" Nggak usah seperti itu Ra, kan kita sebagai manusia wajib saling tolong menolong jika ada yang sedang kesusahan, " ucap Dion sambil mengajak ku berangkat menuju ke kantor.
Kuambil tempat bekal dan tas dari atas meja sambil berkata, " Ayo Yon saya sudah siap."
"Ok....ayo kita berangkat sekarang, " ajak Dion sambil berjalan keluar rumah menuju mobil yang terparkir di halaman rumah.
Ditengah perjalanan kubuka tempat bekalku dan kumakan isinya. Tak lupa kuminum juga susu coklat yang kubawa serta juga. Roti yang kubawa tidak bisa ku habiskan sendiri.
"Ra....kalo rotinya nggak habis biar saya makan tapi disuapi ya !" ucapnya sambil terus fokus melihat ke depan.
Sepotong demi sepotong roti kusuapkan ke Dion dan kubersihkan mulutnya dengan tisu.
" Ra...kalo kamu perlakukan aku seperti ini aku serasa sudah punya istri," ucapnya menggodaku sambil tersenyum.
Wajah ku terasa panas sudah kupastikan warnanya merah . Kutatap kearah jendela untuk menutupi rasa malu yang melandaku.
" Aku hanya bercanda jangan marah ya dan jangan dimasukan ke dalam hati, " ucapnya sambil melirikku.
"Nggak apa - apa kok Yon aku tidak marah kenapa sih kamu ngomongnya asal saja kan aku jadi malu," jawabku sambil salah tingkah.
Kami berdua terdiam tanpa kata - kata. Kemudian aku meminta nya untuk menyembunyikan kenyataan bahwa aku sekarang tinggal di rumah Dion. Aku khawatir apabila teman - teman sekantor punya pikiran macam - macam soal aku dan Dion.
Sebenarnya yang membuatku takut adalah apabila teman - teman menganggap aku punya hubungan serius dengan Dion.
" Maaf Yon, aku merasa tidak enak kalo mereka tahu kita serumah nanti dikira kita punya hubungan yang serius, " ucapku pelan.
"Kalo kamu malu dikira kita punya hubungan yang serius. Bagaimana kalo hubungan kita jadikan hubungan yang benar - benar serius aja biar kita tenang menjalaninya ?" ajak Dion sambil menatapku pada saat mobil berhenti di lampu merah.
"Hubungan serius yang seperti apa Yon? " tanyaku sambil memperhatikan wajah nya yang terlihat santai.
" Ya hubungan pacar atau kalo perlu kita menikah saja kan malah aman !" jawabnya sebagai singkat.
Aku terkejut dengan ucapannya itu dan rasanya aku sangat malu. " Kamu itu ngomong apa sih Yon, " tanya ku
Tak terasa kami sudah sampai di depan kantor dan bersiap keluar dari mobil.
" Ra...yang diomongkan tadi serius lho, apa kamu tidak punya perasaan apa - apa sama aku ?" tanya nya sambil berjalan ditempat parkir.
" Maaf ya Yon selama ini aku menganggap kamu cuma sahabat nggak lebih dari itu," jawabku.
" Tapi nggak ada salahnya kan kalo sahabat jadi cinta dan sebenarnya sudah lama aku suka sama kamu, " ucapnya sambil menatapku dan menggenggam tanganku.
" Coba buka hatimu untuk ku Ra !" pinta Dion.
" Baiklah Yon aku minta waktu 2 hari untuk beri kamu jawaban ya, '" jawabku
"Baiklah Ra kuharap ada jawaban yang baik dan menggembirakan untuk ku dan sekarang ayo kita kerja dulu, " ucapnya sambil tersenyum.
Sampai juga kami di loby kantor. Dion berjalan menuju lift khusus CEO dan aku berada di lift karyawan. Sebenarnya Dion mengajakku masuk ke lift khusus CEO tapi kutolak karena aku merasa tidak enak.
Kumasuk ruangan dan mulai mengerjakan banyak banget tugasku hari ini dan dengan penuh semangat berharap dapat menyelesaikannya sebelum jam istirahat.
,++++++++++++++++++++++++++++++
kutunggu vote dan coment nya ya.....
maaf kan author karena lama nunggu up
nya..
I love you all......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
luluk
tuh kan....dion dah bilang, tunggu apa lagi...garcep aja
2020-12-10
1
Yhu Nitha
boomlike5
feedback yah
2020-09-02
1
Rena Karisma
aku mampir..semangat terus ya..udah rate *5 dikaryamu ka..
2020-07-09
1