Dilain tempat Lukas sangat marah, wanita itu benar- benar membuat darahnya mendidih. Untuk pertama kalinya ada wanita yang menolak dirinya. Apa yang kurang dari Lukas dia sangat tampan, berkuasa dan juga ia pria yang banyak di idam- idamkan di kalangan kaum hawa.
Namun ada apa dengan Sarah?
mengapa wanita tidak menerimanya?
Lukas semakin menggeram kesal. Ia langsung mendial nomor orang kepercayaannya. "Hallo Max, tolong cari tau mengenai Sarah Evan's! Ya tentang siapa dirinya."
"......."
"Ya saya tunggu secepatnya.! "
"......."
"Baiklah saya ada rapat siang ini."
Lukas langsung mengakhiri telponnya. Dan sekarang ia harus menghadiri rapat, pikirannya benar- benar terpecah. Bahkan Lukas berpikir apa permainannya tidak cukup memuaskan sehingga Sarah meninggalkannya begitu saja. Persetan! Jika benar itu sangat memalukan, Sarah benar- benar bisa membuatnya gila.
Mall🌃
Di lain tempak Sarah Evan's sedang berjalan memasuki mall dengan langkah Anggunnya. Ia mengenakan kacamata hitam menambah kesan misterius sekaligus menggoda. Apalagi kali ini Sarah mengenakan dress di atas paha dengan warna hitam semakin membuat orang tidak berhenti menatap sang cantik sekaligus memikat.
Sarah mulai berjalan menuju deretan toko emas di mall ini. Ia tersenyum melihat kalung dengan ukiran elegan. Ia menunjuk kalung itu tanpa bertanya harganya.
"Tepat ini sangat cocok! " gumam Sarah antusias kembali memakai kacamatanya takut indentitasnya sebagai model di ketahui orang di mall ini.
"Nona Sarah Evan's....?! " tanya pegawai toko berwajah cantik itu antusias. Mendengar itu tubuh Sarah membeku ia lupa tadi melepas kacamatanya sesaat untuk memastikan keaslian kalung itu. Sarah menghembuskan napas dalam, lalu membuang jauh pemikiran negatifnya. Ia kembali tersenyum dan mengatakan mungkin hanya mirip. Dan pegawai itu dengan agak kecewa pun mengatakan bahwa ia keliru.
"Ah tidak, mungkin hanya mirip. Banyak orang mengatakan seperti itu...," jawab Sarah yang di buat senatural mungkin.
"Maaf Nona, mungkin saya keliru.," jawab pegawai itu setelah membungkus kalung yang di minta Sarah dengan kotak perhiasan. Setelah dari toko emas Sarah kembali berjalan dengan langkah bak dewi. Ketukan hight heels dengan harga puluhan juta membuatnya semakin bersinar karena terdengar. Bahkan kecantikannya tetap terpancar di tengah ramainya pengunjung mall yang bernama Kingdom. Dengan senyuman Sarah mendorong troli menuju sederet tempat makanan ringan. Sarah sangat suka snack, coklat serta beberapa kebutuhan pokok lainnya, Sarah memasukan dengan antusias ke dalam troli.
"Ini benar- benar menyenangkan.!"
Dari kejauhan Helena berjalan dengan santainya, Ya! kali ini Helena membawa banyak sekali paperbag berisi pakaian bermerk sehingga kedua tangannya penuh. Helena baru saja berbelanja pakaian model terbaru minggu ini. Bagi Helena wanita akan mati gaya jika tertinggal fashion, dan lagi Helena adalah seorang model yang harus siap bersaing dengan wanita manapun, terutama Sarah! Namun entah mengapa tatapan mata Helena jatuh pada wanita yang sedang fokus memilih snack di rak makanan ringan. Mata helena memicing memandang kearah barat, ya, itu adalah Sarah. Ternyata Sarah juga berada di tempat yang sama dengannya.
"Jes tolong bawa barang- barang ini ke mobil. Aku ingin menemui seseorang." Perintah Helena pada Jesabelle, Jesabelle mengangguk langsung melangkah menuju area parkir dimana mobil kelas atas milik Helena berada.
Helena kembali merapikan rambut panjangnya yang terurai berbentuk blonde menggunakan tangannya. Dengan langkah bak dewi kesiangan berjalan di karpet merah, Helena tanpa ragu langsung menghampiri Sarah.
"Hai calon Mom. " Sapa Helena pada Sarah dengan tatapan mengejek. Sarah tersenyum menatap penampilan Helena yang jauh dari kata modis jujur penampilan Helena terlalu berlebihan.
"Hai..! Dada-mu sedikit mengecil dari yang kemarin." Ucap Sarah lembut sambil tersenyum mengejek meremas keras dada Helena.
"Hei! ... Bilang saja kau iri Mom! " Ejek Helena dengan tatapan kilatnya marah di perlakukan seperti ini.
Sarah kembali tenang dan tersenyum menghadapi wanita menyebalkan seperti Helena. Ia harus memberi sedikit pelajaran pada Helena. Dengan elegan Sarah membuka kacamatanya. Tanpa di duga Sarah mendorong pelan Helena ke sudut tembok. Napas Helena tercekat jarak antara Sarah dan Helena hanya 2 jengkal. Tatapan Sarah membuat nyali Helena menciut. Tatapan itu benar- benar menguncinya.
"Bii.., bisakah kau menjauhh...,?! " Pinta Helena sedikit gugup dan takut dengan suara cicitan.
"Dengar, Helen! sudah kukatakan jangan mencari- cari perkara denganku ... atau dada besar mu ini__" Sarah sengaja menghentikan ucapannya dengan tersenyum mengejek menatap Helena.
