" Oh.. Ganesh... dimana anak kesayangan Bunda ya?" teriak Rayina.
" Hi.. hi.. hi.. nda.. ayuk cali dek "suara cedalnya.
Ganesha segera bersembunyi dibalik selimutnya.
" Dimana ya kesayangan Bunda? Ahaaa.. rupanya di sini ya " Ucap Rayinya yang seraya memeluk dan menggelitikinya.
" Dah.. dah.. nda.. " ucap Ganesha.
" Okay.. kiss Bunda dulu sayang" pinta Rayina.
" Mmmuaaaccch " kecupan tulus Ganesha.
" Oh trimakasih malaikat kecil Bunda. I love u so much " ucap Rayina.
" A fefu tu" balas Ganesha dengan seraya tertawa khasnya.
Tiba - tiba terdengar suara ponsel yamg memberondong suaranya.
ping
ping
ping
ping
Ayden : "Hay.. How are you? what are you doing now? "
Rayina : " Assalamualaikum, Fine thank's. With my son now".
Ayden : " Okay. Sorry if I bother you".
Rayina : " Okay Mr. No problem".
Dari chat - chat kecil ternyata menjadi sebuah keseriusan. Ayden tidak menyadari bahwa dia sudah jatuh cinta kepada Rayina. Tetapi berbeda dengan Rayina. Rayina masih sangat mencintai almarhum suaminya. Dia belum bisa mengganti posisi dihatinya. Rayina seorang istri yang sangat setia.
Walaupun dia menikah dengan mendiang suaminya dulu karena sebuah perjodohan. Lambat laun rasa cinta muncul karena seiring berjalannya waktu. Rayina terus membuka hati agar bisa menerima dengan ikhlas kehadiran suaminya. Sedangkan suaminya memperjuangkan semua itu.
Kemudian Allah memberi nikmat dan hadiah yang luar biasa. Malaikat kecil lahir dalam kehidupan mereka. Ganesha Wirabhumi, bayi mungil yang sangat tampan telah hadir dalam kehidupan baru Rayina dan suaminya. Mereka sangat menyayangi dan mengasihi satu sama lain.
Kehidupan rumah tangga Rayina sangat harmonis. Tetapi suatu hari datang musibah yang sangat tidak diduga. Bisnis suaminya bangkrut dikarenakan ditipu oleh rekan bisnisnya sendiri. Suami Rayina harus menjual semua aset pribadi yang dia punya untuk menutupi hutang yang membengkak. Rayina merasa kasihan kepada suaminya uang menanghung beban sangat berat. Sampai suatu hari suaminya tidak mampu lagi menopang badannya saat di kamar mandi. Akhirnya meninggal karena serangan jantung.
Rayina yang mengetahui suaminya sudah tiada sangat terpukul. Satu persatu milik Allah akan kembali lagi kepada yang punya. Rayina hanya bisa berdoa dan memohon agar bisa melanjutkan hidupnya untuk menjadi orang yang berguna.
Selama tiga bulan Rayina masih terpuruk. Orang tua dan saudaranya sudah selalu menghiburnya dan menasihatinya agar bisa bangkit. Bulan keempat terasa leboh ringan langkah kaki Rayina untuk menata kehidupan. Dia sangat kecewa dengan dirinya sendiri. Melalaikan tugasnya sebagai seorang Ibu. Dia kemudian berjuang dan sedikit lebih bangkit dari keterpurukannya.
Hari berganti hari Rayina menatap kehidupannya kedepan dengan sangat ikhlas. Dalam hidupnya sekarang hanya berjuang untuk anaknya. Anak semata wayangnya.
Pagi itu Rayina pergi ke Sekolah tempat dia mengajar setiap hari. Teman sejawatnya pun merasakan Rayina sudah jauh lebih baik dari hari - hari sebelumnya. Semua melihat Rayina ikut merasakan kebahagiaan. Rayina sudah mulai move on. Rayina segera bergegas ke meja kerja di kantor guru. Seperti biasa dia meletakkan tasnya terlebih dahulu kemudian bersalaman menyapa teman kantor yang sudah hadir terlebih dahulu. Kebiasaan yang selalu dilakukannya setiap hari.
Setelah menyapa dia kembali duduk. Biasanya dia membuka kembali buku yang akan dia ajarkan. Mempelajari materi yang akan dia ajarkan. Karena dia tidak mau ada kesalahan saat mengajar.
