5. Gadis Nakal.

Willy dan Fiska sudah berada di dalam mobil saat ini. Keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Willy sedang fokus menyetir sedangkan Fiska sedang sibuk dengan ponsel mahalnya. Setelah puas dengan ponselnya, Fiska memalingkan muka, menatap Willy dari samping. Ia menjulurkan tangannya lalu mengusap pipi Willy lembut. Willy diam saja tidak mengatakan sepatah kata pun pada gadis itu.

Tidak sampai di situ, Fiska menggeser tubuhnya sedikit untuk menjadikan tubuhnya lebih dekat dengan Willy yang sedang menyetir. Kaki jenjangnya yang terpampang indah karena dress ketat yang ia kenakan sangat pendek membuat Willy lagi-lagi tersenyum. Ia tahu betul, Fiska sedang menggoda dirinya. Tapi, Willy masih diam, masih malas menanggapi gadis yang pernah menjadi kekasihnya beberapa tahun silam saat keduanya masih duduk di bangku SMA.

Mobil yang dikendarai Willy akhirnya sampai di sebuah pelataran parkir basemen apartemen. Willy menolehkan wajahnya, mengisyaratkan gadis itu untuk segera turun. Fiska memberengut manja mencoba membujuk Willy untuk turun bersamanya.

"Mampir dulu Will. Kita udah lama kan nggak ngobrol." ujar gadis itu penuh harap.

"Kan tadi udah puas ngobrol." sahut Willy santai. Saat ini ia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk berduaan dengan gadis itu.

"Tadi beda Will. Ngobrolnya rame gitu. Aku pengen sama kamu aja. Ayolah." Ia kembali membujuk Willy. Willy yang sebenarnya malas mau tidak mau menuruti gadis itu. Setidaknya, semakin cepat ia menuruti keinginan Fiska, ia akan cepat pula untuk pulang ke rumah.

Mereka beriringan berjalan menuju lift yang akan membawa keduanya di lantai tempat apartemen Fiska berada. Saat di dalam lift, tiba-tiba gadis itu mendekatkan diri pada Willy, Ia mendaratkan ciuman di bibir lelaki itu. Willy mendorong pelan Fiska.

"Santai dong Fis." ujarnya sambil melirik gadis yang sudah kehilangan kendali tersebut.

Keduanya kemudian sampai di depan pintu apartemen. Fiska segera menekan kode akses yang akhirnya membuat pintu apartemen segera terbuka. Willy melangkah masuk mengikuti Fiska yang telah lebih dulu. Ia duduk di sebuah sofa empuk berwarna merah di depan sebuah televisi besar milik gadis itu.

Fiska meletakkan tasnya kemudian kembali menghampiri Willy lalu duduk di atas pangkuan lelaki itu. Ia menelusuri wajah tampan yang dulu pernah menjadi miliknya. Willy sendiri masih terdiam, ia menerima saja perlakuan Fiska yang semakin menjadi. Ia juga masih bergeming saat Fiska mulai membuka satu persatu kancing kemejanya membuat dadanya yang bidang terpampang. Fiska sendiri menurunkan lengan bajunya yang hanya sejari hingga hanya menyisakan Bra berwarna hitam dengan dua buah gundukan besar yang sangat menggoda.

Willy menikmati setiap belaian gadis nakal itu. Setiap bibirnya mengecup tubuhnya dengan nafsu tidak dapat dihindari ia mulai bereaksi. Ia mulai merengkuh pinggang ramping milik Fiska yang semakin merapatkan tubuh mereka. Tanpa sadar, ia mulai mengambil alih peran. Dijatuhkan tubuh gadis itu ke sofa hingga membuat ia tepat berada di bawah kungkungan Willy. Fiska tersenyum penuh kemenangan, Willy benar-benar merespon dirinya. Membalas serangannya tidak kalah rakus dan liar.

Di tengah pergulatan yang semakin panas itu, wajah Lintang kembali terbayang. Willy sontak menjauhkan diri dari Fiska yang sedang terbakar gairah. Gadis itu menatapnya sendu, menuntut hal yang lebih berani dari sekedar tadi. Namun Willy bergeming. Lelaki itu nampak sedang mengancingkan kembali kemejanya yang telah berantakan.

Fiska dengan kemarahan yang tidak bisa disembunyikannya menghampiri Willy, kembali memeluk Willy dari belakang untuk segera membalasnya. Namun Willy segera menyentak lengan gadis itu sedikit keras, mengisyaratkan ia sedang tidak ingin melanjutkan permainan.

"Sorry Fis. Aku harus pulang sekarang." ujarnya datar setelah ia memasangkan kembali jam tangannya yang mahal.

Fiska memberengut menatap lelaki itu tidak rela. Ia sudah benar-benar ingin menikmati hari bersama Willy, namun tiba-tiba lelaki itu malah membuatnya kesal setengah mati. Willy tidak memperdulikan teriakan gadis itu yang menyuruhnya untuk segera kembali. Kakinya tetap melangkah menuju lift kemudian menuju mobilnya yang masih terparkir rapi, meninggalkan Fiska yang sudah frustasi.

...****************...

Di dalam mobil dalam perjalanan pulang, Willy mengutuk dirinya sendiri. Mengapa tiba-tiba wajah perempuan yang dibencinya malah bergentayangan dalam pikirannya. Mengganggu semua kenikmatan yang sedang direguknya bersama Fiska barusan. Willy mengerang pelan. Belum lagi menjadi istri, gadis itu sudah membuatnya kesal setengah mati.

Kau benar-benar harus membayar mahal semua kekacauan ini, gadis sialan. Ia mengumpat didalam hati.

Tidak berapa lama kemudian, mobilnya sampai di halaman rumah mereka yang luas. Dilihatnya Lintang sedang menyiram tanaman milik ibunya. Tanpa basa basi dihampiri gadis itu kemudian tanpa sempat Lintang bisa mencegah, tubuhnya sudah ditarik dibawa paksa oleh Willy ke belakang taman.

Lintang tidak mengerti apa yang sedang dilakukan pria ini. Tanpa alasan yang jelas, ia dengan kasar telah menarik Lintang untuk ikut ke belakang taman meninggalkan pekerjaannya yang bahkan belum selesai ia kerjakan. Lintang menatap takut mata yang sedang menatapnya tajam itu namun ia butuh penjelasan akan perlakuan dari Willy barusan.

"Ada apa lagi Tuan? Apa yang saya lakukan sampai Anda memperlakukan saya seperti ini?" tanya Lintang pelan.

Willy menatap gadis yang sedang tidak berdaya itu dengan penuh kebencian.

"Apa rencanamu sebenarnya?!" bentak Willy tepat di depan Lintang.

"Aa-aku tidak mengerti maksudmu, Tuan." sahut Lintang bingung. Jujur ia benar-benar tidak tahu salah apa yang telah dilakukannya pada lelaki ini.

"Kau berpura-pura? Kau ingin menguasai harta keluargaku karena itu kau ingin aku menikahimu bukan?" ujar Willy dengan teriakannya yang terdengar begitu mengerikan.

Lintang tersentak, ditatapnya Willy kemudian ia menggeleng pelan. Ia tidak bisa membantah apa pun dari bibir lelaki ini. Namun, ia juga tidak ingin membiarkan Willy terus-terusan berprasangka buruk terhadap sesuatu yang bahkan tidak pernah di rencanakan nya. Tapi, untuk sesaat tidak ada yang keluar dari bibir mungil Lintang. Ia hanya menatap pilu Willy didepannya.

"Terserah apa maumu Tuan, lakukan apa pun asal kau tidak membatalkan pernikahan ini." ujarnya penuh kegetiran. Lintang hanya ingin menuntaskan keinginan kakek yang sudah begitu baik padanya. Ia tidak ingin mengecewakan kakek sekalipun pria tua itu telah tiada. Ia telah berjanji dan tidak ingin mengingkari. Meski ia tahu, awal dari penderitaannya akan segera dimulai namun ia tetap akan mewujudkan permintaan terakhir orang yang sangat disayanginya itu.

Willy mengepalkan tangannya kuat. Tidak menyangka, di tengah rasa takut dan gemetar yang begitu kentara, Lintang bahkan menantang dirinya untuk tetap melangsungkan pernikahan terkutuk itu. Saat Lintang hendak berbalik, Willy menyentak hebat lengan gadis itu hingga mereka akhirnya kembali berhadapan. Tanpa di duga, Willy meraup bibir Lintang dengan bibirnya sendiri. Memberi pelajaran dengan ******* bibir basah itu dengan kasar membuat Lintang mendorong kuat Willy hingga pria itu menjauh darinya.

"Kenapa? bukankah kau menginginkan pernikahan ini terjadi? Jadi biarkan aku menikmati apa yang menjadi hak ku!" ujar Willy penuh kepuasan saat dilihatnya Lintang mulai tak kuasa menahan airmata agar tidak tumpah.

"Anda keterlaluan, Tuan." sahut Lintang terbata-bata kemudian ia berlari menuju rumah mungil di belakang bangunan utama. Ia masuk kemudian mengunci pintu. Tubuhnya lemas terasa tak ada tenaga untuk segera menghempaskan diri di atas ranjang. Lintang menangis mengingat perlakukan kasar Willy padanya. Menyesali diri yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

alibi karena amana6 kakek buat apa klo menderita cm ada di novel doank cewek bodoh 🥵

2022-12-15

0

Alya Yuni

Alya Yuni

Cantik tpi syngnya jdi prmpuan pelacur

2022-07-11

0

Juan Sastra

Juan Sastra

benci kok di sosor,,

2022-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kabar Dari Indonesia
2 2. Pemakaman Kakek.
3 3. Lintang
4 4. Dia Pembantu?
5 5. Gadis Nakal.
6 6. Jamuan Makan Malam
7 7. Mari bermain-main
8 8. Menginap di rumah teman.
9 9. Kemana Pembantu itu?
10 10. Fiska Bramantio
11 11. Baju Pengantin
12 12. Gelisah
13 13. Memberi Tahu Fiska.
14 14. Tidak Terima
15 15. Membersihkan Kamar Tuan Muda ---- PENGUMUMAN ----
16 16. Menemani Lintang
17 17. Willy dan Zacky
18 18. Mempersiapkan Pernikahan.
19 19. Kedatangan Fiska.
20 20. Hari Itu Tiba
21 21. Hancur
22 22. Hargamu.
23 23. Bermalam Di Rumah Mungil
24 24. Menjemput Lintang
25 25. Bertemu Zacky
26 26. Teringat Lintang
27 27. Pindah Ke Apartement
28 28. Makan Malam Bersama
29 29. Kembali Ke Perusahaan.
30 30. Candu
31 31. Namanya Emilie
32 32. Kembali Ke Rumah Mungil
33 33. Love At First Sight
34 34. Bersamamu
35 35. Rindu Ibu.
36 36. Kehadiran Emilie.
37 37. Bolehkah Cemburu?
38 38. Kenyataan Pahit.
39 39. Serba Salah
40 40. Bila Malam Tiba
41 41. Nyeri Perut
42 42. Wanita itu
43 43. Nyeri perut lagi
44 44. Setitik Harapan?
45 45. Kecewa
46 46. Kau dimana?
47 47. Sudah tiga hari.
48 48. Berdamai
49 49. Check Up
50 50. PENGUMUMAN
51 51. Benih
52 52. Berita Bahagia
53 53. Jamuan Makan Malam 2
54 54. Kerikil
55 55. Siluet
56 56. Bandung Utara.
57 Bucin
58 Kau Buncit
59 Willy's Baby Inside
60 Cemburu
61 Dua Perempuan Pengacau 1
62 Dua Perempuan Pengacau 2
63 Liontin
64 Sela, Kau kenapa?
65 Pengumuman
66 Libido
67 Lintang 21 tahun.
68 Hati Zacky
69 Perusahaan Di Perancis
70 Bandara
71 Kontraksi Palsu
72 Pulang.
73 Bertemu Emilie terakhir kali
74 Sela dan Kenyataan.
75 Satu bulan lagi
76 Berjalan-jalan Pagi
77 Kontraksi
78 Alvaro Dwianuarta
79 Ramai
80 Kepergian Zacky.
81 Berisi
82 PENGUMUMAN
83 Ceriwis
84 Bermalam di Apartement
85 PENGUMUMAN
86 Hadiah Mama
87 TAMAT . Dia Istriku, Dia Bukan Pembantuku.
88 Numpang Lewat
89 Willy Lintang S2 - Undangan Pernikahan Fiska
90 Willy Lintang S2 - Burn Passion
91 Willy Lintang S2 - Marahan
92 Willy Lintang S2 - Pernikahan Fiska. (Visual Willy dan Lintang)
93 Willy Lintang S2 - Tidak Bisa Jauh
94 Willy Lintang S2 - Tidak Ada Tempat Untuk Orang Ketiga
95 Willy Lintang S2 - Aku Siap Hamil Lagi
96 Willy Lintang S2 - Ulang Tahun Suamiku
97 Willy Lintang S2 - Negatif Gak Hamil
98 Willy Lintang S2 - Hamil Yang lebih Berbeda
99 Willy Lintang S2 - Kabar Dari Rumah Sakit
100 Willy Lintang S2 - Papa Kritis
101 Willy Lintang S2 - Papa Sadar !
102 Willy Lintang S2 - Buncit Yang Lebih Berbeda?
103 Willy Lintang S2 - Kejutan Dari Sahabat Yang Hilang
104 Willy Lintang S2 - Syukuran
105 Willy Lintang S2 - USG
106 Willy Lintang S2 - Jamuan Makan Malam
107 Willy Lintang S2 - Pertemuan Tak Terduga
108 Willy Lintang S2 - Kau Marah?
109 Willy Lintang S2 - Terpeleset
110 Willy Lintang S2 - Sebab Aku Cinta
111 Willy Lintang S2 - Berdamai
112 Willy Lintang S2 - Bayi Gede
113 Karya Baru
114 Willy Lintang S2 - Dua Denyut Jantung
115 Willy Lintang S2 - Mood
116 Willy Lintang S2 - Serba Ganda
117 Willy Lintang S2 - Injury Time
118 Willy Lintang S2 - Shakira & Shakila
119 Willy Lintang S2 - Repot Yang Menyenangkan
120 Pengumuman
121 Willy Lintang S2 - Al Sayang Adik-Adik
122 Willy Lintang S2 - Adik-adik Berantem!
123 Willy Lintang S2 - Tujuh Tahun Kemudian
124 Willy Lintang S2 - Je t'aime (BENERAN TAMAT)
125 Novel Baru
126 Numpang promo yaaa
127 Pengumuman
128 Numpang Promo
Episodes

Updated 128 Episodes

1
1. Kabar Dari Indonesia
2
2. Pemakaman Kakek.
3
3. Lintang
4
4. Dia Pembantu?
5
5. Gadis Nakal.
6
6. Jamuan Makan Malam
7
7. Mari bermain-main
8
8. Menginap di rumah teman.
9
9. Kemana Pembantu itu?
10
10. Fiska Bramantio
11
11. Baju Pengantin
12
12. Gelisah
13
13. Memberi Tahu Fiska.
14
14. Tidak Terima
15
15. Membersihkan Kamar Tuan Muda ---- PENGUMUMAN ----
16
16. Menemani Lintang
17
17. Willy dan Zacky
18
18. Mempersiapkan Pernikahan.
19
19. Kedatangan Fiska.
20
20. Hari Itu Tiba
21
21. Hancur
22
22. Hargamu.
23
23. Bermalam Di Rumah Mungil
24
24. Menjemput Lintang
25
25. Bertemu Zacky
26
26. Teringat Lintang
27
27. Pindah Ke Apartement
28
28. Makan Malam Bersama
29
29. Kembali Ke Perusahaan.
30
30. Candu
31
31. Namanya Emilie
32
32. Kembali Ke Rumah Mungil
33
33. Love At First Sight
34
34. Bersamamu
35
35. Rindu Ibu.
36
36. Kehadiran Emilie.
37
37. Bolehkah Cemburu?
38
38. Kenyataan Pahit.
39
39. Serba Salah
40
40. Bila Malam Tiba
41
41. Nyeri Perut
42
42. Wanita itu
43
43. Nyeri perut lagi
44
44. Setitik Harapan?
45
45. Kecewa
46
46. Kau dimana?
47
47. Sudah tiga hari.
48
48. Berdamai
49
49. Check Up
50
50. PENGUMUMAN
51
51. Benih
52
52. Berita Bahagia
53
53. Jamuan Makan Malam 2
54
54. Kerikil
55
55. Siluet
56
56. Bandung Utara.
57
Bucin
58
Kau Buncit
59
Willy's Baby Inside
60
Cemburu
61
Dua Perempuan Pengacau 1
62
Dua Perempuan Pengacau 2
63
Liontin
64
Sela, Kau kenapa?
65
Pengumuman
66
Libido
67
Lintang 21 tahun.
68
Hati Zacky
69
Perusahaan Di Perancis
70
Bandara
71
Kontraksi Palsu
72
Pulang.
73
Bertemu Emilie terakhir kali
74
Sela dan Kenyataan.
75
Satu bulan lagi
76
Berjalan-jalan Pagi
77
Kontraksi
78
Alvaro Dwianuarta
79
Ramai
80
Kepergian Zacky.
81
Berisi
82
PENGUMUMAN
83
Ceriwis
84
Bermalam di Apartement
85
PENGUMUMAN
86
Hadiah Mama
87
TAMAT . Dia Istriku, Dia Bukan Pembantuku.
88
Numpang Lewat
89
Willy Lintang S2 - Undangan Pernikahan Fiska
90
Willy Lintang S2 - Burn Passion
91
Willy Lintang S2 - Marahan
92
Willy Lintang S2 - Pernikahan Fiska. (Visual Willy dan Lintang)
93
Willy Lintang S2 - Tidak Bisa Jauh
94
Willy Lintang S2 - Tidak Ada Tempat Untuk Orang Ketiga
95
Willy Lintang S2 - Aku Siap Hamil Lagi
96
Willy Lintang S2 - Ulang Tahun Suamiku
97
Willy Lintang S2 - Negatif Gak Hamil
98
Willy Lintang S2 - Hamil Yang lebih Berbeda
99
Willy Lintang S2 - Kabar Dari Rumah Sakit
100
Willy Lintang S2 - Papa Kritis
101
Willy Lintang S2 - Papa Sadar !
102
Willy Lintang S2 - Buncit Yang Lebih Berbeda?
103
Willy Lintang S2 - Kejutan Dari Sahabat Yang Hilang
104
Willy Lintang S2 - Syukuran
105
Willy Lintang S2 - USG
106
Willy Lintang S2 - Jamuan Makan Malam
107
Willy Lintang S2 - Pertemuan Tak Terduga
108
Willy Lintang S2 - Kau Marah?
109
Willy Lintang S2 - Terpeleset
110
Willy Lintang S2 - Sebab Aku Cinta
111
Willy Lintang S2 - Berdamai
112
Willy Lintang S2 - Bayi Gede
113
Karya Baru
114
Willy Lintang S2 - Dua Denyut Jantung
115
Willy Lintang S2 - Mood
116
Willy Lintang S2 - Serba Ganda
117
Willy Lintang S2 - Injury Time
118
Willy Lintang S2 - Shakira & Shakila
119
Willy Lintang S2 - Repot Yang Menyenangkan
120
Pengumuman
121
Willy Lintang S2 - Al Sayang Adik-Adik
122
Willy Lintang S2 - Adik-adik Berantem!
123
Willy Lintang S2 - Tujuh Tahun Kemudian
124
Willy Lintang S2 - Je t'aime (BENERAN TAMAT)
125
Novel Baru
126
Numpang promo yaaa
127
Pengumuman
128
Numpang Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!