Pukul 06.30 pagi, Adel sudah berada di sekolah nya. Walaupun dia tinggal d asrama sekolah tapi dia tak mau bersantai-santai, pagi sekali dia sudah bangun dan segera bersiap ke sekolah yang berada di komplek depan asrama. Antara asrama dan gedung sekolah hanya di pisahkan pagar besi, asrama tertetak tepat di belakang sekolah. Satu halaman dengan sekolah.
Kelas XI.1 merupakan kelas unggulan. Nasib baik Adel masuk dalam kelas itu. Tidak terasa sudah hampir ujian tengah semester. Kalo kelas lain mungkin waktu istirahat di gunakan untuk main dan bersenda gurau. Tidak hal nya dengan kelas Adel. Anak-anak biasanya membawa bontot atau makan makanan nya d dalam kelas sambil membaca buku atau berdiskusi dengan kawan. Wajar saja kelas ini di jiluki kelas angker untuk siswa tingkat dua.
"Hah!" Adel menarik nafas panjang sambil meletakkan bukunya.
"Wooi," tegur Xena sambil menepuk punggung Adel. "Suntuk banget kelihatannya, Non." Xena duduk di hadapan Adel.
"Kenapa?" tanyanya pada Adellia lagi.
"Bosen nih, butuh sesuatu yang seru. Ngapain ya enaknya?" tanya Adel.
"Sabtu ini ada launching film romance terbaru loh. Nonton yuk. Nanti aq ajak Rio"
"Terus?" Adellia sudah tahu arah pembicaraan Xena. Yang pasti itu akan sangat membosankan baginya.
"Eh, terus kenapa?" tanya Xena balik
"Terus aku bengong liatin kalian nge-date gitu. Dih ... Males amat. Mendingan aku ke taman atau jalan-jalan ke toko buku." Pecah tawa Xena mendengar protes Adel, sampai-sampai seisi kelas menoleh kepada mereka.
"Bibir tu ya ... Lebar bener ketawa nya. Bikin malu aku aja."
"Oopss, Maaf... Maaf ... Aku lupa kalo kamu jomblo. Aku lupa kalo kamu punya kakak yang super protective." Ledek Xena, bibir Adel sampe monyong mendengar celoteh Xena yang kali udah nyerocos kayak bemo yang susah di rem.
"Oiya. Ngomong-ngomong ko kamu kenal dengan Pak Dicky sih. CEO ganteng itu. Ga nyangka loh, kamu ni punya kenalan orang paten juga. Dia atasannya Mas Haris. Dia siapamu? Teman? Saudara? Kenalan? Atau ... pacar?" cecar Xena.Adel hanya nyengir, sambil memukul jidat Xena dengan pulpennya. Xena dibuatnya makin penasaran. Dia terus mengejar Adel yang kembali ke bangkunya di deretan paling depan. Dia tidak menghiraukan celotehan Xena.
******
Dua jam terakhir adalah jam rawan. Rawan mata ngantuk. Apalagi jam terakhir ini jam Fisika. Guru killer nya membuat wajah tegang anak-anak. Tapi lain hal nya dengan Adel. Dia acuh saja dengan suasana kelas yang sunyi bak kuburan. Memang nilainya selama ini selalu berada pada jejeran peringkat tiga besar. Tak heran kan kalo dia selalu ditempatkan dikelas unggulan.
Dipapan tulis Pak Totok sedang menjelaskan rumus fisika gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. Siswa lainnya sibuk mencatat dan mengamati penjelasan dari Pak Totok. Untuk sesaat Adel menyimak dengan seksama penjelasan pak guru, tapi sedetik kemudian pikirannya terganggu dengan celotehan Xena tadi. Dicky. CEO muda nan rupawan itu.
"Sudah lama juga aku ga ketemu kak Dicky" batin Adel yang gagal fokus sama rumus-rumus yang ada di papan tulis. "Kalo di pikir-pikir gaya nya itu mirip-mirip Kak Yudha. Agak galak, cool, tapi bicara nya sopan. Aku malah ngerasa seperti dekat Kak Yudha kalau sedang bersama nya. He-he-he .... Dasar aneh kamu, Del." Adellia tersenyum dia cekikikan sendiri mentertawakan isi otaknya yang berputar-putar ga jelas.
Kriiing .... Bel tanda pelajaran hari ini selesai. Semua siswa berhamburan ke luar kelas.
******
(Ruang Kesenian)
Cekreeek .... Adel membuka pintu. Dan di dalam ruangan itu sudah ada beberapa anggota Club Musik. Hari ini memang jadwal mereka latihan musik dan vocal. Sebuah kegiatan rutin ekstrakulikuler setiap dua kali seminggu seusai jam sekolah berakhir.
Latihan yang berdurasi satu jam setengah itu biasanya didampingi oleh seorang guru pembimbing. Mereka sedang mempersiapkan diri untuk lomba pentas seni se Jabodetabek pada akhir semester ini. Mereka tidak punya banyak waktu lagi. Hanya dua bulan lagi. Belum lagi waktu nya tidak jauh berbeda dari ujian akhir semester, yang artinya mereka juga harus berlomba dengan waktu. Membagi waktu antara jadwal latihan dan fokus belajar untuk UAS.
