Episode 2 Kaulah Yang Pertama

Perkuliahan pun selesai, semua mahasiswa berhambur meninggalkan kelas. Begitupun dengan Ryan, Nayla, dan Irma. Namun hari ini Ryan enggan berpisah lebih cepat dengan Nayla. Sehingga dia berencana mengajak Nayla pergi menghabiskan waktu bersama.

“Nay jalan yuk?” ajak Ryan.

“Kemana?” tanya balik Nayla menatap Ryan.

“Ketempat yang kamu suka. Tapi kali ini kita berdua aja ya.” Bisik Ryan seraya melirik Irma. Kali ini dia benar-benar hanya ingin berdua dengan Nayla.

"Gak mau ah kalau cuma berdua. Kalau Irma ikut aku setuju.” Jawab Nayla menolak. Dia merasa tidak enak jika harus meninggalkan sahabatnya itu.

“Gak papa lagi Nay kalian jalan berdua aja. Lagi pula hari ini aku ada janji sama mama. Kalian harus sering menghabiskan waktu berdua. Biar bisa romantis-romantisan iya kan Yan?” kata Irma melirik Ryan. Ryan mengangguk cepat menyetujui perkataan Irma.

“Tapi Ir…. Aku…” Nayla ingin menolak. Tetapi Irma memberinya tatapan tajam. Spontan Nayla menghentikan ucapannya.

“Udah kamu pergi aja. Apa kamu gak kasihan tuh sama Ryan mukanya memelas gitu.” Sahut Irma terkekeh mengejek Ryan.

“Awas kamu ya bilang mukaku memelas lagi. Tapi gak papa, kali ini aku maafin kamu karena hari ini kamu sangat pengertian padaku.” Kata Ryan menepuk pundak Irma.

“Ok kalau gitu aku dan Ryan anterin kamu pulang dulu. Aku harus memastikan jika sahabatku ini pulang dengan selamat. Setuju kan Yan?” tanya Nayla memohon.

“Ya sudah ayo berangkat. Kesepakatan telah dibuat.” Jawab Ryan menggandeng tangan Nayla. Dia ngeloyor begitu saja meninggalkan Irma. Mau tidak mau Irma menuruti kemauan sahabatnya itu. Dia tahu betul jika Nayla paling tidak suka ditolak. Atau dia akan marah besar padanya nanti dan masalah akan semakin runyam.

Ryan dan Nayla mengantar Irma sampai kerumahnya. Tak lupa mereka saling tersenyum dan melambaikan tangan sebelum mobil Ryan kembali melaju. Kini mobil Ryan menuju ke sebuah taman. Tempat yang sangat bersejarah bagi mereka. Sesampainya disana Ryan menggandeng lembut tangan Nayla dan membawanya ke sebuah bangku yang ada dibawah pohon. Mereka duduk disana sembari mengenang masa indah mereka.

“Kamu ingat tempat ini Nay?” tanya Ryan menatap lembut Nayla.

“Aku selalu ingat dan gak akan pernah melupakan tempat ini.” Jawab Nayla tersenyum. Terlihat sekali kebahagiaan menyertai senyumannya.

“Aku juga gak akan pernah ngelupain tempat ini. Disini pertama kali kita ketemu. Dulu kamu dan Irma duduk dikursi ini” kata Ryan mencoba membawa kembali kenangan itu.

“Dan kamu tiba-tiba datang, terjatuh dan menumpahkan es cream kebajuku. Kau tahu saat itu aku merasa sangat kesal padamu.” Sahut Nayla melanjutkan cerita Ryan.

“Aku sungguh tidak sengaja waktu itu. Apa kau tahu saat itu aku justru merasa senang bertemu denganmu. Meski waktu itu kita belum saling mengenal.” Jawab Ryan tersenyum.

“Kamu ya udah ngotorin bajuku bukanya merasa bersalah malah merasa senang lagi.” gerutu Nayla.

“Aku senang karena bisa bertemu dengan gadis secantik dirimu.” Kata Ryan memuji Nayla.

“Dasar gombal.” Sahut Nayla merona. Nayla menyembunyikan wajah malunya. Dia yakin jika saat ini wajahnya sudah benar-benar merah.

Ryan terkekeh melihat ekspresi Nayla. Ryan selalu suka menggoda Nayla karena Nayla terlihat begitu imut saat sedang merona malu. Ryan kemudian menggenggam tangan Nayla. Berusaha menyampaikan seluruh perasaan hatinya.

“Setelah itu tak disangka kita menjadi teman satu sekolah saat SMA. Aku sangat senang saat tau kau menjadi teman satu sekolahku. Sejak saat itu aku berniat untuk mengejarmu dan menjadikanmu milikku.” Kata Ryan mengungkapkan perasaannya selama ini.

“Pantas saja sejak kelas X kamu selalu mendekatiku.” Cibir Nayla.

