Dipermaikan

"Kamu yakin, mau ke rumah manusia batu itu." tanya Ami waktu usai kuliah.

"Yah... mau gimana lagi."

"Ngapain juga kamu cari masalah sama pak Viktor."

"Iya sich, akunya bodoh bangat." kataku sambil memukul-mukul kepalaku.

"Apa perlu ku temani." Ami menawarkan bantuan.

"Biar aku sendiri saja. Mi!."

"Ntar kamu kena getahnya lagi."

"Eh... amit-amit, jangan sampai berurusan dengan manusia batu, kayak pak Viktor." ujar Ami sambil menepis tangannya. Kami berpisah di parkiran. Ami ke mobilnya dan aku menaiki beat pinkku.

"Selamat berjuang." kata Ami sambil menjulurkan kepalanya di jendela mobil.

"Bantu doa ya." teriakku sambil melambaikan tangan. Akupun pulang memacu beat kesayanganku. Menuju rumah ayah, aku berniat tidak pulang ke apartement malam ini. 30 menit akhirnya sampai kerumah.

"Kenapa tak pakai mobil sayang." kata bunda Dania, begitu melihat helm bertengger di kepala ku.

"Tuh lihat kulit mu makin coklat." lanjutnya.

"Pakai mobil sering terjebak macet bun." jawabku sekenanya. sambil mencium punggung tangannya.

"Dalila, mana bun."

"Katanya tadi pergi party di tempat temannya."

"Semoga saja dia tak bikin ulah lagi bun."

"Kamu tak usah pikirin adikmu, dia sudah besar, pasti sudah bisa jaga diri."

"Iya bun, aku ke kamar dulu ya bun." ujarku, kalau berdebat masalah Dalila, pasti bunda atau ayah selalu membelanya, walau yang dilakukan Dalila salah, akan ada kata pembenaran untuknya. seperti saat itu, Dalila pulang jam 2 dini dan mabuk berat.

"Ya ampun dik, jam segini baru pulang, mabuk lagi." sungutku, waktu aku memergoki Dalila pulang malam dan dalam keadaan mabuk.

"Sudahlah Key, tak apa-apa, anak muda, biasalah." Kata ayah.

"Kamu aja, yang kurang pergaulan." lanjut ayah.

"What??... Pergaulan seperti itu yang ayah bilang bagus."

"Iya, coba lihat kamu, tak punya teman, seharian hanya di rumah saja. Adikmu kemana-mana punya relasi, punya bisnis yang menjanjikan." eh... ayah malah panjang lebar tausiyahnya, yang mesti untuk Dalila. Malah aku yang jadi sasaran.

"Tak apa-apa, bagaimana yah?, Dalila itu anak cewek, tak baik pulang malam-malam dalam keadaan mabuk lagi." aku protes, karena merasa ayah telah salah memperlakukan aku dan Dalila.

"Sudah... urusin dirimu saja, masuk ke kamar sana, biar Dalila di urus sama bik Sri." kata ayah, sedikitpun ayah tak memarahinya.

Semoga saja Dalila bisa mengerti, kalau aku sangat sayang padanya. aku tak mau dia terjerumus ke jalan yang tidak benar.

*****

Habis shalat isya, aku meluncur ke perumahan elit di kawasan menteng, untung saja tadi di ruang prodi, aku dapat alamat pak Viktor, si dosen kiler itu dari ibu Susi.

"Mau ngapain minta alamat pak Viktor." tanya bu Susi menyelidik.

"Mau ngantar tugas bu." jawabku, akupun berlalu setelah mengucap terima kasih pada bu Susi.

Tiga puluh menit perjalanan, akhirnya aku sampai, aku memelankan motor beatku, mencari-cari, rumah warna coklat abu-abu nomor 220.

Aku menekan tombol bel yang ada di samping pintu pagar, sekali, dua kali dan tiga kali, tak ada sahutan, aku pun mau menekan yang ke empat kalinya.

