4. Dia Pembantu?

Siang itu ketika William baru saja keluar dari kamarnya ia tidak sengaja melihat gadis yang ia benci. Lintang sedang terlihat membersihkan meja di dekat teras lantai dua rumah. Gadis itu nampak asyik mengelap vas bunga, sehingga tidak menyadari keberadaan william yang sedari tadi sedang memperhatikannya dalam diam.

Saat selesai Lintang berbalik dan terkejut bukan main mendapati William sudah berada tepat di belakangnya, jarak mereka hanya tinggal berapa senti saja. Lintang menunduk, tidak tahan diperhatikan sebegitu tajam oleh anak majikannya ini.

"Maaf Tuan, saya permisi." Lintang mencoba menghindari Willy yang menghalangi dirinya dengan tubuh tegapnya.

Willy tidak menjawab, ekspresinya masih datar dan tajam memandang Lintang yang mulai gugup. Saat gadis itu hendak berlalu, willy menghentikan langkahnya, ia mencekal lengan Lintang cukup kuat hingga membuat gadis itu berteriak tertahan.

"Lepaskan saya Tuan, Anda membuat saya sakit." Lintang memandang Willy dengan memohon.

"Aku tidak menyangka wanita yang akan dinikahkan denganku ternyata hanya seorang pembantu." ujar Willy dengan senyuman sinis di bibirnya. Tangannya masih mencengkram lengan Lintang hingga membuat ia meringis.

"Tolong lepaskan saya, Tuan." Lintang kembali memohon, suaranya mulai bergetar.

"Kau akan merasakan sakit lebih dari ini nanti." Willy melepaskan cengkraman pada lengan gadis itu lalu meninggalkan Lintang yang memandangnya dengan kesedihan. Ada airmata yang siap jatuh dari sana. Lintang mengusap lengannya yang nampak memerah. Ia menangis pelan menerima perlakuan lelaki cucu kesayangan kakek Franky itu.

Will, percayalah aku bahkan tidak ingin menyiksamu dengan pernikahan ini, tapi demi Kakek akan ku lakukan semua yang terbaik untukmu kelak.

Lintang membatin sedih setelah menerima perlakuan kasar tuan muda di dalam rumah itu barusan. Sudah dipastikan kehidupan rumah tangganya nanti akan jauh dari kata bahagia. Lintang menyeka airmata perlahan kemudian kembali turun ke dapur untuk membantu mbok Nah dan beberapa pembantu lain yang sedang sibuk menyiapkan makan siang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di tempat lain, di dalam sebuah mobil mewahnya, Willy tersenyum puas. Ia mengendarai mobil menuju sebuah restoran tempat ia akan bertemu teman-teman lamanya. Teman-teman sekolahnya dulu mengajaknya bertemu siang ini. Willy dulunya adalah siswa populer di sekolah, jadi ketika mereka mendengar lelaki itu telah kembali ke Indonesia tentu mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu dengan cucu dari pemilik Dwianuarta Group tersebut.

Willy kembali mengingat wajah ketakutan Lintang tadi. Ia benar-benar merasa puas bisa menggertak gadis itu.

Ini belum apa-apa. Kau akan merasakan lebih menderita lagi nanti. Ujar Willy dalam hatinya.

Willy sempat tersentuh saat melihat Lintang akan menangis tadinya. Ia paling tidak bisa melihat perempuan menangis. Namun untuk Lintang, ia membuat pengecualian. Di mana kesedihan gadis itu adalah sebuah kepuasan baginya. Kebenciannya akan Lintang nampaknya sudah benar-benar mencapai puncak. Willy mengepalkan tangan dan memukul pelan setir. Ia benar-benar tidak habis pikir mengapa Kakeknya bisa dengan mudah dan percaya pada gadis pembantu seperti Lintang. Dan mengapa pula harus ia yang dinikahkan dengan anak pembantu itu. Bukannya ia juga memiliki sepupu lain yang bisa dinikahkan dengan Lintang.

