisten dari sahabatnya.

"Te-terima-Kasih tuan," perkataan itu terlontar dengan nyaring bercampur isakan tangis.

"Jangan menangis, hatimu harus kuat sekuat baja, ini belum seberapa. Masalah besar akan terjadi ketika Nona mu beranjak dewasa."

Kedua orang yang tengah berada diruang kerja pun keluar, dengan tertegun menatap orang yang tengah bersimpuh di kaki ayahnya, pemandangan yang sangat luar biasa membuat keduanya terperanjat kaget.

"Ayo, bangun. Kau boleh memelukku untuk mengurangi kesedihanmu." Imam merentangkan kedua tangannya untuk bersiap dipeluknya.

Tampak binar matanya berkaca-kaca

"Tuan," tangisannya pecah dipelukan sang tuan rumah.

Disela-sela isakan tangisannya, ia pun berkata, "Bagaimana dengan tuan Antonio tuan. Walau pun kedua majikan saya sudah aman, tapi perusahaannya?" tanyanya lagi dengan masih sesenggukan.

"Tidak perlu memikirkan itu semua, tanpa majikanmu pun perusahaan akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dan soal keponakanku dia tidak akan menolak keputusanku, sekarang pergilah ke kamar mu untuk beristirahat." Imam melepaskan pelukannya.

"Iya, baik tuan saya pamit." Galih menuruti nasehat sang tuan rumah.

Ketika hendak membalikan badannya dia terperanjat kaget, dimana dirinya tengah ditonton oleh dua orang penghuni rumah, dengan berkacak pinggang dan mimik wajah yang tanpa ekspresi.

Dia melewati begitu saja dua orang itu dengan masa bodo, perasaan malunya seketika menghilang, diganti dengan kelegaan hatinya, majikannya aman, perusahaannya pun berjalan dengan semestinya, dia juga tidak perlu mengkhawatirkan Nona mudanya.

Setelah beberapa menit menuruni anak tangga, dia pun memasuki kamar tamu dimana, didalam terdapat orang yang paling berharga untuknya. Seorang gadis kecil cantik tengah berbaring diranjang dengan cantiknya.

Siapakah gerangan gadis cantik itu? dia adalah El-Suci Nanda Maharani, pewaris tunggal keluarga Ananda Pratama, keluarga yang telah membiayai pendidikannya ke perguruan tinggi dengan mengambil jurusan di bidang bisnis.

bukan tanpa alasan keluarga ini membiayai asisten anak semata wayangnya, karena kesetian dan pengabdian yang tulus untuk nona muda keluarga Ananda Pratama.

Duduk disamping gadis kecil itu dengan raut wajah sendu, membelai rambutnya yang tergerai, masih saja menyisakan pilu direlung hatinya. Dia harus pergi dalam waktu beberapa tahun meninggalkan kota ini.

Dia juga harus meninggalkan nona mudanya jauh dari pantauannya, meskipun bisa mengetahui gerak-geriknya.

'Tolong jangan bersedih nona, ketika aku tak berada disisimu, kau bagai adik kandungku yang harus kujaga dengan seluruh kehidupanku, jadi tetaplah sehat, bahagia,' Batinnya berbicara dengan lirih.

Dia pun berdiri dan berjalan menuju lemari, untuk mengambil bantal serta selimut untuk menyelimuti tubuhnya, dia merebahkan badannya disofa untuk tertidur.

***

Hari sudah semakin larut, para penghuni rumah pun pasti telah tertidur. Tetapi tidak dengan kedua pria itu, ya dia Willy dan Antonio, sepasang saudara paman dan keponakan itu masih mengintrogasi Imam, memintai penjelasan akan masaah ini.

Bagaimna tidak berpikir hal aneh, semua nya telah disusun rapi oleh Imam, dari pengobatan keluar negeri, identitas kedua orang itu pun dipalsukan dengan alasan keselamatan, dan yang terakhir tentang kecelakaan mobil itu, direkayasa dengan jatuh kedasar jurang yang curam.