Dering handphone terdengar saat jeda isrirahat.
"Hai." Pesan WhatsApp singkat.
"Hai juga," balas Adel.
"Sibukkah?"
"Sedang latihan kelas musik aja." Lagi-lagi Adel tersenyum menanggapi pesan singkat dari Dicky.
"Oke. Yang semangat latihannya."
"Terima kasih, kakak yang baik." Adel tersenyum kecil. "Baru saja dipikirkan, eh orang nya langsung message. Kontak batin kali ya."
"Ehm .... " Suara dehem Xena mengagetkan Adel. Tapi dia pura-pura tidak mendengarkan nya. Dia langsung kembali ke depan mic buat melanjutkan latihan. Xena yang di acuhkan oleh sahabatnya itu hanya bisa memonyongkan bibir.
"Jangan lupa, habis ini kumpul di ruang OSIS ya ...rapat memantapan. Ga pake telat," bisik Xena. Lalu dia meninggalkan ruang kesenian. Dia memang bukan team kesenian. Dia sama sekali tidak tertarik dengan seni apalagi musik. Dia hanya penikmat musik bukan pelakon seni.
******
(Ruang OSIS)
Rapat OSIS dimulai setelah kegiatan ekstrakulikuler selesai. Raut lelah memburat di wajah Adel. Tapi apa mau di kata. Ini pilihan dia. Dari awal masuk sekolah memang dia sudah memilih musik sebagai ekstrakulikuler pilihannya, dan pada tahun pertama dia dipercaya sebagai anggota OSIS bidang seni. Dan di tahun kedua ini dia menjabat sebagai ketua OSIS. Tentu jadi tanggung jawabnya lah semua kegiatan yang berhubungan dengan siswa dan sekolah.
"Mohon izin, saya siswa kelas X, Harry Setiawan dari bidang seni ingin melaporkan persiapan kita untuk mengikuti Pentas Seni se JABODETABEK dua bulan lagi."
Semua yang hadir terdiam memperhatikan laporan ketua bidang seni.
"Sejauh ini persiapan yang di lakukan oleh kami bidang seni sudah mencapai 85 persen. Dari 9 cabang lomba yang di perlombakan, sekolah kita akan mengikuti 7 cabang lomba. Dengan fokus latihan setelah pulang sekolah. Untuk masalah teknis perlombaan dan sebagainya sudah dikoordinasikan, sedangkan masalah pembiayaan kami tinggal menunggu hasil laporan proposal yang di ajukan ketua kepada pihak sekolah. Mohon tindak lanjutnya. Terima kasih."
Adel bangkit dari tempat duduk nya menuju tengah ruang rapat. "Terima kasih atas laporan dari bidang seni. Untuk masalah teknis semoga tidak ada kendala dalam pelaksanaannya. Sedang kan untuk pembiayaan, proposal yang kita ajukan kemaren sudah d ACC oleh pihak sekolah. Tinggal pengalokasian dan pelaksanaan nya nanti. Saya harap semua bisa bekerjasama dan menjalankan tugas nya masing-masing dengan baik." papar Adel panjang lebar.
"Apa ada lagi yang ingin disampaikan pada forum ini?" tanyanya kemudian, semua terdiam tanda setuju. "Baiklah. Jika tidak ada rapat saya tutup. Terima kasih atas kerjasamanya."
******
(Asrama Sekolah)
Pukul lima sore Adel baru sampai di kamar asrama nya. Sekolah dia memang menyediakan asrama buat siswa yang berasal dari luar kota. Sekolah SMA swasta yang terkenal dengan segudang prestasi, baik di bidang akademik atau pun olahraga dan seni nya.
Setelah mandi dan makan sore, Adel membaringkan tubuh nya di atas kasur.
"Lelah nya hari ini," gumamnya. Aah .... Tapi nikmatii saja masa muda ini. Masa-masa sekolah yang indah. Nanti toh setelah dewasa kita akan merindukannya. Seperti kata orang, saat kecil kita ingin sekali cepat dewasa, merasakan indah nya dunia dewasa dengam segudang kesibukan plus romansa percintaannya. Tapi jika telah dewasa kelak, kita akan merindukan masa-masa kecil ini. Masa-masa sekolah dan berkumpul dengam teman sebaya.
Mungkin terlihat klise. Tapi itu adalah sebuah kepastian yang tak bisa di tolak. Jadi suka atau tidak suka itu pasti terjadi. Bijaksanalah menggunakan masa muda mu.
Untuk itulah Adel tidak pernah ambil pusing soal hatinya. Selain ada ultimatum dari kakak sulung nya, dia belum mau mengabdikan dirinya untuk masalah cinta-cintaan. Rasanya untuk urusan sekolah aja sudah membuat nya pusing belum lagi sepulang sekolah harus ekstrakulikuler lalu bimbel. Membuat nya menguras tenaga dan otaknya.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Mulyati Yati
keren Thor👍
2020-12-23
1
celli
mengingatkan masa masa sekolah.. 😃😃😃 lanjut thor sayang 😘😘😘
2020-07-27
1
Maya Mawardi
lanjut thor
2020-06-25
1