Pagi yang dingin di Dairi, rasanya ketika di sebut kata Dairi hanya kata dingin yang terbayang. Tidak seperti peserta putri, para peseta ikhwan dari kabupaten Padang lawas utara memilih olah raga jalan santai pagi ini. Para peserta siap-siap untuk jalan santai.
Makky sedang membaca buku di teras rumah, kebiasaan yang di tanamkan padanya sejak kecil. Sebagian para peserta yang masih anak-anak dan remaja sudah duluan jalan. Makky masih serius membaca buku di tangannya.
"Makky! Kita lari-lari yuk di jalan, biar berkeringat dikit, soalnya disini dingin banget, "
Ajak Haikal official dari Kemenag yang seumuran dengan Makky. Ada empat orang lagi di belakangnya yang kira-kira seumuran dengannya. Semua sudah siap untuk jalan.
"Ayok, aku ganti baju bentar ya!"
Jawab Makky langsung berdiri. Ia masuk ke dalam dan menyimpan buku yang di bacanya tadi. Beberapa saat kemudian ia keluar dengan baju training semi jaket dan sepatu olah raga. Rupanya Makky selalu mempersiapkan sesuatunya ketika bepergian. Haikal Memandangi Makky dari ujung kaki sampai ujung rambut, lalu Haikal tersenyum, dan kemudian berkata,
"Ah benar- benar iri aku, baju apapun yang kamu pakai, kamu tetap Makky yang gagah dan selalu membuat dirimu terlihat tampan dan aku selalu sepuluh langkah di belakangmu, "
Kata Haikal bercanda dengan nada serius.
"Kira-kira berapa banyak ya cewek yang kamu buat patah hati?
Sambung Paisal dari cabang lomba Makalah qur'an.
"Ah mana pernah aku membuat cewek patah hati, akukan orangnya setia hanya pada satu orang, "
Kata Makky asal-asalan dengan senyum tipis menghiasi wajahnya. Mahal sekali senyumannya.
"What? Sejak kapan Makky punya seseorang? Biasanya cuek pada cewek-cewek, ah jadi penasaran, "
Sambung Haikal menimpali candaan Makky. Kali ini dengan nada bercanda namun serius.
"Penasaran? Ya udah penasaran aja terus, aku tak peduli,"
Kata Makky lagi masih dengan senyumnya.
"Kasih tau siapa!
Kata Haikal dan empat peserta lainnya hampir bersamaan. Sepertinya mereka memang benar-benar penasaran.
" Penasaran juga? Ha ha ha rupanya kalian sangat kepo denganku, sampe penasaran segala, cari tau aja sendiri, "
Kata Makky mulai lari-lari dan meninggalkan kelima temannya di belakang.
"Mana boleh buat orang penasaran, kasih taulah, siapa? Ayoklah biar kita liat siapa penakluk pangeran berhati dingin ini, "
Kata Haikal berlari menyusulnya.
"Ha ha ha ha ha serius amat, orang bercanda kok! Lagian kepo amat"
Kata Makky sambil ketawa.
"Bercanda tapi wajahnya kelihatan serius dan senang tuh, pasti ada apa-apanya nih! "
Tuduh Haikal mengambil posisi lari-lari kecil dengan langkah mundur menghadap Makky.
"Aku kan jomblo yang selalu bahagia, "
Kata Makky mendahului Haikal yang lari-ari kecil dengan jalan mundur seolah menghadangnya. Haikal dan yang lainnya mengejar langkahnya. Makky pun memperlambat larinya agar seimbang dengan teman-temannya. Udara dingin masih membuat mereka menggigil kedinginan. Jarak rumah warga dengan warga lainnya rata-rata berjarak delapan meter, biasanya para penduduk menanam kopi atau jagung di antara rumahnya dengan rumah yang lainnya.
Makky dan teman-temannya terus lari-lari sambil bercanda, sesekali mereka tertawa bersama. Saat mereka mendekati penginapan peserta putri pintunya masih tertutup rapat dan jendelanya pun belum di buka.
"Ya ampun! Peserta putri masih bobok cantik kayaknya, "
Kata seseoarng dari mereka.
"Ah mungkin menggosip tu di dalam, sengaja pintu dan jendela di tutup rapat biar tidak masuk udara dingin, "
Sambung yang lainnya.