Willy menghentikan lamunannya yang penuh dengan kemarahan setelah mobil yang ia kendarai berbelok dan sampai di parkir restoran. Ia keluar dari mobil lalu berjalan ke dalam restoran dan di sana telah menunggu teman-teman sekolahnya dulu. Mereka menyambut Willy dengan suka cita sekaligus memandang penuh kekaguman pada lelaki yang telah semakin gagah dan berkharisma tersebut.

Mereka ingat dulunya Willy adalah idola para siswi. Tidak ada gadis-gadis di sekolah mereka yang tidak menyukai William Dwianuarta. Sikapnya yang dingin semakin menambah sisi maskulin dalam diri lelaki itu. Mereka larut dalam obrolan hangat dan nostalgia mengenang masa-masa indah di sekolah mereka, sampai ketika seorang perempuan dengan tubuh indah bak model menuju ke arah mereka membuat semuanya terpana.

Willy mengenangnya sebagai Fiska Bramantio. Gadis cantik anak tunggal dari keluarga kaya raya itu masih seperti dulu. Tidak ada yang berubah kecuali tubuhnya yang semakin menggoda. Willy ingat dulu pernah merasakan kehangatan gadis itu dahulu beberapa kali saat mereka masih berpacaran. Bibir sensual yang pernah mengecap setiap inci dan jengkal tubuhnya dengan liar. Fiska masih seperti dulu, menatapnya seperti singa betina yang lapar. Willy tersenyum kecil memandang gadis dewasa itu.

"Hai Will, senang kembali bertemu denganmu." Ia mengulurkan tangannya, Willy menyambut. Untuk beberapa saat keduanya saling bertatapan dengan tangan yang masih saling menggenggam. Sampai akhirnya keduanya tersadar saat salah satu dari teman mereka berdeham.

"Wah, nampaknya akan ada yang bersemi lagi sekarang." ujar Danu menggoda kedua orang itu. Fiska tersenyum mendengarnya. Ia duduk tepat di samping Willy.

Mereka larut dalam obrolan hangat yang sesekali disertai dengan gelak tawa. Di tengah perbincangan itu, Willy merasa ada sesuatu yang menyentuh kakinya, menggeseknya perlahan dengan gerakan menggoda. Ia menoleh ke arah Fiska yang juga sedang menatapnya. Ia tersenyum kecil, tahu betul siapa Fiska Bramantio tersebut. Gadis itu masih seperti yang dulu. Liar dan hobby mendominasi.

Willy membiarkan saja gadis itu terus menyentuh kakinya. Ia menikmati setiap sentuhan yang diberikan gadis itu secara diam-diam. Saat sedang terhanyut dalam belaian penuh nafsu itu, wajah seorang perempuan tiba-tiba terlintas membuat Willy tidak lagi merasakan nikmat dari sentuhan nakal dan penuh arti dari gadis di sampingnya ini. Bayangan Lintang malah semakin menari-nari membuat suasana hatinya yang tadi sudah membaik kini mulai buruk lagi.

Ia menatap Fiska tajam, seolah mengisyaratkan untuk segera menghentikan gerakannya. Fiska mengerti tatapan itu kemudian menuruti perintah tanpa suara itu dengan cepat. Gadis itu mencondongkan tubuhnya ke samping. Mengarahkan bibirnya ke telinga Willy yang berada tepat di sampingnya. Dengan jarak mereka yang begitu dekat, ia bisa mencium aroma maskulin Willy yang tiba-tiba membangkitkan gairahnya. Di dekatnya bibirnya, ia mulai membisikkan sesuatu pada lelaki itu.

"Aku tidak membawa mobil. Antarkan aku ke apartemen ya." ujarnya pelan tepat di telinga Willy. Hembusan nafasnya terasa menuntut bagi Willy yang mengerti apa arti dari permintaan gadis ini. Willy tidak menjawab, tapi tidak juga menolak yang artinya ia mengiyakan permintaan tersebut.

