Seorang sahabat sejati

" Ayo Ra buruan...cacing - cacing diperutku sudah mulai demo nich minta makan !" kata Dion.

Aku pun bergegas masuk mobil dan duduk di sebelahnya, Dion pun mulai menjalankan mobilnya.

Tak terasa kami sudah sampai di sebuah restoran sederhana yang sudah menjadi langganan kami. Jangan salah sangka ya walaupun restoran sederhana tapi masakannya sangat enak.

Kami turun dari mobil dan berjalan beriringan masuk mencari tempat duduk yang nyaman.

Dion memesan makanan. Tak berapa lama makanan yang dipesan telah tersaji di hadapan kami.

Karena memang sudah lapar kami menikmati makanannya tanpa banyak bicara.

Setelah selesai makan kami melanjutkan perjalanan ke rumah kost ku. Sekitar 200 meter dari rumah kost kulihat ada mobil pemadam kebakaran terparkir di depannya. Aku kaget dan bingung tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

" Yon...ada apa ya kok di depan rumah ada mobil pemadam kebakaran ? " tanyaku ke Dion sambil melihat ke wajahnya.

" Sepertinya ada kebakaran Ra ! " jawab Dion.

"Jalannya macet Ra ...kita herhenti disini aja ya nanti jalan kaki ke rumah kost kamu ! " ucap Dion lagi sambil memarkirkan mobilnya di bahu jalan.

"Ok...ayo buruan Yon perasaanku mulai tidak tenang , " kataku sambil bergegas keluar dari mobil Dion.

" Tenang Ra ada aku disini !" ucap Dion sambil menggandeng tanganku.

Ternyata yang kuduga benar adanya rumah kost ku yang selama ini kutinggali terbakar. Hanya meninggalkan puing - puing dan barang - barang yang berserakan.

Kakiku terasa lemas tubuhku terasa tak bertulang melihat ini semua.

Dion dengan sigap merangkulku menahan agar tubuhku tidak jatuh ke tanah.

Pandanganku tiba - tiba menjadi gelap. Tidak ingat apa yang terjadi.

Samar - samar hidungku mencium aroma minyak kayu putih yang terasa sangat lembut.

Pelan - pelan ku buka mataku...kulihat sekelilingku ternyata aku berada di sebuah kamar dan ditemani oleh Dion.

"Ra...kamu sudah sadar ? " tanya Dion

pelan sambil mengusap punggung tanganku.

" Aku haus....." jawabku lemah.

Dion memberi segelas air putih untuk ku minum. Aku meminumnya pelan.

"Aku dimana Yon....?" tanyaku

"Kamu dirumahku Ra....!" jawab Dion lembut.

"Apa yang terjadi dengan rumah kost aku ?" tanyaku.

" Rumah kost kamu terbakar...sementara kamu tinggal di sini saja ! " pinta Dion ke pada ku.

Aku kaget dan berusaha untuk bangun.

" Aku nggak enak sama kamu takutnya aku merepotkanmu !" kataku.

" Ini rumahku sendiri kenapa kamu mesti merasa nggak enak, aku juga nggak merasa repot kok...malah seneng jadi ada teman dirumah ini, " kata Dion berusaha meyakinkanku.

" Kita disini nggak cuma berdua tapi ada bi siti ," jawab Dion lagi.

" Bi siti itu pembantumu ya...dimana dia kok tidak kelihatan orangnya, " tanyaku.

" Bi siti lagi cuti pulang kampung...besok pagi dia akan ada di sini lagi ," jawabnya.

" Barang - barangku apa terbakar semua ya ?" tanyaku pelan sambil berusaha mengingat apa yang kulihat tadi.

" Belum tahu juga besok kita tengok ke sana....sekarang kamu istirahat dulu ya ini sudah larut malam !" jawab Dion sambil mengelus puncak rambutku dengan lembut dan berjalan ke luar kamar.

" Yon...terima kasih ya ! " ucapku sambil melihat dia berjalan ke arah pintu.

" Sama - sama Ra..." jawab nya sambil tersenyum.

Malam telah larut aku pun tertidur pulas mungkin karena tubuhku yang sangat lelah.

Pagi sudah tiba....sinar matahari menerobos masuk ke dalam kamar dan ku dengar suara kicauan burung di dahan pohon.

Aku bangun pelan - pelan menuju ke kamar mandi.

Setelah beberapa saat di kamar mandi untuk membersihkan diri akupun keluar kamar untuk bertemu Dion.

Ternyata dia berada di dapur sedang membuat sarapan.

Mendengar aku sudah bangun dia

berjalan ke arahku dan mengajakku ke ruang makan.

" Ra....ayo sarapan dulu nanti setelah selesai sarapan aku antar ke rumah kost kamu !" kata Dion sambil menata menu sarapan di meja.

" Kamu bisa masak Yon....bi siti mana ?" tanyaku sambil melihat sekeliling mencari keberadaan bi siti.

" Kalo cuma masak yang gampang - gampang aku bisa....bi siti lagi saya suruh ke pasar !" jawabnya.

Kami berdua menikmati nasi goreng yang di masak oleh Dion. Ternyata enak juga masakannya.

Setelah selesai sarapan aku membersihkan meja makan dan mencuci piring bekas yang baru saja kami pakai.

Terpopuler

Comments

Lin Frie

Lin Frie

nyimak

2020-12-10

1

luluk

luluk

lanjut lagi

2020-12-09

1

Yhu Nitha

Yhu Nitha

like2

2020-09-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!