*
*
Di sebuah ruangan, seorang wanita paruh baya sedang memijit pelipisnya, kepalanya terasa berdenyut nyeri, bukan masalah pekerjaan, namun dia sedang memikirkan anak semata wayangnya yang sampai sekarang belum juga mau merubah kebiasaan buruknya.
Hidupnya anaknya tidak pernah lepas dari alkohol gonta-ganti pacar serta menghambur-hamburkan uang.
Pikiran wanita paruh baya itu sudah buntu, tidak tau lagi harus menggunakan cara apa untuk merubah anaknya itu.
Dia bersandar di kursi kebesarannya
meraih telefon di meja kerjanya dan menghubungi asisten pribadinya.
"Hallo bu Elisa." jawaban seseorang dari telepon di luar ruangannya.
"Flo ke ruangan saya sekarang!"
"Baik bu."
Elisa menaruh gagang teleponnya tak berselang lama pintu ruangan di ketuk dari luar.
"Masuk!" titah Elisa pada seseorang yang mengetuk pintu.
"Ada apa bu? Anda memanggil saya."
"Flo, tolong kamu gantikan meeting saya hari ini!" titah Elisa, karena dia tak sanggup untuk menghadiri meeting karena sudah tidak bisa berkonsentrasi dan ia juga sedang merasa tidak enak badan.
"Baik bu, bu Lisa sedang sakit?" nada khawatir di lontarkan Florencia.
"Saya cuma sedikit tidak enak badan, akhir-akhir ini saya sering pusing." jawab Elisa lemas masih dengan memijit pelipisnya.
"Apa perlu saya antar anda ke rumah sakit bu? Dan saran saya sebaiknya anda menyuruh anak anda untuk membantu mengelola perusahaan ini bu, umur anda sudah tidak muda lagi seharusnya anda sudah mulai menikmati hari tua anda dengan istirahat bukan dengan tumpukan kertas itu." Saran Flo sambil menunjuk tumpukan kertas di atas meja atasannya itu.
Elisa membuang napasnya berat. "Kamu benar Flo kenapa saya tidak berfikir sampai ke situ? Tapi anak saya masih kuliah Flo."
"Kuliah kan bisa ngambil hari ming_"
Belum sempat Flo menyelesaikan kalimatnya dia langsung panik begitu melihat atasan pingsan di kursi kebesarannya dengan muka yang pucat pasi.
Flo yang panik langsung keluar meminta bantuan untuk membawa Elisa ke rumah sakit.
Sampai di rumah sakit, Elisa langsung mendapat penanganan dari dokter.
Flo menyelesaikan urusan pendaftaran di administrasi, setelah semua beres dia menunggu di luar ruangan, dia mondar-mandir tak jelas sampai akhirnya dokternya keluar.
Flo langsung mendekat kepada sang dokter yang menangani atasan. "Bagaimana dok kondisi bu Elisa?"
"Faktor usia, kondisi yang kurang fit terlalu capek dan banyak fikiran sehingga bu Elisa tumbang, seharusnya beliau tidak boleh terlalu banyak fikiran itu akan menjadi pemicu tensinya naik." jelas dokter kepada Flo.
Flo mengangguk paham
"Boleh saya masuk dok?"
"Silahkan saya permisi dulu." pamit dokter dan berlalu meninggalkan kamar VIP tersebut.
Flo memasuki kamar rawat Elisa lalu duduk di sebelah Elisa dia juga bingung harus menghubungi siapa, Flo juga tidak mengenal anaknya Elisa.
Flo masih tenggelam dalam fikiranya tiba-tiba mata Elisa terbuka secara perlahan.
Flo langsung menyentuh tangan Elisa serta mengelusnya pelan. "Tante sudah sadar Gimana keadaan tante? Tante haus mau minum? Atau laper?" Flo memberondong Elisa dengan banyaknya pertanyaan.
Elisa pun tersenyum. "Kamu itu bertanya atau mengintrogasi tante sih? Pertanyaannya banyak banget."
Flo hanya nyengir kuda. "Hehe habisnya tante tiba-tiba pingsan membuat Flo panik."
"Flo, tolong hubungi anak tante!" ucap Elisa sambil menunjuk handphonenya di atas nakas samping ranjangnya.
Flo meraih handphone yang di maksud Elisa, ia menatapnya lalu mengarahkannya pada Elisa. "Tapi saya nggak tau kontaknya tante."
"Cari yang namanya Alex."
Flo mencari kontak yang namanya Alex namun sebelum dia menemukan kontak tersebut keburu si pemilik kontak menelepon,
Flo segera menggeser icon hijau untuk menjawab panggilan yang masuk. "Hallo" sapa Alex lebih dulu.
*
*
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Rabaniyasa
Hai thor, aku mampir nih..
gak lupa bawa bekal..
Semangat terus..
*Salam dari I hate You Tuan Muda*
2020-06-17
1
Momma
anak semata wayang kl terlalu dimanja jd ga tau tanggung jawab...
2020-06-15
1