Rindu Ini

Rindu Ini

Episode 1 : Pandangan Pertama

Dicky dikenal sebagai cowok tampan dan playboy. Sudah banyak Kaum Hawa yang menjadi korbannya. Meskipun ia dari golongan bangsawan, baik hati, dan cerdas di sekolahnya. Ia duduk di bangku SMA kelas XI IPS. Ia sudah yatim piatu, dan di rumah mewahnya , ia diasuh oleh kakaknya yang melanjutkan kerja alm.ayah mereka di sebuah perusahaan berupa pabrik tekstil. Nama kakaknya adalah Bisma. Kakaknya terkenal tampan, baik hati, dan sangat lemah lembut. Serta tidak seperti adiknya, ia tidak terlalu tertarik dengan yang namanya cinta. Ia tidak begitu suka dengan dunia "pacaran". Meskipun kaya, tapi hati mereka dermawan.

...***...

Suatu pagi, ini hari Dicky pertama kalinya bangun terlambat. Padahal, ia tak pernah terlambat ke sekolah. Walaupun playboy, tapi dia paling rajin bangun tepat waktu. Bahkan, sampai-sampai dia rela tidak ikut kakaknya sholat subuh berjama'ah di masjid yang tidak jauh dari rumah.

"Mampus! Kalau Kak Bisma pulang, dua pipi gue bisa biru karena luka tabokkan!" gumamnya sambil bersiap-siap untuk mengambil air wudlu ke kamar mandi.

Setelah berwudlu, Dicky segera mengamparkan sejadah di musholla rumah yang berada di sebelah kamarnya. Meskipun terlambat, tapi Dicky tetap sholat dengan baik. Sampai ada suara laki-laki mengucapkan salam. Itulah Bisma. Lebih tepatnya Muhammad Bisma Karisma. Sama seperti adiknya, ia sangat populer dikalangan Kaum Hawa dulunya. Tapi bedanya, ia sedikit dingin pada mereka, sehingga itulah yang membuatnya tidak menghiraukan dunia percintaan.

Setelah sholat, Dicky buru-buru turun ke lantai bawah. Ia melihat ada Bisma sedang membuat secangkir kopi.

"Eh, ada Kakak udah pulang!" serunya sedikit malu karena takut dimarahi.

"Bagus, ya! Main game sampai lupa sholat subuh berjama'ah!" seru Bisma mengetahuinya, dengan tatapan seperti ingin marah besar.

"Mmm...maaf, deh! Aku nggak akan gitu lagi!"

"Pegang janjinya, tuh!"

'Tuh 'kan benar!' seru Dicky dalam hati.

Ia melihat kakaknya berjalan sambil membawa secangkir kopi hangat.

"Haduh, Ya Allah! Coba Tante Aminah masih disini, nggak ke Bali. Pasti aku nggak menderita begini," gumamnya sedikit kesal. Ia segera naik lagi ke lantai atas, kemudian membuka sarung sholat dan pecinya.

Tante Aminah adalah adik dari ayahnya Bisma dan Dicky. Seminggu yang lalu, beliau pergi ke Bali ikut suaminya, Om Gio, yang bekerja di Bali.

Tapi, mereka berjanji akan datang ke Bandung lagi. Namun, entah kapan bisa kembali lagi. Masih belum ada kabar mengenai hal itu. Sebelum ke Bali, Tante Aminah-lah yang menjaga Bisma dan Dicky sejak ditinggal kedua orang tua mereka. Beliau sangat baik hati dan tidak semena-mena pada keponakannya. Jika ada sedikit masalah, maka dua cowok berbehel yang sudah dewasa itu pasti akan curhat dan minta solusinya pada Tante Aminah. Dan Tante Aminah-lah yang mengasuh Dicky sewaktu Bisma ada tugas ke Singapura 1 bulan lalu.

Hingga akhirnya beliau menikah dengan Om Gio, pengusaha bangsawan sukses yang sama seperti alm.ayah Bisma dan Dicky. Sampai suatu hari, Tante Aminah harus ikut Om Gio yang akan bertugas di Bali. Jadi sekarang di rumah hanya Bisma dan Dicky.

...***...

Dicky segera mempersiapkan dirinya untuk mandi. Ia mengambil handuk dan segera menuju kamar mandi. Setelah mandi, ia bersiap memakai seragam putih abu-abunya dan memasukan buku-buku pelajaran ke tas ranselnya. Ketika turun ke bawah, ia melihat kakaknya lenyap bak hilang ditelan bumi.