Dan juga kasus ini ditutup rapat-rapat. Supaya media tidak dapat meliput berita duka ini. Imam juga tidak ingin diusut kasus ini, supaya musuh dan pengkhianat keluarga Ananda Pratama tidak mengetahui keberadaan keluarga sahabatnya.

"Kalian berdua tidak kasihan terhadapku?" Imam berdecak. "ini bagai narapidana diintrogasi," berbicara berpura-pura marah.

"Tidak, bukan begitu paman," jawab Antonio.

"Iya, Pah bukan begitu," tungkas Willy merasa bersalah.

"Apakah gadis kecil itu akan diadopsi juga oleh mu Pah? kami hanya ingin tidak terlalu kaget untuk hari esok, kami hanya akan mendengarkan," penuturan Willy

"Kalian tidak keberatan bukan mendapat penghuni baru gadis cantik?" tanya papah Imam.

"Sayangi dia seperti saudara kalian, lindungi dia sebelum asisten pribadinya kembali setelah pergi menjalani pendidikannya, apakah kalian mengerti?" pertanyaan diajukan untuk dua orang sepasang saudara itu.

Keduanya hanya saling menatap beradu pandang, dan diberi anggukan oleh Antonio isyarat bahwa dia menyetujuinya, keduanya pun sepakat untuk menerima penghuni baru gadis kecil cantik itu.

"Ok, introgasi selesai, pergi kalian aku ingin istirahat!"

"Baik pah, selamat istirahat,"

"Iya paman selamat istirahat maaf mengganggu waktumu."

Setelah kedua orang itu pergi, dia meraih ponselnya di nakas, menelfon pengacara keluarga Ananda Pratama untuk sementara diasuh oleh keluarga Imam Nugraha.

Agar pembahasan esok hari tidak menguras waktu, hanya untuk masalah ini. Supaya El-Suci anak semata wayang Ananda Pratama dapat dengan cepat beradaptasi dengan keluarga ini, ketika Galih pergi untuk menimba ilmu.

***

Malam berganti menjadi pagi hari, kicauan burung mulai bernyanyi riang menyambut pagi hari dengan indah, Galih terbangun dahulu dan akan beranjak kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, melirik sekilas keranjang dimana gadis berparas cantik itu masih terlelap didalam mimpinya.

Ketika cahaya mulai masuk dari kaca menembus kamar dan membangunkan gadis berparas cantik itu dengan mata sembabnya. Ironis sungguh gadis belia harus berpisah dengan kedua orang tuanya.

Dia terbangun dan menyandarkan punggungnya, matanya mulai melirik kesana kemari, kekiri dan kekanan menyapu seluruh ruangan yang mana dirinya merasa asing ditempat ini.

Ceklek...

Pintu kamar mandi pun terbuka dengan menampakan sosok pria yang selalu berada disamping El-Suci. El-Suci langsung melirik sosok itu dengan tatapan sendu, kristal bening itu mulai mengalir deras di pelupuk mata indahnya.

Mungkin dirinya terpukul, trauma, apakah bisa gadis berparas cantik itu bisa menjalani hari-harinya?

Dengan refleks galih langsung berlari merengkuh gadis kecil itu.

"Masss," ucap El-Suci dengan isakan tangis.

***

-BERSAMBUNG-

Terpopuler

Comments

Hasni Usman

Hasni Usman

semangat dek

2021-04-05

0

.

.

