2

Dan sesampai dirumah sakit Pertamedika, para perawat menyambut Pria pemotor itu dengan sigap membawanya ke bad pasien dan mencoba mencopot jaket kulit hitam dan membuka kemeja biru itu dengan hati-hati.

Dinda yang melihat itu, reflek berbalik badan untuk tak melihat badan pria pemotor itu. Ia memilih berdiri diluar tirai bad. Dengan gusar ia berdoa semoga tidak ada hal fatal yang menimpa si pria pemotor itu.

Setelah beberapa saat Dokter dan perawat melakukan tindakan pada pria pemotor itu, kini tirai itu dibuka dan terlihat pria itu badannya diperban sampai bahu kiri. Dinda melihat dengan cemas. Dan buru-buru menghampiri Dokter jaga itu.

" Dokter??? apa ada yang patah??" tanya Dinda cemas.

"ah tidak ada, hanya benturan itu membuat bahu kirinya sedikit memar, namun akan pulih sekitar 3 bulan dengan tidak melakukan aktifitas berat untuk sementara waktu," ujarnya jelas.

" Huuufftt syukurlah, terima kasih Dokter" ujar Dinda lega.

Dokter itu pun berlalu dan Dinda mencoba untuk mendekat pada pria pemotor yang tengah berusaha memakian baju kemejanya sendiri dengan gerak baju kirinya terbatas.

" Biar saya bantu" tawar Dinda ragu. Namun menolong baju lengan panjang itu masuk ke tangan kiri pria pemotor yang terlihat kesal.

" Saya benar-benar minta maaf pak, berapa pun biayanya akan saya tanggung hingga anda pulih".

Pria pemotor itu tertawa seraya mengejek.

" Kau pikir aku bodoh?? biaya ini tak seberapa dengan rusaknya lengan ku!!"ujarnya kesal.

" Tapi kan saya bertanggung jawab Pak, baik fisik anda dan motor anda akan saya biayai perbaikannya," sahut Dinda yang jadi terpancing kesal karena tak di hargai niat baiknya.

" Tempuh saja jalur hukum!!!" ucapnya ketus.

Dinda seakan terserang syok berat, betapa bengalnya pria ini." Sedikit-sedikit mau kejalur hukum, dia pikir siapa??? apa dia tidak tau kalo jalur hukum akan menelan biaya tak sedikit dengan kasus remeh temeh ini??" gumannya kesal.

" Okeh!!! yang penting saya sudah tawarkan jalur terbaik, kalo anda tetap ingin menempuh jalur hukum akan saya ladenin," ucap Dinda tegas. Tak pantas rasanya dia khawatir dengan tipikal pria sombong ini.

" Oke!!"

" Hubungi saya dinomor ini, jika anda sudah siap, maka pengacara saya Bastian akan menghubugi anda!! " ucapnya seraya mengeluarkan kartu namanya dan memberikan kepada pria sombong itu.

Dan pria pemotor itu menerima dengan bengong. Dan ia melihat sekilas kartu nama Wanita yang menabraknya. "Dinda Gandis" desainer.

" Permisi!!" ujarnya pamit dengan ketus dan berlalu meninggal pria pemotor yang terlihat menahan tawa.

" Apa aku tidak salah dengarkan??, dia ingin menyewa jasa ku?? "' ujarnya tak percaya dengan ucapan wanita tadi yang mengatakan pengacara Bastian akan menghubunginya. Sesaat ia tertawa lucu dan mencoba meraih handphonenya yang berada dibalik jaket kulitnya. Dan menelfon Dodi asistennya untuk menjemput.

" Jemput aku dirumah sakit Pertamedika, dan alihkan jadwal ku hari ini serta gantikan beberapa jadwal dengan rika dan vito" perintahnya tegas.

Dan komunikasi itu pun terputus, namun sedetik kemudian ia tawa kecil. Pikirannya masih tak percaya seraya membaca kembali kartu nama Wanita tadi "Dinda Gandis" .

Tiba-tiba seorang perawat masuk dengan papan daftar pasien UGD.

"maaf mas, namanya siapa??," tanya sang perawat yang bersiap mencatat.

"Johan. Johan B. Bastian" jawabnya jelas.

Dan perawat itu paham seraya mencatatnya langsung. Lalu ia memberikan kertas resep kepada pria itu.

🍃🍃🍃🍃

Diluar gedung rumah sakit, Dinda terlihat lesu. "Hari aneh apa ini???" gerutunya dalam hati seraya menunggu taksi di pinggir jalan.

Dan tiba satu taksi yang berhenti karena menerima panggilan Dinda.

"jalan Xxx pak, Blok X" ujarnya lesu.

"baik" sahut supir taksi paham dan mulai melajukan mobil taksinya.

Pikiran dinda terbang entah kemana. Ia gelisa memikirkan hal yang baru saja menimpanya.

"sial!!!" pekiknya kesal.

"bagaimana bisa ada pria sesombong itu!! ck, bikin kesal aja" gumamnya dalam hati yang mengerutkan dahi sehingga memilih meraih handphonenya untuk melihat panggilan masuk yang sepertinya sedari tadi mencoba menghubungi. Dan betapa terkejutnya ia ada 40 panggilan dari mas Danil dan mama.

Dan ia berinisiatif untuk menelfon mas Danil.

Dan ia pun mulai bercerita disepanjang jalan menuju butiknya, bagaimana kejadian tadi yang menbuatnya berurusan dengan pria sombong.

" Trus sekarang gimana donk mas?? tadi tuh dinda kesel banget, dinda sebut aja tuh pengacara Bastian."

"kamu tuh yaa cepet banget kepancing, kamu pikir gampang apa ketemu pengacara ternar itu?? mana mau dia urus kasus remeh temeh gini, bisa jatuh dia punya reputasi." jelas mas Danil.

" Pak..pak didepan itu yang toko butik house of Dinda saya turun disitu." seru Dinda yang masih dengan memegang telfon. Setelah bayar sejumlah uang ia pun turun berlahan dan berjalan dengan masih berkomunikasi sama mas Danil.

" Jadi??" ujarnya yang pusing.

" Ya kamu selesaikan gimana perjanjian tadi"

"yaaaaah.. mas danil, baiklaah" sahut Dinda kecewa.

"jangan lupa telfon mama, dia panik karena Sonya yang beritau," perintah mas Danil mengingatkan Dinda.

"iyya" komunikasi itu pun terputus dan dinda kini pun berada diruang butiknya yang terlihat mbak nopa dan mbak feli tengah mengurus kain-kain yang baru sampai.

"huuuuffft..aku harus mulai dari mana??" ucapnya lesu menatap ruangan itu.

Terpopuler

Comments

Siti Fatimah Fatimah

Siti Fatimah Fatimah

topan belum ada y?????

2022-01-27

0

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

cerita nya bagus

2022-01-09

0

🌈Yulianti🌈

🌈Yulianti🌈

pokoknya cerita karya KK ria aqu favorit semua 😁😁😁😘

2021-12-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!