Perjalanan yg katanya akan mengubah hidupku ini terasa begitu membosankan. Bagaimana tidak? Aku harus duduk diam didalam kereta kuda selama berjam-jam, menuju kota Bluelagoon. Butuh waktu sekitar 5 untuk mencapai gerbang masuknya. Yah, untungnya waktu 5 jam itu berakhir setelah gerbang besar pintu utama kota Bluelagoon terlihat. Dari yg kulihat, sepertinya kota ini memiliki keamanan yg ekstra. Tembok besar mengelilingi kota ini dari orang luar. Orang biasa tak akan bisa melewatinya tanpa pemeriksaan.
Kami masuk kedalam kota dengan aman. Saat kami masuk, pemandangan yg cukup menakjubkan terpampang didepan mata kami. Ini pertama kalinya kami ke kota ini. Biasanya kami hanya pergi ke kota yg ada di selatan benua, yaitu kota Voracity atau Halavenia. Di kota ini, ada ratusan orang yg sedang menjalani kesehariannya dengan bersukacita. Walaupun begitu, perbedaan antara jelata dan bangsawan terlihat begitu menonjol. Di kota ini terdapat 10 distrik yg diisi berbagai macam orang. Rumah-rumah yg ada disini juga memiliki arsitektur yg menarik. Bagiku, terlihat seperti rumah-rumah di daerah Eropa kuno.
" Zayn... sebenarnya apa yg kau pikirkan sih? Sampai-sampai melakukan hal seperti itu?" Keluh Kayn.
" Tidak ada" jawabku cuek " kau tak perlu memikirkanku"
" Hah?! Aku ini kakakmu! Ingat itu!" Balas Kayn. Aku berusaha memalingkan wajah darinya.
Selama diperjalanan, Kayn terus saja menceramahiku. Ini yg tak Kusuka jika jalan bersamanya. Benar-benar menyebalkan.
" Berisik, diamkan Kayn, kenapa kau menyebalkan sekali?"
" Seharusnya aku yg bertanya! Kenapa kau sulit selalu diatur?"
Tentu saja kan, pada asalnya aku ini lebih tua darimu. Kau hanya beruntung lahir lima menit sebelum aku dilahirkan didunia baru ini. Aku ini Reinkarnasi yg sudah berusia 28 tahun lho. Tentu saja aku tak suka diperintah oleh orang yg lebih muda dariku. Ya, tentu saja Kayn yg menyebalkan ini tak tahu tentang itu.
Kereta kuda yg kami naiki terus berjalan masuk ke kota. Oliver sudah memberitahu kami tentang tempat yg akan kami tinggali selama di kota ini. Walaupun begitu, sepertinya mencarinya bukan hal yg mudah. Untung saja yg menyopir kuda ini adalah orang yg handal dan mengenal baik kota ini. Kami bisa sampai dengan cepat.
" Sudah sampai.."
Aku menghela nafas, lelah. Didepanku, sebuah rumah yg sederhana, tak terlalu besar dan tak terlalu kecil berdiri kokoh. Dari yg kuamati, sepertinya rumah memiliki tiga kamar, satu dapur, satu ruang makan, dan satu ruang tamu. Pas untuk orang yg hanya tinggal berdua.
Kami segera masuk kedalam. Hal pertama yg harus kami lakukan agar tempat ini layak disebut tempat tinggal adalah membersihkannya. Perlu satu jam untuk membersihkan rumah yg lama tak dipakai ini. Ditambah dengan satu jam lagi membereskan barang-barang bawaan kami. Totalnya, kami perlu bekerja keras selam dua jam agar bisa tidur dengan nyenyak di rumah ini.
Aku terbaring lemas diatas kasur yg tak begitu empuk. Ini benar-benar melelahkan. Lima jam perjalanan saja sudah melelahkan, ditambah kami harus beres-beres selam dua jam lebih. Tenagaku benar-benar terkuras. Hari juga sudah mau sore. Benar-benar tak terasa kalau sudah berjam-jam lamanya kami meninggalkan markas.
" Zayn, besok kita akan mulai sekolah" ucap Kayn. " Kira-kira sekolah itu seperti apa ya?"
" Kenapa kau bertanya padaku? Kita selalu bersama kan? Kalau kau tak tajlhu tentang bagaimana rasa bersekolah mana mungkin aku bisa tahu" jawabku.
" Ah, benar juga..."