Fiska tersenyum kemudian keduanya kembali bercengkrama dengan teman-teman mereka yang kini semakin terlibat dalam obrolan seru dengan saling melempar candaan. Willy juga sudah terlihat santai saat dirasanya bayangan wajah Lintang telah perlahan hilang dalam ingatan. Ia terlihat menimpali candaan yang dilontarkan teman-temannya kemudian tertawa.

Fiska melihat itu dengan takjub. Lelaki ini selalu bisa membuatnya kagum dalam segala hal. Keinginannya untuk bisa kembali lagi menjalin hubungan dengan Willy semakin besar dan memuncak. Ia semakin membulatkan tekad untuk kembali meraih Willy dalam genggaman tanpa tahu sebuah kenyataan bahwa sebentar lagi Willy akan segera melangsungkan pernikahan dengan wanita lain .

Terpopuler

Comments

Ryani

Ryani

hehhh ternyata pmeran cowonya Murahan🤪

2024-07-25

0

Elisanoor

Elisanoor

Dwianuarta ,sy baca nya Danuarta biar cepet

2023-03-04

1

Alya Yuni

Alya Yuni

Emang gk ada cucu lain selain si penjahat kelamin William

2022-07-11

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kabar Dari Indonesia
2 2. Pemakaman Kakek.
3 3. Lintang
4 4. Dia Pembantu?
5 5. Gadis Nakal.
6 6. Jamuan Makan Malam
7 7. Mari bermain-main
8 8. Menginap di rumah teman.
9 9. Kemana Pembantu itu?
10 10. Fiska Bramantio
11 11. Baju Pengantin
12 12. Gelisah
13 13. Memberi Tahu Fiska.
14 14. Tidak Terima
15 15. Membersihkan Kamar Tuan Muda ---- PENGUMUMAN ----
16 16. Menemani Lintang
17 17. Willy dan Zacky
18 18. Mempersiapkan Pernikahan.
19 19. Kedatangan Fiska.
20 20. Hari Itu Tiba
21 21. Hancur
22 22. Hargamu.
23 23. Bermalam Di Rumah Mungil
24 24. Menjemput Lintang
25 25. Bertemu Zacky
26 26. Teringat Lintang
27 27. Pindah Ke Apartement
28 28. Makan Malam Bersama
29 29. Kembali Ke Perusahaan.
30 30. Candu
31 31. Namanya Emilie
32 32. Kembali Ke Rumah Mungil
33 33. Love At First Sight
34 34. Bersamamu
35 35. Rindu Ibu.
36 36. Kehadiran Emilie.
37 37. Bolehkah Cemburu?
38 38. Kenyataan Pahit.
39 39. Serba Salah
40 40. Bila Malam Tiba
41 41. Nyeri Perut
42 42. Wanita itu
43 43. Nyeri perut lagi
44 44. Setitik Harapan?
45 45. Kecewa
46 46. Kau dimana?
47 47. Sudah tiga hari.
48 48. Berdamai
49 49. Check Up
50 50. PENGUMUMAN
51 51. Benih
