5. Katanya Keponakan Manajer

Pelamar yang mengusili Neo,  mulai mendekat diam-diam, matanya menatap bagian depan tubuh Neo dengan curiga. Jemarinya bergerak-gerak bagai capit kepiting, bersiap melakukan tindakan konyol yang ada di dalam kepalanya.

"Kena lu!"

Namun sebelum ia sempat melangkah lebih jauh.

Tap!

Sebuah tangan mencengkeram pergelangannya dengan sangat kuat. Seseorang telah berdiri tepat di sampingnya, sorot matanya dingin dan tajam, menatap si iseng itu dengan wajah kaku.

"Kau mau apa terhadapnya?"

Neo tersentak mendengar suara rendah tetapi menusuk itu. Ternyata, ada beberapa orang yang berada tepat di belakangnya. Ia pun refleks memutar badan dan suasana di sana yang tadinya riuh, kini berubah tegang atas kehadiran seseorang yang tiba-tiba keluar dari pintu aula tempat wawancara tadi. Neo sama sekali tak tahu apa yang akan dilakukan oleh pria usil itu dan siapa yang baru saja menyelematkannya dari situasi yang tak terduga ini.

"Pak?" Neo berdiri tegap dan menundukkan kepala.

'Ah, sial. Mungkin gara-gara keributan barusan, mereka jadi keluar karenakesal.' Nia mendapati salah satu pria tua yang mewawancarinya sedang mengunci tangan pelamar yang sedari tadi mengusilinya.

Sementara itu, pelamar usil tadi tampak meringis karena jepitan tangan pria tua yang membuatnya sangat kesakitan.

"Pak, apa yang kau lakukan?" ringisnya.

Pria tua yang belum diketahui namanya itu, mendorong tangan sang pelamar usil. "Jika terus membuat keonaran, kau akan kami black list!" ucapnya.

Sementara itu, Neo mengerutkan keningnya. Ia merasa aneh terhadap pria tua ini. Suaranya dan tubuh tegapnya berbanding terbalik dengan wajah tua yang tak memiliki ekspresi itu. Semenjak berada dalam ruangan wawancara, tak ada gestur yang berubah dari sana.

"Saya tak ingin lagi mendengar keributan apa pun di sini." Lalu, pria tua itu menunjuk pelamar usil tadi.

"Khusus kamu, silakan keluar! Kau kami diskualifikasi!"

Pelamar usil itu mendengkus membusungkan dada. "Emangnya kau siapa, Pak Tua? Yang berhak memutuskan semua itu hanya pimpinan perusahaan. Saya ini keponakan manager keuangan. Tak mungkin lah, Pak Presdir membiarkan saya pergi!" Lalu ia membusungkan dada pada pria tua yang baru saja mewawancarai Neo.

Pria tua itu terdiam. Dengan tenang, ia mengeluarkan ponsel. "Kau ke sini dan bawa beberapa orang, Sekarang juga!" Nada yang keluar terdengar cukup keras, dengan melirik tajam pada pelamar usil yang tak mau diusir.

"Baik lah, saya memang bukan pimpinan perusahaan ini. Namun, keputusan saya tak akan bisa dibantah oleh siapa pun. Termasuk pamanmu yang katanya seorang manajer keuangan itu."

Pria tua itu kembali masuk ke ruang wawancara meninggalkan ketegangan yang luar biasa bagi para pelamar lainnya.

Pelamar usil memutar kepala menatap Neo dengan tajam. Dua jemarinya dihadapkan ke depan mata, lalu dihadapkan ke arah Neo. "Gue yang akan diterima menjadi Asisten Pribadi Pak Rockie. Om gue udah mastiin itu."

Neo yang mengingat kejadian tak enak tadi, hanya bisa menghela napas berat. Karena sebuah keyakinan negatif, sudah merasuki dirinya. Ia merasa tak mungkin diterima sebagai asisten pribadi pria tua galak tadi. Jika diterima pun, pasti sangat sulit untuk ia jalani.

'Aku baru menyadari satu hal. Ternyata, menjadi pria itu sangat sulit,' batinnya pasrah ingin balik kanan.

Sebuah tangan menahan pundaknya. "Lo tenang aja, Bro. Gue rasa, perusahaan ini akan merekrut karyawannya dengan cara profesional. Jadi, kita semua memiliki kesempatan yang sama seperti dia," ucap Bagas dengan mantap memberikan anggukan kepala.