"Sudah, jangan di tekan lagi, berisik tahu." aku mendengar suara dari intercom.

"Pagar tidak dikunci, masuk saja, langsung ke dalam." lanjut suara yang tak berwujud itu. Aku pun melangkah.

"Motor!, kalau tak mau dipinjam maling, jangan tinggal di pinggir jalan." lanjutnya.

"Cerewet bangat nih orang, aku berbalik dan mendorong motorku masuk ke pagar. baru dua langkah , pagar tertutup kembali dengan suara hempasan keras, Ahh... dasar gila nih, manusia batu, bikin kaget saja." gumamku dalam hati.

Sampai di teras, ku ketuk-ketuk pintu rumah, kuucapkan beberapa kali salam, tapi tak ada yang menyahut.

"Masuk, langsung ke atas." suara dari intercom itu memerintahku.

Aku masuk dengan terkagum-kagum, rumah dengan desain sangat mewah, interior yang serba brand dan sangat mahal tentunya. rumah sebesar ini, tak ada tanda-tanda kehidupan. Apa pak Viktor hanya tinggal sendiri? kemana keluarganya.? Kay... ngapain mikirin kehidupannya si manusia batu.

"Jangan lebay, langsung ke atas." ternyata pak Viktor mengawasi gerak-gerikku.

Aku mencari- cari tangga untuk naik ke atas, tapi tak terlihat.

"Di samping kanan, ada pintu, masuk di situ." perintahnya seakan tahu jalan pikiranku.

Dengan ragu kudorong pintu yamg dimaksud, ternyata lift, aku menekon tombol 2. lift bergerak dan terbuka tepat didepan sebuah ruangan aula. aku berdiri menunggu perintah berikutnya.

"Cari ruang baca, di sana ada sebuah laptop dan tugas-tugas yang akan kamu kerjakan ada di dalamnya."

Ada 4 ruangan di depanku, di kiri 2 dan di kanan 2, itu artinya ada 8 ruangan, yang mana ruang baca, aku melangkah dan mulai membuka satu persatu ruangan itu, sampai yang terakhir, tidak ada ruang baca.

"Ruang baca ada di lantai 3, bukun di situ..hehehe." suara dari intercom itu memtertawakan ku, sial... kenapa tak bilang dari tadi, akukan tak payah memeriksa setiap ruangan. Dasar sinting!!

Aku kembali ke lift, dan menekan tombol 3, lift bergerak dan terbuka pas di depan ruang baca. ada sederetan lemari jati, berisi buku-buku yang tertata rapi. Ruangannya terasa adem.

Ada koleksi buku novel karya bunda Asma Nadia, aku suka sekali dengan karya beliau. aku bermaksud ingin menggapai buku novel berjudul istri kedua yang tayang di SCTV.

"Jangan sentuh buku-buku itu, sebelum tugasmu selesai." aku mengurungkan niatku, dan melangkah kesebuah meja, membuka dan menghidupkan laptop acer yang ada di situ.

"Password laptopnya " VIKTOR ATMAJA."

"Selamat datang Kayla chara Handoko, klik untuk melanjutkan tugasmu."

"Isi biodata dengan lengkap." hay... apa harus sedetail ini?, hanya untuk ujian susulan. ah... dasar manusia batu. sampai NIK pun dipinta.

Aku klik lanjut tanpa menyelesaikan biodata. tapi gagal terkirim.

"Semua biodata wajib diisi baru klik lanjut." sial... opsetion google fromnya di kasih bintang merah semua.

Terpaksa ku ulang lagi, biodata seperti orang mau melamar kerjaan jadi TKW aja. selesai klik lanjut.

Soal nomor 1.

Buatlah lima genre puisi, setiap genre 4 bait.

"Ah... kalau cuman puisi mah kecil." aku mulai memainkan jari jemari ku di atas kaeyboard laptop, 30 menit selesai 5 genre. klik soal berikutnya.

