Dapat Petunjuk

𝗗𝗔𝗣𝗔𝗧 𝗣𝗘𝗧𝗨𝗡𝗝𝗨𝗞

Pak Handoko sampai ke kantor, bersama Dalila. mereka akan mengambil beberapa berkas penting, untuk dibahas dipertemuan nanti.

"Sudah lengkap semuanya, Ser" tanya pak Handoko, kepada sekretarisnya.

"Sudah tuan, semua sudah saya siapkan." sahut Serly.

"Baiklah, kalau begitu, saya akan pergi dengan Dalila, kami stand by saja di kantor ya."

"Baik tuan, siap." kata Serly sedikit kecewa, dia berharap pak Handoko membawanya, karena dia ingin berkenalan dengan cucu pak Arman, yang menurut cerita para gadis, sangat ganteng.

Pak Handoko dan Dalila keluar ruangan, siap-siap meninggalkan kantor, menuju hotel angkasa tempat pertemuan itu.

"Sombong kali ya si Dalila, tak pernah nyapa kita, beda bangat dengan kakaknya." bisik Renjani salah satu karyawan.

"Ya, iyalah, cantiknya aja beda, Dalila cantik bangat." celetok Budi sambil menghayal.

"Andai Dalila mau jadi pacarku." lanjut Budi senyum-senyum.

"Gerrrr... seisi ruangan jadi ramai, mentertawakan Budi."

"Bud... Bud, jangan ketinggian menghayal, kita mah di mata Dalila cuman debunya rengginang, masih mending sampahkan, kelihatan, hahaha... ini mah debu." kata Roy menyambangi perkataan Budi, merekapun akhirnya tertawa bersama.

"Kalau aku tak tertarik dengan Dalila Bud." lanjut Roy.

"Tak normalnya, kau tuh Roy, masa cewek sicantik Dalila, kau tak tertarik." ujar Budi dengan logat Bataknya, sambil menepuk bahu Roy.

"Karena aku sudah punya sicantik Moni." ujar Roy sambil memamdang Moni yang tersipu di sampingnya. ruangan kembali menjadi riuh.

"Selamat siang semuanya." sapa Dania yang baru sampai, seketika ruangan yang riuh berubah hening.

"Siang Nyonya." jawab mereka serempak sambil membungkukkan badan. Dan kembali ke meja kerja masing-masing. Tak ada satu orang pun yang berani mengeluarkan suara, hanya lirikan mata mereka yang berbicara, mulut terkunci rapat tanpa suara, karena nyanyo besar tidak segan-segan memecat siapapun yang dia tidak suka, Dasar mak Lampir.😂😂

*****

#Flashback

Angkasa Hotel terlihat megah, berdiri dengan sombongnya seperti mencakar langit, salah satu hotel bintang 5, berlantai 38 ni, kepunyaan Arman Atmaja, dan sebentar lagi akan menjadi milik Viktor Atmaja.

"Apa mereka sudah datang." tanya Arman Atmaja ke manejer hotel.

"Sudah tuan, mereka sudah di ruang rapat."

Arman Atmaja melangkah bergandengan dengan Viktor Atmaja, mereka benar-benar kakek dan cucu yang sangat kompak dan perfect. begitu mereka sampai dan masuk ruangan, semua yang hadir berdiri dan membungkukkan badan mengharmati Arman Atmaja.

Sebelum duduk di kursi kebesarannya, Viktor mengitarkan pandangannya kepada semua yang hadir, deg... jantungnya berdetak kencang ketika tatapannya tertuju pada seorang gadis yang sangat cantik. Oh... sungguh sempurna, gumamnya dalam hati. sementara gadis yang ditatapnya hanya asik dengan ponselnya.

Selama pertemuan, Viktor sedikitpun tidak bisa fokus, hati dan pikirannya hanya tertuju pada gadis berbaju pink itu, gadis itu betul-betul telah memukaunya.