sedyihhh

2021-02-25

0

BELVA

BELVA

slm kenal ya

2021-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 TRAGEDI
2 Bab 02 Permintaan
3 Bab 03 Kesedihan
4 Bab O4 Memulai Hidup Baru
5 Bab 05 Aku Belum Ingin Melanjutkan Kuliah
6 Bab 06 POV El-Suci / Aku Bebas
7 Bab 07 Pengenalan Tokoh
8 Bab 08 POV El-Suci / Aku Curiga Pada Mereka
9 Bab 09 POV El-Suci / Apakah Dia Mencintaiku?
10 Bab 10 POV El-Suci / Membuatku Pusing
11 Bab 11 POV El-Suci / Memulai Rencana
12 Bab 12 POV El-Suci / Dimabuk Kepayang
13 Bab 13 POV El-Suci / Aku Menganggap Ini Mimpi Buruk
14 Bab 14 Penyesalan Willy
15 Bab 15 Anggap Semua Tak Pernah Terjadi
16 Bab 16 Perasaan Apa Ini? Syok?!!
17 Bab 17 Kekhawatiran
18 Bab 18 Kekhawatiran Part2
19 Bab 19 Kekhawatiran Part3
20 Bab 20 Prosesi Pernikahan
21 Bab 21 Pelakor Versi Pria Tampan
22 Bab 22 Mengidam Tengah Malam
23 Bab 23 Melihatmu Tersenyum Sudah Membuatku Bahagia(Willy)
24 Bab 24 Sahabat Konyol
25 Bab 25 Sahabat Konyol Part2
26 Bab 26 Menjadi Suami Waspada&Siaga
27 Bab 27 Apakah Dia Anakku?
28 Bab 28 Syukuran
29 Bab 29 Anakku Diculik
30 Bab 30 Salahkah Jika Aku Mencintai Istri Orang?
31 Bab 31 Kehadiranmu Menenangkan Jiwaku.
32 Bab 32 Hatiku Hancur.
33 Bab 33 Kita Adalah Serpihan Masa Lalu.
34 Bab 34 Pengganggu.
35 Bab 35 Gitar Pelipur Lara.
36 Bab 36 Menahan Emosi Beserta Cemburu.
37 Bab 37 Pemandangan Menjijikan.
38 Bab 38 Tamu Arogan.
39 Bab 39 Hampir Ketahuan.
40 Bab 40 Sekretaris Dadakan.
41 Bab 41 Menerima Kenyataan Pahit.
42 Bab 42 Aku Kali Ini Tidak Ingin Ikut Kalian/Alwi.
43 Bab 43 Apa Yang Kalian Pilih?
44 Bab 44 Merasa Bersalah
45 Bab 45 Ini Buah Hati El Mama.
46 Bab 46 Bantulah Tuan Willy Nona.
47 Bab 47 Takut Rupiahnya Gak Cukup.
48 Bab 48 Apa Yang Tidak Bisa Ku Ketahui?
49 Bab 49 Pov Antonio.
50 bab 50 Mau Juga Jualan begitu? Atau Mau Jualan Seblak Dan Dijual Online?
51 Bab 51 Berdiskusi Untuk Sebuah Perpisahan.
52 Bab 52 Siapa Yang Menyakiti Mommy? (Alwi)
53 Bab 53 Perjuangkan Cintamu Untuk Putriku.
54 Bab 54 Apakah Mereka Mencoba Berkhianat.
55 Bab 55 Kasihan Kekasihmu, Menunggu Lama!!!
56 Bab 56 Andai Ini bukan sandiwara, aku pasti bahagia.
57 Bab 57 Resmi Bercerai.
58 Bab 58 Pov Aurelia.
59 Bab 59 Fotografer dadakan.
60 Bab 60 Semoga Keluargamu Diberi Kebahagiaan Sepanjang Masa.
61 Bab 61 Daddy Anton daddy nya teteh, bukan Daddy Alwi.
62 Bab 62 Kebingungan Nuri.
63 Bab 63 Nuri menghilang!!!
64 Bab 64 Aku belum bisa memaafkanmu!!!
65 65 Mencari jalan agar El dan Willy bersama.
66 Bab 66 Sampai lupa, karna aku janda.
67 Bab 67 Kebahagiaan dipagi hari.
68 Bab 68. Pov Willy, Bahagia ketika mendapat lampu hijau
69 69. Candaan Imam membuat Antonio galau.
70 Bab 70. Kesedihan Aurelia.