Soal nomor 2

Buatlah cerita mini tentang kesetiaan, minimum 1000 kata.

"Ah... cuman 1000 kata, kecil." Aku kembali mengasah emajinasiku, salah kalau pak Viktor berniat ngerjain aku dengan soal seperti ini... hehehe, akukan jagonya mengkhayal. 30 menit selesai. klik lanjut.

Soal nomor 3

Buatlah prolog sebuah novel tentang ungkapan perasaan saat sedang jatuh cinta.

"Wadoh... aku kan belum pernah jatuh cinta."

"Pak!, aku nyerah dech untuk soal nomor 3."

"Kalau kamu nyerah, berarti tak lulus, malam besok ke sini lagi, ngulang ujian."

"Apa??... gila benar nih manusia batu, aku tak akan pernah ke sini lagi." gumam ku, ku dengar pak Viktor terkekeh mentertawakan di introcom. "coba kalau berani sini, nampakkan wajahnya biar kucakar-cakar." kataku, tentunya dalam hati.

Sudah 30 menit, aku hanya duduk dan memandang soal nomor 3, tak ada satu huruf pun yang mampu kuutarakan untuk menjawab soal nomor 3. Aku malah ngantuk dan menguap berkali-kali. Ku rebahkan kepalaku di depan laptop, memejamkan mata, membiarkam imajinasiku melanglang buana, berharap mendapat ide untuk menjawab soal nomor tiga.

****

#Flashback

Sementara Viktor tersenyum puas dari kamar sebelah, karena telah berhasil mengerjai mahasiswi yang sudah berani bermain-main dengannya.

"Ini belum seberapa Kayla, masih banyak permainan yang lebih seru dari ini." dia memperhatikan gerak-gerek gadis itu, dari CCTV.

Dia mencoba mengecek soal-soal yang dikerjakan Kayla, hampir selesai, dari 10 soal tinggal satu soal. Gadis yang cerdas.

Viktor melirik jam dinding, menunjukkan pukul 23.44 menit, dia tidak akan membiarkan gadis itu pulang malam ini, dia menyusun rencana agar Kayla terjebak di istananya. Dan membuat ketakutan setengah mati.

Viktor bergerak mematikan saluran listrik di ruang kerja, satu, dua, tiga... dia menunggu...

"Kok sepi, tidak terdengar suara Kayla, biasanyakan cewek paling takut dengan kegelapan.

"Ah... sial, pasti gadis itu sudah ketiduran." dari CCTV terlihat gadis itu tertidur tengkurap di atas meja, dengan berbantalkan tangan.

Viktor keluar dari kamarnya, pelan-pelan masuk keruang baca, dia berjingkit seakan-akan takut Kayla terbangun. dia menggendong Kayla dan membaringkannya di sofa yang ada diruang baca, kemudian masuk ke kamarnya dan kembali membawa sebuah selimut.

Dipandangnya wajah Kayla yang polos tanpa dosa, " Gadis ini terlihat manis walaupun sedang tidur." batinnya. Dia menyelimuti Kayla dan kembali ke kamarnya.

Viktor berbaring dan memandang langit-langit kamarnya, bayangsn wajah Kayla hadir di pelupuk matanya. Dia tersenyum mengingat gadis polos itu.

*****

Terpopuler

Comments

Pricila Bianca Aidelin

Pricila Bianca Aidelin

awas jatuh cinta lho pak dosen...

2022-03-31

0

Mbok Wami

Mbok Wami

nyimak

2021-07-18

2

Win Wida

Win Wida

suka....

