Sarah menatap Lukas dengan pandangan merendahkan pria itu membuatnya muak. Siapa dia berani memaksa orang seakan dia segalanya, Sarah bukanlah barang yang dapat di miliki sesukanya. bagi Sarah Lukas sangat memalukan, "Kau tidak punya malu! " teriak Sarah menatap sinis Lukas yang kini menatapnya dengan tatapan lapar. Pria ini dapat memilih wanita manapun sesukanya, tapi mengapa harus dirinya.
"Apa maksudmu?!" Teriak Lukas memegang keras rahang Sarah. Sarah semakin tertawa, hal seperti ini tidak akan menakut-nakutinya.
"Kubilang kau memalukan, meniduri wanita dalam keadaan tidak sadarkan diri.. " itu benar- benar hinaan yang melukai hati Lukas Gryson. Sarah mengenakan pakaiannya secara asal meninggalkan Lukas sendirian.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Siang ini Sarah mendapatkan panggilan telepon dari Alarick, ada apa dengan pria ini? batin Sarah. Tapi anak Ronald lumayan tampan. Sarah menunggu pria itu, kini Sarah mengenakan dress berwarna abu- abu dengan make up seadanya. Alarick melangkah menghampiri Sarah di Caferia, mereka janjian bertemu disana. Jika itu bukan hal mendesak Alarick tidak ingin bertemu dengan Sarah.
"Hai! " sapa Sarah melambaikan tangan pada Alarick di meja nomor 3, Alarick melangkah menghampiri Sarah. Dilihatnya wanita itu telah memesan orange jus. Kini Alarick duduk di hadapan Sarah dengan wajah tidak bersahabat.
"Kau ingin minuman apa? " Tanya Sarah pada Alarick. Alarick diam tidak menjawab, dia larut dalam pikirannya. "Hello, what the hell?" Tanya Sarah menatap heran Alarick. "You okay?" Tanya Sarah kembali. Alarick mengangguk mulai membuka suara. Jujur saja ia ingin mengatakan ketidaksukaannya pada Sarah.
"Kamu harus mengakhiri hubungan mu dengan Ayahku!" Perintah Alarick kasar.
"Apa maksudmu?" Tanya Sarah heran tersenyum menatap wajah tampan Alarick. Sarah akui ia tidak munafik sedikit tertarik dengan pria berkulit putih ini.
"Kau butuh berapa?" Tanya Alarick tidak suka berbasa- basi, ia juga tidak nyaman terus bertatap dengan Sarah. Pesona Sarah begitu kuat, ia tidak ingin justru jatuh ke dalam pesona wanita ular itu.
"Butuh?" Tanya Sarah kembali tidak mengerti.
"Kau butuh uang berapa? Aku akan menuliskan di cek silahkan tinggalkan Ayahku! Aku tidak setuju kau menikahi nya!" Tegas Alarick. Sarah tertawa, kemudian menutup mulutnya dengan tatapan meremehkan.
"Aku tidak tertarik dengan uangmu!" Sinis Sarah sambil menikmati minumannya.
"Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Alarick heran. Wanita ini sangat sulit di tebak. Ia tidak tahu mengenai jiwa Sarah, apa yang sebenarnya di inginkan wanita itu dari pria paruh baya seperti Ayahnya. Alarick akui Ronald sangat tampan di usianya yang sekarang, tapi tidak masuk akal wanita muda seperti Sarah ingin menikahi Ayahnya.
"Aku menikahi karena dia__" Sarah membisikkan kata- kata yang terdengar panas di telinga Alarick, Alarick sampai berkeringat mendengar itu. Ia berusaha menetralkan pikiran kotornya.
"Apa kau gila!" Teriak Alarick tidak percaya, Sarah memutar bola matanya. Benar- benar membosankan berdebat dengan Alarick.
"Ayolah, berbicara denganmu benar- benar membosankan. Aku sudah kaya tidak perlu uang lagi, aku hanya membutuhkan teman tidur.." ucapan Sarah yang tanpa filter membuat Alarick kian salah tingkah, Alarick yang mendengarnya menjadi serba salah karena tatapan pengunjung Caferia pada mereka.
"Alarick apa kau tertarik denganku?" Tanya Sarah mengelus tangan Alarick lembut. Sebenarnya Sarah hanya bermain- main menakuti- nakuti pria itu.
"Apa! " Alarick mulai kesal sendiri, ia tidak munafik tapi itu di luar jalur pembicaraannya.
"Ternyata benar seorang Alarick anti fans tertarik dengan ku.." Sarah mengerling nakal pada Alarick.
