Ayden segera bergegas untuk pergi bekerja. Sepanjang perjalanannya hanya memikirkan perkataan anaknya. Anaknya sangat marah kepadanya. Hanya karena pertanyaan sekaligus permintaan anak lelakinya itu yang tidak bisa ia jawab dengan bijak.
"Kenapa aku berkata seperti itu kepada anakku. I can' t says anymore" gumam Ayden.
Apakah semua orang mengalami hal seperti dia. Dan hanya dia yang sangat terpuruk. Itu yang dia rasakan selama ini. Padahal semua sudah dalam keadaan yang normal. Tetapi Ayden belum bisa move on dari Aleesha.
Sesampainya di tempat kerja.
" Ayden... Hay... " sapa Ryan teman kerjanya.
" Oh.. hay Ryan. Apa yang bisa saya bantu?" tanya Ayden.
(Tentu saja percakapan ini dalam Bahasa Inggris ya readers... he he he)
" Tidak .. Ayden.. Kenapa kamu sangat murung hari ini? Apa ada yang mengganjal pikiranmu?" tanya Ryan.
Ryan termasuk teman dekat Ayden. Ryan juga sudah berkeluarga. Mereka hidup sangat bahagia. Selalu bersama seperti keluarga yang sangat sempurna.
"No.. Ryan.. Tidak ada masalah yang serius. Tenang saja" Ayden masih menutupinya.
" Tidak Ayden. Mukamu terlihat berbeda. Terasa banyak beban dalam pikiranmu. Maukah kamu bercerita? Aku akan sangat senang jika kamu mau bercerita dan terbuka" Terang Ryan.
"Benarkah begitu Ryan? hari ini terasa sangat penat saja Ryan. Aku merasakan beban di dalam pikiranku" terang Ayden.
"Apa yang terjadi teman? Sehingga membebani pikiranmu? " tanya Ryan.
" Ben... Minta Ibu baru" jawab Ayden.
" Puji Tuhan... " jawab Ryan cepat.
Ryan adalah seorang kristiani yang taat. Tetapi dia mau berteman dengan siapapun. Dengan orang manapun, dan bagaimanapun agama, suku, ras dan lain sebagainya.
Ryan seorang yang humble. Dia juga seorang yang hangat. Bisa dan mau mendengarkan keluh kesah temannya. Tak ayal dia juga suka memberikan bantua apapun selama dia bisa membantu.
Ryan adakah sahabat Ayden sudah sejak lama. Setelah Ayden bekerja di maskapai ini Ayden tinggal di London dan Ryan adalah salah satu sahabat terbaiknya.
Ayden tidak habis pikir dengan jawaban dari sahabatnya itu. Sedangkan sahabatny itu tau tentang perasaan yang sebenarnya.
" Kenapa Ryan? " tanya Ayden.
" Puji Tuhan, akhirnya ada yang meminta langsung dan bahkan itu orang yang sangat butuh" jawab Ryan dengan tersenyum.
" Maksudmu?" tanya Ayden lagi.
" Iya.. sebenarnya aku sudah lama ingin mengatakan hak tersebut. Tetapi tidak enak hati denganmu. Karena sebelumnya kamu masih mencintai almarhum Aleesha istrimu" terang Ryan.
" Nah.. itu dia Ryan. Aku tidak bisa menjawab saat Ben bertanya dan memintanya langsung kepadaku. Aku tidak tahu harus menjawab apa!" jelas Ayden.
" Saranku.. boleh kamu terima atau tidak. Silahkan saja Ayden. Ayden.. Ben sudah bisa memahami betapa dia merindukan sosok seorang Ibu. Dari lahir dia tidak mendapatkan sentuhan kasih sayang dari Ibunya. Jadi sangatlah wajar dia memintanya kepadamu. Ay.. Ben sudah bisa meminta Ibu sambung baginya. Jadi hal apa lagi yang dapat kamu berikan kepadanya selain kebahagiaan?" beber Ryan.
" But.. I still love her so much Ryan" terang Ayden.
" Aleesha sudah merelakan jika kamu dengan wanita lain. Kamu bercerita begitu bukan? Dan aku yakin Aleesha juga mengharapkan ada Ibu sambung yang bisa merawat membesarkan dan mendidik anakmu dengan cinta kasih. Pikirkan dengan benar Ay. Aku yakin Ben sangat mengharapkan jawaban darimu" tutur Ryan.