"Betul, para gadis kan biasanya suka menggosip, "
Sambung yang lain.
"Yang menggosip biasanya mak-mak, kalo anak gadis biasanya curhat,"
Sambung yang lain.
"Curhat dan menggosip itu apa bedanya? Kan sama aja, "
Kata yang lainnya.
"Tau aja kalian urusan perempuan, padahal ini masih pada jomlo pun, "
Makky dan Haikal hanya diam, keduanya memperlambat larinya saat mata keduanya tertuju pada seorang gadis, dengan gamis cantik berwarna bata. Wajahnya lembut di balut kerudung warna gold, ia duduk dengan anggun dan bersahaja, al-qur'an sedang terbuka di tangannya yang memakai handsok, kakinya tidak kelihatan di balut kaos kaki, di kepalanya terpasang headset. Gadis itu seperti sedang larut dengan al-qur'an di tangannya.
Gadis itu sama sekali tidak menoleh, ia menyungingkan sedikit senyuman, yang membuatnya terlihat semakin sempurna, entah apa yang membuatnya tersenyum.
"Oh bidadari pagi.. gadis itu... benar-benar sempurna... aku belum pernah bertemu dengan gadis seunik dia, ah aku sungguh ingin memberi tahu namaku padanya, "
Gumam Makky dalam hatinya, tanpa sadar ia memandangi gadis itu diam-diam.
"Oh.. bidadari itu .. bidadari sekarang sudah keren rupanya, pake headset di kepalanya? Kira-kira apa yang di dengarkannya? Aku tidak pernah melihat gadis yang pesonanya seperti bidadari... ah siapa gerangan gadis itu?
Gumam Haikal dalam hati. Kakinya terasa berat sekali ingin berlalu.
"Dia mirip dengan seseorang, tapi bidadari pagi ini lebih sempurna, pakainnya sempurna menutup auratnya, anggun dan sholehahnya, aku mungkin akan melupakan seseorang dengan kehadirannya, sungguh tidak ingin ku ulangi kesalahan yang sama, "
Gumam Haikal lagi dalam hatinya, Tanpa mengetahui siapa sebenarnya gadis cantik yang di sebutnya bidadari itu, ada getaran aneh mengguncang jiwanya, dan memaksa hatinya untuk jatuh.
Makky geleng-geleng kepala, saat pandangannya tertuju pada sebuah bangku di depan gadis itu, tupperware, tissue, minyak kayu putih, dan sebuah buku bersampul batik.
"Ampun deh gadis itu! Bahkan udara sedingin ini ia tidak memakai jaket? Apa ia seorang alien?
Guman Makky dalam hatinya.
"Gadis yang aneh bukan?
Kata Paisal setelah mereka melewati penginapan putri, seolah ia sedang bebisik pada Makky. Namun sebelum ia selesai dengan kalimatnya Makky langsung memotong.
"Aneh apanya? dia baru saja belajar dengan sungguh-sungguh, "
Kata Makky, nadanya sedikit marah dan berlari lebih cepat meninggalkan Paisal dan yang lainnya.
"Aneh sekli, kenapa dia yang sewot?
Gumam Paisal pada dirinya sendiri dan berlari mengerjar yang lainnya.
"Berani sekali dia bilang gadis itu aneh, emangnya dia siapa berani ngomong begitu,"
Gumam Makky dalam hati. Sementara Haikal hanya diam setelah melihat gadis mirip seseorang baginya. Melihat Haikal lari-lari dengan lembek dan diam, Makky menabraknya dengan sengaja.
"Aish... apa-apaan? nabrak segala, "
Teriak Haikal pada Makky yang sudah berlari jauh.
"Jangan marah dong! Ayok semangat! Kejarlah aku, maka kau ku tangkap!
Teriak Makky, dia sudah berada jauh di depan.
"Kejarlah aku kau ku tangkap? Apa-apaan sih? Dia memang aneh sejak tadi"
Gumam Haikal dalam hati berusaha mengejar Makky dan berniat menyenggolnya untuk membalas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Aida
like
2021-03-01
0
Nailin
Mulai ngikuti
2021-02-20
0
Randy
mantan
2021-02-18
0