'Wah, Bagas sungguh seseorang yang positive vibes banget,' batin Nia bagai melihat Bagas memiliki cahaya di sekitar tubuhnya.

Namun, tiba-tiba kekaguman Neo langsung rusak karena kedatangan serombongan orang yang membuat suasana yang masih terasa tegang, malah menjadi semakin runyam. Pria itu tampak sedikit panik, diikuti oleh beberapa security.

"Om Ben?" ucap pelamar usil tadi menemukan wajah yang ia kenal di antara mereka.

Pria yang dipanggil 'Om Ben' tersebut menoleh pada pelamar usil tadi. Ia terlihat kesal dan mengusap wajah dengan kasar. Dari gelagat anehnya, ada sesuatu yang berusaha disembunyikannya.

"Om Ben, tadi aku ketemu pria tua yang menyebalkan. Nanti bilangin ke Pak Robin, agar memecat dia ya?"

Neo mendengar ucapan pria usil tadi, hanya bisa menggelengkan kepala. Karena, ia melihat sendiri hubungan yang tak bisa ia ungkapan terjalin begitu dalam antara pria tua barusan dengan Pak Robin, sang pimpinan perusahaan ini. Neo memilih mundur dan berdiri bersandar di dinding memperhatikan drama berikutnya. Bagas pun mengikutinya.

"Baru saja Pak Rockie memanggil Om ke sini, Bim. Kau jangan mengganggu," bentaknya menyembunyikan kekalutan.

Pria muda yang ternyata bernama Bimo itu tampak tak puas dengan jawaban pamannya itu. Ia pun mendekat dan mulai merengek bagai balita.

"Om, katanya akan bantu aku untuk bisa bekerja di sini? Harusnya Om bantu laporkan orang jahat itu ke Pak Robin. Kan, ada yang udah semena-mena terhadap keponakanmu ini."

Mendengar pengaduan sang keponakan, Beni terdengar mendengkus penuh amarah. "Siapa yang sudah menjahati keponakan saya?" bentaknya.

"Gara-gara dia tu, Om!" Ia menunjuk Neo yang berdiri menikmati drama di hadapannya. Neo yang ditunjuk pun tersentak menggoyangkan kedua tangan menggelengkan kepala dengan cepat.

Pria yang bernama Beni berjalan dengan mata menyala ke arah Neo. Neo menggeleng ingin mundur, tetapi dinding membuat dirinya tak bisa lagi berpindah dari posisinya.

Terpopuler

Comments

Safira Aurora

Safira Aurora

msu lari kmn neo? kira2 bisa pnjat dinding ga?