Setelah selesai penandatanganan kontrak kerja, dan sebelum pertemuan ditutup, Arman Atmaja memperkenalkan cucu semata wayangnya. dan proyek besar yang baru mereka bicarakan, akan langsung bergerak di bawah pimpinan Viktor Atmaja.

Dari sekian banyak rekan bisnis yang hadir, ada yang terkagum-kagum dengan Viktor Atmaja, tapi ada juga yang mencibir sinis.

Sebelum bubar para undangan dijamu dengan berbagai kuliner kebanggaan hotel angkasa dengan khas masakan daerah yang ada di Indonesia.

"Apa kamu yakin, anak ingusan ini bisa menangani proyek sebesar ini." bisik pak Handoka kepada pak Haris sambil menyuap kue klapon yang lagi viral.

"Kita lihat saja nantik pak." ujar pak Haris sambil menyicipi kuliner khas sumatra.

"Kalau gagal, Arman Atmaja yang akan bertanggung jawab, pak Handoko tidak usah khawatir, Arman Atmaja orang yang sangat kaya." lanjutnya sambil tersenyum licik.

Viktor membaur dengan para tamu yang lain, dia mencari-cari gadis yang berbaju pink, tapi tak terlihat, ke mana dia?, Viktor berjalan mundur dan berbalik.

"Bruk." Viktor menyenggol gadis yang sedang mangambil minuman, matanya tak berkedip memandang gadis itu.

"Maaf pak, baju bapak jadi basah." kata gadis cantik itu sambil mengambil tissu dan mengelap lengan baju Viktor yang basah.

"Aku yang minta maaf." ujar Viktor sambil memegang jemari gadis itu. Mencegah untuk membersihkan bajunya.

"Bolehkah, kita duduk di sana." gadis itu menganggung, Viktor sangat senang dan bahagia. Viktor membawa dua gelas minuman, dan duduk di meja, yang posisi lebih menjauh dari kebisingan.

"Viktor." sambil menyodorkan tangan mengajak si gadis berkenalan.

"Dalila."

"Anaknya pak Handoko." tanya Viktor.

"Iya, itu ayahku." sahut Dalila sambil tersenyum manis, duh... senyummu dek mengaduk-aduk hatiku, gumam Viktor dalam hati.

Sepuluh menit kemudian pak Handoko mengajak Dalila pulang. pak Handoko memandang sinis pada Viktor, ada aroma ketidak senangan terbersit dari tatapannya. Viktor merasakan itu, sehingga mengurungkan niatnya untuk meminta nomor hp Dalila.

"Kanapa?, kamu suka dengan gadis itu." ujar kakek Arman, ketika melihat cucu kesayangannya itu, memandang Dalila sampai ke luar hotel.

"Ah... kakek, mana berani aku suka dengan gadis secantik dia." kata Viktor sambil menggeleng.

"Hahaha." kakek tertawa mendengar ungkapan pesimis cucunya.

"Kamu, sangat beda dengan ayahmu, yang menjadi pemburu wanita-wanita cantik, sampai akhirnya dia meninggalpun gara-gara wanita cantik." kata kakek sambil mengajak Viktor kembali ke kantor.

Sepanjang perjalanan dari hotel ke kantor, wajah gadis itu yang terbayang di pelupuk mata Viktor, kakek Arman yang duduk di samping cucunya, diam-diam memperhatikan Viktor.

"Masih kepikiran gadis tadi." tanya kakek, mengejutkan Viktor.

"Eh.... Iya kek." Viktor keceplosan berkata jujur. Viktor... Viktor bikin malu aja kamu.

"Dalila memang cantik, bahkan sangat cantik, cuman kakek tidak tahu, apakah hatinya secantik wajahnya." ujar kakek, dia terbayang ibu tirinya Viktor, sangat cantik wajahnya, tapi jahat hatinya. Andai Viktor dan Amira tidak di selamatkan bi Zea pasti mereka sudah terpanggang di rumah kediaman mereka yang sengaja di bakar oleh ibu tirinya.