"Kak! Kak Bisma!" seru Dicky memanggil Bisma.

"Gue lagi mandi!" balas Bisma yang berada di kamar mandi dapur. "Loe udah mandi belum?"

"Udah."

"Siapin roti sama susunya sendiri, ya! Siapin juga rotinya buat gue!"

"Iya."

Dicky mengambil empat lembar roti dan mengolesinya dengan selai coklat dengan pisau. Itulah sifat buruknya Bisma. Terkadang dia selalu menyuruh-nyuruh orang seenaknya.

Hingga Dicky sedikit jengkel dengan kakaknya. Setelah mengolesi roti untuk sarapan, ia menyeduh susu untuknya. Bisma pun keluar kamar mandi. Sebelum ke kamarnya di lantai atas, ia berpesan, "Kalau udah beres sarapan sama minum susunya, tungguin gue!"

"Iya," balas Dicky menahan kejengkelannya.

...***...

Sesampainya di sekolah, Dicky dipanggil oleh sahabatnya sejak SMP itu. Namanya Reza. Lebih tepatnya Muhammad Reza Anugrah. Dicky selalu memanggilnya Eza.

"Loe udah ngerjain PR Bahasa Indonesia belum?" tanya Reza.

"Udah, dong! Mau nyontek? Gue kasih, deh!" jawab Dicky santai.

"Wah, thanks banget, Dik! Loe playboy-playboy gini, baik hati dan rajin, ya!"

"Iya, dong!"

Dalam perjalanan ke kelas, Dicky dan Reza berbincang-bincang.

"Eh, Dik! Loe tahu, nggak? Katanya bakal ada murid baru di kelas kita, lho."

"Oh ya? Cewek atau cowok?"

"Cewek. Caaantik banget. Pakai hijab lagi."

"Wah, bisa gue sikat nih, kalau gitu!"

"Bener. Sikat aja langsung, Dik! Tapi, gue jamin dia bisa bikin loe inshaf, nggak jadi playboy lagi."

Dicky sedikit terdiam mendengar kata-katanya Reza tadi.

...^^^...

Terpopuler

Comments

Laksana mutiara🥀

Laksana mutiara🥀

Bagus bgtt! Ceritanya, aku sangat menyukainya😍😍😍Penulisannya pun sudah sgatt bgss!😆 greget bgtt! saat mau komen seperti ini😍😍😍