52 52. Berita Bahagia
53 53. Jamuan Makan Malam 2
54 54. Kerikil
55 55. Siluet
56 56. Bandung Utara.
57 Bucin
58 Kau Buncit
59 Willy's Baby Inside
60 Cemburu
61 Dua Perempuan Pengacau 1
62 Dua Perempuan Pengacau 2
63 Liontin
64 Sela, Kau kenapa?
65 Pengumuman
66 Libido
67 Lintang 21 tahun.
68 Hati Zacky
69 Perusahaan Di Perancis
70 Bandara
71 Kontraksi Palsu
72 Pulang.
73 Bertemu Emilie terakhir kali
74 Sela dan Kenyataan.
75 Satu bulan lagi
76 Berjalan-jalan Pagi
77 Kontraksi
78 Alvaro Dwianuarta
79 Ramai
80 Kepergian Zacky.
81 Berisi
82 PENGUMUMAN
83 Ceriwis
84 Bermalam di Apartement
85 PENGUMUMAN
86 Hadiah Mama
87 TAMAT . Dia Istriku, Dia Bukan Pembantuku.
88 Numpang Lewat
89 Willy Lintang S2 - Undangan Pernikahan Fiska
90 Willy Lintang S2 - Burn Passion
91 Willy Lintang S2 - Marahan
92 Willy Lintang S2 - Pernikahan Fiska. (Visual Willy dan Lintang)
93 Willy Lintang S2 - Tidak Bisa Jauh
94 Willy Lintang S2 - Tidak Ada Tempat Untuk Orang Ketiga
95 Willy Lintang S2 - Aku Siap Hamil Lagi
96 Willy Lintang S2 - Ulang Tahun Suamiku
97 Willy Lintang S2 - Negatif Gak Hamil
98 Willy Lintang S2 - Hamil Yang lebih Berbeda
99 Willy Lintang S2 - Kabar Dari Rumah Sakit
100 Willy Lintang S2 - Papa Kritis
101 Willy Lintang S2 - Papa Sadar !
102 Willy Lintang S2 - Buncit Yang Lebih Berbeda?
103 Willy Lintang S2 - Kejutan Dari Sahabat Yang Hilang
104 Willy Lintang S2 - Syukuran
105 Willy Lintang S2 - USG
106 Willy Lintang S2 - Jamuan Makan Malam
107 Willy Lintang S2 - Pertemuan Tak Terduga
108 Willy Lintang S2 - Kau Marah?
109 Willy Lintang S2 - Terpeleset
110 Willy Lintang S2 - Sebab Aku Cinta
111 Willy Lintang S2 - Berdamai
112 Willy Lintang S2 - Bayi Gede
113 Karya Baru
114 Willy Lintang S2 - Dua Denyut Jantung
115 Willy Lintang S2 - Mood
116 Willy Lintang S2 - Serba Ganda
117 Willy Lintang S2 - Injury Time
118 Willy Lintang S2 - Shakira & Shakila
119 Willy Lintang S2 - Repot Yang Menyenangkan
120 Pengumuman
121 Willy Lintang S2 - Al Sayang Adik-Adik
122 Willy Lintang S2 - Adik-adik Berantem!
123 Willy Lintang S2 - Tujuh Tahun Kemudian
124 Willy Lintang S2 - Je t'aime (BENERAN TAMAT)
125 Novel Baru
126 Numpang promo yaaa
127 Pengumuman
128 Numpang Promo
Episodes

