chapter 3

Putri Rain yang masih memegang pedang pangeran Qamar menghampiri kedua prajurit yang melesatkan anak panah tadi.

Purti Rain melompat dari kudanya dan berkata "Lain kali kalian harus memperhatikan posisi tangan dan sasaran kalian, kalau seperti tadi kalian akan membunuh teman atau bahkan Raja kalian sendiri di medan pertempuran! "

Putri Rain menyerahkan pedang milik Pangera Qamar kepada prajuritnya kemudian mengambil busur dan dua anak panah. Ia melesatkan satu persatu anak panah tersebut. Anak panah pertama menancap tepat sasaran kemudian disusul dengan anak panah kedua yang melesat cepat membelah anak panah yang pertama.

Kedua prajurit dan pangeran Qamar sampai menganga menyaksikan pertunjukan panahan dari Putri Rain.

"Lanjutkan latihan kalian. " perintah putri Rain sambil menyerahkan kembali busar yang ia gunakan kemudian mengambil kembali pedang milik pangeran Qamar. Ia kemudian menaiki kudanya dan menghampiri pangeran Qamar.

"Dapatkah saya beradu pedang dengan anda putri? " Tanya pangeran Qamar antusias saat putri Rain mengembalikan pedang miliknya.

"Tentu saja tapi tidak untuk saat ini. " jawab putri Rain dengan janji dan penolakan.

"Mari lanjutkan kembali ke istana. " sambungnya.

Setibanya di depan pintu istana Raja dan permaisuri kerajaan Ajam di temani Raja dan permaisuri kerajaan Sasan telah menunggu pangeran Qamar dan putri Rain kembali.

Setelah berpamitan pangeran Qamar membisikkan kalimat. "Saya nantikan hari dimana Anda dapat latihan pedang bersama dengan hamba. " pada Putri Rain.

Pangeran Qamar kemudian masuk kedalam kereta kudanya. Setelah duduk manis pangeran Qamar mengeluarkan kepalanya dan melambaikan tangan pada putri Rain saat keretanya mulai beranjak meninggalkan kerajaan Sasan.

Perbuatan yang tidak sopan untuk keluarga kerajaan. hal ini membuat pangeran Qamar mendapat hadiah pukulan sayap merak milik ibunya. *sayap Merak adalah kipas bangsawan yang selalu di bawa kemana-mana.

Saat rombongan pangeran Qamar telah menghilang dari pandangan. Putri Rain berlarian ke kamarnya dan segera melepaskan seluruh pakaian yang ia kenakan. Dirinya merasa sesak dan pergerakannya terbatas. Setelah mengganti dengan pakaian kesehariannya yaitu sepotong baju dan celana yang biasa di kenaikan kaum lelaki masa itu.

Putri Rain segera menghempaskan dirinya di atas tempat tidur.

Putri Rain mengistirahatkan dirinya yang lelah setelah menemani pangeran Qamar seharian.

***

Semantara di kerejaan Ajam pangeran Syam menyambut kembalinya pangeran Qamar dari kerajaan Sasan.

Setibanya di istana pangeran Syam dan Qamar berjalan memasuki istana.

"Secantik apakah putri dari kerjaan Sasan? " goda pangeran Syam pada kakaknya.

"Ikutlah ke kamarku akan aku ceritakan semua yang terjadi hari ini. " jawab Qamar yang ingin berbagi cerita dengan adiknya.

Saat pangeran Qamar bercerita kepada adiknya. Pangeran Syam tertawa terbahak-bahak hingga berguling-guling di hadapan kakaknya. Tapi ia pun merasa kagum dengan keahlian putri Rain yang diceritakan oleh kakaknya.

"Bagaimana jika kita kesana esok pagi aku penasaran dengan putri Rain yang engkau ceritakan itu. Bukankah kakanda juga ingin menguji keahlian berpedang miliknya! " ajak pangeran Syam antusias.

"Tentu saja tapi jangan sampai ayahanda dan ibunda tahu. " jawab pangeran Qamar.

"Bagaimana kita masuk ke istana Sasan tanpa membawa nama kerajaan Ajam? " Tanya pangeran syam.

Belum sempat pengeran Qamar menjawab, pangeran Syam sudah selesain menjawab pertanyaanya sendiri dengan penuh semangat.

"Aku mempunyai sahabat dari kerajaan Sasan dia dapat membawa kita masuk ke sana. Besok aku akan memperkenalkanmu dengannya! "

"Dan jangan beritahu dia bahwa kita adalah pangeran dari kerajaan Ajam! " Sambungnya dengan cepat.

"Baiklah aku serahkan padamu. " jawab pangeran Qamar.

"Hampir lupa. Kakanda suka tidak dengan putri Rain?" Tanya pangeran Syam.