2025-08-02

0

Anonymous

Anonymous

dibuat Bagas jd pujaan neo yaa

2025-08-02

0

Anonymous

Anonymous

versi jatuh cinta SM bagas

2025-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kelinci Percobaan
2 2. Menjadi Pria
3 3. Di Antara Pria Tua
4 4. Laki apa Lekong?
5 5. Katanya Keponakan Manajer
6 6. Asisten untuk Pak Rockie
7 7. Informasi Tak Terduga
8 8. Pura-pura Punya Nyali
9 9. Gadis Mini Market
10 10. Dikejar Bang Jaron
11 11. Balada Bau Sampah
12 12. Sudah Cantik Belum?
13 13. Lelaki Sejati
14 14. Masuk Asrama Pria
15 15. Pilih Surga Apa Neraka?
16 16. Drama di Balik Kemudi
17 17. Cakepan Bagas
18 18. Nia vs Manajer
19 19. Wajah di Balik Topeng
20 20. Jas Baru, Beban Baru
21 21. Rekan Bisnis
22 22. Kakak dari Masa Lalu
23 23. Lelaki Sejati Tak Boleh Menangis
24 24. Panggilan Darurat
25 25. Curahan Hati
26 26. Cemburu
27 27. Sama-sama Pria
28 28. Perubahan Bagas
29 29. Dari Asrama ke Gudang
30 30. Peraturan yang Mengecewakan
31 31. Menjadi Pria-ku
32 32. Bukan Sekedar Hubungan Kerja
33 33. Gosip yang Merebak
34 34. Dewa Pelindung
35 35. Strawberi
36 36. Tak Mungkin Bersama
37 37. Rival
38 38. Neo = Perempuan
39 39. Gadis Mini Market
40 40. Kau Harus Bertanggung Jawab
41 41. Perintah Papa
42 42. Fatamorgana
43 43. Estafet Salah Paham
44 44. Ikrar Dadakan
45 45. Malaikat Pembawa Cobaan
46 46. Kehidupan Setelah Pernikahan
47 47. Kecemburuan Suami
48 48. Belajar dengan Sahabat
49 49. Saran dari Sahabat
50 50. Film Horor
51 51. Si Manis Jembatan Ancol
52 52. Konfirmasi
53 53. Ancaman Sang Penguasa
54 54. Penjara Cinta
55 55. Tak Mau Mengalah
56 56. Pulang ke Rumah
57 57. Kamu ke Mana?
58 58. Melebur jadi Satu
59 59. Masih Drama MP
60 60. Kala Istri Cemburu
61 61. Antara Bagas dan Bianca
62 62. Di Balik Senyuman
63 63. Pelindung atau Monster?
64 64. Monopoli
65 65. Pertemuan dengan Manajer
66 66. Putriku
67 67. Siapa Dia?
68 68. Masa Lalu Ibu dan Bapak
69 69. Siasat Elna
70 70. Sebuah Nama Harun
71 71. Racun dari Masa Lalu
72 72. Bayang Harun
73 73. Bukan Anak Haram
74 74. Akhir Pertikaian
75 75. Dua Dunia Raffael
76 76. TAMAT
77 Hanya Pengumuman
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1. Kelinci Percobaan
2
2. Menjadi Pria
3
3. Di Antara Pria Tua
4
4. Laki apa Lekong?
5
5. Katanya Keponakan Manajer
6
6. Asisten untuk Pak Rockie
7
7. Informasi Tak Terduga
8
8. Pura-pura Punya Nyali
9
9. Gadis Mini Market
10
10. Dikejar Bang Jaron
11
11. Balada Bau Sampah
12
12. Sudah Cantik Belum?
13
13. Lelaki Sejati
14
14. Masuk Asrama Pria
15
15. Pilih Surga Apa Neraka?
16
16. Drama di Balik Kemudi
17
17. Cakepan Bagas
18
18. Nia vs Manajer
19
19. Wajah di Balik Topeng
20
20. Jas Baru, Beban Baru
21
21. Rekan Bisnis
22
22. Kakak dari Masa Lalu
23
23. Lelaki Sejati Tak Boleh Menangis
24
24. Panggilan Darurat
25
25. Curahan Hati
26
26. Cemburu
27
27. Sama-sama Pria
28
28. Perubahan Bagas
29
29. Dari Asrama ke Gudang
30
30. Peraturan yang Mengecewakan
31
31. Menjadi Pria-ku
32
32. Bukan Sekedar Hubungan Kerja
33
33. Gosip yang Merebak
34
34. Dewa Pelindung
35
35. Strawberi
36
36. Tak Mungkin Bersama
37
37. Rival
38
38. Neo = Perempuan
39
39. Gadis Mini Market
40
40. Kau Harus Bertanggung Jawab
41
41. Perintah Papa
42
42. Fatamorgana
43
43. Estafet Salah Paham
44
44. Ikrar Dadakan
45
45. Malaikat Pembawa Cobaan
46
46. Kehidupan Setelah Pernikahan
47
47. Kecemburuan Suami
48
48. Belajar dengan Sahabat
49
49. Saran dari Sahabat
50
50. Film Horor
51
51. Si Manis Jembatan Ancol
52
52. Konfirmasi
53
53. Ancaman Sang Penguasa
54
54. Penjara Cinta
55
55. Tak Mau Mengalah
56
56. Pulang ke Rumah
57
57. Kamu ke Mana?
58
58. Melebur jadi Satu
59
59. Masih Drama MP
60
60. Kala Istri Cemburu
61
61. Antara Bagas dan Bianca
62
62. Di Balik Senyuman
63
63. Pelindung atau Monster?
64
64. Monopoli
65
65. Pertemuan dengan Manajer
66
66. Putriku
67
67. Siapa Dia?
68
68. Masa Lalu Ibu dan Bapak
69
69. Siasat Elna
70
70. Sebuah Nama Harun
71
71. Racun dari Masa Lalu
72
72. Bayang Harun
73
73. Bukan Anak Haram
74
74. Akhir Pertikaian
75
75. Dua Dunia Raffael
76
76. TAMAT
77
Hanya Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!