Updated 128 Episodes

1
1. Kabar Dari Indonesia
2
2. Pemakaman Kakek.
3
3. Lintang
4
4. Dia Pembantu?
5
5. Gadis Nakal.
6
6. Jamuan Makan Malam
7
7. Mari bermain-main
8
8. Menginap di rumah teman.
9
9. Kemana Pembantu itu?
10
10. Fiska Bramantio
11
11. Baju Pengantin
12
12. Gelisah
13
13. Memberi Tahu Fiska.
14
14. Tidak Terima
15
15. Membersihkan Kamar Tuan Muda ---- PENGUMUMAN ----
16
16. Menemani Lintang
17
17. Willy dan Zacky
18
18. Mempersiapkan Pernikahan.
19
19. Kedatangan Fiska.
20
20. Hari Itu Tiba
21
21. Hancur
22
22. Hargamu.
23
23. Bermalam Di Rumah Mungil
24
24. Menjemput Lintang
25
25. Bertemu Zacky
26
26. Teringat Lintang
27
27. Pindah Ke Apartement
28
28. Makan Malam Bersama
29
29. Kembali Ke Perusahaan.
30
30. Candu
31
31. Namanya Emilie
32
32. Kembali Ke Rumah Mungil
33
33. Love At First Sight
34
34. Bersamamu
35
35. Rindu Ibu.
36
36. Kehadiran Emilie.
37
37. Bolehkah Cemburu?
38
38. Kenyataan Pahit.
39
39. Serba Salah
40
40. Bila Malam Tiba
41
41. Nyeri Perut
42
42. Wanita itu
43
43. Nyeri perut lagi
44
44. Setitik Harapan?
45
45. Kecewa
46
46. Kau dimana?
47
47. Sudah tiga hari.
48
48. Berdamai
49
49. Check Up
50
50. PENGUMUMAN
51
51. Benih
52
52. Berita Bahagia
53
53. Jamuan Makan Malam 2
54
54. Kerikil
55
55. Siluet
56
56. Bandung Utara.
57
Bucin
58
Kau Buncit
59
Willy's Baby Inside
60
Cemburu
61
Dua Perempuan Pengacau 1
62
Dua Perempuan Pengacau 2
63
Liontin
64
Sela, Kau kenapa?
65
Pengumuman
66
Libido
67
Lintang 21 tahun.
68
Hati Zacky
69
Perusahaan Di Perancis
70
Bandara
71
Kontraksi Palsu
72
Pulang.
73
Bertemu Emilie terakhir kali
74
Sela dan Kenyataan.
75
Satu bulan lagi
76
Berjalan-jalan Pagi
77
Kontraksi
78
Alvaro Dwianuarta
79
Ramai
80
Kepergian Zacky.
81
Berisi
82
PENGUMUMAN
83
Ceriwis
84
Bermalam di Apartement
85
PENGUMUMAN
86
Hadiah Mama
87
TAMAT . Dia Istriku, Dia Bukan Pembantuku.
88
Numpang Lewat
89
Willy Lintang S2 - Undangan Pernikahan Fiska
90
Willy Lintang S2 - Burn Passion
91
Willy Lintang S2 - Marahan
92
Willy Lintang S2 - Pernikahan Fiska. (Visual Willy dan Lintang)
93
Willy Lintang S2 - Tidak Bisa Jauh
94
Willy Lintang S2 - Tidak Ada Tempat Untuk Orang Ketiga
95
Willy Lintang S2 - Aku Siap Hamil Lagi
96
Willy Lintang S2 - Ulang Tahun Suamiku
97
Willy Lintang S2 - Negatif Gak Hamil
98
Willy Lintang S2 - Hamil Yang lebih Berbeda
99
Willy Lintang S2 - Kabar Dari Rumah Sakit
100
Willy Lintang S2 - Papa Kritis
101
Willy Lintang S2 - Papa Sadar !
102
Willy Lintang S2 - Buncit Yang Lebih Berbeda?
103
Willy Lintang S2 - Kejutan Dari Sahabat Yang Hilang
104
Willy Lintang S2 - Syukuran
105
Willy Lintang S2 - USG
106
Willy Lintang S2 - Jamuan Makan Malam
107
Willy Lintang S2 - Pertemuan Tak Terduga
108
Willy Lintang S2 - Kau Marah?
109
Willy Lintang S2 - Terpeleset
110
Willy Lintang S2 - Sebab Aku Cinta
111
Willy Lintang S2 - Berdamai
112
Willy Lintang S2 - Bayi Gede
113
Karya Baru
114
Willy Lintang S2 - Dua Denyut Jantung
115
Willy Lintang S2 - Mood
116
Willy Lintang S2 - Serba Ganda
117
Willy Lintang S2 - Injury Time
118
Willy Lintang S2 - Shakira & Shakila
119
Willy Lintang S2 - Repot Yang Menyenangkan
120
Pengumuman
121
Willy Lintang S2 - Al Sayang Adik-Adik
122
Willy Lintang S2 - Adik-adik Berantem!
123
Willy Lintang S2 - Tujuh Tahun Kemudian
124
Willy Lintang S2 - Je t'aime (BENERAN TAMAT)
125
Novel Baru
126
Numpang promo yaaa
127
Pengumuman
128
Numpang Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!