Seperti biasanya dia mengajar pelajaran Matematika di tiap kelas. Rayina termasuk seorang guru muda yang sangat pandai. Dia pandai dalam menyampaikan dan menularkan ilmunya. Bahkan dia terkenal royal dalam memberikan materi.
Setelah semua tugas mengajarnya selesai, tinggal menunggu jam pulang kerja. Biasanya jam 3 sore bel tanda usai kerja. Rayina menunggu waktu itu dengan santai. Sambil mengotak - atik ponselnya. Memandangi foto anak lelakinya yang kian lama makin pintar dan menggrmaskan. Sesekali dia melihat sosmednya. Tiba - tiba ada pesan masuk.
Ayden : " Good afternoon baby. How are you doing now? Are you already lunch?".
Rayina : "Assalamualaikum. Good morning from Indonesia. Alhamdulillah already".
Ayden : "Waalaikumsalam. Okay. How are you doing?"
Rayina : "Waiting...".
Ayden : "Waiting what?".
Rayina : "Off my job".
Ayden : "Are you go home now?".
Rayina : "Yes. Okay Mr. I'm to back home now. Happy working, Happy today. Don't forget to eat. Take care and take health".
Ayden : "Okay. Thank's Rayina. Your so sweet".
Rayina : "Sweet?".
Ayden : "Yes.. You remind me to take care and take health".
Rayina : "It is normal for me. It's a natural thing to do".
Ayden : "Okay baby, take care too. see u latter. I chat you okay? Assalamualaikum".
Rayina : " Waalaikumsalam".
Bak gayung bersambut. Lama kelamaan chat terus berjalan secara intens. Rayina tidak menyadari akan hal itu. Karena Rayina masih mencintai almarhum suaminya. Dan Aydeb baginya hanya teman biasa. Hanya ada di chat. Lagipun Ayden adalah orang jauh yang tidak tahu benar atau tidaknya.
Rayina merasa nyaman saat chat dengan Ayden. Ayden pun merasakab demikian. Tak dirasa senyum merekah selalu di bibir mereka saat mendapatkan chat dari masing - masing. Tetapi kendala mereka adalah waktu.
Rayina di indonesia sedangkan Ayden di London. Perbedaab waktu dan jarak cukup jauh. Jika di Indonesia pukul 6 pagi maka di London pukul 12 malam. Selih waktu 6 jam . Dan itu terkadang membuat delay pembalasan chat .
Tetapi karena Rayina terbiasa sholat malam. Dia selalu terbangun. Sedangkan Ayden baru pulang kerja Mereka bisa chat hanya sekejap. Pengobat rindu dari masing - masing. Tetapi mereka berdua hanya masih belum yakin dengan perasaannya. Karena mereka masih ada hati dengan almarhum mendiang suami dan istrinya.
Ayden selalu memastikan perasaannya itu. Hingga suatu hari Ayden merasa yakin akan Rayina. Dia kemudian menyampaikan kepada Ibunya.
Ayden : " Assalamualaikum ma, Ayden fall in love "
Mama : " Alhandulillah. akhirnya datang juga kabar itu".
( bahasa indo aja ya gaes biar cepet . hehehe)
Ayden : " Ya mama, tapi dia juga seorang single mother. Namanya Rayina, Dia orang Indonesia dan bekerja disana".
Kemudian Ayden mengirimkan foto Rayina saat menggendong anaknya.
Mama : " Tak apa sayang, yang terpenting itu adalah kebahagiaan kalian. Apakah dia divorce atau tidak?".
Ayden : " Tidak mama, Suaminya meninggal karena sakit. Jadi aman.
Mama : " Alhamdulillah, mama ikut senang mendengarnya. Jaga dia untuk mama dan Ben ya sayang".
Ayden : "Insyaallah mama... love you ma ".
Mama : " I Love you too nak "
Seperti itu pesan singkat antara Ibu dan Anak. Karena cukup jauh jarak dan perbedaan. Mungkin hanya dengan mengirim pesan mengabarkan pesan bahagia kepada orang tuanya membuat hati Ayden sangat lega.
Ibunya hanya bisa berlinang air mata. Tak disangka anaknya bisa move on dari masa lalunya.Tanpa ada yang memaksanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Adam Arrosid
ok Thor lnjut....
2021-06-16
1
Siti Asmaulhusna
smoga dua2 nya bisa saling membahagia kan satu sama lain nya
2021-01-01
2