Penguasa kekacauan berdiri dengan tubuh raksasanya yang menjulang setinggi seribu tahun cahaya, sosok menyerupai manusia dengan kepala ular. Sorot matanya berkilat ganas, namun di balik amarahnya ada keraguan. Dia tidak pernah menduga, bahwa sejak awal, penguasa aturan lah yang mengendalikan penguasa elemen, menjadikannya pion yang diberi kekuatan tambahan.
Penguasa elemen meraung gila. Tubuhnya yang berkilauan warna-warni mulai mengembang, cahaya yang memancar dari setiap sisinya bagaikan bintang yang hendak pecah. Melihat itu, penguasa kekacauan langsung menyadari maksud lawannya.
"Dia ingin… meledakkan diri!"
Dengan cepat, dia mengerahkan konsep kekacauan. Ruang seluas seratus juta mil runtuh seketika, hancur menjadi serpihan, lalu dibentuk ulang menjadi ruang yang sangat padat, ruang penjara yang menahan energi ledakan.
Tubuh penguasa elemen yang hampir meledak mendadak berhenti bersinar. Namun dari mulutnya, energi berwarna-warni berubah wujud, melebur dengan kekacauan. Dalam kegilaannya, dia memuntahkan sinar energi ke segala arah, tanpa pola, tanpa tujuan.
Setiap sinar yang menghantam domain, menghancurkan ruang sekaligus semua makhluk hidup di dalamnya. Jeritan, kehancuran, dan kepunahan bergema. Namun kekuatan yang tidak terlihat dari kematian itu tidak kembali ke ekstrim, melainkan jatuh ke tubuh ketiga penguasa sejati.
Penguasa kekacauan tidak sanggup menahan amarahnya lagi. Matanya merah, ia meraung beringas, tubuhnya melesat menembus jarak tak terhitung. Dalam sekejap, dia sudah berada di depan penguasa elemen. Kekacauan murni berputar di tangannya, mengiris tubuh sekaligus jiwa penguasa elemen.
Namun dia tidak berhenti.
Dia menyerang lagi, lagi, dan lagi—setiap pukulan meledakkan sebagian tubuh lawannya.
"Cukup!"
Dengan geram, penguasa kekacauan mengerahkan seluruh konsepnya. Sebuah kapak raksasa terbentuk dari energi kosmik. Kapak itu bukan benda biasa, melainkan perwujudan hukum yang bisa memotong ruang sekaligus menghancurkan waktu. Dalam hantaman sekali saja, tubuh penguasa elemen hancur total, lenyap dari keberadaan.
Tapi penguasa kekacauan tidak berhenti sampai di situ. Dia menjentikkan jarinya, mengaktifkan konsep siklus. Arus waktu berputar, memaksa jiwa dan tubuh penguasa elemen bangkit kembali.
Dalam sekejap, regenerasi selesai. Tubuh raksasa itu kembali utuh, dan penguasa elemen langsung bersujud di depan penguasa kekacauan. Harga dirinya, kebanggaannya, semua hilang. Di hadapan penguasa kekacauan, ia hanyalah makhluk kecil yang berutang hidup.
"Cepat ceritakan apa yang terjadi!"
suara penguasa kekacauan menggelegar, dingin dan penuh ancaman.
Penguasa elemen dengan tubuh bergetar segera menceritakan segalanya. Tentang retakan, tentang penguasa aturan luar, tentang bagaimana ia dipaksa bergerak seperti boneka.
Di sisi lain, jauh di luar ekstrim, penguasa aturan hanya tersenyum puas. Baginya, ketiga penguasa ketiadaan adalah sapi gemuk yang siap diperah. Dengan mengikat mereka dalam kekacauan ini, dia bisa menggunakan konsep keberuntungan untuk mempercepat pencarian dunia atas.
Semangatnya meledak. Dia bahkan mempercepat retakannya sendiri, agar konsep-konsep ekstrim itu segera bisa dipakai sebagai penunjuk jalan.
Namun di saat yang sama, penguasa tak terbatas akhirnya menemukan lokasi pasti lawan mereka. Dengan konsep tak terbatas, dia memotong ruang, merobek lapisan realitas, dan memindahkan semua penguasa langsung ke hadapan penguasa aturan.
Dalam jarak satu tahun cahaya dari penguasa aturan, ruang terbelah. Dari celah itu, tiga puluh tiga penguasa bermunculan, tubuh mereka menjulang bagai pilar kosmik.
Penguasa aturan menatap mereka dengan tenang.
"Mereka datang lebih cepat dari dugaanku."
Tidak ada rasa panik, bahkan senyumnya makin lebar.
Para penguasa terbagi menjadi tiga tingkatan:
Penguasa Asal → mengendalikan sepuluh konsep dasar.
Penguasa Sejati → menguasai delapan konsep asal.
Penguasa Ketiadaan → yang tertinggi, penguasa yang menjaga tiga konsep utama ekstrim.
Tiga konsep ketiadaan adalah fondasi.
Tanpa kekacauan, aturan tidak bisa dibentuk.
Tanpa aturan, konsep tak terbatas akan runtuh.
Tanpa tak terbatas, kekacauan tidak akan pernah muncul.
Mereka adalah satu kesatuan mutlak. Jika salah satu hancur, maka dua lainnya ikut runtuh, dan seluruh ekstrim akan jatuh ke dalam zona sampah asal.
Namun penguasa aturan luar tidak peduli. Bagi dia, kesatuan itu hanyalah "barang bagus" yang bisa ia manfaatkan untuk membuka jalan menuju dunia atas.
Ketiganya saling menatap. Penguasa tak terbatas bergerak lebih dulu, melakukan pemindahan ruang yang mengguncang, lalu menghadirkan penguasa aturan tepat di tengah mereka.
Penguasa kekacauan tak menunggu lagi. Dengan kapak raksasa yang diselubungi kekacauan, dia menebas ke arah penguasa aturan.
Tiba-tiba, ruang berhenti. Gerakan penguasa aturan melambat seolah seluruh aturan menolak pergerakannya. Penguasa aturan lawan menetapkan sebuah hukum baru.
Dia tersenyum dingin, menatap mereka seakan hanya kawanan hewan ternak.
"Ilmu Terbalik!"
Aturan yang ditegakkan penguasa aturan lawan diputar balik. Kapak kekacauan yang seharusnya menebasnya justru berbalik ke arah si empunya.
Tanpa memberi waktu, penguasa aturan mengangkat pedangnya. Cahaya perak yang nyaris menyatu dengan kehampaan menyelimuti bilahnya.
"Pedang Pembelah Kehampaan!"
Satu ayunan pedang yang mampu memutus bukan hanya ruang dan waktu, tapi juga garis takdir para penguasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments