Sungguh menakjubkan dalam waktu satu hari satu malam, dunianya berubah seperti di dalam cerita yang ada di Negri dongeng atau bahkan seperti di dalam cerita novel
“Pertemuanku pertama dengan Pria itu ... sungguh menakjubkan membuat aku terpana pada pandangan pertama. oh ... ya Allah, andaikan ini bukan lah pernikahan kontrak betapa bahagianya hamba dengan semua yang saat ini hamba dapatkan.” Alea tak menyangka pria yang bertubuh kekar dan tinggi, serta bola mata yang berwarna hazel itu menampilkan pemandangan yang luar biasa, sungguh tidak pernah terbayangkan oleh Alea sedikitpun untuk bisa bersanding bersama dengannya.
“Entahlah, siapa yang peduli asalkan dia masih seiman denganku, sah-sah saja pastinya dia menikahiku. Asalkan kami tak kumpul kebo, itu jauh lebih baik, bukan? aneh sih dengan permintaan dan kelakuan pria ini kenapa harus menikah kontrak kalo dia cuma ingin menghambur-hambirkan uang saja, penuh misteri huh ....”
Setelah selesai dengan urusanya bersama Giofanni, Azalea akhirnya pulang dan tentunya diantar oleh calon suaminya, upps ... suami kontrak maksudnya.
“Sebelum pulang, kita makan dulu ya?” ujar Gio, sembari menatap Alea sambil tersenyum ramah.
“Eh ... nggak usah soalnya sudah deket waktu sholat maghrib, bisakah anda mengantarkan saya pulang saja?” Pinta Alea dengan sedikit memohon. Alea memilih untuk pulang dan takut tertinggal waktu Ibadahnya. Bukan type Alea, yang sesuka hatinya meninggalkan waktu beribadah. Ia bahkan sudah terbiasa melakukan ibadah lima waktu dari usianya yang masih menginjak lima tahun.
“Em ... saya sungguh merasa tidak enak hati sebetulnya, membawa seorang wanita selama ini tanpa memberinya makan,” ungkap Gio sedikit resah, dia melirik arloji yang berada di pergelangan tangannya.
Cukup lama, ia membawa Alea berkeliling hingga petang seperti ini.
“Gimana kalo kita cari restoran yang dekat dengan masjid saja? jadi sekalian kita bisa menunaikan Sholat berjamaah di sana, nah setelah makan baru saya antarkan kamu pulang,” pungkas Gio. Seolah pria itu tidak ingin kehilangan cara untuk membujuk wanita di hadapannya saat ini.
“Masyaallah, si Abang bule ini pengertian banget.” Alea masih saja melamun dan sedikit terpaku menatap Gio tanpa berkedip sedikitpun.
“Gimana ... Alea?” Perkataan Gio membuat Alea sedikit tersentak.
“Eh, iya ... iya ... saya mau kalo begitu.”
Terlihat wajah Gio tersenyum puas, “Nah … gitu dong jadi gadis yang nurut kan bagus,I like it.”
Setelah perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sampai di Masjid, dan melakukan ibadah berjamaah di sana, setelah itu dilanjutkan dengan makan malam berdua.
“Nampak romantis sih, seandainya saja kami adalah pasangan yang sesungguhnya,eh sadar Alea ini cuma kontrak jangan baper!” Seolah kata-kata itu selalu menghantui Alea.
Setelah memesan beberapa menu makanan, akhirnya makanan yang dipesanpun datang. “Ayo silahkan dimakan! Jangan sungkan,” kata Hio dengan senyum yang mengembang, begitulah lelaki itu jika berbicara dengan Alea. Selalu murah dengan senyuman.
“iya,” jawab Alea singkat, sembari menunduk malu.
“Seumur-umur … baru kali ini makan diperhatiin sama lelaki begini jadi grogi aku-nya." Alea menggelengkan kepalanya agar tersadar dari pikiran halunya saat ini juga
“Jangan malu-malu, kamu harus terbiasa mulai sekarang dengan saya, karna kamu akan bersama saya selama satu tahun penuh.” Gio menyadari bahwa Alea sedang memikirkan sesuatu. Dari raut wajahnya, dia terlihat sedang tersipu malu.
“Sebelumnya, bolehkah saya tetap melakukan aktifitas sehari-hari saya seperti biasa setelah menikah nanti?” Entah keberanian dari mana, namun hati nurani Alea menuntunnya mengatakan itu.
“Em ... tentu, kuliah kan maksud kamu, bukan?”
“Iya … sekalian sama kerjanya juga?” Lirih Alea, dia berharap Gio memberikan izin nantinya.
“No, Sweatheart. Kamu hanya akan berada di rumah setelah kuliah. Tidak ada kegiatan lain setelah itu, aku tidak ingin kamu lelah dengan melakukan aktifitas di luaran sana. Karena hanya aku yang akan membuatmu lelah, dengan aktifitas kita setelah menikah nanti.” ujar Gio, dengan menampilkan senyum sedikit menggoda. Hal itu sukses membuat Alea tersipu malu.