"Dia cantik sih tapi aku tidak menyukai wanita yang bahkan lebih hebat dariku. Buat apa aku berlatih pedang jika tidak berguna untuk melindungi gadisku!" Jawab pangeran Qamar.

Pangeran Syam terdiam mendengar jawaban dari pangeran Qamar. Dia tidak habis pikir kakaknya tidak menyukai wanita sempurna seperti putri Rain.

"Diluar sedang terang bulan maukah kau belatih pedang denganku di halaman istana. " ajak pangeran Qamar pada adiknya pangeran Syam.

"Kenapa tidak setelah 2 tahun ini aku belum pernah beradu pedang lagi denganmu. " jawab pangeran Syam antusias.

Saat berlatih pangeran Qamar tak henti-hentinya memuji kehebatan berpedang adiknya.

"Kakanda belum melihat kehebatan berpedang sahabatku, saat kami berlatih di hutan ia bagaikan sedang menari menggunakan pedangnya dan pedang yang kugunakan ini adalah miliknya yang tak sengaja tertukar dengan milikku. Kakanda masih ingatkan dengan pedang yang kakanda berikan padaku saat pertama kali mengajariku berpedang. " kata pangeran Syam pada kakaknya.

"Lalu kenapa belum kamu tukar kembali, bukankah itu berharha bagimu?" Tanya pangeran Qamar.

"Tentu saja namun kami belum bertemu dua hari ini, sebenarnya aku ingin memberinya pedangku jika dia menyukainya atas izin darimu. " kata pangeran Syam.

"Tentu saja! sahabat yang kamu ceritakan itu sepertinya sangat berharga bagimu seperti halnya pedang yang aku berikan,"

" Aku harap kalian akan selalu berteman dengan baik. " lanjut pangeran Qamar.

"Kakanda malam mulai larut lebih baik kita segera istirahat untuk besok. " Ujar pangeran Syam pada kakaknya.

"Baiklah. " jawab pangeran Qamar.

Mereka berlalu menuju kamar masing-masing sementara di kerajaan Sasan Putri Rain sedang berpikir untuk bertemu dengan pangeran Syam esok paginya sambil memainkan pedang milik pangeran Syam di dalam kamarnya.

***

Keesokan paginya putri Rain datang lebih awal dengan gayanya bak seorang pemuda untuk menemui pangeran Syam yang dua hari ini tidak ia temui. Saat bersandar di pohon sambil meletakkan pedang dan busur yang ia bawa tak sengaja ia melihat hadiah yg di tinggalkan pangeran Syam untuknya.

Putri Rain segera membuka hadiah tersebut dan membaca pesan dari pengeran Syam.

"Rian sahabatku semoga kamu menemukan pesanku ini dan menungguku hingga tiba."

Putri Rain tersenyum dan menganbil sebuah gantungan liontin/giok berukiran pantulan cahaya rembulan di dalam kolam.

Tak lama kemudian pangeran Syam datang dengan kudanya diikuti dengan pangeran Qamar di belakangnya.

Pangeran Syam langsung melompat dari kudanya dan menghampiri putri Rain yg tengah duduk di bawah pohon. Sontak putri Rain langsung bediri. Secara bersamaan putri Rain dan pangeran Syam mengulurkan tangan dan mengucapkan kata maaf. Mereka berdua bingung sejenak.

"Bagaimana dengan hadiahnya apakah kamu menyukainya?" Tanya pangerena Syam kemudian.

"Tentu saja sobat ini sangat indah, akupun harus membalasnya. Dengan ini kamu boleh memiliki pedangku! " tukas putri Rain membanggakan barang miliknya.

"Kalau begitu simpan pula pedangku untukmu sebagai pengganti pedangmu. " balas pangeran Syam.

Putri Rain kemudian memasangkan Liontin pemberian pangeran Syam ke gagang pedang yang baru saja menjadi miliknya stelah itu langsung menyerang pangeran Syam dengan gaya berpedangnya yang khas, sontak dengan sigap ditangkis oleh pangeran Syam.

Mereka bermain pedang cukup lama hingga putri Rain menyadari kehadiran pangeran Qamar.

Ia segera menahan pergerakan pangeran Syam dan bertanya.

"Siapa yang kamu bawa bersamamu?"

"Dia adalah Kakakku. " jawab pangeran Syam.

Putri Rain diam sejenak dan berfikir dalam hati, bagaimana mungkin pangeran Qamar bersaudara dengan Syam atau mungkin pangeran Syam adalah putra mahkota kerajaan Ajam yang sengaja berbohong kepadanya.

************

TBC

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

👍👍👍👍

2021-01-09

0

IG: gabriella_mgd

IG: gabriella_mgd

Semangaat thorr, jgn lupaa mampir yaa

Makassihh 🙏🏻😁

2021-01-06

1

IR

IR

Aku masih memgikutimu thorrr....

2020-10-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!