71 Bab 71. Perjuangan Antonio
72 Bab 72. Ima mencurigai suaminya.
73 Bab 73. Kemarahan Ima.
74 Bab 74. Pertemuan Tidak disengaja.
75 Bab 75. Undangan dari Restu dan Resty
76 Bab 76. Menghadiri resepsi pernikahan
77 Bab 77. Untung saja hanya Mimpi.
78 Bab 78. Imam ingin El dan Willy dijodohkan.
79 Bab 79. Tidak boleh ada penolakan.
80 Bab 80. Tentang perjodohan.
81 Bab 81. Dian sedang kritis.
82 Bab 82. Pemakaman Dian.
83 Bab 83. Terkuak.
84 Bab 84. Terkuak part2.
85 Bab 85. Dia anakku?
86 Bab 86. Kesedihan Galih.
87 Bab 87. Ima ingin Galih Yang menjadi menantunya.
88 Bab 88. Pertengkaran mama dan papanya El.
89 Bab 89.
90 Bab 90. Kesedihan Putri dan Willy.
91 Bab 91. Pertunangan Antonio.
92 Bab 92. Sudah berjuang, jangan mundur ditengah jalan.
93 Bab 93. Dukungan Ananda.
94 Bab 94. Perjuangan Willy.
95 Bab 95. Prerjuangan Willy part2.
96 Bab 96. Mencari tahu perasaan El.
97 Bab 97. El merasa kehilangan.
98 Bab 98. Perasaan yang tanpa sadar telah tumbuh.
99 Bab 99. Malu-malu untuk mengungkapkan
100 Bab 100. Berterus terang
101 bab 101. Alwi mau secepatnya satu kamar.
102 Bab 102. Ima mengalah
103 Bab 103. El meminta bantuan Willy
104 Bab 104. El kabur.
105 105. Kekhawatiran part4
106 106. El bahagia
107 107. Honeymoon
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110. Boncap.
111 Pengumuman!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 01 TRAGEDI
2
Bab 02 Permintaan
3
Bab 03 Kesedihan
4
Bab O4 Memulai Hidup Baru
5
Bab 05 Aku Belum Ingin Melanjutkan Kuliah
6
Bab 06 POV El-Suci / Aku Bebas
7
Bab 07 Pengenalan Tokoh
8
Bab 08 POV El-Suci / Aku Curiga Pada Mereka
9
Bab 09 POV El-Suci / Apakah Dia Mencintaiku?
10
Bab 10 POV El-Suci / Membuatku Pusing
11
Bab 11 POV El-Suci / Memulai Rencana
12
Bab 12 POV El-Suci / Dimabuk Kepayang
13
Bab 13 POV El-Suci / Aku Menganggap Ini Mimpi Buruk
14
Bab 14 Penyesalan Willy
15
Bab 15 Anggap Semua Tak Pernah Terjadi
16
Bab 16 Perasaan Apa Ini? Syok?!!
17
Bab 17 Kekhawatiran
18
Bab 18 Kekhawatiran Part2
19
Bab 19 Kekhawatiran Part3
20
Bab 20 Prosesi Pernikahan
21
Bab 21 Pelakor Versi Pria Tampan
22
Bab 22 Mengidam Tengah Malam
23
Bab 23 Melihatmu Tersenyum Sudah Membuatku Bahagia(Willy)
24
Bab 24 Sahabat Konyol
25
Bab 25 Sahabat Konyol Part2
26
Bab 26 Menjadi Suami Waspada&Siaga
27
Bab 27 Apakah Dia Anakku?
28
Bab 28 Syukuran
29
Bab 29 Anakku Diculik
30
Bab 30 Salahkah Jika Aku Mencintai Istri Orang?
31
Bab 31 Kehadiranmu Menenangkan Jiwaku.
32
Bab 32 Hatiku Hancur.
33
Bab 33 Kita Adalah Serpihan Masa Lalu.
34
Bab 34 Pengganggu.
35
Bab 35 Gitar Pelipur Lara.
36
Bab 36 Menahan Emosi Beserta Cemburu.
37
Bab 37 Pemandangan Menjijikan.
38
Bab 38 Tamu Arogan.