“Aku harus gerak cepat agar tak keduluan oleh yang lain.” Sahut Ryan cepat.

“Kamu juga pasti ingat kan ditempat ini juga aku nembak kamu dan kita jadian.” Kata Ryan lanjut mengenang momen romantis mereka.

“Ya aku sangat ingat. Bahkan saat itu kau pun melibatkan Irma dalam rencanamu.” Jawab Nayla menyandarkan kepalanya kebahu Ryan.

“Karna hanya Irma satu-satunya sahabatmu yang bisa diandalkan. Kamu juga akan bersedia pergi jika Irma yang mengajakmu. ” Sahut Ryan.

“Karena Irma adalah sahabat terbaikku. Bahkan aku sudah menganggapnya seperti saudaraku sendiri. Selama ini hanya dia yang selalu menemaniku.” Jawab Nayla mengatakan arti Irma baginya.

“Aku tahu Irma adalah orang yang penting bagimu.” Sahut Ryan. Nayla mengangguk pelan.

“Kau tahu Nay sebenarnya kamu adalah cinta pertamaku. Kamu satu-satunya cewek yang berhasil membuatku jatuh cinta. Bahkan setelah bertemu dengan mu aku tak menginginkan yang lain lagi.” kata Ryan kemudian merangkul pundak Nayla yang bersandar pada bahunya.

“Benarkah kau tidak sedang berbohong kan?” tanya Nayla memastikan.

“Sungguh aku tak bohong, kau lah yang pertama.” Sahut Ryan meyakinkan.

“Iya… iya aku percaya.” Jawab Nayla mengangkat kepalanya dan menatap Ryan. Sejenak mereka saling menatap dan tersenyum.

“Kamu tunggu disini sebentar ya. Aku punya sesuatu buat kamu.” Kata Ryan bangkit dari duduknya.

“Emm… apa itu?” tanya Nayla penasaran.

“Tunggu saja disini.” Sahut Ryan.

“Ok baiklah.” Jawab Nayla nurut. Lalu Ryan beranjak meinggalkannya. Entah apa yang akan diberikan Ryan pada Nayla.

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Ryan kembali. Terlihat dia membawa dua buah es cream coklat kesukaan Nayla. Nayla tersenyum senang dengan mata yang berbinar. Ryan sungguh bisa membuat Nayla merasa senang. Ryan memberikan satu es cream itu pada Nayla. Dengan semangat Nayla menerimanya.

“Ini dia es cream coklat kesukaan tuan putriku. Silahkan dinikmati tuan putri yang cantik.” Kata Ryan seraya membungkuk.

“Wah… terimakasih pangeranku.” Jawab Nayla sumringah. Lalu dengan cepat Nayla membuka dan menikmati es cream itu. Ryan kembali duduk disamping Nayla. Ryan senang melihat senyum bahagia Nayla. hanya dengan sebuah es cream mampu membuat Nayla tersenyum senang.

“Terimakasih ya buat es creamnya.” Kata Nayla disela menikmati es creamnya.

“Kamu suka?” tanya Ryan. Nayla mengangguk mengiyakan.

“Kamu selalu aja tahu apa yang aku mau.” Lanjut Nayla memuji Ryan.

“Iya dong Ryan selalu tahu apa yang Nayla inginkan, karena aku sangat mencintaimu.” Jawab Ryan membuat Nayla meleleh.

“Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu.” Jawab Nayla dengan tatapan lembut.

“Terimakasih karena sudah mencintaiku. Kau akan selalu menjadi yang terpenting dalam hatiku.” Kata Ryan membalas tatapan Nayla. Ryan selalu bisa mengatakan kata-kata romantis untuk membuat hati Nayla tak karuan. Ini lah salah satu hal yang disukai Nayla dari Ryan. Dia begitu sangat memanjakannya. Memperlakukannya dengan begitu lembut.

Kemudian mereka menikmati es cream dibawah rindangnya pohon. Tiupan angin menambah kesyahduan diantara mereka. Tak banyak kata yang mereka ucapkan. Dengan perlakuan kecil ini saja sudah membuat mereka merasa senang. Merasa paling diciintai satu sama lain.

Kalo suka dengan karya ku ini beri Like, Vote, dan komen nya ya.