Kejadian itu 20 tahun silam, saat pak Arman Atmaja sampai kekediaman Hermawan Atmaja ( ayahnya Viktor ), rumah itu sudah rata dengan tanah, karena habis dilalap api.

"Viktor!, Amira!." Arman memanggil-manggil kedua nama cucunya. sambil menangis pilu, membayangkan, bagaimana sakitnya, saat kedua cucunya meregang nyawa di kobaran api.

Dengan kedua tangan menangkup di wajah, dia terduduk lemas, sambil menyesali keterlambatannya, dia tidak bisa menyelamatkan cucunya dari bencana ini.

"Anggita, maafkan mertuamu ini, tidak bisa menjaga titipanmu. Hiks... hiks... hiks. Arman Atmaja tenggelam dalam kesedihannya. Dia menghapus air mata dengan sudut lengannya, "aku akan mencari kau perempuan laknat." gumamnya sambil melangkah, menjauh dari lokasi kebakaran.

"Tuan beri saya sedekah." tiba-tiba seorang pengemis menghampiri tuan Arman. Dan merampas ponsel tuan Arman.

"Hay... apa yang kau lakukan pengemis, kembalikan ponselku." teriak tuan Arman.

"Ampun tuan." kata pengemis itu ketakutan. Dan mengembalikan ponsel tuan Arman, sambil menyelipkan selembar kertas dengan lipatan kecil. pengemis itu berbisik.

"Carilah tempat aman, tuk membukanya, karena di tempat ini musuh tuan Hermawan sedang berkeliaran." bisik lelaki itu.

Benar saja ada empat mata yang sedang mengintip dan mematai-matai tuan Arman. Arman Atmaja menyadari keberadaan mereka dari cerutu yang dihisapnya, sebenarnya itu bukan cerutu biasa, tapi alat untuk mendeteksi orang-orang yang mengikutinya.

Untuk mengelabui mereka, Arman Atmaja pura-pura menelpon asistennya.

"Hallo Mer!, pesan tiket pesawat sekarang, saya akan kembali ke Jerman malam ini juga.

"Iya,.. apa? satu jam lagi?, baiklah kalau begitu, saya akan langsung ke bandara." Arman Atmaja mengakhiri percakapannya.

Arman Atmaja meminta supir mengatarnya ke bandara, di perjalanan ada dua mobil yang mengikuti mereka sampai ke bandara.

Sebelum masuk bandara, Arman Atmaja berpesan pada supirnya untuk segera pulang, sampai di bandara, Arman Atmaja langsung check-in. dan menunggu di boarding room (ruang tunggu). 10 menit di ruang tunggu. Arman Atmaja ke luar dengan penampilan yang sudah berbeda, dia mengganti pakaian yang sudah disiapkan oleh asisten pribadinya.

Kemudian berjalan menuju parkiran, menaiki motor king ninja yang juga sudah disiapkan asistennya. Dari kaca spion masih dilihatnya dua mobil yang tadi mengikutinya. Arman Atmaja menghidupkan motor dan melaju meninggalkan bandara.

Tiga puluh menit kemudian, pesawat tujuan Jerman terbang. Menggema di udara.

"Hallo Nyonya, pesawatnya sudah terbang." seorang lelaki berpakaian hitam, topi pet dan kacamata, menelpon seseorang, kemudian masuk ke salah satu mobil yang tadi mengikuti Arman Atmaja.