39
Bab 39 Hampir Ketahuan.
40
Bab 40 Sekretaris Dadakan.
41
Bab 41 Menerima Kenyataan Pahit.
42
Bab 42 Aku Kali Ini Tidak Ingin Ikut Kalian/Alwi.
43
Bab 43 Apa Yang Kalian Pilih?
44
Bab 44 Merasa Bersalah
45
Bab 45 Ini Buah Hati El Mama.
46
Bab 46 Bantulah Tuan Willy Nona.
47
Bab 47 Takut Rupiahnya Gak Cukup.
48
Bab 48 Apa Yang Tidak Bisa Ku Ketahui?
49
Bab 49 Pov Antonio.
50
bab 50 Mau Juga Jualan begitu? Atau Mau Jualan Seblak Dan Dijual Online?
51
Bab 51 Berdiskusi Untuk Sebuah Perpisahan.
52
Bab 52 Siapa Yang Menyakiti Mommy? (Alwi)
53
Bab 53 Perjuangkan Cintamu Untuk Putriku.
54
Bab 54 Apakah Mereka Mencoba Berkhianat.
55
Bab 55 Kasihan Kekasihmu, Menunggu Lama!!!
56
Bab 56 Andai Ini bukan sandiwara, aku pasti bahagia.
57
Bab 57 Resmi Bercerai.
58
Bab 58 Pov Aurelia.
59
Bab 59 Fotografer dadakan.
60
Bab 60 Semoga Keluargamu Diberi Kebahagiaan Sepanjang Masa.
61
Bab 61 Daddy Anton daddy nya teteh, bukan Daddy Alwi.
62
Bab 62 Kebingungan Nuri.
63
Bab 63 Nuri menghilang!!!
64
Bab 64 Aku belum bisa memaafkanmu!!!
65
65 Mencari jalan agar El dan Willy bersama.
66
Bab 66 Sampai lupa, karna aku janda.
67
Bab 67 Kebahagiaan dipagi hari.
68
Bab 68. Pov Willy, Bahagia ketika mendapat lampu hijau
69
69. Candaan Imam membuat Antonio galau.
70
Bab 70. Kesedihan Aurelia.
71
Bab 71. Perjuangan Antonio
72
Bab 72. Ima mencurigai suaminya.
73
Bab 73. Kemarahan Ima.
74
Bab 74. Pertemuan Tidak disengaja.
75
Bab 75. Undangan dari Restu dan Resty
76
Bab 76. Menghadiri resepsi pernikahan
77
Bab 77. Untung saja hanya Mimpi.
78
Bab 78. Imam ingin El dan Willy dijodohkan.
79
Bab 79. Tidak boleh ada penolakan.
80
Bab 80. Tentang perjodohan.
81
Bab 81. Dian sedang kritis.
82
Bab 82. Pemakaman Dian.
83
Bab 83. Terkuak.
84
Bab 84. Terkuak part2.
85
Bab 85. Dia anakku?
86
Bab 86. Kesedihan Galih.
87
Bab 87. Ima ingin Galih Yang menjadi menantunya.
88
Bab 88. Pertengkaran mama dan papanya El.
89
Bab 89.
90
Bab 90. Kesedihan Putri dan Willy.
91
Bab 91. Pertunangan Antonio.
92
Bab 92. Sudah berjuang, jangan mundur ditengah jalan.
93
Bab 93. Dukungan Ananda.
94
Bab 94. Perjuangan Willy.
95
Bab 95. Prerjuangan Willy part2.
96
Bab 96. Mencari tahu perasaan El.
97
Bab 97. El merasa kehilangan.
98
Bab 98. Perasaan yang tanpa sadar telah tumbuh.
99
Bab 99. Malu-malu untuk mengungkapkan
100
Bab 100. Berterus terang
101
bab 101. Alwi mau secepatnya satu kamar.
102
Bab 102. Ima mengalah
103
Bab 103. El meminta bantuan Willy
104
Bab 104. El kabur.
105
105. Kekhawatiran part4
106
106. El bahagia
107
107. Honeymoon
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110. Boncap.
111
Pengumuman!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!