" So.. aku harus bagaimana Ryan? Apakah aku harus berkata tentang perasaanku atau aku harus mengubur dalam?" tanya Ayden.
" Ayden.. Ayden.. kamu sudah dewasa. Sebentar lagi usiamu juga tidak muda lagi. Siapa yang akan mengurusmu? Move on lah dari Aleesha. Carilah wanita baru. Bukalah lembaran baru untuk Ibu sambung Ben. Aleesha tetap dihatimu. Aku tahu itu" saran Ryan.
" Akan kupikirkan nanti Ryan. Ayok lah segera kita bekerja. Pekerjaan sudah menanti juga " ucap Ayden.
" Okelah Ay, jangan dipirkan terlalu dalam. Menghadap Tuhanmu Ay. Pasti kamu mendapat jawabannya" saran Ryan.
" Oke Ryan. Thank's" jawab Ayden.
Tetapi dalam hati Ayden dia masih menyimpan penyesalan yang dalam karena belum bisa menjawab pertanyaan sekaligus permintaan anaknya.
Ayden berusaha mengesampingkan sejenak pikirannya dan fokus ke pekerjaannya saat ini. Dia sangat yakin jika dia berserah diri dengan yang diatas maka akan di permudah baginya menjalankkanya.
Ayden berusaha menghubungi Ibunya kembali melalui chat. Dia menanyakan kabar anaknya. Dia sangat khawatir jika karenanya, anaknya tidak melakukan aktifitas seperti biasanya.
Dan dugaan Ayden tentu saja sangat benar. Ben tidak melakukan aktifitasnya. Bahkan dia mengurung diri di kamarnya. Ibu Ayden sudah berusaha membujuknya. Tetapu hasilnya nihil.
Ayden tambah merasa bersalah ketika mendengar pernyataan dari Ibunya bahwa anak semata wayangnya marah kepadanya. Ayden meminta maaf kepada Ibunya tentang masalah ini. Dia berjanji akan menelponnya petang nanti sepulang kerja, dan dia akan menepati janjinya untuk menjawab pertanyaan anaknya itu.
Ibu Ayden merasa sangat lega. Baru kali ini seorang anak kecil yang tak pernah merasakan kecewa ternyata malah merasakan kekecewaan dari ayahnya sendiri. Ben yqng dianggapnya anak kecil ternyata dia mempunyai pola pikir yang dewasa dan bertanggung jawab.
Ayden melanjutkan pekerjaan yang sudah menantinya sedari tadi. Ya... tentu saja dia sangat sibuk . Karena seorang pilot dia harus menerbangkan pesawatnya mengantarkan penumpang yang ingin bepergian.
Saat ini Ayden hanya bertugas di daerah London saja. Penerbangan jarak dekat, jadi dia bisa selalu pulang setiap hari. Ayden memang pekerja yang tangguh. Dia seorang pilot yang handal. Tak ayal banyak penghargaan yang selalu ia dapatkan setiap tahunnya. Suatu kebanggaan tersendiri apalagi dia adalah pilot luar yang ditugaskan di London.
Ibu Ayden saat ini masih membujuk Ben agar mau keluar dari kamarnya. Dia sangat khawatir dengan cucu kesayangannya itu. Karena dari lahir dia lah yang merawatnya. Jadi segala tindak tanduk Ben, Ibu Ayden sangat paham.
tok.. tok.. tok..
" Honey... Can you open the door please?" pinta Ibu Ayden.
" No.. Opah.. I can't to open the door !! I hate him Opah... Do you know I'm never ask anything. Why he can to says for me? Opah... I hate him" jawab Ben.
" Okay... You okay honey? Innove your says? give me speak to you. Honey... Daddy will talk to you later in the evening when he comes home from work. Will you talk to him? Because he will talk as a man with you. You are ready?" tanya Ibu Ayden.
" Okay Opah. I agree" jawab Ben.
" So.. open the door please?" pinta Ibu Ayden.
" Okay" jawab Ben.
Ben segera membuka pintu kamarnya dan menjumpai neneknya yang sudah setia menunggu di depan kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Nani Sutaryono
aq sedih nda jd aq lanjut baca cerita nya bnyk bhs Inggris
2021-09-03
1
Wb Alkyben
sedih banget ceritanya ya karena gak tau artinya 😪
2021-04-29
2
Dhina fiandra rizky
sedihh. ngerti bhasa Inggris pun setengah2. 😂😂😂
2021-04-28
1