****

Terpopuler

Comments

Nur Ain

Nur Ain

Duh pak viktor suka sama adik nye

2021-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Terjebak
2 Dipermaikan
3 Sarapan Barsama
4 Kecewa
5 Dapat Petunjuk
6 Pertemuan yang mengharukan
7 Permintaan Viktor
8 Dinner 1
9 Dinner 2
10 Ketemu Kakek
11 Kebohongan
12 Permainan Dimulai
13 Dalila Bikin Kejutan
14 Membujuk Dalila
15 Hadiah dari Dava
16 Tabir Tersingkap
17 Ke kampus Utama
18 Kalah
19 Dalila Depresi
20 Terusir
21 Di Aparyement Kayla
22 Di Pelelangan
23 Di Rumah Viktor
24 Tidur Sekamar
25 Menjemput kakek
26 Membohongi Kakek
27 Rencana Pernikahan
28 Pernikahan Kayla
29 Kayla Terjatuh
30 Kayla Amnesia
31 Malam pengantin tidur di lantai
32 Kayla Kembali Ke Kampus
33 Kembali ke Kampus
34 Aku Mencintaimu Kayla
35 Pergi Ke Salon
36 Konferensi Pers
37 Saya Mencintainya
38 Kekesalan Dania
39 Malam yang ditunggu-tunggu
40 Rahasia Dania Mulai Terkuak
41 Rahasia Dania Mulai Terkuak 𝟐
42 Dania Menemukan Sertifikat Berharga
43 Mencari Jejak Asisten Dania
44 Menemui Nana
45 Arumi menerima beasiswa
46 Ulang Tahun Arumi
47 Menghadiri Reunian SMA
48 Hukuman Untuk Kayla
49 Kayla Masuk Rumah Sakit
50 Kabar Duka dari Kayla
51 Kayla Kembali Ke Rumah
52 Menjemput Arumi
53 Dania Menyusun Rencana
54 Dalila dan Doni
55 Dalila ke Singapora
56 Dalila Bertemu Orang Tua Kandungnya
57 Mencari Pemilik Kalung 1
58 Mencari Pemilik Kalung 2
59 Kayla Diculik
60 Pencarian Kayla
61 Denis Kembali Ke Jakarta
62 Bertemu Ayah
63 Denis Kembali ke Jerman
64 Kayla Kembali Ke Rumah
65 Arumi Kecewa
66 Pupusnya Harapan Arumi
67 Kabar Gembira Untuk Arumi
68 Dalila dan Dion
69 Pertemuan Arumi dan Zea
70 Dalila Kembali ke Indonesia
71 Dalila Ingin Kembali ke Jalan yang Benar.
72 Dalila menjadi Direktur group Doni Gemilang
73 Menghadiri Undangan Kakek Arman
74 Dinner di rumah kakek.
75 Dalila Menjadi Trending Topik
76 Ulang Tahun Kayla
77 Pupusnya Harapan Zea
78 Viktor ke Panti
79 Kehadiran Dania
80 Handoko ke Apartement Dalila
81 Handoko Kehilangan sertifikat berharga
82 Arumi Kembali Ke Indonesia
83 Hasil Tes DNA Arumi
84 Pertemuan Dalila dan Mery
85 Mery Ke Kantor Dalila
86 Mery Masuk Rumah Sakit
87 Menyampaikan Pesan Mery
88 Menemui Arumi
89 Dalila Ke Rumah Dion
90 Dalila Hilang
91 Mengunjungi Mery
92 Ketidak Jelasan Keberadaan Dalila
93 Mencari Keberadaan Dalila
94 Rencana Tuan Doni dan Tuan Handoko
95 Dava melamar Arumi
96 Hari Bahagia bagi Kayla
97 Berkumpul di Rumah Viktor
98 Mencari Keberadaan Handoko dan Doni
99 Dipenyekapan
100 Memasuki Markas Dania
101 Viktor dan Kayla Masuk Rumah Sakit
102 Kayla Melahirkan.
103 Mery Kembali Ke rumah
104 Berpisah dengan Dion, Dilamar Antonio
105 Pesta Pernikahan Berdarah
106 Dalila mengalami Kebutaan