Di dunia lamaku, aku pernah bersekolah. Tapi sekolah disana mungkin sangat berbeda dengan sekolah didunia ku. Mulai dari pembelajarannya, kurikulum yg dipakai, sampai materi yg akan dipelajari, aku tak tahu semua itu.
" Ya...untuk hari ini kita istirahat saja dulu, sudah sore tuh" ucap Kayn.
" Tapi...aku penasaran dengan teman yg Oliver maksud itu..." Ucapku penasaran " sebenarnya orang seperti apa dia?"
" Ya... sepertinya ia orang yg hebat" jawab Kayn
______________________________________
Hari kedua di kota Bluelagoon. Waktunya pergi ke sekolah. Bukannya aku bersemangat, tapi akan membosankan kalau aku tak melakukan apa-apa dikota ini.
Pagi ini, aku dan Kayn sudah berada dipekarangan sekolah. Sekolah ini cukup luas untuk ukuran akademi biasa. Dari arsitektur bangunannya, aku tahu kalau bukan sembarang orang yg bisa belajar di tempat ini. Ini seperti akademi untuk para bangsawan. Ya, kami juga pernah menjadi bangsawan sih. Soalnya ayah kami itu seorang ahli sihir yg terkenal di kota-kota lain.
Suasana sekolah begitu sepi. Sepertinya semua murid sudah masuk ke kelas mereka masing-masing. Kami terlambat. Harus bergegas
Seorang guru yg membimbing kami membawa kami berdua ke kelas yg akan kami tempati. Tapi yg anehnya adalah, Zayn berada di kelas yg berbeda denganku. Bukankah tugasnya adalah untuk mengawasi ku? Kalau begitu bukannya berada satu kelas denganku adalah cara termudah agar dia bisa mengawasiku? Ah, tak perlu ambil pusing. Itu urusannya. Biar dia sendiri yg memikirkannya. Yg penting aku harus bisa bertahan di kelas baruku.
Saat aku dibawa masuk, sontak tatapan semua orang tertuju padaku. Seorang guru yg sedang mengajar didepan menghentikan pelajaran dan menyambutku.
"Hmmm...murid baru ya?" Tanyanya. Aku mengangguk " silahkan masuk dan perkenalkan dirimu"
" Baik.."
Aku menuruti kata-katanya dan maju ke depan , dihadapan puluhan murid yg memandangiku. Ternyata benar, kebanyakan dari mereka adalah bangsawan.
" Namaku Zayn Endarker, salam kenal" ucapku .
Perkenalan yg begitu singkat. Itu sudah cukup. Aku dipersilahkan untuk duduk ditempat yg aku mau. Tentu saja aku memilih urutan paling belakang. Untuk menghindari tatapan orang lain, itu adalah tempat yg cocok.
Tapi, ada satu hal yg menggangguku.
Entah kenapa pandangan sebagian besar murid mengarah padaku. Selain itu, aku juga mendengar apa yg mereka bisikkan.
" Coba lihat, ada tato dimatanya"
" Kelihatannya dia orang yg kuat..."
" Walaupun begitu dia cukup tampan"
" Tato itu terlihat keren, apa itu model zaman sekarang?"
" Dia imut juga..."
Aku mendengar dengan sabar semua ocehan mereka. Bagi orang biasa mungkin semua percakapan mereka tak akan terdengar. Tapi aku adalah pengecualian. Aku memilik skill Transmutation, Sihir unik yg dapat mengubah bagian tubuhku menjadi monster legendaris, sang Chimera. Dengan skill itu pendengaran ku secara permanen menjadi sangat tajam. Suara sekecil apapun dapat terdengar olehku dalam radius 100 meter. Bisikan-bisikan itu terdengar jelas di telingaku seakan mereka berbicara langsung didepanku.
Aku mendengus kesal. Ini tak seperti yg kubayangkan. Aku ingin kehidupan sekolah yg normal dan damai. Kapan semua penderitaan ini berakhir?
______________________________________
Pelajaran yg begitu berat akhirnya selesai ketika masuk waktu istirahat . Tapi itu bukan waktu istirahat untuk murid baru sepertiku. Tepat setelah guru keluar dari kelas, beberapa murid datang menghampiriku. Mereka menanyakan berbagai hal padaku. Berbagai macam pertanyaan mereka lontarkan. Ini menyebalkan.
Beberapa dari mereka menanyakan dari aman asalku. Memangnya siapa mereka? menanyakan informasi pribadiku seenaknya saja.
