*
*
"Dasar bocah! Di beri tanggung jawab yang besar malah main-main!!" gerutu Flo pelan.
Kurang lebih tiga jam meeting baru selesai, Flo dan Alex kembali ke ruang kerja masing-masing setelah memasuki ruangannya Alex langsung mengambil kunci mobil dan beranjak pergi meninggalkan ruangan.
Alex menarik gagang pintu hingga pintu tersebut terbuka dan munculah Flo di depan pintu dengan tangan kanan terangkat hendak mengetok pintu tersebut.
Flo menatap Alex tajam. "Anda mau kemana bos?"
"Mau pulang lah meetingnya kan udah selesai." jawab Alex santai.
Flo langsung melotot tajam pada Alex. "Anda pikir ngurus perusahaan cuma dengan meeting saja?!" ketus Flo sedikit menaikan nada suaranya. "Anda tidak melihat tumpukan kertas di atas meja itu?! Kertas-kertas itu sudah menunggu anda sejak kemarin."
"Nggak! Gue nggak mau ngerjain tugas-tugas itu, percuma lo di bayar mahal kalau gue masih di pusingkan dengan pekerjaan yang menguras habis otak gue."
"Tolong ya pak Alex yang terhormat kalau di kantor ngomongnya nggak boleh pakai 'gue' 'elo' pakai bahasa formal! Kayak nggak pernah di sekolahin aja."
"Kenapa jadi lo yang ngatur-ngatur gue?! Gue ini atasan lo kalau lo lupa atau perlu gue ingetin?" sungut Alex tidak terima di atur oleh Flo, padahal memang dia belum punya pengalaman apapun tentang mengurus perusahaan.
"Saya ini pembimbing anda kalau anda lupa atau perlu saya ingatkan lagi?!" cibir Flo.
"Gue nggak mau! Lo aja yang urus sana!" ucap Alex hendak melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti karena perdebatannya dengan Flo, namun baru satu langkah telinga Alex benar-benar di jewer oleh Flo.
"Aduh,, aduh,, dasar mak lampir lepasin! Kuping gue bisa copot!!"
"Mau jalan sendiri dan kembali bekerja atau saya paksa pak Alex yang terhormat?!" geram Flo.
"Iya ya gue mau kerja lagi tapi lepasin dulu kuping gue sakit." Flo melepas tangannya dari telinga Alex dan Alex langsung mengusap telinganya yang memerah. "Emak gue aja kagak pernah jewer gue." gerutu Alex.
"Sesuai perintah bu Elisa kalau anda bandel saya akan menjewer anda kapan pun, karena ini tanggung jawab saya membimbing anda sampai bisa karena saya juga tidak mau berlama-lama menjadi pembimbing anda." ucap Flo tegas.
Alex berjalan ke arah meja kemudian menduduki kursi putarnya dan mulai mengambil tumpukan kertas tersebut. "Mulai yang mana dulu ini?" tanya Alex karena memang dia belum mengerti apa-apa.
Flo menghembuskan napasnya kasar sebelum mulai menjelaskan. "Pertama tama laptopnya di nyalain dulu bos terus mulai membuka lembaran demi lembaran ............. dan seterusnya." jelas Flo panjang lebar.
Setelah di rasa Alex sudah paham yang di ajarkannya barusan, Flo meninggalkan Alex di ruang kerjanya dan kembali ke ruang kerjanya sendiri.
Namun Flo baru saja menduduki kursinya , telepon di meja kerjanya berdering
Flo mengangkat teleponnya.
"Flo ke ruangan gue sekarang!" perintah dari seseorang yang meneleponnya tanpa memberi satu kata pun pada Flo.
Siapa lagi kalau bukan Alex yang meneleponnya barusan, dengan menahan emosi Flo berjalan menuju ruang kerja atasannya itu.
Flo menarik napas dalam dalam guna mencari kesabaran sebelum bertanya. "Ada apa lagi bos?!" tanyanya geram.
Alex menyodorkan map di tangannya. "Flo, bukankah ini butuh tanda tangan mami? Terus gimana gue ngerjainnya tanda tangan gue sama mami kan beda?"
"ASTAGA!!!! Bos!!" geram Flo dan kembali menjewer telinga Alex. "Tinggal di pilih yang perlu tanda tangan bu Elisa yang mana terus nanti anda bawa pulang nanti bu Elisa bisa tanda tangan di rumah, besok pagi anda bawa lagi berkas itu, beres kan?!"
*
*
Hai... jumpa lagi dengan aku... semoga kalian syukaa dengan ceritaku kali ini. 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Biyan Oppo
berasa ngajarin ank sekolah ya....🤣🤣🤣
2020-10-15
2
Momma
gitu dech kl blm ada pengalaman tes lgs jd direktur... maunya pake jurus telunjuk... sok sok an...
2020-06-15
1