"Bagaimana jika nanti malam kita ke Club? Aku sering melihatmu disana mengejekku..?" sindir Sarah dengan gaya glamournya.
"Apa kau gila, aku sudah punya kekasih. Kau memang murahan.." ucapan Alarick membuat Sarah kian tersenyum iblis, kini Sarah duduk di pangkuan Alarick.
"Kau tahu Helen kekasihmu, dia pernah bercinta dengan pria berkulit hitam.." Sarah menutup mulutnya pura- pura kaget kemudian tertawa kecil, "Aku juga melihatnya mendapatkan penghasilan dari syuting film blue, bukankah itu menyenangkan?" Goda Sarah sebelum beranjak pergi meninggalkan Alarick yang penuh kemarahan. Helen adalah perempuan baik- baik, bahkan mereka belum pernah bercinta. Helen tidak seperti itu, Alarick tidak pernah percaya dengan ucapan Sarah. Tapi entah mengapa kata- kata wanita itu terus terngiang- ngiang di telinga Alarick.
🚗Sarah telah berada di dalam mobilnya, Alarick tidak menyangka akan mengalami hal gila seperti sekarang. Bagaimana cara wanita murahan ini masuk sementara mobilnya terkunci.
"Kau pasti bertanya- tanya bagaimana aku masuk bukan? Cukup muda aku dapat membuka apapun yang kuinginkan termasuk...,' Sarah menghentikan ucapannya melepaskan 2 kancing kemeja Alarick. Waktu seakan berjalan lambat. Alarick membisu dengan situasi yang begitu memanas. Ia mulai menyadarkan otaknya dari pengaruh Sarah. "Hatimu.." lanjut Sarah kini kembali duduk dengan tenang. Pakaian ya sangat terbuka, Alarick dapat melihat dengan jelas belahan dada wanita gila itu.
"Kenapa kau tertarik?" Goda Sarah bermain mata. Alarick meremas rambutnya perustasi, ia masih memikirkan Helen kekasihnya.
"Kau pasti sudah tahu wanita berdada jelly tidak benar- benar serius denganmu. Aku tidak tahu seorang yang sering di katakan genius justru terperangkap dengan model seperti Helen ... Alarick ayolah, kau pria paling bodoh yang pernah ku kenal." ejek Sarah, Alarick berusaha membuang jauh pemikirannya. Tanpa sadar kini Sarah telah berada di atas pangkuannya, Sarah menatap matanya, tangan itu mengalun bebas di lehernya.
Dengan berani tanpa ragu Sarah ******* bibir tebal milik Alarick, mereka berciuman di dalam mobil. Bukankah itu terdengar gila? Alarick tanpa sadar menikmati momen itu. Ia membuka matanya nama Helen mengingatkannya tentang betapa busuknya Sarah. Benar Sarah adalah perayu ulung menjelekkan orang hanya untuk kepentingan pribadi. Begitulah caranya dia merayu Ayahnya benar- benar murahan, Alarick melepaskan ciumannya. Sarah tersenyum menyentuh wajah Alarick, namun tangan itu segera di tepis.
"Keluar dari mobilku!" Teriak Alarick marah. Tapi kemarahan itu tidak dapat menakuti Sarah, bahkan Sarah tidak bergeming sedikitpun jemari lentik itu justru memeluknya erat tanpa tahu malu. Alarick yang kesal mencekik leher Sarah,
"Akkhhhh..! " Sarah meringis menahan rasa sakit pada lehernya tapi ia tidak menangis, justru ia tersenyum menikmati setiap rasa sakit yang di berikan Alarick. "Lakukan lagi," pinta Sarah dengan tatapan senang. Alarick melepaskan cekikannya, Sarah menyadarkan kepalanya di dada bidang Alarick. Ia berusaha mengatur napasnya. Kini Alarick tidak dapat mengontrol kemarahannya, Alarick merasa Sarah mempunyai sakit pisikologis, bahkan Sarah tidak dapat merasakan sakit. Justru ia bahagia, wanita ini entah apa yang di alaminya membuatnya menjadi aneh seperti sekarang.
"Kau pasti bingung mengapa aku tidak dapat merasakan sakit," ucap Sarah tiba- tiba menatap mata Alarick. Alarick tidak menjawab, namun matanya mengatakan Ya!
"Aku sudah biasa membunuh dengan hal- hal seperti itu.." jawab Sarah sebelum keluar dari mobil meninggalkan keheningan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Hanna Devi
mampir lagi KK 😄
2021-02-23
0