Siswi SMA

Langit sore itu berubah kelabu dan menghitam. Perlahan rintik hujan turun membasahi Kota Denpasar, seolah menahan mereka berdua lebih lama lagi. Sambil menikmati secangkir teh panas dan kue di kafe sebelah.

"Kamu masih sekolah, Del?" Dicky memulai percakapan.

"Iya, Pak. Kelas dua SMA."

Tiba-tiba kopi panas yang di teguk Dicky tersedak di tenggorokan mendengar Adel manggilnya 'Pak'.

"Waduh, jangan panggil pak dong. Kok kesannya tua amat ya. Usia mu berapa, Del?"

"Enam belas tahun."

"Nah, kalo gitu panggil Kak aja ya. Malu aku jadinya di panggil pak. Kesannya kayak anak sama bapak mnya. Aku baru dua puluh tahun ko. Cuma selisih 11 tahun doang. Jangan di tua-tuain dong."

"Iya, Kak," jawab Adel singkat.

"Kamu sepertinya bukan orang sini ya, Del."

" Iya, Kak. Aku ke Bali untuk ikut study tour di sekolah ku. Besok pagi kami sudah berangkat menuju Jogja sebelum kembali ke Depok."

"Wah .... Senang ya, liburan sekolah bersama teman-teman ke Bali."

"Kak Dicky, sedang liburan atau honeymoon di Bali?"

"Eeh? Honeymoon? Walah .... Aku ada sedikit urusan bisnis disini. Urusan pekerjaan. Aku masih single ko, Del."

Wah .... Ada toh lelaki single yang model begini, batin Adel.

"Kak Dicky kerja dimana?"

"Prajamitra Corp di kantor pusat Jakarta."

"Hmn .... Perusahaan ekspor impor terbesar di negeri ini. Kalo ga salah termasuk dalam Kapuas Gala Grup ya, Kak?"

"Kamu banyak tau juga rupa nya. Pasti kamu anak yang cerdas," Dicky tersenyum memandang Adel yang duduk tersipu di depannya.

Gadis mungil berumur enam belas tahun ini baru naik kelas 11, wajahnya bulat lonjong. Berkulit putih bersih. Manik matanya hitam bercahaya. Cara bicara nya lembut dan santun. Mata Dicky penuh selidik memandang Adellia. Sepertinya ingin lebih dekat dengannya. Batinnya mengatakan kalo dia dan Adel punya ikatan batin yang kuat.

Ada tumbuh rasa sayang dan ingin melindungi gadis kecil ini di hatinya. Perasaan yang lembut ini sangat berbeda dari perasaan seorang laki-laki terhadap wanita. Tapi Dicky tidak tahu apa itu.

******

Sejak pertemuannya dengan Adellia di kota Denpasar itu, Dicky mulai intens menghubungi Adel setelah mereka bertukar nomor handphone. Jarang ada perempuan yang dekat dengan dia, mungkin dia tipikal laki-laki yang tidak mau perduli dengan perempuan. Sejak kehilangan mamanya 17 tahun lalu, Dicky mengabdikan dirinya untuk pekerjaan. Bukannya tidak ada perempuan cantik di dekatnya, hanya saja dia tidak mau terlalu mengejar-ngejar cinta. Dia percaya bahwa jika waktunya tepat cinta itu akan datang.

Kedekatan Dicky dengan Adel layaknya seorang kakak pada adiknya. Maklum lah Dicky hanya hidup berdua dengan Papa nya. Menurut nya Adel tipikal gadis yang periang dan cerdas. Senyum nya manis dan sederhana dalam berpakaian, namun selalu terlihat begitu anggun dan menawan. Berbeda dari perempuan manapun yang pernah ia temui. Adel mampu menceriakan kembali hidup Dicky.

"Ini cinta yang berbeda. Rasa sayang yang berbeda. Aku harus tahu siapa dia sebenar nya. Jika dugaanku benar, ahh ... semoga saja benar. Maka akan utuh lah segala sesuatu yang pernah hilang dulu."

Pikiran nya melayang-layang, memandangi sepotong foto usang yang selalu ada di dompet nya. Rasa sesak didadanya membuat dia nyaris meneteskan airmata, namun lagi-lagi sikap egois dan maskulin nya menentang. Pantang baginya untuk menangis, dia seorang laki-laki.

******

Terpopuler

Comments

Mulyati Yati

Mulyati Yati

Siapa Thor jadi penasaran 😁😁😁

2020-12-23

2

Handari Nauval Msi Parimo

Handari Nauval Msi Parimo

maskuliiin😝😝😆😆😆

2020-08-04

1

celli

celli

penasaran 😃😃😃

2020-07-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!