Ada juga yg menanyakan tentang tato yg ada di mataku. Tentu saja aku tak menjawabnya. Semua hal mengenai organisasi adalah rahasia. Orang-orang seperti mereka tak boleh tahu identitas asliku.
Pertanyaan-pertanyaan itu membuat kepalaku serasa mau meledak. Aku tak tahan lagi.
" Hei...bisakah kalian tak menggangguku?" Tanyaku dengan nada datar.
" Tapi kan kami hanya ingin berkenalan denganmu.."
" Aku tak punya niat untuk menanggapi ambisi pertemanan kalian" ucapku " teman hanya akan menghambatku, aku tak butuh teman"
" H-hei...apa kau yakin itu?"
" Tentu saja" jawabku.
" Tarik kembali kata-katamu" tiba-tiba, seorang gadis berambut pirang panjang muncul dihadapanku. Mukanya terlihat tak senang. Apa dia marah karena kata-kataku barusan? " Teman itu bukan seperti yg kau pikirkan!"
Ia menghantamkan telapak tangannya keatas mejaku, membuatku sedikit kaget. Ah, sial, lagi-lagi orang menyebalkan muncul.
" Cepat tarik kembali kata-katamu!"
" Untuk apa aku melakukannya?" Tanyaku.
" Itu karena kau sama sekali tak paham arti sebenarnya dari seorang teman. Pertemanan itu tak seburuk yg kau katakan!"
" Memangnya kenapa?"
" Eh, maksudmu?" Tanyanya.
" Kau bilang kalau aku tak paham arti sebenarnya dari pertemanan kan? Memangnya apa yg akan terjadi kalau aku tak paham? Itu tak ada hubungannya denganmu kan?" Tanyaku " kau tak perlu mencampuri urusan ku...kalian semua juga"
" Tapi..."
" Memangnya kau mau mengajariku arti pertemanan yg kau puja-puja itu? Tentu saja tidak kan?" Ucapku lagi " hal merepotkan seperti itu tak mungkin akan kalian lakukan"
Mereka semua diam, sepertinya kata-kataku berhasil membuat mereka tutup mulut.
" Aku akan melakukannya"
Gadis cerewet tadi kembali angkat suara. Sontak saja aku menatapnya heran.
" Sebagai seorang bangsawan kelas ke-3, aku akan mengajarimu " ucapnya " aku, Elizabeth Bathory akan mengajarimu arti dari pertemanan yg kau hina itu, Zayn Endarker"
" Eh?!"
Aku semakin bingung. Ini tak sesuai ekspektasiku. Seharusnya mereka pergi dan putus asa setelah mendenhar jawabanku. Sial, aku lupa kalau sekolah ini isinya adalah bangsawan yg memilik wibawa tinggi. Argh!Jadi senjata makan tuan!
" Kami berdua akan melakukannya" ucap gadis yg mengaku bernama Elizabeth itu. Ia menarik lengan seorang gadis yg tadi bersamanya. Gadis berambut pirang pendek. " Kau mau melakukannya bersamaku kan, Liana?"
" Y-ya...baiklah " ucap gadis yg dipanggil 'Liana' itu " A-aku Liliana Rossweis akan ikut mengajarimu, berbahagialah"
Ah, sepertinya ia salah tanggap. Mana mungkin aku berbahagia karena perbuatan kalian berdua. Aku mengatakan perkataan tadi bukan berarti aku memintanya! Dasar Elizabeth Bathory, dan juga Liliana Rossweis, kalian membuat hari pertamaku kacau. Ini sebabnya aku tak suka bangsawan.
" T-tunggu dulu, aku tak bilang kalau aku setuju" ucapku.
" Tidak ada alasan, mau tidak mau kau harus mengikuti kami " ucap Elizabeth. " Ini akibatnya kalau kau membuat Elizabeth Bathory marah"
" Dan itu artinya kau juga akan berteman dengan kami berdua" ucap Liliana. Kau Akira aku bahagia karena ucapanmu itu? " Soalnya, Elie tak pernah punya teman laki-laki lho, ini pengalaman pertamanya "
" H-hei Liana, apa yg kau katakan?!" Balas Elizabeth.
Ah, hari ini aku sial sekali ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
im_ha
5 like untukmu ya Thor. mampir juga di karyaku DOAKU BERBEDA DENGAN DOAMU 💪
2021-05-09
0
Fahrizal
lanjut baca y thor
2021-02-03
0
raisaa.tana
hi kak!
aku udh mampir bawa like+rate lho!
mampir jg yuk ke novelku!
ditunggu yaa
2020-09-18
0