Deg
“Mampus Gue, kenapa laki-laki ini kalo ngomong selalu dengan ekspresi manis kayak gini ya Allah. Bisa kena diabet gue lama-lama dekettan sama dia terus-terusan,” Alea berusaha menahan diri nya agar tetap dalam kesadarannya saat ini.
“Jangan menghawatirkan apapun Sweatheart, karna semua akan aku penuhi. Bahkan, saat aku sudah tidak bersamamu lagi aku akan memenuhi semua kebutuhanmu.” Ujar Gio. Dengan santainya dia mengatakan itu kepada Alea, hal itu membuat Alea seolah diterbangkan ke atas awan yang tinggi dan harus dilempar ke dasar bumi yang mana membuatnya tersadar bahwa ia tidak seharusnya membawa perasaannya hingga ke dunia nyata nantinya.
“Baiklah-baiklah … tapi bisakah anda tidak memanggil saya dengan sebutan itu rasanya saya kurang nyaman.” Dengan sedikit memohon dan bersikap sesantai mungkin.
“Mulai sekarang kamu harus terbiasa dengan itu!” ujar Gio. Gio adalah type orang yang tidak suka mendapatkan, terlebih lagi penolakan dari lawan jenisnya.
Setelah selesai makan akhirnya Gio mengantarkan Alea pulang ke kosannya. Perjalanan terasa sangat lama bagi Alea. Padahal jaraknya menuju rumah bukan terlalu jauh. “Atau hanya perasaanku saja ya, kenapa lama sekali sampai ke rumah?” gumam Alea, dirinya mulai merasa gelisah dan tidak nyaman.
“Besok pagi kamu akan dijemput oleh Asistenku, bersiaplah di pagi hari karna akan ada persiapan nanti!” ujar Gio, sebelum Alea keluar dari mobilnya.
“Baik-lah, saya turun. Trimakasih untuk makan malamnya Assalamualaikum,” jawab Alea sambil turun dari mobil Gio.
“Sama-sama jangan sungkan, karna itu akan menjadi rutinitas kita mulai besok bersiaplah besok,“ kelakar Gio. Pria itu mengedipkan sebelah matanya sembari melambaikan tangan kanannya kepada Alea. “Waalaikumsalam.” pungkas Gio, kemudian dia melajukan mobilnya untuk pulang.
***
“Hari ini pertemuan pertamaku denganya gadis yang unik menurutku, baru dia gadis yang menolak bersalaman dengan ku. Bahkan gadis lain rela melakukan apapun demi ku sentuh. Namun berbeda dengan gadis yang satu ini. Membuatku semakin penasaran gadis seperti apa dia?” nampak smirk di wajah gio, lalu dia bergegas menuju Kondoniumnya
“Kita lihat Prisa Azalea, akan kubuat kau jatuh cinta denganku.”
Gio mendial nomor asistenya.
“Bagaimana … sudah kau urus semuanya?” tanya Gio pada sekertarisnya yang berada di sebrang teleponnya saat ini.
“ ... ” entah apa yang dikatakan oleh orang di seberang sana.
“Baik, persiapkan semua dengan baik aku ingin semuanya terlihat sempurna besok!” perintah Gio
“ ... ”
“Baiklah,” Gio mengakhiri sambungan telfonya.
*
Disisi lain Alea tidak bisa memejamkan matanya padahal waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, pikirannya terus saja memikirkan bagaimana nasibnya besok.
“gimana coba, mau dibatalin aku sudah taken kontrak tadi, berikan petunjuk kepada hamba ya Allah.”
Alea segera pergi mengambil air wudhu dan mulai menjalankan sholat witir untuk menenangkan fikirannya berharap setelah sholat dia bisa tertidur dengan pulas.
Setelah sholat Alea mulai merebahkan dirinya di atas kasurnya.
“Bunda, besok anakmu akan menikah.” Butiran bening dari pelupuk mata Alea menetes membasahi bantalnya, posisinya saat ini miring membuat bercak bulat di atas bantal akibat dari cairan itu.
“Doakan, agar besok berjalan dengan lancar Bunda, maafkan Alea tidak bisa menyelesaikan semua tugas dari bunda dengan cepat, maafkan Alea yang belum bisa menjadi anak berbakti.” Di dala pikiran Alea semakin bersalah saat ini, pandangan matanya mulai kabur, perlahan namun pasti matanya mulai tertutup dan ia mulai terlelap dan mulai mengarungi alam mimpinya.
“Bunda, Ayah. Alea kangen bawa Alea pergi Bunda. Alea tidak sanggup seperti ini Bunda.”
“Kamu harus tinggal lebih lama lagi sayang, masih banyak orang yang menyayaginmu, Bunda akan melihatmu dari sini barsama dengan Ayah." Perlahan Sosok Bunda dan juga Ayah yang mengenakan pakaian putih-putih menjauh darinya perlahan-lahan meninggalkannya.
***
Bersambung...
apa kalian suka dengan crita ini?
tunggu kelanjutan nya ya
Tahap revisi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Kanza Teodora
sukaaa jadi ikut ngehalu
2022-01-02
0
Nur Janah
Swetheart... Unik thor😂😂
2021-09-13
0
Sabarita
love you lah thor... suka saya...
2021-09-11
0