2021-07-07

2

lihat semua
Episodes
1 Terjebak
2 Dipermaikan
3 Sarapan Barsama
4 Kecewa
5 Dapat Petunjuk
6 Pertemuan yang mengharukan
7 Permintaan Viktor
8 Dinner 1
9 Dinner 2
10 Ketemu Kakek
11 Kebohongan
12 Permainan Dimulai
13 Dalila Bikin Kejutan
14 Membujuk Dalila
15 Hadiah dari Dava
16 Tabir Tersingkap
17 Ke kampus Utama
18 Kalah
19 Dalila Depresi
20 Terusir
21 Di Aparyement Kayla
22 Di Pelelangan
23 Di Rumah Viktor
24 Tidur Sekamar
25 Menjemput kakek
26 Membohongi Kakek
27 Rencana Pernikahan
28 Pernikahan Kayla
29 Kayla Terjatuh
30 Kayla Amnesia
31 Malam pengantin tidur di lantai
32 Kayla Kembali Ke Kampus
33 Kembali ke Kampus
34 Aku Mencintaimu Kayla
35 Pergi Ke Salon
36 Konferensi Pers
37 Saya Mencintainya
38 Kekesalan Dania
39 Malam yang ditunggu-tunggu
40 Rahasia Dania Mulai Terkuak
41 Rahasia Dania Mulai Terkuak 𝟐
42 Dania Menemukan Sertifikat Berharga
43 Mencari Jejak Asisten Dania
44 Menemui Nana
45 Arumi menerima beasiswa
46 Ulang Tahun Arumi
47 Menghadiri Reunian SMA
48 Hukuman Untuk Kayla
49 Kayla Masuk Rumah Sakit
50 Kabar Duka dari Kayla
51 Kayla Kembali Ke Rumah
52 Menjemput Arumi
53 Dania Menyusun Rencana
54 Dalila dan Doni
55 Dalila ke Singapora
56 Dalila Bertemu Orang Tua Kandungnya
57 Mencari Pemilik Kalung 1
58 Mencari Pemilik Kalung 2
59 Kayla Diculik
60 Pencarian Kayla
61 Denis Kembali Ke Jakarta
62 Bertemu Ayah
63 Denis Kembali ke Jerman
64 Kayla Kembali Ke Rumah
65 Arumi Kecewa
66 Pupusnya Harapan Arumi
67 Kabar Gembira Untuk Arumi
68 Dalila dan Dion
69 Pertemuan Arumi dan Zea
70 Dalila Kembali ke Indonesia
71 Dalila Ingin Kembali ke Jalan yang Benar.
72 Dalila menjadi Direktur group Doni Gemilang
73 Menghadiri Undangan Kakek Arman
74 Dinner di rumah kakek.
75 Dalila Menjadi Trending Topik
76 Ulang Tahun Kayla
77 Pupusnya Harapan Zea
78 Viktor ke Panti
79 Kehadiran Dania
80 Handoko ke Apartement Dalila
81 Handoko Kehilangan sertifikat berharga
82 Arumi Kembali Ke Indonesia
83 Hasil Tes DNA Arumi
84 Pertemuan Dalila dan Mery
85 Mery Ke Kantor Dalila
86 Mery Masuk Rumah Sakit
87 Menyampaikan Pesan Mery
88 Menemui Arumi
89 Dalila Ke Rumah Dion
90 Dalila Hilang
91 Mengunjungi Mery
92 Ketidak Jelasan Keberadaan Dalila
93 Mencari Keberadaan Dalila
94 Rencana Tuan Doni dan Tuan Handoko
95 Dava melamar Arumi
96 Hari Bahagia bagi Kayla
97 Berkumpul di Rumah Viktor
98 Mencari Keberadaan Handoko dan Doni
99 Dipenyekapan
100 Memasuki Markas Dania
101 Viktor dan Kayla Masuk Rumah Sakit
102 Kayla Melahirkan.
103 Mery Kembali Ke rumah
104 Berpisah dengan Dion, Dilamar Antonio
105 Pesta Pernikahan Berdarah
106 Dalila mengalami Kebutaan
107 Mata Untuk Dalila
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Terjebak