2023-04-17

0

Laksana mutiara🥀

Laksana mutiara🥀

Wahh.. Bagus dong!😍😄

2023-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Pandangan Pertama
2 Episode 2 : MULAI!!!
3 Episode 3 : Oh No!!!
4 Episode 4 : Dicky & Via
5 Episode 5 : Mantan
6 Episode 6 : Pahat Hati
7 Episode 7 : Sama
8 Episode 8 : Rindu Ini
9 Episode 9 : Basket Cinta
10 Episode 10 : Siksa dan Derita
11 Episode 11 : Siksa dan Derita (part 2)
12 Episode 12 : Debat
13 Episode 13 : Pahat Hati (part 2)
14 Episode 14 : Terbongkar
15 Episode 15 : Bagai Radha & Krishna
16 Episode 16 : Kesepian
17 Episode 17 : Adu Domba atau Ayam???
18 Episode 18 : Drama bin Nyata
19 Episode 19 : Drama bin Nyata (part 2)
20 Episode 20 : Air Mata Kerinduan
21 Episode 21 : Kerinduan yang Bercahaya
22 Episode 22 : Kerinduan yang Bercahaya (Part 2)
23 Episode 23 : Bagai Radha dan Krishna (Part 2)
24 Episode 24 : Meledak Terbuka
25 Episode 25 : Kejujuran
26 Episode 26 : Ini yang Harus Ditunggu
27 Episode 27 : Bertemu Musuh Lagi
28 Episode 28 : Panik
29 Episode 29 : Percaya
30 Episode 30 : Ternyata ...
31 Episode 31 : Datangnya Kejujurnya
32 Episode 32 : Perubahan Real
33 Episode 33 : Perubahan Real (part 2 : drastis)
34 Episode 34 : Derita & Kerinduan
35 Episode 35 : Derita dan Kerinduan (Part 2)
36 Episode 36 : Kenangan
37 Episode 37 : Firasat Kakak
38 Episode 38 : Tante Berhati Iblis
39 Episode 39 : Tante Berhati Iblis (part 2 : Terlihat Sudah)
40 Episode 40 (terakhir) : Kebersamaan yang Abadi
41 Episode 41 (S2) : Nikah & Kuliah
42 Episode 42 (S2) : Teman Baru???
43 Episode 43 (S2) : Kekecewaan & Keikhlasan
44 Episode 44 (S2) : Kekecewaan & Keikhlasan (part 2)
45 Episode 45 (S2) : Ujian Di Langit Kebahagiaan
46 Episode 46 (S2) : Ulang Tahun yang Tak Dirindukan
47 Episode 47 (S2) : Tamu Tak Diundang
48 Episode 48 (S2) : Tabah & Tawaduk
49 Episode 49 (S2) : Tabah & Tawaduk (part 2)
50 Episode 50 (S2) : Terima atau Tolak ???
51 Episode 51 (S2) : Ditinggalkan Demi Kebaikan
52 Episode 52 (S2) : Selamat Datang, Pangeran Kecilku!
53 Episode 53 (S2) : Bagai Upin & Ipin
54 Episode 54 (S2) : Semakin Baik, Semakin Buruk
55 Episode 55 (S2) : Menyerah & Pasrah
56 Episode 56 (S2: Terakhir) : Selamat Tinggal, Orang Tercinta!
57 Ucapan Terima Kasih dan Salam Penutup
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Episode 1 : Pandangan Pertama
2
Episode 2 : MULAI!!!
3
Episode 3 : Oh No!!!
4
Episode 4 : Dicky & Via
5
Episode 5 : Mantan
6
Episode 6 : Pahat Hati
7
Episode 7 : Sama
8
Episode 8 : Rindu Ini
9
Episode 9 : Basket Cinta
10
Episode 10 : Siksa dan Derita
11
Episode 11 : Siksa dan Derita (part 2)
12
Episode 12 : Debat
13
Episode 13 : Pahat Hati (part 2)
14
Episode 14 : Terbongkar
15
Episode 15 : Bagai Radha & Krishna
16
Episode 16 : Kesepian
17
Episode 17 : Adu Domba atau Ayam???
18
Episode 18 : Drama bin Nyata
19
Episode 19 : Drama bin Nyata (part 2)
20
Episode 20 : Air Mata Kerinduan
21
Episode 21 : Kerinduan yang Bercahaya
22
Episode 22 : Kerinduan yang Bercahaya (Part 2)
23
Episode 23 : Bagai Radha dan Krishna (Part 2)
24
Episode 24 : Meledak Terbuka
25
Episode 25 : Kejujuran
26
Episode 26 : Ini yang Harus Ditunggu
27
Episode 27 : Bertemu Musuh Lagi
28
Episode 28 : Panik
29
Episode 29 : Percaya
30
Episode 30 : Ternyata ...
31
Episode 31 : Datangnya Kejujurnya
32
Episode 32 : Perubahan Real
33
Episode 33 : Perubahan Real (part 2 : drastis)
34
Episode 34 : Derita & Kerinduan
35
Episode 35 : Derita dan Kerinduan (Part 2)
36
Episode 36 : Kenangan
37
Episode 37 : Firasat Kakak
38
Episode 38 : Tante Berhati Iblis
39
Episode 39 : Tante Berhati Iblis (part 2 : Terlihat Sudah)
40
Episode 40 (terakhir) : Kebersamaan yang Abadi
41
Episode 41 (S2) : Nikah & Kuliah
42
Episode 42 (S2) : Teman Baru???
43
Episode 43 (S2) : Kekecewaan & Keikhlasan
44
Episode 44 (S2) : Kekecewaan & Keikhlasan (part 2)
45
Episode 45 (S2) : Ujian Di Langit Kebahagiaan
46
Episode 46 (S2) : Ulang Tahun yang Tak Dirindukan
47
Episode 47 (S2) : Tamu Tak Diundang
48
Episode 48 (S2) : Tabah & Tawaduk
49
Episode 49 (S2) : Tabah & Tawaduk (part 2)
50
Episode 50 (S2) : Terima atau Tolak ???
51
Episode 51 (S2) : Ditinggalkan Demi Kebaikan
52
Episode 52 (S2) : Selamat Datang, Pangeran Kecilku!
53
Episode 53 (S2) : Bagai Upin & Ipin
54
Episode 54 (S2) : Semakin Baik, Semakin Buruk
55
Episode 55 (S2) : Menyerah & Pasrah
56
Episode 56 (S2: Terakhir) : Selamat Tinggal, Orang Tercinta!
57
Ucapan Terima Kasih dan Salam Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!