107 Mata Untuk Dalila
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Terjebak
2
Dipermaikan
3
Sarapan Barsama
4
Kecewa
5
Dapat Petunjuk
6
Pertemuan yang mengharukan
7
Permintaan Viktor
8
Dinner 1
9
Dinner 2
10
Ketemu Kakek
11
Kebohongan
12
Permainan Dimulai
13
Dalila Bikin Kejutan
14
Membujuk Dalila
15
Hadiah dari Dava
16
Tabir Tersingkap
17
Ke kampus Utama
18
Kalah
19
Dalila Depresi
20
Terusir
21
Di Aparyement Kayla
22
Di Pelelangan
23
Di Rumah Viktor
24
Tidur Sekamar
25
Menjemput kakek
26
Membohongi Kakek
27
Rencana Pernikahan
28
Pernikahan Kayla
29
Kayla Terjatuh
30
Kayla Amnesia
31
Malam pengantin tidur di lantai
32
Kayla Kembali Ke Kampus
33
Kembali ke Kampus
34
Aku Mencintaimu Kayla
35
Pergi Ke Salon
36
Konferensi Pers
37
Saya Mencintainya
38
Kekesalan Dania
39
Malam yang ditunggu-tunggu
40
Rahasia Dania Mulai Terkuak
41
Rahasia Dania Mulai Terkuak 𝟐
42
Dania Menemukan Sertifikat Berharga
43
Mencari Jejak Asisten Dania
44
Menemui Nana
45
Arumi menerima beasiswa
46
Ulang Tahun Arumi
47
Menghadiri Reunian SMA
48
Hukuman Untuk Kayla
49
Kayla Masuk Rumah Sakit
50
Kabar Duka dari Kayla
51
Kayla Kembali Ke Rumah
52
Menjemput Arumi
53
Dania Menyusun Rencana
54
Dalila dan Doni
55
Dalila ke Singapora
56
Dalila Bertemu Orang Tua Kandungnya
57
Mencari Pemilik Kalung 1
58
Mencari Pemilik Kalung 2
59
Kayla Diculik
60
Pencarian Kayla
61
Denis Kembali Ke Jakarta
62
Bertemu Ayah
63
Denis Kembali ke Jerman
64
Kayla Kembali Ke Rumah
65
Arumi Kecewa
66
Pupusnya Harapan Arumi
67
Kabar Gembira Untuk Arumi
68
Dalila dan Dion
69
Pertemuan Arumi dan Zea
70
Dalila Kembali ke Indonesia
71
Dalila Ingin Kembali ke Jalan yang Benar.
72
Dalila menjadi Direktur group Doni Gemilang
73
Menghadiri Undangan Kakek Arman
74
Dinner di rumah kakek.
75
Dalila Menjadi Trending Topik
76
Ulang Tahun Kayla
77
Pupusnya Harapan Zea
78
Viktor ke Panti
79
Kehadiran Dania
80
Handoko ke Apartement Dalila
81
Handoko Kehilangan sertifikat berharga
82
Arumi Kembali Ke Indonesia
83
Hasil Tes DNA Arumi
84
Pertemuan Dalila dan Mery
85
Mery Ke Kantor Dalila
86
Mery Masuk Rumah Sakit
87
Menyampaikan Pesan Mery
88
Menemui Arumi
89
Dalila Ke Rumah Dion
90
Dalila Hilang
91
Mengunjungi Mery
92
Ketidak Jelasan Keberadaan Dalila
93
Mencari Keberadaan Dalila
94
Rencana Tuan Doni dan Tuan Handoko
95
Dava melamar Arumi
96
Hari Bahagia bagi Kayla
97
Berkumpul di Rumah Viktor
98
Mencari Keberadaan Handoko dan Doni
99
Dipenyekapan
100
Memasuki Markas Dania
101
Viktor dan Kayla Masuk Rumah Sakit
102
Kayla Melahirkan.
103
Mery Kembali Ke rumah
104
Berpisah dengan Dion, Dilamar Antonio
105
Pesta Pernikahan Berdarah
106
Dalila mengalami Kebutaan
107
Mata Untuk Dalila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!