Di kelas, Dicky memperhatikan sahabatnya sedang menyalin PR Bahasa Indonesia. Dicky merasa tidak sabar lagi mau tahu seperti apa wajah gadis itu. Hingga bell sekolah pun berdering. Untung Reza selesai menyelesaikan PR-nya. Apalagi, Bahasa Indonesia adalah pelajaran pertama dan guru mereka adalah walikelas. Hingga walikelas yang bernama Pak Nanda masuk dan mengucapkan salam. KM pun memberi aba-aba pada teman-temannya untuk memberikan salam pada Pak Nanda. Pak Nanda menjawab salam mereka.
"Nah, anak-anak! Mungkin kalian sudah dengar ada murid baru di kelas kita. Ayo, kita beri sambutan!" seru Pak Nanda.
Para murid memberikan tepuk tangan. Murid baru itu masuk, dan benar saja apa yang dikatakan oleh Reza. Gadis yang jadi murid baru itu sangat cantik. Kerudung segitiganya menambah kesan kecantikannya. Dicky melihat gadis itu dengan mata berbinar. Jantungnya berdegup kencang dan cepat. Reza yang jadi teman sebangkunya, melihat Dicky dengan senyuman kecil dan gelengan kepala. Ia tahu bahwa Dicky sudah terhipnotis oleh kecantikan dan keanggunannya gadis di depannya.
"Silahkan, perkenalkan diri kamu!" pinta Pak Nanda.
"Assalamu'alaikum, semuanya! Kenalkan nama saya Viany Aisyah. Kalian bisa panggil saya Via. Saya berasal dari Bogor. Salam kenal!" kata gadis yang bernama Via itu, mencoba PD memperkenalkan dirinya. Satu kelas bertepuk tangan lagi. Via pun dipersilahkan duduk oleh Pak Nanda. Via duduk disebelah gadis yang bernama Salsa. Dia adalah mantannya Dicky diwaktu kelas X.
"Wadaw! Eza, dia duduk di dekat korban gue, si Salsa!" kata Dicky pada Reza.
"Bagus, dong!" balas Reza santai.
"Kok bagus, sih!? Bagi gue ini bencana. Bisa-bisa, si Salsa nyeritain siapa gue sebenarnya."
"Well...moga-moga aja nggak!"
"Padahal tadi loe bilang bagus."
"Maksud gue bagus itu, dia bisa nggak jadi korban ke-playboy-an loe."
Pak Nanda yang melihat dua muridnya itu malah mengobrol membentak, "Dicky Muhammad Prasetya dan Muhammad Reza Anugrah! Bisakah kalian diam?"
Dicky dan Reza tersipu malu jadinya. Mereka pun meminta maaf dan memperhatikan penjelasan dari Pak Nanda.
"Tuh 'kan, Dik! Gara-gara loe, kita nyaris mampus dimarahin Pak Nanda!" seru Reza jengkel.
"Sorry deh, Za!" Dicky pun memelas meminta maaf.
...***...
Di tempat kerjanya Bisma. Bisma sebagai atasan tentu sangat tegas menghadapi semua pegawai yang bekerja di pabrik tekstil besar ini. Ia bertanya pada sahabatnya yang bekerja di pabriknya itu. Namanya Rafael Landri Tanubrata. Namun semuanya memanggilnya Cocoh. Termasuk Bisma.
"Coh! Gimana hasil kita?" tanya Bisma pada Rafael.
"Banyak pemesanan, Bis! Lihat, nih! Sampai ditambah dengan Malaysia, Thailand, dan Vietnam yang butuh pengirimannya ke negara mereka," jawab Rafael.
"Kalau gitu, bilang ke pegawai lain, untuk lakukan kerja lembur selama 2 sampai 3 hari di pekan ini."
"Siap, Bis!"
Selain Rafael, Bisma juga punya asisten yang siap membantunya melakukan apapun di pabrik ini. Namanya Morgan. Cowok tinggi yang tampan dan jadi incaran hati para karyawati di pabrik ini. Bisma menuju ke ruangannya dan meminta bantuan Morgan mengenai pekerjaannya ini.
"Gan! Hari ini 3 negara butuh pengeksporan tekstil kita. Jadi, harus ada lembur untuk kita semua dan para pegawai."
"Kita adakan saja meeting untuk masalah ini. Gue bilangin ke Rangga sama Rafael nanti," balas Morgan. Bagi Bisma, Morgan asisten yang cerdas. Setiap masalah, solusi dari Morgan selalu tepat.
"Ya udah. Kasih tahu mereka, kita meeting setelah makan siang nanti!"
"Oke, Bis! Gue keluar dulu!"
Bisma mengangguk pertanda memberi izin. Di ruangannya, Bisma menghela napas dan memikirkan kembali cara agar pekerjaan untuk ekspornya selesai, sehingga tidak ribet saat meeting nanti.
...***...
Di sekolahnya Dicky. Waktu istirahat seperti ini, Dicky memilih bersama Reza dan Ilham. Ilham adalah adiknya Reza. Sebenarnya, kelahiran mereka hanya beda 2 tahun. Tapi, entah karena apa yang membuat mereka beda satu kelas.
"Hei! Si Irwan nggak masuk ya?" tanya Dicky sambil menyuapi mie ayam ke mulutnya.
"Katanya sih sakit. Tapi nggak tahu sih," jawab Reza sambil mengunyah baksonya.
Hingga Reza melihat ada Salsa bersama Via, Verari, dan Meila.
"Sut, Dik! Itu si Via!" Reza mengalihkan perhatian Dicky.
Dicky langsung membatu. Ia pun melihat ada Via dan 3 sahabat barunya.
"Tuh cewek benar-benar kayak bidadari!" gumam Dicky sambil tersenyum.
"Siapa itu, Kak?" tanya Ilham.
"Itu Via. Teman baru di kelas kita," jawab Reza.
Ilham mengangguk paham. Sementara Dicky malah terus terpana ke arah Via yang tengah tertawa dengan Salsa, Verari, dan Meila.
...^^^...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Laksana mutiara🥀
Kacian,kacian..😝 Di marahin kan kalian🤣
2023-04-17
1