"Ap.., apaa.., ma..maksudmu..?! " tanya Helena gugup melihat mata tajam Sarah. Mata ini sama persis seperti mata Alarick ketika marah.
"Atau dadamu ini akan aku panaskan di microwive..! Kalau cair pasti ini, ah sudah ku pastikan kau mungkin akan tau seperti apa.., Benar bukan..?!" Mendengar itu Helena tampak membeku ia langsung bergegas pergi.
Sarah tertawa dalam hati melihat tingkah Helena. Helena bukan lawan yang tepat untuknya. Bahkan tidak ada apa- apanya. Lawan yang tepat Sarah saat ini sedang mengintainya Sarah tahu soal itu. Ia memang sengaja memancing lawannya agar keluar di hadapannya.
"Aku tidak sabar bertemu denganmu_ " ucap Sarah dalam hati. Sarah kembali melanjutkan kegiatan berbelanjanya.
House🏡
Sarah sedang menikmati coklat panas yang di buat oleh Cassie. Cassie adalah wanita berusia 21 tahun, Cassie hanya beda satu tahun dari Sarah. Mereka di pertemukan saat kejadian 5 tahun yang lalu. "Sarah sudah kukatakan itu sangat berbahaya jangan pernah kembali terjebak dengan sesuatu yang akan melukaimu! " peringat Cassie pada seseorang yang sudah bersamanya 5 tahun ini. Cassie tau segalanya mengenai Sarah.
Sarah tersenyum menatap ke arah taman. Mereka saat ini berada di balkon, ini adalah rumah mewah yang di beli Sarah pertama kali bersama Cassie.
"Aku sudah tau isi pikiran bodoh-mu itu, Tolong hentikan....!" peringat Cassie takut terjadi sesuatu pada Sarah. Selama ini Sarah adalah satu- satunya orang yang ia miliki. Bahkan Sarah yang membuat mereka bisa sekaya ini hingga Cassie bisa kuliah dan sekarang bekerja di perusahaan ternama.
"Cassie ... berhentilah menasehati ku. Lihatlah dikamar mu aku membelikan sesuatu untukmu. " Beginilah sifat Sarah sulit di tebak dan sangat tertutup namun Cassie sudah mengenal Sarah seperti apa, Sarah adalah wanita yang paling baik yang ia temui, meskipun caranya salah tapi Cassie sangat bersyukur bisa bertemu dengan Sarah.
"Hei mengapa kau mengalihkan pembicaraan....! " teriak Cassie di telinga Sarah.
"Kau membuatku pusing Cassie." Ungkap Sarah dengan malas mendengar teriakan wanita berwajah manis yang duduk di hadapannya saat ini. Sarah masih fokus duduk di kursi bersantai sesekali meminum coklat panasnya. Tanpa ragu Cassie menarik tengkuk Sarah dan ******* bibir berwarna plum itu tiba- tiba. Mata Sarah membulat apa yang ada di dalam jalan pikir Cassie.
Napas Sarah terengah- engah begitupun Cassie. Cassie menatap dalam manik mata Sarah seperti mengatakan sesuatu yang tidak di ketahui Sarah. Jemari lembut Cassie menghapus jejak di bibir Sarah. Sarah menatap Cassie meminta jawaban. Cassie merapikan rambut sebahu Sarah yang baru di potong dengan lembut. Sarah hanya diam mematung menunggu seseorang yang sudah dianggap saudaranya berbicara untuk menemukan jawaban atas apa yang di lakukan oleh Cassie.
"Maafkan aku, aku tau ini salah tapi aku mencintaimu. " ungkap Cassie menatap dalam manik mata Sarah dengan tatapan kejujuran. Mendengar itu Sarah tidak sanggup bicara, apa yang salah dari Cassie? apa Cassie sudah gila! Ia melepas tangan Cassie dari pelukan pada tubuhnya.
"Tidurlah Cas. Sepertinya kau banyak mengalami hal gila hari ini. Aku akan pergi untuk mencari udara segar. " Perintah Sarah pada Cassie. Cassie tampak ingin bicara. Sarah menatap Cassie pertanda bahwa ia tidak membutuhkan bantahan ataupun penjelasan apapun. Hari ini Sarah benar- benar di hadapkan pada kenyataan yang gila.
Cassie melangkah memasuki kamarnya ia melihat ada kotak berbentuk persegi empat berada di atas nakasnya. Ia juga melihat ada banyak sekali cemilan kesukaannya yang di bungkus rapi bak bingkisan. Cassie tersenyum getir, ini dari Sarah seseorang yang sangat ia sayangi dan cintai. Entahlah mungkin karena kasih sayang Sarah selama ini perasaan itu muncul.
"Sarah maafkan aku," ucap Cassie lirih menatap sedih kalung emas yang baru kemarin ia inginkan. Entah dari mana Sarah tau ia ingin ini. Padahal baru kemarin ia membuka salah satu perhiasan di ponselnya. Sarah memang sulit di tebak tapi Cassie sudah mengenal Sarah sejak lama. Hingga rasa kantuk menjemput Cassie ke alam mimpi sambil memeluk kotak persegi empat yang berisi kalung emas pemberian Sarah.
"Aku mencintaimu Sarah! "Guma Cassie disela mimpi indahnya.
🌿🌿
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Joen Marlina Lengkey
Cassie penyuka sesama jenis ya🤔🤔🤔🤔
2021-07-16
0
🏵️~Devie BulAnn~🏵️
Cassie cewek apa cowok thorrr
2021-03-03
2
Eri Rosidin
cinta yg rumit 😁😁😁
2021-03-01
0