2
Dipermaikan
3
Sarapan Barsama
4
Kecewa
5
Dapat Petunjuk
6
Pertemuan yang mengharukan
7
Permintaan Viktor
8
Dinner 1
9
Dinner 2
10
Ketemu Kakek
11
Kebohongan
12
Permainan Dimulai
13
Dalila Bikin Kejutan
14
Membujuk Dalila
15
Hadiah dari Dava
16
Tabir Tersingkap
17
Ke kampus Utama
18
Kalah
19
Dalila Depresi
20
Terusir
21
Di Aparyement Kayla
22
Di Pelelangan
23
Di Rumah Viktor
24
Tidur Sekamar
25
Menjemput kakek
26
Membohongi Kakek
27
Rencana Pernikahan
28
Pernikahan Kayla
29
Kayla Terjatuh
30
Kayla Amnesia
31
Malam pengantin tidur di lantai
32
Kayla Kembali Ke Kampus
33
Kembali ke Kampus
34
Aku Mencintaimu Kayla
35
Pergi Ke Salon
36
Konferensi Pers
37
Saya Mencintainya
38
Kekesalan Dania
39
Malam yang ditunggu-tunggu
40
Rahasia Dania Mulai Terkuak
41
Rahasia Dania Mulai Terkuak 𝟐
42
Dania Menemukan Sertifikat Berharga
43
Mencari Jejak Asisten Dania
44
Menemui Nana
45
Arumi menerima beasiswa
46
Ulang Tahun Arumi
47
Menghadiri Reunian SMA
48
Hukuman Untuk Kayla
49
Kayla Masuk Rumah Sakit
50
Kabar Duka dari Kayla
51
Kayla Kembali Ke Rumah
52
Menjemput Arumi
53
Dania Menyusun Rencana
54
Dalila dan Doni
55
Dalila ke Singapora
56
Dalila Bertemu Orang Tua Kandungnya
57
Mencari Pemilik Kalung 1
58
Mencari Pemilik Kalung 2
59
Kayla Diculik
60
Pencarian Kayla
61
Denis Kembali Ke Jakarta
62
Bertemu Ayah
63
Denis Kembali ke Jerman
64
Kayla Kembali Ke Rumah
65
Arumi Kecewa
66
Pupusnya Harapan Arumi
67
Kabar Gembira Untuk Arumi
68
Dalila dan Dion
69
Pertemuan Arumi dan Zea
70
Dalila Kembali ke Indonesia
71
Dalila Ingin Kembali ke Jalan yang Benar.
72
Dalila menjadi Direktur group Doni Gemilang
73
Menghadiri Undangan Kakek Arman
74
Dinner di rumah kakek.
75
Dalila Menjadi Trending Topik
76
Ulang Tahun Kayla
77
Pupusnya Harapan Zea
78
Viktor ke Panti
79
Kehadiran Dania
80
Handoko ke Apartement Dalila
81
Handoko Kehilangan sertifikat berharga
82
Arumi Kembali Ke Indonesia
83
Hasil Tes DNA Arumi
84
Pertemuan Dalila dan Mery
85
Mery Ke Kantor Dalila
86
Mery Masuk Rumah Sakit
87
Menyampaikan Pesan Mery
88
Menemui Arumi
89
Dalila Ke Rumah Dion
90
Dalila Hilang
91
Mengunjungi Mery
92
Ketidak Jelasan Keberadaan Dalila
93
Mencari Keberadaan Dalila
94
Rencana Tuan Doni dan Tuan Handoko
95
Dava melamar Arumi
96
Hari Bahagia bagi Kayla
97
Berkumpul di Rumah Viktor
98
Mencari Keberadaan Handoko dan Doni
99
Dipenyekapan
100
Memasuki Markas Dania
101
Viktor dan Kayla Masuk Rumah Sakit
102
Kayla Melahirkan.
103
Mery Kembali Ke rumah
104
Berpisah dengan Dion, Dilamar Antonio
105
Pesta Pernikahan Berdarah
106
Dalila mengalami Kebutaan
107
Mata Untuk Dalila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!