Terpopuler

Comments

Je Moeljani

Je Moeljani

Annyeong👋👋👋
✓mampir
✓2 like
Sukses dan selalu semangat ya kakak Author❤️❤️❤️
Jangan lupa dukung karyaku ya..
Gomawo🙏🙏🙏
From 'Hope for Happy Ending'

2021-02-21

1

Yuvita Natalia

Yuvita Natalia

semoga Ryan dan Nayla selalu bersama 😘 tetap semangat nulis nya Thor 😘
mari kita saling mendukung ❤️

2021-01-12

1

zaraaa

zaraaa

ade sikit salah eja
cuba kalian baca betul betul

2020-12-21

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Prolog
2 Episode 2 Kaulah Yang Pertama
3 Episode 3 Penggemar Irma
4 Episode 4 Rencana Liburan
5 Episode 5 Danau Hijau
6 Episode 6 Kejutan dari Doni
7 Episode 7 Janji Kelingking
8 Episode 8 Menyembunyikan
9 Episode 9 Dasar Penggangu
10 Episode 10 Kakak Terbaik
11 Episode 11 Tak Sadarkan Diri
12 Episode 12 Menjenguk Nayla
13 Episode 13 Cemburu
14 Episode 14 Mengetahui Kebenarannya
15 Episode 15 Kasih Sayang Keluarga
16 Episode 16 Pemeriksaan
17 Episode 17 Curhatan Leo dan Irma
18 Episode 18 Kasih Tulus Rena
19 Episode 19 Minggu Bersama Ryan
20 Episode 20 Kemoterapi
21 Episode 21 Hari Tanpa Nayla
22 Episode 22 Kembali ke Kampus
23 Episode 23 Keyakinan Nayla
24 Episode 24 Obrolan Santai Disore Hari
25 Episode 25 Pertemuan di Mall
26 Episode 26 Mulai Curiga
27 Episode 27 Rencana Ryan
28 Episode 28 Momen Romantis
29 Episode 29 Rencana Kedua Ryan
30 Episode 30 Kecemburuan Ryan
31 Episode 31 Luka Hati
32 Episode 32 Ryan Mulai Panik
33 Episode 33 Harus Bagaimana
34 Episode 34 Tak Ingin Meninggalkan Air Mata
35 Episode 35 Saling Bicara
36 Episode 36 Naluri Seorang Ibu
37 37. Memperbaiki Hubungan
38 Episode 38 Tak Sadarkan Diri Lagi
39 Episode 40 Keadaan semakin Rumit
40 Episode 40. Berjuang Sampai Akhir
41 Episode 41 Nayla Hilang Tanpa Kabar
42 Episeode 42. Rencana Pencarian Nayla
43 Episode 43. Kebenaran Tentang Doni
44 Episode 44 Kabar Nayla
45 Episode 45 Jalan Bertemu dengan Nayla
46 Episode 46 Bertemu Nayla
47 Episode 47 Kebahagiaan Tak Terkira
48 Episode 48 Subuh Dihari Jum'at
49 Episode 49 Sosok Nayla
50 Episode 50 Cinta Diakhir Kisah
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Episode 1 Prolog
2
Episode 2 Kaulah Yang Pertama
3
Episode 3 Penggemar Irma
4
Episode 4 Rencana Liburan
5
Episode 5 Danau Hijau
6
Episode 6 Kejutan dari Doni
7
Episode 7 Janji Kelingking
8
Episode 8 Menyembunyikan
9
Episode 9 Dasar Penggangu
10
Episode 10 Kakak Terbaik
11
Episode 11 Tak Sadarkan Diri
12
Episode 12 Menjenguk Nayla
13
Episode 13 Cemburu
14
Episode 14 Mengetahui Kebenarannya
15
Episode 15 Kasih Sayang Keluarga
16
Episode 16 Pemeriksaan
17
Episode 17 Curhatan Leo dan Irma
18
Episode 18 Kasih Tulus Rena
19
Episode 19 Minggu Bersama Ryan
20
Episode 20 Kemoterapi
21
Episode 21 Hari Tanpa Nayla
22
Episode 22 Kembali ke Kampus
23
Episode 23 Keyakinan Nayla
24
Episode 24 Obrolan Santai Disore Hari
25
Episode 25 Pertemuan di Mall
26
Episode 26 Mulai Curiga
27
Episode 27 Rencana Ryan
28
Episode 28 Momen Romantis
29
Episode 29 Rencana Kedua Ryan
30
Episode 30 Kecemburuan Ryan
31
Episode 31 Luka Hati
32
Episode 32 Ryan Mulai Panik
33
Episode 33 Harus Bagaimana
34
Episode 34 Tak Ingin Meninggalkan Air Mata
35
Episode 35 Saling Bicara
36
Episode 36 Naluri Seorang Ibu
37
37. Memperbaiki Hubungan
38
Episode 38 Tak Sadarkan Diri Lagi
39
Episode 40 Keadaan semakin Rumit
40
Episode 40. Berjuang Sampai Akhir
41
Episode 41 Nayla Hilang Tanpa Kabar
42
Episeode 42. Rencana Pencarian Nayla
43
Episode 43. Kebenaran Tentang Doni
44
Episode 44 Kabar Nayla
45
Episode 45 Jalan Bertemu dengan Nayla
46
Episode 46 Bertemu Nayla
47
Episode 47 Kebahagiaan Tak Terkira
48
Episode 48 Subuh Dihari Jum'at
49
Episode 49 Sosok Nayla
50
Episode 50 Cinta Diakhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!